9
2.1.3. Sifat Merkuri
Sifat-sifat kimia dan fisik merkuri membuat logam tersebut banyak digunakan untuk keperluan kimia dan industri.
1. Merkuri merupakan satu-satunya logam yang berwujud cair pada suhu kamar
25
o
C dan mempunyai titik beku terendah dibanding logam lain yaitu -39
o
2. Masih berwujud cair pada suhu 396
C.
o
C. Pada temperatur 396
o
C ini telah terjadi pemuaian secara menyeluruh.
3. Merupakan logam yang paling mudah menguap jika dibandingkan dengan
logam lain. 4.
Merkuri dapat larut dalam asam sulfat atau asam nitrit, tetapi tahan terhadap basa.
5. Mempunyai volatilitas yang tertinggi dari semua logam.
6. Ketahanan listrik sangat rendah sehingga merupakan konduktor terbaik
dibanding semua logam lain. 7.
Banyak logam yang dapat larut di dalam merkuri membentuk komponen yang disebut dengan amalgam.
8. Merkuri dan komponen-komponennya bersifat racun terhadap semua
makhluk hidup Kristanto, 2002.
2.1.4. Toksikokinetika Merkuri
Perjalanan suatu bahan toksik dalam tubuh sampai timbulnya efek terhadap tubuh mengalami beberapa tahapan atau proses, sebagai berikut:
Absorpsi, distribusi,metabolisme dan ekskresi Soemirat, 2009. Sedangkan pendistribusian merkuri dalam tubuh berbeda berdasarkan
jenisnya, antara lain golongan anorganik dan aril merkuri didistribusi pada banyak
Universitas Sumatera Utara
10
jaringan tubuh, terutama di distribusikan pada otak dan ginjal. Dalam tubuh sesuai dengan sifatnya yang mudah berikatan dengan senyawa lain seperti belerang akan
dapat berikatan dengan sulfhidril dan dapat mempengaruhi kerja sejumlah enzim sel. Proses pengikatan merkuri dengan gugus sulfihidril dapat membentuk zat
polutan 20 yaitu metallotionin protein berat molekul rendah kaya sulfhidril yang dapat meningkat setelah pajanan merkuri Sari Lubis, 2002.
Menurut Dompas, 2010, metallotionin adalah polutan merkuri memiliki sifat yang dapat mudah berikatan dengan gugus sulfuhidril -SH, pengikatan Hg
oleh gugus sulfuhidril dapat menghambat aktifitas enzim. Metalotionin mampu mengikat logam-logam berat dengan sangat kuat khususnya merkuri Hg,
kadmium Cd, perak Ag, dan seng Zn. Berikut tahapan perjalanan merkuri di dalam tubuh sampai dibuang
sebagai hasil samping dari metabolisme tubuh :
2.1.4.1. Absorbsi
Absorbsi metal merkuri di dalam tubuh manusia dapat terjadi melalui makanan, minuman dan pernafasan, serta kontak kulit. Paparan merkuri melalui
jalur kulit biasanya berupa senyawa HgCl2, dimana jumlah Hg yang diabsorbsi tergantung kepada jalur masuknya, lama paparan dan bentuk senyawa merkuri.
Dari beberapa data hasil penelitian pada manusia menunjukkan bahwa metal merkuri segera diserap melalui saluran cerna. uap senyawa metal merkuri seperti
uap metil merkur i klorida dapat diserap melalui pernafasan. Penyerapan metil merkuri dapat juga melalui kulit. Merkuri setelah di absorbsi di jaringan
mengalami oksidasi membentuk merkuri divalent Hg2+ yang dibantu enzim katalase. Inhalasi merkuri bentuk uap akan di absorbsi melalui sel darah merah,
Universitas Sumatera Utara
11
lalu ditransformasikan menjadi merkuri divalen Hg2+. Sebagian akan menuju otak, yang kemudian diakumulasi di dalam jaringan.
2.1.4.2. Distribusi
Pada saat terpapar oleh logam merkuri dan diabsorbsi dalam jaringan, logam merkuri akan ditransper ke dalam darah, seperti uap logam merkuri Hg
akan terserap oleh alveoli dan diteruskan kedalam darah. Dalam darah akan mengalami proses oksidasi dengan bantuan enzim hidrogeperoksida katalase
sehingga berubah menjadi ion Hg2+, selanjutnya dibawa ke seluruh tubuh bersama peredaran darah dan terakumulasi di hati dan ginjal. Sebagian merkuri
dikeluarkan bersama urine. Selain menumpuk, ternyata merkuri dapat menembus membrane plasenta
pada wanita hamil. Senyawa merkuri tersebut masuk bersama makanan melewati plasenta karena dibawa oleh peredaran darah ke janin. Sehingga dapat merusak
otak janin dan bayi lahir kemungkinan akan cacat.
2.1.4.3. Metabolisme
Pada proses metabolisme dalam tubuh setelah diabsobsi di dalam jaringan, merkuri organik dan anorganik akan sangat mudah berikatan dengan protein dan
berbagai jenis enzim seperti enzim katalase. Sebagian dari senyawa merkuri organik seperti alkil merkuri akan diubah menjadi senyawa merkuri anorganik.
Setelah lewat waktu paruh senyawa merkuri akan dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme. Hanya sebagian kecil yang dikeluarkan jika
dibandingkan dengan jumlah uap atau senyawa merkuri yang masuk ke dalam tubuh. Sebagian besar senyawa atau uap merkuri akan ditranspormasikan melalui
Universitas Sumatera Utara
12
sel darah merah selanjutnya akan terakumulasi dalam berbagai organ bagian dalam tubuh seperti hati, ginjal dan otak.
2.1.4.4. Ekskresi
Ekskresi merkuri dari tubuh melalui urin dan feses dipengaruhi oleh bentuk senyawa merkuri, besar dosis merkuri, serta waktu paparan. Merkuri yang
masuk ke dalam hati akan terbagi dua. Sebagian akan terakumulasi dalam hati, dan sebagian lainnya akan dikirim ke empedu. Di dalam kantong empedu merkuri
organik dirombak menjadi merkuri anorganik kemudian akan dikirim lewat darah ke ginjal, dimana sebagian akan terakumulasi dalam ginjal dan sebagian lagi akan
dibuang bersama dengan urine. Sedangkan ekskresi merkuri organik sebagian besar terjadi dengan ekskresi feses. Waktu paruh dari pada merkuri untuk bisa
dibuang atau terkumulasi dalam jaringan adalah 40 hari Palar, 2008 . Paparan uap merkuri dapat diserap melalui paru-paru, tetapi beberapa
merkuri juga dapat diserap oleh kulit. Penyerapan unsur merkuri melalui konsumsi oral sedikit. Elemental raksa uap mengalami penyerapan hampir
lengkap dari udara yang dihirup. Merkuri akan terakumulasi dalam paru-paru pada hewan percobaan setelah terjadi paparan garam merkuri anorganik dengan dosis
konsumsi tertentu. Dalam separuh waktu merkuri inorganik akan terserap ke dalam pernafasan tikus. Sekitar lima jam merkuri akan melekat pada jaringan
paru-paru dan teroksidasi di dalam paru-paru tikus. Beberapa unsur merkuri yang terlarut dalam darah, mungkin akan diangkut melalui darah ke otak dan
teroksidasi dalam jaringan otak. Ini bisa menjelaskan efek retensi dan beracun pada sistem saraf pusat.
Universitas Sumatera Utara
13
Senyawa alkil merkuri sangat berbeda dari merkuri organik lainnya, metil merkuri merupakan bahaya yang paling serius di antara kelompok-kelompok ini
dari 23 senyawa merkuri. Pentingnya pengaruh toksikologi metal merkur i ini disebabkan karena lebih signifikan di transformasi pada lingkungan dari bentuk
lain merkuri menjadi metil merkuri. Memang garam monoalkil dan dialkil merkuri lebih tinggi lebih dan mudah detoksifikasinya daripada metil merkuri
Louis J. Casarett dan John Doull, 1975.
2.1.5. Pencemaran Merkuri di Lingkungan
Secara alamiah, pencemaran oleh merkuri ke lingkungan umumnya berasal dari kegiatan gunung api, rembesan air tanah yang melewati daerah deposit
merkuri dan lain-lain. Namun demikian, meski sangat banyak sumber keberadaan merkuri di alam, dan masuk ke dalam suatu tatanan lingkungan tertentu secara
alamiah, tidaklah menimbulkan efek-efek merugikan bagi lingkungan karena masih dapat ditolerir oleh alam. Merkuri menjadi bahan pencemar sejak manusia
mengenal industri, kemudian menggali sumber daya alam dan memanfaatkannya semaksimal mungkin untuk kebutuhannya Palar, 2008.
Penggunaan merkuri di dalam industri sering mengakibatkan pencemaran lingkungan, baik melalui air limbah maupun melalui sistem ventilasi udara.
Merkuri yang terbuang ke sungai, pantai atau badan air di sekitar industri-industri tersebut dapat mengkontaminasi ikan dan makhluk air lainnya, termasuk
ganggang dan tumbuhan air. Ikan-ikan dan hewan air tersebut kemudian dikonsumsi manusia sehingga manusia terpapar merkuri di dalam tubuhnya.
FDA Food and Drug Administration menetapkan batasan kandungan merkuri maksimum adalah 0,005 ppm untuk makanan, sedangkan WHO World
Universitas Sumatera Utara
14
Health Organization menetapkan batasan maksimum untuk air, yaitu 0,001 ppm Kristanto, 2002.
2.1.5.1. Kasus Pencemaran Merkuri
Beberapa kasus pencemaran dalam merkuri, antara lain : 1.
Kasus penceamran merkuri yang terkanal adalah kasus yang terjadi di teluk minamata , jepang , pada tahun 1950-an. Industri kimia yang
beroperasi di sekitar teluk minaata mebuang limbah yang menagandung merkuri ke prariran telul dan menyebabkan ibu-ibu yang mengonsumsi
makanan laut yang diperoleh dari teluk minamata melahirkan anak-anak denghan cacat bawaan. Pada kasus tersebut dari 111 kasus kerancunan
yang terjadi 43 orang meninggal. Para penderita penyakit minamata , menunjukkan kadar merkuri antara 200 sampai 500 mikrogram per liter
darahnya. Sementara batasan aman menurut WHO adalah anatara lima
sampai 10 mikrogram merkuri per liter darah . limbah yang dibuang ke teluk Minamata juga tidak terhitung sedikit, diperkirakan 200-600 ton Hg
dibuang selama 1932-1958. Selain merkuri terdapat juga mangan, thalium, dan selenium dalam limbah yang dibuang Effendi, 2003 mengutip dari
sawyer dan McCarty, 1978. 2.
Di Indonesia sejak tahun 1996 perariran Teluk Bayur Provinsi Sulawesi Utara telah dijadikan tempat pembuangan tailing limbah hasil tambang
emas oleh PT Newmont Minahawa Raya PT NMR. Efek dari efektivitas tersebut diduga bukan hanya terjadi pada teluk itu sendiri tetapi pada
daerah sekitarnya Teluk Totok dan Kotabunan.
Universitas Sumatera Utara
15
Akiibat kegiatan pertambangan skala besar oleh PT. Newmont Minahasa Raya NMR , ekosistem perairan laut di teluk Buyat rusak parah akibat
buangan 2000 ton tailing setiap hari Anonimous, 2012 3.
Kadar merkuri yang tinggi juga pernah dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan kanada, yaitu pada ikan yang menghuni danau St.Clair. sumber
pencemaran merkuri di danau berasal dari industri kimia yang memproduksi klor dengan menggunakan elektroda merkuri. Wood et.al.
1968 dalam Dugan 1972 menyebutkan bahwa jenis senyawa merkuri yang ditemukan pada organ mekhluk hidup, misalnya ikan adalah metilo
merkuri atau dimetil merkuri. 4.
Di Indonesia , penceamran merkuri akibat adanya penambangan emas tanpa izin PETI ditemukan di berbagai tempat , namaun tidak pernah ada
investigasi atau laporan adanya penderita keracunan merkuri.Misalnya di Pongkor, Jawa Barat diplaporkan bahwa konsentrasi merkuri di sedimen
sungai berkisar antara 0-2,688 ppm, sedangkan di tanah didapat konsenstrsi sebanyak 1-1300 ppm Seomirat, 2003 mengutip dari
Gunaradi, 2001
2.1.6. Senyawa Merkuri
2.1.6.1 Senyawa Merkuri Anorganik
Logam merkuri termasuk ke dalam kelompok merkuri anorganik. Dalam bentuk logamnya, merkuri berbentuk cair, dan sangat mudah menguap. Uap
merkuri dapat menyebabkan efek samping yang sangat merugikan bagi kesehatan. Diantara sesama senyawa merkuri anorganik, uap logam merkuri Hg merupakan
yang paling berbahaya. Ini disebabkan karena sebagai uap, merkuri tidak terlihat
Universitas Sumatera Utara
16
dan dengan sangat mudah akan terhisap seiring kegiatan pernafasan yang dilakukan. Pada saat terpapar oleh logam merkuri, sekitar 80 dari logam merkuri
akan terserap oleh alveoli paru-paru dan jalur-jalur pernafasan untuk kemudian ditransfer ke dalam darah Palar, 2008.
Pada hewan percobaan seperti kelinci, tikus dan kera, 1 dari jumlah yang diserap ini akan terakumulasi di otak. Jumlah merkuri yang menumpuk tersebut,
10 kali lebih besar bila dibandingkan dengan senyawa merkuri lain yang masuk atau dimasukkan ke dalam tubuh dengan dosis yang sama. Selain penumpukan
merkuri terjadi pada otak, logam ini juga terserap dan menumpuk pada ginjal dan hati. Namun demikian penumpukan yang terjadi pada organ ginjal dan hati masih
dapat dikeluarkan bersama urin dan sebagian akan menumpuk pada empedu. Selain menumpuk pada organ tubuh tersebut, merkuri juga mampu menembus
membran plasenta Palar, 2008. Toksisitas akut dari merkuri anorganik meliputi gejala muntah, kehilangan
kesadaran, sakit abdominal, diare disertai darah dalam feses, albuminuria, anuria, uraemia, ulserasi, dan stomatitis. Sementara toksisitas kronis dari merkuri
anorganik meliputi gejala gangguan sistem saraf, antara lain tremor, terasa pahit di mulut, gigi tidak kuat dan rontok, anemia, dan gejala lain berupa kerusakan ginjal,
serta kerusakan mukosa usus Widowati, 2008.
2.1.6.2. Senyawa Merkuri Organik
Senyawa-senyawa merkuri organik telah lama akrab dengan kehidupan manusia. Yang paling terkenal diantaranya adalah senyawa alkil-merkuri.
Beberapa senyawa alkil-merkuri yang banyak digunakan, terutama di kawasan negara-negara sedang berkembang adalah metil merkuri khlorida CH3HgCl dan
Universitas Sumatera Utara
17
etil khlorida C2H5HgCl. Senyawa-senyawa tersebut digunakan sebagai pestisida dalam bidang pertanian.
Sekitar 80 dari peristiwa keracunan merkuri bersumber dari senyawa- senyawa alkil-merkuri. Keracunan yang bersumber dari senyawa ini adalah
melalui pernafasan. Peristiwa keracunan melalui jalur pernafasan tersebut disebabkan karena senyawa-senyawa alkil-merkuri sangat mudah menguap. Uap
merkuri yang masuk bersama jalur pernafasan akan mengisi ruang-ruang dari paru-paru dan berikatan dengan darah Palar, 2008.
Waktu paruh dari senyawa alkil-merkuri dalam tubuh adalah 70 hari. Selanjutnya senyawa alkil-merkuri tersebut dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai
hasil samping metabolisme. Akan tetapi, jumlah yang dikeluarkan sangat kecil jika dibandingkan dengan jumlah uap atau senyawa alkil-merkuri yang masuk ke
dalam tubuh. Diperkirakan jumlah alkil-merkuri yang dikeluarkan sebagai hasil samping metabolisme tubuh hanyalah 1, sedangkan sisanya 99 terakumulasi
dalam berbagai organ dalam tubuh Palar, 2008. Gejala toksisitas merkuri organik meliputi kerusakan sistem saraf pusat
berupa anoreksia, ataksia, dismetria, gangguan pandangan mata yang bias mengakibatkan kebutaan, gangguan pendengaran, koma, dan kematian Widowati,
2008.
2.1.7. Efek Merkuri pada Manusia
2.1.7.1.Keracunan akut
Keracunan akut oleh merkuri bisa terjadi pada konsentrasi merkuri Hg uap sebesar 0,5-1,2 mgm
3
. Penelitian terhadap kelinci dengan uap merkuri Hg 28,8 mgm
3
mengakibatkan kerusakan yang parah pada berbagai organ ginjal, hati,
Universitas Sumatera Utara
18
otak, jantung, paru-paru, dan usus besar. Keracunan akut karena terhirupnya uap merkuri Hg berkonsentrasi tinggi menimpa pekerja dalam industri pengolahan
logam merkuri serta penambangan emas Widowati, 2008. Keracunan akut yang ditimbulkan oleh logam merkuri dapat diketahui
dengan mengamati gejala-gejala berupa iritasi gastrointestinal berupa mual, muntah, sakit perut dan diare. Keracunan Phenyl mercury merkur i aromatis
menimbulkan gejala-gejala gastrointestinal, malaise dan mialgia. Keracunan metil merkuri menyebabkan efek pada gastrointestinal yang lebih ringan tetapi
menimbulkan toksisitas neurologis yang berat berupa rasa sakit pada bibir, lidah dan pergerakan kaki dan tangan, halusinasi, iritabilitas, gangguan tidur, sulit
bicara, kemunduran cara berpikir, reflek tendon yang abnormal, dan pendengaran rusak Rianto,2012
2.1.7.2. Keracunan Kronis
Keracunan kronis yang disebabkan oleh merkuri, peristiwa masuknya sama dengan keracunan akut, yaitu melalui jalur pernafasan dan makanan. Akan
tetapi pada keracunan kronis, jumlah merkuri yang masuk sangat sedikit sehingga tidak memperlihatkan pengaruh pada tubuh. Namun demikian masuknya merkuri
ini berlangsung secara terus-menerus. Sehingga lama kelamaan, jumlah merkuri yang masuk dan mengendap dalam tubuh menjadi sangat besar dan melebihi batas
toleransi yang dimiliki tubuh sehingga gejala keracunan mulai terlihat Palar, 2008.
Pada peristiwa keracunan kronis oleh merkuri, ada dua organ tubuh yang paling sering mengalami gangguan, yaitu gangguan pada sistem pencernaan dan
sistem saraf. Radang gusi gingivitis merupakan gangguan paling umum yang
Universitas Sumatera Utara
19
terjadi pada sistem pencernaan. Gangguan terhadap sistem saraf dapat terjadi dengan atau tanpa diikuti oleh gangguan pada lambung dan usus. Ada dua bentuk
gejala umum yang dapat dilihat bila korban mengalami gangguan pada sistem saraf sebagai akibat keracunan kronis merkuri, yaitu tremor gemetar ringan dan
parkinsonisme yang juga disertai dengan tremor pada fungsi otot sadar. Tanda-tanda seseorang penderita keracunan kronis merkuri dapat dilihat
pada organ mata. Biasanya pada lensa mata penderita terdapat warna abu-abu sampai gelap, atau abu-abu kemerahan, yang hanya dapat dilihat dengan
mikroskop mata. Di samping itu, gejala keracunan kronis merkuri yang lainnya adalah terjadinya anemia ringan pada darah.
2.1.8. Gejala Klinis 2.1.8.1.Keracunan Akut
a Melalui Mulut Keracunan garam merkuri malelui mulut menimbulkan rasa logam, haus,
sakit perut yang berat, muntah, dan diare berdarah. Diare berdarah terjadi selama beberapa minggu. Antara satu hari sampai 2 minggu setelah
keracunan, pengeluaran urin dapat berhenti, dan kematian terjadi disebabkan oleh uremia. Pada keracunan merkuri klorida dapat terjadi
penyempitan esofagus, usus, dan lambung Sartono,2002: 216-217. b
Melalui Inhalasi Keracunan uap merkuri kadar tinggi melalui inhalasi dapat segera
menimbulkan dispnea, batuk, demam, mual, muntah, diare, stomatitis, salivasi dan rasa logam. Gejala ini dapat berkembang menjadi
pneumonitis, bronkitis kronik nekrotik, edema paru, dan pneumotoraks.
Universitas Sumatera Utara
20
Pada anak-anak gejala ini dapat berakibat fatal. Selain itu, dapat terjadi asidosis dan kerusakan ginjal dengan gagal ginjal Sartono,2002: 216-
217.
2.1.8.2 Keracunan Kronik
a Keracunan Melalui Mulut Dan Suntikan
Keracunan karena suntikan senyawa merkuri organik atau keracunan melalui mulut senyawa merkuri organik atau garam merkuri yang tidak
larut atau sedikit terdisosiasi dalam waktu lama dapat menyebabkan urtikaria yang dapat berkembang menjadi dermatitis, stomatitis, salivasi,
diare, anemia, leukopenia, kerusakan hati, dan kerusakan ginjal yang dapat berkembang menjadi gagal ginjal akut dengan anuria. Suntikan senyawa
organik sebagai obat diuretika, menyebabkan fungsi jantung tidak teratur atau depresi, dan reaksi anafilaktik Sartono,2002: 216-217.
b Melalui Inhalasi Dan Kontak Kulit
Inhalasi debu dan uap merkuri, serta senyawa merkuri organik atau absorpsi merkuri dan senyawa merkuri melalui kulit dalam waktu lama,
dapat menyebabkan “merkurialisme” dengan gejala yang timbul bervariasi, termasuk tremor, salivasi, stomatitis, gigi rontok, garis biru
hitam pada gusi, rasa sakit kebas pada anggota badan, nefritis, diare, gelisah, sakit kepala, berat badan turun, anoreksia, depresi mental,
insomnia, iritabilitas, instabilitas, halusinasi, dan kemerosotan mental Sartono,2002: 216-217.
Universitas Sumatera Utara
21
2.1.9. Kadar Batas Merkuri
Kriteria World Health Organization menyatakan bahwa kadar normal dalam darah berkisa antara 5 µgl - 10 µgl dalam rambut berkisar antara 1 mgkg
– 2 mgkg, sedangkan dalam urine rata-rata 4 µgl. Menurut swedish Export Group kadar normal merkuri dalam darah adalah 200 µgl dan kadar normal
merkuri dalam rambut adalah seperempat dari akdar dalam darah yaitu 50 µgg. International Commite Of Occupational Medicine , kadar batas normal merkuri
dalam darah untuk seseorang yang tidak mengkonsumsi ikan adalah 2 ppb, sedangkan untuk mengkonsumsi ikan antara 2 – 20 ppb.
Konsentrasi aman merkuri dalam darah adalah 0,000005 mgg sedangkan di rambut konsentrasi normal adalah 0.01 mgg , dengan maksimal konsntrasi
adalah 0,0001 mgg. Karena sifatnya yang sangta ceracun, maka U.S . Food and Administration FDA menentukan pembakuan atau nilai Ambang Batas kadar
merkuri yang ada dalam air, yaitu sebesar 0,0005 ppm2. Food and Drug Administration mengestimasi pajanan merkuri dari ikan rata – rata 50 ng kg hari
atau kira – kira 3,5 Ighari untuk orang dewasa dengan berat badan rata – rata 70 kg secara alamiah kandungan merkuri di lingkungan adalah sebagai berikut :
kadar total Merkuri udahara = 10 – 2- ngm3 untuk udara outdoor di kota. Kadar total merkuri air permukaan = 5 ppt = 5 ngl dan kadar total Hg dalam tanah 20 –
625 ppb 10.
Universitas Sumatera Utara
22
Beberapa peraturan
mengenai kadar
merkuri yang
diperbolehkan
di
Indonesia tercantum pada tabel 2.1. Peraturan
Kadar Merkuri Yang Diperbolehkan
Permenkes No. 9072002 : Kadar 0,001 mgl
Merkuri dalam air minum Permenkes No.
0,001 mgl 416MenkesPerIX1990 : Kadar
Merkuri dalam Air Bersih Kepmenkes :
0,1 mgm
3
261MenkesSKII1998 : Kadar Merkuri Dalam Udara Tempat Kerja
Keputusan Badan Pengawasan Obat Dalam ikan segar : 0,5
dan Makanan No . mgkg
3725BSKVII1989 : Kadar Merkuri Dalam sayuran : 0,03
Dalam Makanan dan Minuman mgkg
Dalam biji-bijian : 0,05 mgkg
KepMenLH No. 02MenKLH2002 Golongan A : 0,001
Kadar merkuri dalam air sungai mgl
Golongan B : 0,001 mgl Golongan C : 0,002 mgl
Golongan D : 0,005 mgl
Tabel 2.1 Peraturan mengenai kadar merkuri yang diperbolehkan. 2.1.10. Pencegahan Pencemaran Merkuri
Untuk mengurangi pencemaran limbah merkuri di daerah pertambangan emas, dilakukan berbagai cara seperti:
Universitas Sumatera Utara
23
1. Memilih teknik penggalian yang ramah lingkungan, yaitu menerapkan sistem
pertambangan tertutup sehingga memperkecil keluarnya merkuri dari dalam tanah.
2. Menggunakan teknologi pemrosesan batuan tambang yang tidak
menggunakan merkuri, tetapi diganti dengan menggunakan sianida. upaya yang dilakukan adalah penyehatan kembali lingkungan dengan cara:
1. Memindahkan sedimen yang mengandung merkuri Hg tinggi, lalu
melakukan isolasi. 2.
Treatment tanah atau air yang terpolusi secara fisik atau kimiawi Imobilisasi dengan memasang batas di daerah yang tercemar.
3. Remediasi secara biologis atau fitoremidiasi menggunakan tumbuhan yang
mampu menyerap metil merkuri. Untuk meminimalisasi tingginya tingkat pencemaran merkuri dalam usaha
penambangan emas, dengan membuat bak pengendap yang mampu menampung material yang tercecer pada saat dan sedang melakukan penggaran di dalam ruang
tertutup atau kedap udara sehingga uap merkuri yang terbentuk bisa dialirkan masuk ke dalam bak pengendap yang tertutup rapat Widowati, 2008.
Fitoremidiasi menggunakan tanaman sebagai alat pengolah bahan pencemar. Tanaman yang tumbuh subur di tanah-tanah dengan kandungan
mineral khas disebut metalokolus atau metalofit. Beberapa tanaman metalofit bisa digunakan sebagai indikator untuk suatu deposit logam berat di dekat permukaan
tanah sehingga cocok untuk ditanam di daerah pertambangan atau industri. Jenis tanaman Stelaria setacea eceng gondok tumbuh subur di tanah yang
mengandung merkuri Hg siswoyo 2012.
Universitas Sumatera Utara
24
2.2. Air
Air adalah merupakan salah satu kebutuhan pokok bagi mahkluk hidup yang ada di muka bumi, baik bagi manusia atau bagi mahkluk hidup lainnya.
Secara teoritis dimuka bumi terdapat tiga jenis sumber air yaitu sumber air hujan, air permukaan dan air tanah. Sumber sumber air tersebut tidak selamanya cocok
untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia karena harus memenenuhi syarat ,baik deri segi fisika, kimia, bakteriologi, maupun radioaktif
Berdasarkan pengertian air bersih menurut Permenkes RINo. 416MenkesPerIX1990 tentang syarat syarat dan pengawasan kualitas air bersih
adalah air yang digunakan untuk keperluan sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat diminum apabila telah dimasak.
2.2.1.Manfaat Air Bagi Manusia
Air sangat berguna untuk kehidupan sehari-hari, karena air adalah zat utama pada setiap mahkhluk hidup dimuka bumi. Manusia tergantung pada air
bukan hanya memenuhi kebutuhan minumnya melainkan juga untuk pembangkit tenaga rekresi, pengangkutan dan pengairan. Karena tekhnelogi modern menuntut
makin banyak air, maka orang harus berusaha merencanakan cara-cara untuk menyadap sumber sumber dan mengusungkanagar air yang sudah dicemarkan
oleh manusia dapat dimanfaatkan kembali Luna B, Leopold 1980
2.2.2. Pencemaran Air
Air merupakan kebutuhan pokok bagi proses kehidupan di bumi ini. tidak akan ada kehidupan di bumi ini jika tidak adaair. Air yang relatif bersih sangat
didambakan oleh manusia untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, untuk
Universitas Sumatera Utara