Model Analisis Data dan Uji Hipotesis

36 d. Uji Multikolinearitas. Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk melihat korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada hubungan korelasi yang tinggi antar variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikatnya terganggu. Alat statistik yang digunakan untuk mengetahui gangguan multikolinearitas yaitu dengan cara melihat koefisien korelasi antara masing-masing variabel, jika lebih besar dari 0,8 maka terjadi gangguan multikolinearitas.Gujarti, 1999. 3. Uji Hipotesis. a. Uji Statistik t. Uji statistik t adalah uji yang menunjukkan seberapa besar pengaruh satu variabel independen dalam menerangkan variabel dependen. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji apakah suatu parameter βi sama dengan nol, dapat ditulis: : = 0  setiap variabel independen bukan merupakan penjelas variabel dependen yang signifikan. Dan hipotesis alternatifnya yaitu H a , yaitu parameter suatu variabel tidak sama dengan nol, dapat ditulis : : ≠  setiap variabel independen merupakan penjelas variabel dependen yang signifikan. Statistik t dapat dihitung dari formula: = − ⁄ = ⁄ ...................................................................... 37 Dimana S adalah standar deviasi. Setelah menentukan hipotesis, dalam uji t perlu menentukan level of significance α, apakah 5 atau 10. Untuk menentukan hasil maka apabila t hitung t tabel maka Ho ditolak, berarti variabel independen berpengaruh signifikan secara individual terhadap variabel dependen dan sebaliknya, apabila t hitung t tabel maka Ho diterima, berarti variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. b. Uji Statistik F. Uji statistik F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel independen dalam model berpengaruh secara bersamaan terhadap variabel dependen. Hipotesis nol Ho yang hendak diuji apakah semua parameter yang dipakai sama dengan nol, dapat ditulis : : = = = = = 0  setiap variabel independen bukan merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Dan hipotesis alternatifnya yaitu H a , yaitu tidak semua parameter secara simultan yang dipakai sama dengan nol, dapat ditulis : : = = = = = 0  setiap variabel independen merupakan penjelas yang signifikan terhadap variabel dependen secara simultan. Setelah menentukan hipotesis maka perlu menentukan level of significance α, apakah 5 atau 10. Untuk menentukan hasil maka apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak, berarti variabel 38 independen berpengaruh signifikan secara individual terhadap variabel dependen secara simultan. Sebaliknya, apabila F hitung F tabel maka Ho diterima, berarti variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen secara simultan Agus, 2015. c. Uji Determinasi. determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam menganalisa digunakan nilai Adjusted R 2 . Nilai Adjusted R 2 yaitu 0 Adjusted R 2 1. Nilai Adjusted R 2 yang kecil mendekati 0 berarti kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen sangat terbatas. Apabila nilai Adjusted R 2 yang besar atau mendekati 1 berarti kemampuan variabel independen merupakan variabel yang dapat memberikan gambaran informasi yang lebih terukur untuk memprediksi variabel dependen.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hasil Uji Asumsi Klasik. Untuk menghasilkan hasil penelitian yang baik, pada metode regresi diperlukan adanya uji asumsi klasik untuk mengetahui apakah terdapat penyimpangan asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari uji normalitas, uji autokorelasi, uji heteroskedastisitas, dan uji multikolinearitas. a. Uji Normalitas. Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui distribusi data dalam variabel yang digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memiliki distribusi normal. Dalam melakukan pengujian asumsi normalitas, data tersebut dilakukan dengan menggunakan pengujian Jarque Berra JB, jika probabilitas JB hitung lebih besar dari 0,05 maka data tersebut terdistribusi normal, tetapi apabila lebih kecil dari 0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi normal Agus, 2015. 39 40 1 2 3 4 5 6 7 -0.4 -0.3 -0.2 -0.1 0.0 0.1 0.2 0.3 0.4 Series: Residuals Sample 2010M01 2016M09 Observations 81 Mean -3.26e-17 Median -0.001413 Maximum 0.437295 Minimum -0.421450 Std. Dev. 0.207753 Skewness 0.025564 Kurtosis 2.137163 Jarque-Bera 2.521466 Probability 0.283446 Gambar 4.1. Hasil Uji Normalitas bank konvensional Sumber : Eviews 8 2 4 6 8 10 12 14 16 -0.6 -0.4 -0.2 0.0 0.2 0.4 0.6 Series: Residuals Sample 2010M01 2016M09 Observations 81 Mean 3.11e-15 Median 0.004789 Maximum 0.551405 Minimum -0.554816 Std. Dev. 0.234355 Skewness -0.023781 Kurtosis 3.581719 Jarque-Bera 1.149725 Probability 0.562782 Gambar 4.2. Hasil Uji Normalitas bank Syariah Sumber : Eviews 8 Berdasarkan hasil Uji Normalitas di atas terlihat bahwa nilai probability Jarque-Berapada bank konvensionalsebesar 0,283446 dan 0,562782 untuk bank Syariah. Keduanya lebih besar dari 0,05 yang artinya bahwa, data variabel dari penelitian ini dinyatakan telah terdistribusi normal. 41 b. Uji Autokorelasi. Autokorelasi merupakan pelanggaran asumsi non-autokorelasi. Hal ini disebabkan karena adanya korelasi antar gangguan pada setiap pengamatan. Autokorelasi juga dapat dikatakan kesalahan dari gangguan periode tertentu berkorelasi dengan gangguandari periode sebelumnya. Permasalahan autokorelasi hanya relevan digunakan jika data yang dipakai adalah time series. Untuk mengetahui adanya autokorelasi dalam penelitian ini digunakan Uji Lagrane Multiplier LM-test. Guna mendeteksi apakah dalam model yang digunakan dalam peneltian ini terdapat autokorelasi terhadap variabel-variabel bebas dengan variabel terikatnya yang dapat dilihat jika nilai signifikansi dari ProbR 0,05 maka model tersebut mengandung autokorelasi, dan sebaliknyaAgus, 2015. Tabel 4.1. HASIL UJI AUTOKORELASI bank konvensional Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test F-statistic 0.216956 Prob.F2,72 0.8055 ObsR-squared 0.472711 Prob.Chi-Square2 0.7895 Sumber : Eviews8 Tabel 4.2. HASIL UJI AUTOKORELASI bank Syariah Breusch-Godfrey Serial Correlation LM Test F-statistic 0.242152 Prob.F2,72 0.7856 ObsR-squared 0.527246 Prob.Chi-Square2 0.7683 Sumber : Eviews8 42 Berdasarkan tabel 4.1 dan 4.2, pengujian autokorelasi dengan menggunakan Uji Lagrange Multiplier LM-test dapat dilihat bahwa nilai probability ObsR-squared 0,7895 pada bank konvensional dan 0,7683 pada bank Syariah. Artinya, keduanya lebih besar dari 0,05 sehingga dapatdisimpulkan bahwa data dalam variabel penelitian ini tidak terdapat autokeralasi. c. Uji Heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas merupakan pelanggaran dari asumsi homoskedastisitas semua gangguan yang muncul dalam persamaan regresi bersifat homoskedastik atau mempunyai varians yang sama pada tiap kondisi pengamatan. Oleh karena itu, konsekuensi dari adanya heteroskedastisitas dalam sistem persamaan bahwa penaksiran tidak lagi mempunyai varian yang minimum. Cara mengetahui ada atau tidaknya gejala heteroskedastisitas pada penelitian ini adalah dengan melakukan pengujian denganWhite danHarvey Heteroskedasticity no cross term. Jika signifikansi dari ProbR 0,05 maka model tersebut mengandung heteroskedastisitas Agus, 2015. Tabel 4.3. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS bank konvensional Heteroskedasticity Test: White F-statistic 1.775755 Prob. F4,76 0.0881 ObsR-squared 14.88272 Prob. Chi-Square 4 0.0942 Scaled explained SS 7.646921 Prob. Chi-Square 4 0.5701 Sumber : Eviews 8 43 Tabel 4.4. HASIL UJI HETEROSKEDASTISITAS bank Syariah Heteroskedasticity Test: Harvey F-statistic 2.954942 Prob. F4,75 0.3378 ObsR-squared 8.356655 Prob. Chi-Square 4 0.3392 Scaled explained SS 12.97213 Prob. Chi-Square 4 0.3747 Sumber : Eviews 8 Dari tabel 4.3 dan 4.4 di atas dapat dilihat bahwa pengujian heteroskedastisitas memilikiprobability ObsR-Squared 0,0942pada bank konvensional dan 0,3392pada bank Syariah. Keduanya lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam variabel penelitian ini tidak terdapat heteroskedastisitas. d. Uji Multikolinearitas. Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah terdapat hubungan antar variabel bebas. Untuk mendeteksi adanya hubungan antar variabel dalam penelitian ini dengan melihat koefisien korelasi antara masing-masing variabel, jika lebih besar dari 0,8 maka terjadi multikolinearitas dalam model regresi tersebut, tetapi apabila koefisien korelasi antara masing-masing variabel lebih kecil dari 0,8 maka terjadi multikoliniearitas dalam model regresi tersebut. Berikut pemaparan hasil uji multikolinearitas dalam penelitian ini Agus, 2015.

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Profitability, Current Ratio, Debt to Equity Ratio, Market to Book Value Ratio, Corporate Tax, Sales Growth, dan Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013

3 68 128

Pengaruh Price Earning Ratio, Price To Book Value, Dividend Yield, Dan Tingkat Bunga Deposito Terhadap Perubahan Harga Saham Pada Perusahaan Perbankan Di Bursa Efek Indonesia

3 98 75

Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Likuiditas, Leverage, Price To Book Value Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Return SahamPada Perusahaan Tekstil Yang Terdaftar Di Bei

2 85 88

Pengaruh Ukuran Perusahaan, Book To Market Ratio, dan Momentum Pada Perusahaan Perbankan di (BEI) Periode 2009-2011

1 50 98

Pengaruh Debt to Equity Ratio, Price to Book Value, Price Earning Ratio, Return On Investment, dan Total Assets Turn Over Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Property dan Real Estate yang Terdaftar di BEI

2 60 97

Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Permintaan Properti Di Kota Pematangsiantar

3 67 83

Pengaruh Price Book Value (PBV), Price To Earning Ratio (PER), Debt To Earning Ratio (DER) Dan Beta Terhadap Stock Return Pada Perusahaan Industri Rokok Di Bei

14 110 103

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Price to Book Value Ratio (PBV) pada Perusahaan Terbuka di Bursa Efek Jakarta.

4 64 65

Pengaruh Distress Risk,Firm Size, Dan Book To Market Ratio Terhadapreturn Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun 2010 – 2014

1 29 90

Dampak Kebijakan Loan To Value Terhadap Permintaan Properti Di Kota Pematangsiantar

0 0 10