10
jaringan tubuh, terutama di distribusikan pada otak dan ginjal. Dalam tubuh sesuai dengan sifatnya yang mudah berikatan dengan senyawa lain seperti belerang akan
dapat berikatan dengan sulfhidril dan dapat mempengaruhi kerja sejumlah enzim sel. Proses pengikatan merkuri dengan gugus sulfihidril dapat membentuk zat
polutan 20 yaitu metallotionin protein berat molekul rendah kaya sulfhidril yang dapat meningkat setelah pajanan merkuri Sari Lubis, 2002.
Menurut Dompas, 2010, metallotionin adalah polutan merkuri memiliki sifat yang dapat mudah berikatan dengan gugus sulfuhidril -SH, pengikatan Hg
oleh gugus sulfuhidril dapat menghambat aktifitas enzim. Metalotionin mampu mengikat logam-logam berat dengan sangat kuat khususnya merkuri Hg,
kadmium Cd, perak Ag, dan seng Zn. Berikut tahapan perjalanan merkuri di dalam tubuh sampai dibuang
sebagai hasil samping dari metabolisme tubuh :
2.1.4.1. Absorbsi
Absorbsi metal merkuri di dalam tubuh manusia dapat terjadi melalui makanan, minuman dan pernafasan, serta kontak kulit. Paparan merkuri melalui
jalur kulit biasanya berupa senyawa HgCl2, dimana jumlah Hg yang diabsorbsi tergantung kepada jalur masuknya, lama paparan dan bentuk senyawa merkuri.
Dari beberapa data hasil penelitian pada manusia menunjukkan bahwa metal merkuri segera diserap melalui saluran cerna. uap senyawa metal merkuri seperti
uap metil merkur i klorida dapat diserap melalui pernafasan. Penyerapan metil merkuri dapat juga melalui kulit. Merkuri setelah di absorbsi di jaringan
mengalami oksidasi membentuk merkuri divalent Hg2+ yang dibantu enzim katalase. Inhalasi merkuri bentuk uap akan di absorbsi melalui sel darah merah,
Universitas Sumatera Utara
11
lalu ditransformasikan menjadi merkuri divalen Hg2+. Sebagian akan menuju otak, yang kemudian diakumulasi di dalam jaringan.
2.1.4.2. Distribusi
Pada saat terpapar oleh logam merkuri dan diabsorbsi dalam jaringan, logam merkuri akan ditransper ke dalam darah, seperti uap logam merkuri Hg
akan terserap oleh alveoli dan diteruskan kedalam darah. Dalam darah akan mengalami proses oksidasi dengan bantuan enzim hidrogeperoksida katalase
sehingga berubah menjadi ion Hg2+, selanjutnya dibawa ke seluruh tubuh bersama peredaran darah dan terakumulasi di hati dan ginjal. Sebagian merkuri
dikeluarkan bersama urine. Selain menumpuk, ternyata merkuri dapat menembus membrane plasenta
pada wanita hamil. Senyawa merkuri tersebut masuk bersama makanan melewati plasenta karena dibawa oleh peredaran darah ke janin. Sehingga dapat merusak
otak janin dan bayi lahir kemungkinan akan cacat.
2.1.4.3. Metabolisme
Pada proses metabolisme dalam tubuh setelah diabsobsi di dalam jaringan, merkuri organik dan anorganik akan sangat mudah berikatan dengan protein dan
berbagai jenis enzim seperti enzim katalase. Sebagian dari senyawa merkuri organik seperti alkil merkuri akan diubah menjadi senyawa merkuri anorganik.
Setelah lewat waktu paruh senyawa merkuri akan dikeluarkan dari dalam tubuh sebagai hasil samping metabolisme. Hanya sebagian kecil yang dikeluarkan jika
dibandingkan dengan jumlah uap atau senyawa merkuri yang masuk ke dalam tubuh. Sebagian besar senyawa atau uap merkuri akan ditranspormasikan melalui
Universitas Sumatera Utara
12
sel darah merah selanjutnya akan terakumulasi dalam berbagai organ bagian dalam tubuh seperti hati, ginjal dan otak.
2.1.4.4. Ekskresi