18
Harapan merupakan konsep yang tergabung dengan spiritualitas. Yaitu proses antisipasi yang melibatkan interaksi berpikir, bertindak, merasakan,
dan keterkaitan yang diarahkan ke pemenuhan di masa yang akan datang yang bermakna secara personal. Tanpa harapan, pasien menyerah, kehilangan
semangat, dan penyakit kemungkinan semakin cepat memburuk. Transendensi melibatkan kesadaran seseorang bahwa ada sesuatu yang lain
atau yang lebih hebat dari diri sendiri dan suatu pencarian dan penilaian terhadap sesuatu yang lebih hebat tersebut, baik itu adalah mahluk, kekuatan,
atau nilai yang paling hebat Kozier, 2010. Kebutuhan akan ampunan merupakan kebutuhan akan ampunan dari
Tuhan, diri sendiri dan orang lain.serta kebebasan individu untuk mencintai Tuhan, diri sendiri dan orang lain. Bagi banyak pasien, penyakit atau
kecacatan menimbulkan rasa malu atau rasa bersalah. Masalah kesehatan diinterpretasi sebagai hukuman atau dosa yang dilakukan di masa lalu.
Perawat dapat berperan penting dalam membantu pasien memahami proses pengampunan Kozier, 2010.
2.3.2. Dimensi Spiritualitas
Dimensi spiritual berupaya untuk mempertahankan keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan
kekuatan ketika sedang menghadapi stres emosional, penyakit fisik, atau kematian dan untuk mendapatkan kekuatan yang timbul diluar kekuatan
manusia Kozier, 1995. Ada beberapa versi cara peneliti mengartikan
dimensi spiritualitas Mickey at all menggambarkan spritualitas merupakan
Universitas Sumatera Utara
19
suatu yang multidimensi, yaitu dimensi eksistensial dan dimensi agama. Dimensi eksistensial berfokus pada tujuan dan arti hidup, sedangkan dimensi
agama berfokus pada hubungan seseorang dengan Yang Maha Penguasa. Spiritualitas menurut teori Moberg dan Brusek 1978 dan Stoll 1989
dalam Funnel, dkk, 2005, memiliki pengertian yang sama mengenai dimensi spiritualitas bahwa spiritualitas terdapat dua dimensi, yakni vertikal dan
horizontal. Dimensi vertikal berhubungan dengan cara seseorang mendekati Tuhan, alam semesta atau sesuatu yang lebih hebat dari dirinya. Dimensi
horizontal merujuk pada cara seseorang mendekati, dan berhubungan dengan orang lain dan pengertian tujuan dan kepuasan dalam kehidupan yang tidak
dihubungkan dengan pengertian agama. Diantara kedua dimensi vertikal dan horizontal terdapat sebuah hubungan timbal balik yang berkesinambungan.
2.3.3. Aspek Spiritualitas
Menurut Schreurs 2002, spiritualitas terdiri dari tiga aspek yaitu aspek eksistensial, aspek kognitif,dan aspek relasional:
1. Aspek eksistensial, dimana seseorang belajar untuk “mematikan” bagian
dari dirinya yang bersifat egosentrik dan defensif. Aktivitas yang dilakukan seseorang pada aspek ini dicirikan oleh proses pencarian jati
diri true self. 2.
Aspek kognitif, yaitu saat seseorang mencoba untuk menjadi lebih reseptif terhadap realitas transenden. Biasanya dilakukan dengan cara
menelaah literatur atau melakukan refleksi atas suatu bacaan spiritual tertentu, melatih kemampuan untuk konsentrasi, juga dengan melepas
Universitas Sumatera Utara
20
pola pemikiran kategorikal yang telah terbentuk sebelumnya agar dapat mempersepsi secara lebih jernih pengalaman yang terjadi serta
melakukan refleksi atas pengalaman tersebut, disebut aspek kognitif karena aktivitas yang dilakukan pada aspek ini merupakan kegiatan
pencarian pengetahuan spiritual. 3.
Aspek relasional, merupakan tahap kesatuan dimana seseorang merasa bersatu dengan Tuhan danatau bersatu dengan cintaNya. Pada aspek ini
seseorang membangun, mempertahankan, dan memperdalam hubungan personalnya dengan Tuhan.
2.3.4. Karakteristik Spiritualitas