Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya Macam-macam Bahan Bangunan

satuan pekerjaan. Yang dimaksut dengan ukuran pokok dalam penulisan disini adalah untuk bangunan gedung, yang dipakai sebagai ukuran pokok adalah luas lantai per m 2 , luas atap per m 2 atau sisi bangunan per m 3 . B. Pengertian Menyusun Anggaran Biaya Teliti Perhitungan yang dibuat untuk menyusun anggaran biaya teliti akan menghasilkan suatu biaya atau harga bangunan dan dengan biaya atau harga tersebut untuk pelaksanaan, bangunan akan terwujud sesuai dengan yang direncanakan. Oleh karena itu anggaran biaya teliti harus disusun dengan teliti, rinci dan selengkaplengkapnya.

2.8 Rekapitulasi Rencana Anggaran Biaya

Rekapitulasi harga bangnan merupakan bagian dari perhitungan rencana anggaran biaya bangunan yang berfungsi untuk merekap hasil perhitungan harga satuan sehingga mudah dibaca dan dipahami. Sebelum membuat rekapitulasi harga bangunan terlebih dahulu dihitung harga tiap-tiap item pekerjaannya. Contoh Menurut Irawan, Y., Ranala, M., Ariani dalam buku Panduan Praktis Menghitung Biaya Membangun Rumah 2010:87, item analisa harga satuan yang merupakan detail dari rekapitulasi harga bangunan yaitu: 1. Pekerjaan persiapan: a. Pekerjaan pembersihan lahan b. Pekerjaaan pemasangan bowplank 2. Pekerjaan pondasi: a. Pekerjaan galian tanah b. Pekerjaan lantai kerja STIKOM SURABAYA c. Pekerjaan urukan pasir d. Pekerjaan pasangan batu kali e. Pekerjaan urugan tanah kembali 3. Pekerjaan dinding: a. Pekerjaan pasang dinding bata b. Pekerjaan plesteran c. Pekerjaan acian 4. Pekerjaan beton: a. Pekerjaan sloof b. Pekerjaan kolom c. Pekerjaan ring balok d. Pekerjaan lantai beton 5. Pekerjaan atap: a. Pekerjaan rangka atap b. Pekerjaan penutup atap c. Pekerjaan kerpus d. Pekerjaan lis plank 6. Pekerjaan plafond: a. Pekerjaan rangka plafond b. Pekerjaan plafond 7. Pekerjaan lantai: a. Pekerjaan urugan tanah b. Pekerjaan lantai kerja pekerjaan pasir urug c. Pekerjaan scred lantai STIKOM SURABAYA d. Pekerjaan lantai keramik Dari masing-masing item pekerjaan tersebut dihitung analisa harga satuannya masing-masing kemudian dibuat rekapitulasi harga pekerjaan.

2.9 Time Schedule Rencana Kerja

Pengendalian waktu atau penjadwalan yang merupakan pokok yang sangat diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Untuk proyek dengan beberapa kegiatan, tahap pelaksanaan umumnya dapat dibayangkan sehingga penjadwalan tidak begitu mutlak dilakukan. Akan tetapi akan berbeda dengan masalah pada proyek berskala besar dimana selain jumlah kegiatan yang sangat banyak dan rumitnya ketergantungan antar kegiatan tidak mungkin lagi diolah dalam pikiran angan-angan. Dalam penjadwalan dan pengontrolan diperlukan kegiatan yang dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Penjadwalan atau Time Schedule adalah mengatur rencana kerja dari satu bagian atau unit pekerjaan dalam pelaksanaan pekerjaan pembangunan. Dalam perancangan rencana kerja ini akan dilakukan setelah didapatkan perhitungan keseluruhan dari RAB. Kegiatan rencana kerja ini meliputi: - Kebutuhan tenaga kerja - Kebutuhan material atau bahan - Kebutuhan waktu - Transportasi atau pengangkutan Membangun penjadwalan proyek pembangunan rumah perlu adanya rekepitulasi dari perhitungan detail RAB untuk di dapatkan sub item pekerjaan. Dalam perhitungan penjadwalan proyek pembangunan rumah ini, menggunakan Kurva S sebagai peramalan penjadwalannya. STIKOM SURABAYA Kurva S merupakan gambaran diagram persen komulatif biaya yang diplot pada suatu sumbu, dimina sumbu x menyatakan satuan waktu sepanjang durasi proyek dan sumbu y menyatakan nilai persen komulatif biaya selama durasi proyek tersebut. Cara membuat Kurva S adalah: 1. Melakukan pembobotan pada setiap item pekerjaan. 2. Bobot item pekerjaan dihitung berdasarkan biaya item pekerjaan dibagi total pekerjaan dikalikan 100. 3. Setelah bobot tiap item pekerjaan dihitung, kemudian bobot item tersebut didistribusikan selama durasi masing-masing aktivitas. 4. Setelah jumlah bobot dari aktivitas tiap periode waktu tertentu dijumlahkan secara komulatif. 5. Angka komulatif pada setiap periode ini diplot pada sumbu y dalam grafik dan waktu pada sumbu y. 6. Dengan menghubungkan semua titik-titik maka akan di dapat Kurva S. Grafik dari hasil pembuatan Kurva S dapat digunakan untuk melihat intensitas pekerjaan. Dengan adanya time schedule akan mendapatkan gambaran lamanya pekerjaan dapat di selesaikan, serta bagian-bagian pekerjaan yang saling terkait antara satu dan lainnya Purwito, Agus., 2009.

2.9.1 Perhitungan Prosentase Bobot Pekerjaan

Prosentase bobot penjadwalan merupakan besarnya nilai prosentase dari total sub pekerjaan, yang akan digunakn untuk memperhitungkan lama waktu pekerjaan. Berdasarkan perbandingan antara anggaran biaya pekerjaan dengan waktu proses pembangunan. Secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut: STIKOM SURABAYA Sub Total Pekerjaan Jumlah Total Rekapitulasi

2.10 Macam-macam Bahan Bangunan

Bahan bangunan merupakan bahan dasar pembentukan sebuah rumah tinggal. Hampir seluruh bahan bangunan rumah dihasilkan oleh alam dan jika di eksploitasi terus-menerus akan habis. Bahan bangunan yang digunakan, antara lain: 1 Semen Semen merupakan bahan ikat pada campuran beton. Penggunaan semen dapat dicampur dengan bahan kimia lainnya sebagai tambahan untuk mempercapat proses ikatan serta dapat juga untuk memperlambat proses ikatan. 2 Pasir Pasir adalah contoh bahan material butiran untuk campuran beton. Butiran pasir berukuran antara 0,0625 mm sampai 2 mm. Cara memilih pasir yang baik: a. Pasir harus memiliki butiran yang tajam. b. Jika dilihat secara visual, terlihat butiran pasir memiliki ragam bentuk butiran. c. Pasir tidak mengandung bahan organic. d. Tidak mengandung lumpur lebih dari 5 dan sewaktu dikepal tidak ada lumpur yang tertinggal. 3 Kerikil Kerikil adalah bebatuan kecil, biasanya batu granit yang dipecahkan. Kerikil digunakan sebagai campuran beton. Ukuran kecil yang biasa digunakan berdiameter antara 2 mm dan 75 mm. Cara memilih kerikil yang baik: Prosentasi Bobot Pekerjaan STIKOM SURABAYA a. Kerikil harus keras, tidak mudah rapuh dan tidak memiliki pori atau rongga. b. Permukaan kerikil berbentuk tajam. c. Untuk balok beton ukuran kerikil yang digunakan 15 dari lebar balok. d. Untuk beton plat digunakan maksimum 13 lebar plat. e. ¾ jarak bersih antara tulangan. 4 Kapur Kapur yang digunakan harus dalam keadaan kering dan lunak. Butiranbutiran harus bervariasi antara butiran halus dan kasar. Jika disaring dengan ayakan dengan ukuran lubang 0,85 mm maka 23 dari volume harus melewati saringan tersebut. Pastikan untuk menyimpan material kapur di tempat yang terlindung dari air. 5 Air Air digunakan sebagai pencampur semen, pasir dan kerikil. Untuk campuran beton, air yang digunakan sebagai pencampur adalah air bersih tidak mengandung zat-zat organik, minyak dan bahan-bahan kimia lainnya sebab bahan-bahan tersebut dapat merusak beton dan baja tulangan. 6 Baja Tulangan Baja merupakan komponen struktur beton yang berfungsi menahan tarik. Baja yang digunakan dapat berupa baja polos maupun baja ulir. 7 Batu Bata Batu bata merupakan salah satu bahan material sebagai bahan pembuat dinding. Batu bata terbuat dari tanah liat yang dibakar sampai berwarna kemerah- merahan. Cara memilih batu bata yang baik: STIKOM SURABAYA a. Batu bata yang digunakan sebagai pasangan dinding harus memiliki sudut tajam dan tidak pecah atau retak. b. Dimensi ukuran batu bata untuk pasangan dinding umumnya berdimensi panjang 24 cm, lebar 11,5 cm dan tinggi 5,2 cm. c. Warna batu bata itu akibat pembakaran merata. 8 Kayu Kayu jika dilihat dari berat jenisnya dapat dibagi menjadi 4 bagian, yaitu: a. Berat jenis d0,6 digolongkan menjadi kayu ringan. b. Berat jenis d0,8 digolongkan menjadi kayu sedang. c. Berat jenis d1,0 digolongkan menjadi kayu berat. d. Berat jenis e1,0 digolongkan menjadi kayu sangat berat.

2.11 Satuan Pekerjaan