Uji Multikolieritas Uji Heteroskedastisitas

44 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test IT CR TATO ROE N 30 30 30 30 Normal Parameters a,b Mean .0640 1.7590 .3253 .7873 Std. Deviation .03470 1.6244 2 .39578 1.5145 4 Most Extreme Differences Absolute .223 .265 .310 .311 Positive .223 .265 .310 .274 Negative -.097 -.142 -.220 -.311 Kolmogorov-Smirnov Z 1.223 1.450 1.698 1.703 Asymp. Sig. 2-tailed .100 .030 .006 .006 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber : Output SPSS Berdasarkan Tabel 4.8, dapat disimpulkan bahwa data dalam model regresi telah terdistribusi secara normal karena data residual lebih besar dari 0.05 yang berarti H diterima. Setelah data terdistribusi secara normal, maka dilanjutkan uji asumsi klasik lainnya.

4.3.2 Uji Multikolieritas

Multikolieritas dikenal juga dengan istilah kolinearitas ganda diciptakan oleh Ragner Frish didalam bukunya : statistical Confluence Analysis By Means Of Complete Regression System. Istilah kolinearitas colinearity sendiri berarti hubungan linear tunggal single linear relationship, sedangkan kolinearitas ganda multicolinearity menunjukkan adanya lebih dari satu hubungan linear yang sempurna. Universitas Sumatera Utara 45 Multikolieritas juga merupakan situasi antara korelasi variabel-variabel independen antara yang satu dengan yang lainnya. Variabel-variabel ini disebut bebas tidak orthogonal. Variabel-variabel bebas yang bersifat orthogonal adalah variabel bebas yang memiliki nilai korelasi diantaranya sama dengan nol. Hasil uji gejala multikolieritas disajikan pada table 4.9 berikut ini : Tabel 4.8 Hasil Uji Multikolieritas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 IT .955 1.048 CR .909 1.100 TATO .878 1.139 a. Dependent Variable: ROE Sumber : Output SPSS Hasil yang disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala multikolinearitas antara variabel independen. Gejala multikolinearitas terjadi apabila nilai VIF lebih dari 10. Dari hasil analisis, di dapat dari nilai VIF untuk variabel independen dan variabel dependen adalah 1.048 10 , 1.100 10, 1.139 10. Berdasarkan hasil ini maka dapat disimpulkan bahwa variabel dependen dan variabel independen lolos uji multikolinearitas.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain dalam model regresi. Sedangkan uji homokedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama diantara anggota grup tersebut. Jika varians Universitas Sumatera Utara 46 sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Alat untuk menguji heteroskedastisitas bisa dibagi dua, yakni dengan alat analisis grafik atau dengan analisis residual yang berupa statistik. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas atau terjadi homokedastisitas. Dalam model regresi dinyatakan telah terjadi heterokedastisitas apabila titik-titik yang ada tidak membentuk pola yang tertentu dan teratur dan titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y. Berikut ini dilampirkan grafik scatterplot untuk menganalisis apakah terjadi heterokedastisitas dengan mengamati penyebaran titik-titik pada gambar : Universitas Sumatera Utara 47 Sumber : Output SPSS Gambar 4.3 Hasil Uji Heterokedastisitas Dari grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada model regresi sehingga layak dipakai untuk memprediksi rentabilitas ekonomis pada perusahaan manufaktur dengan variabel independen inventory turnover, current ratio, total asset turnover.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 6 82

PENGARUH CURRENT RATIO DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Current Ratio Dan Total Assets Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-201

0 2 11

PENGARUH CURRENT RATIO DAN TOTAL ASSETS TURNOVER TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG Pengaruh Current Ratio Dan Total Assets Turnover Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-201

0 4 11

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 5

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Inventory Turnover dan Total Assets Turnover Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12

PENGARUH DEBT TO EQUITY RATIO, CURRENT RATIO, RETURN ON EQUITY, DAN TOTAL ASSET TURNOVER TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MAKANAN DAN MINUMAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2009-2013

0 0 14