commit to user
36
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. HASIL PENELITIAN
Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa rata-rata kadar glukosa darah sesaat mencit normal adalah 152.6 mgdl. Pemberian induksi STZ dosis 65
mgkg BB dalam larutan buffer salin sitrat terlihat secara bermakna
meningkatkan kadar glukosa darah, dengan rata-rata kadar glukosa darah setelah induksi STZ adalah 253 mgdl. Rata-rata kadar glukosa darah mencit
sebelum perlakuan minus sesudah perlakuan pada masing-masing kelompok selengkapnya disajikan pada Tabel 4.1 .
Tabel 4. 1. Rata-Rata Selisih Kadar Glukosa Darah Sebelum vs Sesudah
Perlakuan Masing-masing Kelompok mgdL Kelompok
Rata-rata ± SD DM + Metformin
-159.20 ± 54.12 DM + Bekatul low
-211.60 ± 97.59 DM + Bekatul medium
-134.20 ± 103.65 DM + Bekatul high
-27.00 ± 61.437
Sumber: Data primer, Mei 2010
Tabel 4.1. menunjukkan data perubahan kadar glukosa darah yang merupakan selisih antara kadar glukosa darah sesudah perlakuan dan glukosa
darah sebelum perlakuan pada masing-masing kelompok. Tabel di atas menunjukkan bahwa selisih rata-rata kadar glukosa darah pada semua
commit to user kelopok perlakuan bert
yang diberikan terjadi sesudah perlakuan.
Untuk lebih jelasn dapat dilihat pada diagr
Gambar 4. 1. Diagra
dan Se normal: mencit ta
pakan+aquadest
B. ANALISIS DATA
Data hasil penel penelitian dan keakura
yang digunakan pada
152.6
50 100
150 200
250 300
normal
R at
a -r
at a
K ad
ar G
lu k
os a
D ar
ah
m g
d L
n bertanda negatif - menunjukkan bahwa dengan pe adi penurunan kadar glukosa darah antara sebel
elasnya, rata-rata perubahan kadar glukosa darah
agram di bawah ini.
gram Rata-Rata Kadar Glukosa Darah Mencit S n Sesudah Perlakuan.
tanpa induksi Streptozotocin dan hanya
nelitian di uji normalitasnya untuk menjamin kuratan dalam penarikan simpulan. Uji normali
da penelitian ini adalah Shapiro-Wilk karena
253
139.2 205.2
225 222.4
DM Metformin
Low Medium
High
Kelompok perlakuan
n perlakuan belum dan
rah mencit
it Sebelum
ya diberi
n validitas alitas data
na jumlah
commit to user
sampel yang digunakan kecil n 50 dengan ketentuan bahwa suatu data dikatakan mempunyai sebaran normal jika nilai p0,05 Sastroasmoro, 2008.
Berikut ini adalah tabel hasil uji normalitas tersebut :
Tabel 4. 2. Hasil Uji Shapiro-Wilk pada Kelompok Perlakuan
Kelompok
P value
DM + Metformin 0.606
DM + Bekatul Low 0.466
DM + Bekatul Medium 0.102
DM + Bekatul High 0.822
Sumber: Data primer, Mei 2010 Dari tabel 4.2. memperlihatkan bahwa nilai kemaknaan untuk masing-
masing kelompok semuanya 0.05. Oleh karena nilai p untuk ke 4 kelompok data adalah 0.05, maka dapat disimpulkan bahwa distribusi keempat
kelompok data adalah normal. Uji homogenitas dilakukan pada data hasil penelitian untuk melihat
keseragaman dari sampel.
Tabel 4.3. Uji Homogenitas Varian
Gula Darah Sesaat, Sesudah Minus Sebelum mgdl Levene
Statistic df1
df2 Sig.
6.086 4
20 .002
commit to user
Hasil uji homogenitas varian menunjukkan levene statistik 6.086 dengan peluang sig = 0,002 atau didapat 0,002 0,05 berarti
ada asumsi homogenitas varian, maka teknik
Post Hoc test
yang bisa dipergunakan adalah Dunnett’s T3.
Uji ANOVA digunakan untuk melihat perbedaan kadar gula darah antara kelompok-kelompok yang ada. Penurunan kadar gula darah masing-
masing kelompok bervariasi.
Tabel 4.4. Hasil Uji ANOVA tentang Perbedaan Mean Penurunan Gula
Darah Sebelum dan Sesudah Perlakuan Kelompok
N Mean SD
F P
No Bekatul -
- -
7.474 0.001
Metformin 5 159.2
Bekatul Low 5 211.6
Bekatul Medium 5 134.2
Bekatul High 5 27.0
Hasil uji ANOVA didapatkan adanya perbedaan bermakna penurunan kadar gula darah mencit di antara kelima kelompok perlakuan. Uji ANOVA
memperlihatkan signifikansi = 0.001, karena sig 0.05 maka disimpukan bahwa ada perbedaan bermakna antara kelima kelompok perlakuan.
commit to user
Uji ANOVA kemudian dilanjutkan dengan
Least Significant Difference
LSD
Post Hoc Test
untuk mengetahui lebih lanjut perbedaan yang terjadi antar kelompok.
Tabel 4.5. Hasil Uji Post Hoc Test Dunnett T3
Kelompok- Kelompok
Beda Mean Sig.
No bekatul Metformin
159.2 0.017
Bekatul Low 211.6
0.049 Bekatul Medium 134.2
0.230 Bekatul High
27.0 0.950
Bekatul Low Metformin
52.4 0.942
Bekatul Medium 77.4 0.890
Bekatul High 184.6
0.069 Bekatul Medium Metformin
25.0 1.000
Bekatul High 107.2
0.478 Bekatul High
Metformin 132.2
0.055
Berdasarkan hasil uji
Post Hoc test
dapat dilihat perbandingan perubahan kadar gula darah mencit sebelum dan sesudah perlakuan
antarkelompok. Perbandingan penurunan kadar gula darah antarkelompok bekatul rendah
low
dengan kelompok metformin, kelompok bekatul sedang
medium
dengan metformin didapatkan p masing-masing 0.942 dan 1.000 p0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan penurunan
kadar gula darah yang signifikan.
commit to user
Gambar 4.2.
Boxplot
Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit Rata-rata selisih penurunan kadar glukosa darah tidak mengalami
peningkatan pada peningkatan pemberian dosis untuk kelompok bekatul rendah 0,2 mlmencithari, bekatul sedang 0,4 mlmencithari, dan bekatul
tinggi 0,8 mlmencithari. Selain itu juga dapat dilihat bahwa rata-rata selisih penurunan kadar glukosa darah mencit kelompok metformin
sebanding dengan kelompok bekatul rendah 0,2 ml mencithari.
commit to user
42
BAB V PEMBAHASAN