Diabetes Melitus Tinjauan Pustaka

commit to user Anthochyanin merupakan pigmen tumbuhan turunan dari flavonoid. Anthochyanin berperan dalam pewarnaan tanaman biru, ungu dan merah. Penelitian Park, et al 2008 menyebutkan bahwa kandungan anthocyanin pada beras hitam terdiri dari cyanidin 3-O- glucoside, peonidin 3-O-glucoside, malvidin 3-O-glucoside, pelagonidin 3-O-glucoside dan delphinidin 3-O-glucoside. Jenis antosianin ini ditemukan memiliki kemampuan antioksidan yang kuat yang dapat melawan ReactiveOoxygen Species ROS; sejenis radikal bebas dan mengurangi kerusakan sel yang terpapar oleh sinar UV Park et al., 2008.

2. Diabetes Melitus

Menurut American Diabetes Association ADA 2003, diabetes melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau kedua-duanya Soegondo , 2005 a. Klasifikasi Diabetes Melitus Beberapa klasifikasi diabetes melitus telah diperkenalkan, berdasarkan metode presentasi klinis, umur awitan, dan riwayat penyakit. Klasifikasi ini telah disahkan oleh World Health Organization WHO dan telah dipakai di seluruh dunia. Klasifikasi yang diperkenalkan oleh American Diabetes Assiciation ADA berdasarkan pengetahuan mutakhir mengenai patogenesis sindrom commit to user diabetes dan gangguan toleransi glukosa. Empat klasifikasi klinis gangguan toleransi glukosa: Sceteingart, 2005. 1 Diabetes Melitus Tipe 1 Diabetes melitus tipe 1 dikenal sebagai tipe dependent insulin, merupakan bentuk diabetes yang berhubungan dengan terjadinya ketosis apabila tidak diobati. Keadaan tersebut merupakan suatu gangguan katabolisme yang disebabkan karena hampir tidak terdapat insulin dalam sirkulasi, glukagon plasma meningkat, dan sel-sel beta pankreas gagal merespon semua stimulus insulinogenik. Oleh karena itu, pemberian insulin eksogen diperlukan untuk memperbaiki katabolisme, mencegah ketosis, dan menurunkan hiperglukagonemia, serta peningkatan kadar gukosa darah Katzung, 2002 2 Diabetes Melitus Tipe 2 Diabetes tipe 2 dulu dikenal sebagai tipe dewasa atau tipe onset maturitas dan tipe nondependent insulin Sceteingart, 2005. Obesitas, yang umumnya menimbulkan gangguan kerja insulin, merupakan faktor risiko yang lazim pada diabetes tipe ini Katzung, 2002. Pada keadaan obesitas respons sel beta pankreas terhadap peningkatan glukosa darah sering berkurang. Selain itu jumlah dan kepekaan reseptor insulin pada sel target di seluruh tubuh termasuk otot berkurang sehingga keberadaan insulin di dalam darah kurang atau tidak dapat dimanfaatkan Ilyas, 2005 . commit to user 3 Diabetes Melitus Tipe Lain a Defek genetik fungsi sel beta b Defek genetik kerja insulin c Penyakit eksokrin pankreas d Endokrinopati e Karena obat atau zat kimia f Infeksi g Imunologi jarang h Sindroma genetik lain Powers, 2006. 4 Diabetes Melitus Gestasional kehamilan Intoleransi glukosa yang terjadi selama kehamilan. Diabetes gestasional terjadi karena peningkatan sekresi berbagai hormon yang mempunyai efek metabolik terhadap toleransi glukosa Powers, 2006. b. Gejala – Gejala Diabetes Gejala khas diabetes melitus berupa polifagia, poliuria, polidipsia, lemas, dan berat badan turun yang tidak dapat dijelaskan sebabnya. Gejala lain yang mungkin dikeluhkan pasien adalah kesemutan, gatal, mata kabur, dan impotensi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita Sceteingart, 2005. commit to user c. Diagnosis 1 Pemeriksaan penyaring dilakukan pada kelompok dengan salah satu risiko diabetes melitus sebagai berikut: a Usia 45 tahun b Berat badan lebih: BBR 110 BB idaman atau IMT 23 kgm 2 c Hipertensi 14090 mm Hg d Riwayat diabetes melitus dalam garis keturunan e Riwayat abortus berulang, melahirkan cacat atau BB lahir bayi 4000 gram f Kolesterol HDL ≤ 35 mgdl dan atau trigliserida ≥ 250 mgdl Soegondo, 2005. 2 Kriteria diagnosis diabetes: a Gejala klasik diabetes melitus + glukosa darah sewaktu ≥ 200 mgdl. Gula darah sewaktu adalah kadar gula darah yang merupakan hasil pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa memerhatikan waktu makan terakhir. b Gejala klasik diabetes melitus + kadar glukosa darah puasa plasma vena ≥ 126 mgdl. c Gejala klasik diabetes melitus + kadar glukosa darah puasa kapiler ≥ 110 mgdl. d Puasa diartikan pasien tidak mendapat kalori tambahan sedikitnya 8 jam. commit to user e Kadar gula darah 2 jam pada Tes Toleransi Glukosa Oral TTGO ≥ 200 mgdl. f TTGO dilakukan dengan Standard WHO, menggunakan beban glukosa yang setara dengan 75 gram glukosa anhidrus yang dilarutkan dalam air Gustaviani, 2006. d. Terapi diabetes melitus 1 Perencanaan makan meal planning Pada konsensus Perkumpulan Endokrinologi Indonesia PERKENI telah ditetapkan bahwa standar yang dianjurkan adalah santapan dengan komposisi seimbang berupa karbohidrat 60-70 , protein 10-15 , dan lemak 20-25 . Jumlah kalori disesuaikan dengan pertumbuhan, status gizi, umur, stres akut, dan kegiatan jasmani untuk mencapai berat badan ideal. Mansjoer et al., 2001 2 Latihan jasmani Prinsip latihan jasmani bagi penyandang diabetes pada prinsipnya sama dengan prinsip latihan jasmani pada umumnya, yaitu mengikuti : F,I,D,J, yang dapat dirinci sebagai berikut: Frekuensi 3-5 kali perminggu secara teratur; Intensitas ringan dan sedang 60-70 Maximum Hearth Rate ; Durasi 30-60 menit setiap melakukan latihan dan jenis latihan yang dianjurkan adalah aerobik Ilyas, 2005. commit to user 3 Obat hipoglikemi a Obat Hipoglikemik Oral OHO 1 Golongan sulfonilurea Cara kerja obat golongan ini masih terdapat perbedaan pendapat tetapi pada umumnya dikatakan: a Menstimulasi penglepasan insulin yang tersimpan; b Menurunkan ambang sekresi insulin; c meningkatkan sekresi insulin sebagai akibat rangsangan glukosa Mansjoer et al., 2001 Obat golongan sulfonilurea generasi pertama adalah tolbutamid dan klorpropamid Soegondo, 2005. 2 Golongan Biguanid Golongan biguanid yang masih dipakai adalah metformin. Mekanisme kerja biguanida yang diusulkan baru-baru ini meliputi stimulasi glikolisis secara langsung dalam jaringan dengan peningkatan eliminasi glukosa dalam darah penurunan gukoneogenesis hati, melambatkan absorbsi glukosa dalam saluran cerna, dan penurunan kadar glukagon plasma Katzung, 2002. commit to user 3 α Glucosidase - Inhibitor Obat ini bekerja secara kompetitif menghambat kerja enzim α glukosidase di dalam saluran cerna, sehingga menurunkan penyerapan glukosa dan menurunkan hiperglikemia pascaprandial Mansjoer et al., 2001. Acarbose merupakan contoh penghambat glukosidase alfa yang sering digunakan Soegondo, 2005. 4 Insulin Sensitizing Agent Tiazolidindion merupakan golongan obat antidiabetes oral yang dapat meningkatkan sensitivitas insulin terhadap jaringan sasaran Katzung, 2002 dengan cara terikat pada reseptor Peroxisome Proliferator Activated Receptor PPAR - γ nuclear, meningkatkan transkripsi gen-gen tertentu yang sensitif insulin Neal, 2006. Obat ini diberikan dalam kombinasi dengan metformin atau sulfonilurea Neal, 2006. 5 Golongan Meglitinida Glinid merupakan obat yang cara kerjanya sama dengan sulfonilurea, dengan penekanan pada meningkatkan sekresi insulin fase pertama. Golongan ini terdiri dari 2 macam obat yaitu: repaglinid derivat asam benzoat dan nateglinid derivat fenilalanin. Obat ini diabsorpsi dengan commit to user cepat setelah pemberian secara oral dan diekskresi secara cepat melalui hati Tjay dan Rahardja, 2007a. b Insulin Insulin adalah suatu hormon polipeptida yang dihasilkan oleh sel- β dari pulau Langerhans dan merupakan kelompok sel yang terdiri dari 1 masa pancreas. Dosis insulin dinyatakan dalam unit U. Sediaan homogen human insulin mengandung 25-30 UImg. Insulin diberikan secara subkutan dengan tujuan mempertahankan kadar gula darah dalam batas normal. Kadar insulin dapat diukur dengan pengukuran radioimmunoassay , kadar insulin basal pada manusia normal yaitu 5-15 µUml 30- 90 pmoll dan kadar puncak 60-90 µUmL 360-540 pmoll selama makan Katzung, 2002.

3. Glukosa Darah

Dokumen yang terkait

Uji imunomodulator polisakarida hasil ekstraksi dari jinten hitam (nigella sativa L.) terhadap total leukosit, jumlah limfosit dan monosit , serta interleukin-1β pada mencit BALB/C

2 34 119

AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK DAUN WANI (Mangifera caesia) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK DAUN WANI (Mangifera caesia) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI STREPTOZOTOCIN.

2 11 16

EFEK EKSTRAK BEKATUL BERAS HITAM (Oryza sativa L) TERHADAP PERBAIKAN LUKA PADA MUKOSA LAMBUNG MENCIT YANG DIPAPAR ASPIRIN

4 15 54

PENGARUH BAYAM ANTING (Acalypha indica L) TERHADAP KADAR KOLESTEROL PADA MENCIT BALB C PAPARAN STREPTOZOTOCIN

0 3 51

EFEK HEPATOPROTEKTIF SEDUHAN BEKATUL BERAS HITAM (Oryza sativa L. Japonica) PADA TIKUS PUTIH YANG DIINDUKSI PARASETAMOL DOSIS TOKSIK

0 3 48

PERBANDINGAN EFEK HIPOGLIKEMIK DARI BEBERAPA EKSTRAK BIJI PETAI CINA (Leucaena leucocephala (lmk)De Wit) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN.

0 0 1

PERBANDINGAN EFEK HIPOGLIKEMIK DARI BEBERAPA EKSTRAK BIJI PETAI CINA (Leucaena leucocephala (lmk)De Wit) PADA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN.

0 0 1

Efek Hipoglikemik Infusa Herba (Andrographis paniculata Nees Pada Mencit Galur Balb/c.

0 0 14

Keyword : Hypoglycemic, Metformin, Patented, Generic, Mice PENDAHULUAN - PERBANDINGAN EFEKTIVITAS HIPOGLIKEMIK OBAT METFORMIN PATEN DAN GENERIK BERLOGO BERDASARKAN PENURUNAN KADAR GLUKOSA DARAH MENCIT (Mus musculus) JANTAN YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 1 7

Uji efek hipoglikemik rendaman beras ketan hitam pada tikus betina yang dibebani glukosa - USD Repository

1 2 87