Tanaman Wortel Tanaman Tomat

kol dapat dipanen pada umur 3-4 bulan. Untuk mendapat hasil yang maksimum, kol harus sudah dipanen apabila kropnya telah keras. Tanda ini bisa dirasakan dengan memegang atau menekan krop kol tersebut, sedangkan waktu yang tepat untuk panen kol adalah siang hari dari jam 09.00-15.30 dan saat tidak hujan Pracaya, 2001.

2.2. Tanaman Wortel

Wortel adalah tumbuhan dengan siklus hidup 12 – 24 bulan yang menyimpan karbohidrat dalam jumlah besar untuk tumbuhan tersebut berbunga pada tahun kedua. Batang bunga tumbuh setinggi sekitar 1m, dengan bunga berwarna putih, dan rasa yang manis langu. Bagian yang dapat dimakan dari wortel adalah bagian umbi atau akarnya. Wortel memiliki klasifikasi ilmiah sebagai berikut : Kerajaan : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Apiales Famili : Apiaceae Genus : Daucus Spesies : D.carota Nama Binomial : Daucus carota L. Universitas Sumatera Utara Wortel mengandung vitamin A yang baik untuk kesehatan mata. Mengkonsumsi wortel baik untuk penglihatan pada mata, terutama bisa meningkatkan pandangan jarak jauh. Selain vitamin A, wortel juga mengandung vitamin B1, B2, B3, B6, B9, dan C, kalsium, zat besi, magnesium, fosfor, kalium, dan sodium. Manfaat Wortel bagi kesehatan antara lain untuk kesehatan mata, dimana wortel kaya betakaroten vitamin A, zat gizi penting yang diperlukan oleh mata. Senyawa ini memang tidak dapat menyembuhkan kebutaan, namun dapat memperbaiki kondisi mata akibat kekurangan vitamin A. Sifatnya yang antioksidan dapat mencegah katarak dan degenerasi makula yang kerap menimpa lansia. Menurunkan kadar kolesterol. Mencegah kanker, penelitian yang dilakukan Marilyn Menkes pada tahun 1994, di State University New York menunjukkan orang yang tubuhnya rendah kadar betakarotennya beresiko terkena kanker paru-paru, karenanya beliau menganjurkan agar para perokok mengonsumsi wortel dan bahan makanan lainnya yang tinggi betakaroten serta senyawa lainnya yang juga bersifat antioksidan pada wortel yang dapat mencegah kanker mulut, tenggorokan, lambung, usus, saluran kemih, pankreas, dan payudara. wortel juga berfungsi mengatasi sembelit Anonimous, 2014.

2.3. Tanaman Tomat

Tanaman Tomat merupakan tumbuhan yang datang dari Amerika Tropis, ditanam sebagai tanaman berbuah di ladang, pekarangan, atau ditemukan liar pada ketinggian 1-1600 m dpl. Tanaman ini tidak tahan dengan hujan, cahaya matahari terik, dan menginginkan tanah yang gembur serta subur. Klasifikas ilmiah tomat yaitu : Universitas Sumatera Utara Kingdom : Plantae Ordo : Solanales Famili : Solanaceae Genus : Solanum Spesies : S.lycopersicum Nama Binomial : Solanum lycopersicum. Tomat dapat dimakan secara langsung, diolah menjadi jus, saus tomat, dimasak, dan dapat pula diolah menjadi acar tomat. Tomat bermanfaat menyingkirkan haus, antiseptik usus, menambah nafsu makan, merangsang keluarnya enzim lambung, serta melancarkan aliran empedu ke usus, dan lain-lain. Di Amerika, lelaki yang mengkonsumsi sekurang-kurangnya sepuluh porsi tomat yang dimasak dalam 1 minggu dapat menurunkan resiko terkena kanker prostat hingga 45. Perihal ini dimungkinkan dikarenakan ada likopen, karoten pada tomat yang diakui bisa menghindari munculnya tumor serta mengurangi efek terkena penyakit jantung. Tomat memiliki kandungan Alkaloid Solanin 0,007, Saponin, Asam Folat, Asam Malat, Asam Sitrat, Bioflavonoid, Protein, Lemak, Gula Glukosa Fruktosa, Adenin, Trigonelin, Kholin, Tomatin, Mineral Ca, Mg. P, K, Na, Fe, Sulfur, Chlorine, Vitamin B1, B2, B6, C, E, Likopen, Niasin, Serta Histamin. Daun tomat sendiri memiliki kandungan pektin, arbutin, amigdalin, serta alkaloid Anonimous, 2014. Universitas Sumatera Utara Pertumbuhan dan perkembangan tanaman bergantung pada faktor iklim dan faktor tanah. Cuaca adalah keadaan atmosfer yang berkaitan dengan suhu, intensitas cahaya matahari, pergerakan udara, dan gejala meteorologi lain dalam jangka pendek. Selain itu, iklim juga berpengaruh terhadap perkembangan cuaca dan kondisi tanah. Menurut Hukum Van’t Hoff, hukum fisika ini menyatakan bahwa setiap 10° C peningkatan suhu, laju produksi bahan kering atau pertumbuhan meningkat dua kali. Tanggapan ini secara umum disebut sebagai faktor Q10; namun, hal ini biasanya hanya berlaku pada suhu sekitar 5-35°C dan dapat beragam, bergantung pada jenis tanaman Rubatzky, 1998.

2.4. Penelitian Terdahulu