Harga Satuan Tinggi Rata-Rata Per M Analisis dan Desain Sistem Informasi

C. Kran Air Kamar Mandi Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi yang akan digunakan dalam rumah tersebut. D. Sanitasi Dapur Kebutuhan jumlah kamar mandi dapat mempengaruhi jumlah kebutuhan bak mandi yang akan di aplikasikan sebagai pemampung air dalam kamar mandi. Harga satuan bak mandi akan dikalikan dengan jumlah bak mandi yang akan digunakan dalam rumah tersebut.

2.14 Harga Satuan Tinggi Rata-Rata Per M

2 Bangunan Bertingkat Harga satuan tertinggi rata-rata per-m2 bangunan bertingkat adalah didasarkan pada harga satuan lantai dasar tertinggi per m2 untuk bangunan gedung bertingkat, kemudian dikalikan dengan koefisien atau faktor pengali untuk jumlah lantai yang bersangkutan, sebagai berikut: Tabel 2.50 Koefisien Faktor Pengendali Bangunan Bertingkat Jumlah Lantai Bangunan Harga Satuan Per M2 Tertinggi 2 Lantai 1,090 Standar Harga Bangunan Bertingkat 3 Lantai 1,120 Standar Harga Bangunan Bertingkat 4 Lantai 1,135 Standar Harga Bangunan Bertingkat 5 Lantai 1,162 Standar Harga Bangunan Bertingkat 6 Lantai 1,197 Standar Harga Bangunan Bertingkat 7 Lantai 1,236 Standar Harga Bangunan Bertingkat 8 Lantai 1,265 Standar Harga Bangunan Bertingkat STIKOM SURABAYA

2.15 Analisis dan Desain Sistem Informasi

Menurut Jogiyanto 2005: 129 Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya. Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan sistem dan sebelum tahap desain sistem. Tahap analisis merupakan tahap yang kritis dan sangat penting, karena kesalahan di dalam tahap ini akan menyebabkan juga kesalahan di tahap selanjutnya. Menurut Jogiyanto 2005:195 Setelah tahap analisis sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan jelas apa yang harus dikerjakan. Tiba waktunya sekarang bagi analis sistem untuk memikirkan bagaimana membentuk sistem tersebut. Tahap ini disebut dengan desain sistem. Desain sistem dapat dibagi dalam dua bagian, yaitu desain secara umum dan desain secara terinci. Desain secara umum disebut juga dengan desain konsepsual atau desain logikal atau desain secara makro. Desain sistem terinci disebut juga dengan desain sistem secara phisik atau desain internal.

2.16 World Wide Web WWW