Saran Pengertian Pelayananan Publik

Kartu Tanda Penduduk KTPE-KTP, Kartu Keluarga KK, Akta Kelahiran, Akta Kematian dan Akta Perkawinan, dan dari segi waktu kepengurusan sudah tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama, begitupun kalau berbicara mengenai biaya yang sudah tidak lagi harus dikeluarkan oleh masyarakat. 3. Hambatan dan solusi dalam pelaksanaan pelayanan publik di Desa Pudu Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua masih lemah dibeberapa faktor. Faktor-faktor yang dimaksud adalah masih kurangnya keterampilankemampuan setiap aparat Desa sehubungan dengan tugas-tugas tersebut, masih rendahnya disiplin kerja ditinjau dari aspek waktu, minimnya pemberian bimbingan terhadap aparat, pengawasan dan, pengendalian yang tidak efektif, serta kondisi kerja yang kurang mendukung baik dari sisi internal maupun eksternal. Maka dari itu sejauh ini pemerintah Desa masih terus berupaya untuk memperbaiki hal tersebut dengan melakukan pembinaan kepada para pelayan publik dan melakukan sosialisasi kepada masyarakatnya.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang merupakan hasil penelitian dalam skripsi ini maka dapat diberikan saran sebagai berikut : 1. Perlu adanya kejelasan prosedur pelayanan publik sehingga tidak ada kesan kalau pegawai berusaha mempersulit prosedur pelayanan. 2. Didalam memberikan pelayanan kepada masyarakat para penyelenggara harus terus berupaya memberikan pelayanan yang berkualitas, serta meningkatkan hal-hal yang kiranya masih perlu ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat pada pemerintah dan administrasi publik. Universitas Sumatera Utara 3. Untuk meningkatkan pelayanan publik di Desa Pudun Julu Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua khususnya tugas-tugas administrasi desa, sebaiknya dilakukan kegiatanpelatihan keterampilan bagi Aparat pemerintah desa, dan sebagai aparat pegawai negeri yang telah mengangkat sumpah dan janji, hendaknya dapat meningkatkan aktualisasinya sebagai seorang pelayan publik public service dalam hal kedisiplinan dari segi waktu kerja yang telah ditetapkan oleh pemerintah Desa. Begitu pula halnya pemerintah harus lebih meningkatkan kualitas dan kuantitas dukungan terhadap penyelenggaraan pemerintah ditingkat desa, baik dukungan berupa bimbingan teknis administrasi maupun pengawasan dan pengendalian, dan yang terpenting antara para Aparat desa dapat menciptakan suasana yang baik serta memperbaiki kondisi kerja yang dapat mendukung pelaksanaan tugas sehari-hari, oleh karena itu setiap aparat perlu meningkatkan dedikasi dan komitmennya sebagai abdi masyarakat, abdi negara dan abdi bangsa. Universitas Sumatera Utara BAB II PELAYANAN PUBLIK BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

A. Pengertian Pelayananan Publik

Pelayanan publik merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh Negara guna melayani warganya citizen, begitupula halnya dengan pemerintah daerah yang melalui proses reformasi kemudian diberikan otonomi yang luas melalui kebijakan desentralisasi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan midebewind, dengan diberikannya otonomi, harapannya adalah bahwa pelayanan publik yang diberikan kepada masyarakat akan lebih baik dan berkualitas dari masa-masa sebelumnya. Desentaralisasi menyebabkan pemerintah pusat membagi kewenangannya dengan pemerintah daerah, pembagian kewenangan tentu saja berimplikasi kepada sebaran kekuasaan pemerintahan dengan melibatkan banyak aktor daerah. 21 Selanjutnya pelayanan juga merupakan setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan dan menawarkan keputusan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Sementara itu kata publik berasal dari Bahasa Inggris public yang berarti umum, masyarakat, Negara. Kata publik sebenarnya sudah diterima menjadi bahasa Indonesia baku, pengertiannya adalah orang banyak. Maka dimaksudnya dengan pelayanan publik adalah pelayanan yang diberikan oleh pemerintah sebagai penyelenggara 21 Fikry Priadi, “Reformasi Kelembagaan Pelayanan Publik,” http:fikryapriadi.blogspot.com201105reformasi-kelembagaan-pelayanan-publik.html, diakses tanggal 28 November 2016 Universitas Sumatera Utara Negara terhadap masyarakatnya guna memenuhi kebutuhan dari masyarakat itu sendiri dan memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 22 Adapun pengertian pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan Peraturan perundang-undangan. 23 Begitu pula dengan Kamarudin yang memberikan defenisi pelayanan publik adalah pelayanan untuk masyarakat dengan melakukan aktifitas yang dilakukan untuk memberikan jasa-jasa dan kemudahan-kemudahan kepada masyarakat. 24 Selanjutnya didalam Undang-undang Pelayanan Publik terdapat Pengertian pelayanan publik yaitu kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga Negara dan penduduk atas barang, jasa dan atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik, penyelenggara pelayanan publik atau penyelenggara merupakan setiap institusi penyelenggara Negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik, dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik. 25 Secara teori terdapat beberapa konsep yang berbeda tentang pelayanan publik dan pilihan terhadap konsep pelayanan publik memiliki implikasi yang luas terhadap penyelenggaraan pelayanan publik. Dalam arti yang sempit, pelayanan publik merupakan suatu tindakan pemberian barang dan jasa kepada masyarakat oleh pemerintah dalam rangka tanggung jawabnya kepada publik, baik diberikan secara langsung maupun melalui kemitraan 22 Juniarso Ridwan dan Achmad Sodik Sudrajat, Hukum Administrasi Negara dan Kebijakan Pelayanan Publik, Bandung: Penerbit Nuansa Cendekia, 2009, hal 18-19 23 Agung Kurniawan, Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta: Penerbit Pembaruan Pustaka,2005, hal 4 24 Kamarudin Ahmad. Dasar-Dasar Manajemen Pelayanan Publik. Jakarta: Rineka Cipta, 2004, hal 29 25 Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Universitas Sumatera Utara dengan swasta dan masyarakat, berdasarkan jenis dan intensitas kebutuhan masyarakat, kemampuan masyarakat dan pasar. Konsep ini lebih menekankan bagaimana pelayanan publik berhasil diberikan melalui suatu delivery system yang sehat. Pelayanan publik ini dapat dilihat sehari-hari dibidang administrasi, keamanan, kesehatan, pendidikan, perumahan, air bersih, telekomunikasi, transportasi, bank, dan sebagainya. 26 Saat ini kualitas pelayanan publik masih diwarnai oleh pelayanan yang sulit untuk diakses, prosedur yang berbelit-belit ketika harus mengurus sustu perizinan tertentu, biaya yang tidak jelas serta terjadinya praktek pungutan liar pungli, merupakan indikator rendahnya kualitas pelayanan publik di Indonesia. Di mana hal ini juga sebagai akibat dari berbagai permasalahan pelayanan publik yang belum dirasakan oleh rakyat. Di samping itu, ada kecenderungan adanya ketidak adilan dalam pelayanan publik di mana masyarakat yang tergolong miskin akan sulit mendapatkan pelayanan. Sebaliknya, bagi mereka yang memiliki “uang”, dengan sangat mudah mendapatkan segala yang di inginkan. Untuk itu, apabila ketidak merataan dan ketidak adilan ini terus menerus terjadi, maka pelayanan yang berpihak ini akan memunculkan potensi yang bersifat berbahaya dalam kehidupan berbangsa. Potensi ini antara lain terjadinya disintegritas bangsa, perbedaan yang lebar antar yang kaya dan miskin dalam konteks pelayanan, peningkatan ekonomi yang lamban dan pada tahap tertentu dapat meledak dan merugikan bangsa Indonesia secara keseluruhan. 27 Maka dari itu dengan di berlakukannya Undang-undang nomor 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik, dimaksudkan untuk memberikan kepastian hukum bagi pihak penyelenggara pelayanan publik maupun masyarakat, aparatur penyelenggaraan pelayanan publik maupun masyarakat, aparatur penyelenggara merasa memiliki kewajiban hukum untuk 26 Aswawi Rewansyah, Standar Pelayanan Publik: Langkah-langkah Penyusunan, Edisi Revisi, Cetak Pertama, Jakarta: Penerbit LAN,2009, hal 15 27 Muhammad Akib, “Aparat Negara atau Aparat pemerintah dalam Frame Pelayanan Publik,” http:makassar.lan.go.idindex.phpsurveipublikasiartikel456-aparat-negara-atau-aparat-pemerintah-dalam frame-pelayanan-publik.html, diakses tanggal 29 November 2016 Universitas Sumatera Utara memberikan pelayanan kepada masyarakat, sedangkan masyarakat merasa apa yang harus dilakukan oleh aparatur Negara tersebut merupakan hak dari masyarakat. 28 Negara berkewajiban melayani setiap warga Negara dan penduduk untuk memenuhi hak dan kebutuhan dasarnya dalam kerangka pelayanan publik yang merupakan amanat Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan Undang-undang Pelayanan Publik secara resmi bernama Undang-undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik yang merupakan undang-undang yang mengatur tentang prinsip-prinsip pemerintah yang baik yang merupakan efektifitas fungsi-fungsi pemerintah itu sendiri. Pelayanan publik yang dilakukan oleh pemerintah atau koporasi yang efektif dapat memperkuat demokrasi dan hak asasi manusia, mempromosikan kemakmuran ekonomi, kohesi sosial, mengurangi kemiskinan, meningkatkan perlindungan lingkungan, bijak dalam pemanfaatan sumber daya alam, memperdalam kepercayaan pada pemerintah dan administrasi publik. Di dalam Undang-undang No 25 tahun 2009 tentang Pelayanan Publik juga telah dijelaskan bahwa untuk mendapatkan pelayanan publik yang berkualitas, sudah sepatutnya pemerintah mereformasi paradigma pelayanan publik tersebut. Reformasi paradigma pelayanan publik ini adalah penggeseran pola penyelenggaraan pelayanan publik dari yang semula berorientas pemerintah sebagai penyedia, menjadi pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan masyarakat sebagai pengguna. Dengan begitu, tak ada pintu masuk alternativ untuk memulai perbaikan pelayanan publik selain sesegera mungkin mendengarkan suara publik itu sendiri. Inilah yang akan menjadi jalan bagi peningkatan partisipasi masyarakat dibidang pelayanan publik. 28 Husni Thamrin, Hukum Pelayanan Publik di Indonesia, Yogyakarta: Penerbit Aswajaya Pressindo, 2013, hal 6 Universitas Sumatera Utara harapan dan tuntutan seluruh warga Negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, sebagi upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga Negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab Negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, sebagai upaya untuk mempertegas hak dan kewajiban setiap warga Negara dan penduduk serta terwujudnya tanggung jawab Negara dan korporasi dalam penyelenggaraan pelayanan publik, diperlukan norma hukum yang memberi pengaturan secara jelas, sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas dan menjamin penyediaan pelayanan publik sesuai dengan asas-asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik serta memberi perlindungan bagi setiap warga Negara dan penduduk dari penyalahgunaan wewenang didalam penyelenggaraan pelayanan publik. 29 Sistem informasi pelayanan publik yang selanjutnya disebut sistem informasi adalah rangkaian kegiatan yang meliputi penyimpanan dan pengelelolaan informasi serta meknisme penyampaian informasi dari penyelenggara kepada masyarakat dan sebaliknya dalam bentuk lisan, tulisan latin, tulisan dalam huruf Braile, bahasa gambar dan atau bahasa local serta disajikan secara manual ataupun elektronik. 30 Berikutnya tujuan dari pelayanan publik adalah menyediakan barang dan jasa yang terbaik bagi masyarakat. Barang dan jasa yang terbaik adalah yang memenuhi apa yang di janjikan atau apa yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan demikian pelayanan publik yang terbaik adalah yang memberikan kepuasan terhadap publik, kalau perlu melebihi harapan publik. 31 1. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban, dan kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik Tujuan Undang-Undang tentang Pelayanan Publik adalah: 29 Pertimbangan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 30 Pasal 1 angka 19 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 31 Aswawi Rewansyah, Op.Cit, hal 29 Universitas Sumatera Utara 2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak sesuai dengan asas- asas umum pemerintahan dan korporasi yang baik; 3. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang- undangan; dan 4. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan publik. 32 Penyelenggaraan pelayanan publik berasaskan ; kepentingan umum, kepastian hukum, kesamaan hak, keseimbangan hak dan kewajiban, keprofesionalan, partisipatif, persamaan perlakuantidak diskriminatif, keterbukaan, akuntabilitas, fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan, ketepatan waktu; dan kecepatan, kemudahan, dan keterjangkauan. 33 Ruang lingkup pelayanan publik meliputi pelayanan barang publik dan jasa publik serta pelayanan administrativ yang diatur dalam peraturan perundang-undangan. 34 Ruang lingkup meliputi pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energy, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor lain yang terkait. 35 1. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara danatau anggaran pendapatan dan belanja daerah. Pelayanan barang publik meliputi; 2. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan Negara danatau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan 32 Pasal 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 33 Pasal 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 34 Pasal 5 ayat 1 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 35 Pasal 5 ayat 2 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Universitas Sumatera Utara 3. Pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan Negara danatau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi Negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. 36 Pelayanan atas jasa publik meliputi: penyediaan jasa publik oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara danatau anggaran pendapatan dan belanja daerah, penyediaan jasa publik oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan Negara danatau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan Negara danatau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi Negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang- undangan. 37 Pelayanan publik harus memenuhi skala kegiatan yang didasarkan pada ukuran besaran biaya tertentu yang digunakan dan jaringan yang dimiliki dalam kegiatan pelayanan publik untuk dikategorikan sebagai penyelenggara pelayanan publik. 38 36 5 ayat 3 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 37 5 ayat 4 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik 38 5 ayat 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Pelayanan administratif meliputi: tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh Negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, harta benda dan tindakan administratif oleh instansi nonpemerintah yang diwajibkan oleh Negara dan diatur dalam peraturan perundang- Universitas Sumatera Utara undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan. 39 Guna menjamin kelancaran penyelenggaraan pelayanan publik diperlukan Pembina dan penanggung jawab. 40 Biayatarif pelayanan publik pada dasarnya merupakan tanggung jawab Negara danatau masyarakat. 41 Biayatarif pelayanan publik selain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan dibebankan kepada penerima pelayanan publik. 42 Standar Pelayanan Publik merupakan suatu komitmen atau janji dari penyelenggara pelayanan untuk memberikan pelayanan yang primaberkualitas kepada masyarakat dan