BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Tanaman Kubis
Tanaman Kubis adalah nama yang diberikan untuk tumbuhan sayuran daun yang populer. Tumbuhan dengan nama ilmiah Brassica oleraceae L.
Kelompok Capitata ini dimanfaatkan daunnya untuk dimakan. Daun ini tersusun sangat rapat membentuk bulatan atau bulatan pipih, yang disebut krop, atau
kepala capitata berarti “berkepala”. Kubis berasal dari Eropa Selatan dan Eropa
Barat dan, walaupun tidak ada bukti tertulis atau peninggalan arkeologi yang kuat, dianggap sebagai hasil pemuliaan terhadap kubis liar B. Oleracea var. sylvestris.
Nama “kubis” diambil dari bahasa perancis, chou cabus harafiah berarti “kubis kepala”, yang diperkenalkan oleh sebagian orang Eropa yang tinggal di Hindia-
Belanda. Nama “kol” diambil dari bahasa Belanda kool. Berikut adalah klasifikasi ilmiah Tanaman Kubis :
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliiphyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Brassicales
Famili : Brassicaceae
Genus : Brassica
Spesies : B. oleraceaAnonimous, 2014.
Universitas Sumatera Utara
Awalnya kol hanya ditanam di daerah dingin, tetapi sekarang kol sudah mulai banyak ditanam di daerah sejuk dan bahkan di dataran rendah. Itu semua
bisa terjadi atas kerja keras para peneliti, sehingga ditemukan varietas yang sesuai dengan kondisi yang dikehendaki. Sekarang telah ditemukan berpuluh-puluh
varietas kol baru. Oleh karenanya, terkadang petani pun sulit untuk membedakan antara satu varietas dengan varietas lainnya. Secara klinis, kubis banyak
mengandung berbagai vitamin, mineral, karbohidrat, dan protein. Semua unsur tersebut sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Sayuran kubis dapat mensuplai
kurang lebih 25 vitamin C, lebih dari 30 vitamin A, 4-5 vitamin B, 5-6 kapur dan besi dari kebutuhan tubuh manusia Pracaya, 2001.
Kubis kepala alias kol Brassica oleracea var cipitata adalah kubis yang dalam pertumbuhannya dapat membentuk bulatan seperti kepala atau telur.
Bentuk kepala atau telur ini juga lazim disebut krop. Kol menghendaki persyaratan tumbuh yang sesuai, terutama kesesuaian tanah lahan tempat
tumbuh dan iklim yang menunjang keasaman dan salinitas tanah juga sangat menentukan pertumbuhan kubis. Secara umum kubis dapat tumbuh pada semua
jenis tanah. Namun demikian, pertumbuhannya akan ideal bila ditanam pada tanah liat berpasir yang banyak mengandung bahan organik. Selama hidupnya kol
memerlukan air yang cukup, tetapi tidak boleh berlebihan. Kol akan tumbuh baik bila ditanam di daerah berhawa dingin. Temperatur
optimum yang dikehendaki antara 15° - 20° C. Sedangkan kelembapan yang baik pada kisaran antara 60-90. Kalau temperatur melebihi 25° C, pertumbuhan akan
terhambat. Kegiatan pemeliharaan tanaman kol di lapangan meliputi penyiraman, penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama penyakit. Biasanya
Universitas Sumatera Utara
kol dapat dipanen pada umur 3-4 bulan. Untuk mendapat hasil yang maksimum, kol harus sudah dipanen apabila kropnya telah keras. Tanda ini bisa dirasakan
dengan memegang atau menekan krop kol tersebut, sedangkan waktu yang tepat untuk panen kol adalah siang hari dari jam 09.00-15.30 dan saat tidak hujan
Pracaya, 2001.
2.2. Tanaman Wortel