20
pola pemikiran kategorikal yang telah terbentuk sebelumnya agar dapat mempersepsi secara lebih jernih pengalaman yang terjadi serta
melakukan refleksi atas pengalaman tersebut, disebut aspek kognitif karena aktivitas yang dilakukan pada aspek ini merupakan kegiatan
pencarian pengetahuan spiritual. 3.
Aspek relasional, merupakan tahap kesatuan dimana seseorang merasa bersatu dengan Tuhan danatau bersatu dengan cintaNya. Pada aspek ini
seseorang membangun, mempertahankan, dan memperdalam hubungan personalnya dengan Tuhan.
2.3.4. Karakteristik Spiritualitas
Menurut Hamid, 2008, karakteristik spiritual yaitu 1.
Hubungan dengan diri sendiri. Kekuatan dalam ataudan self reliance yaitu:
a. Pengetahuan diri siapa dirinya, apa yang dapat dilakukannya.
b. Sikap percaya pada diri sendiri, percaya pada kehidupanmasa
depan, ketenangan pikiran, harmonikeselarasan dengan diri sendiri. 2.
Hubungan dengan alam harmonis a.
Mengetahui tentang tanaman, pohon, margasatwa, dan iklim. b.
Berkomunikasi dengan alam bertanam dan berjalan kaki, mengabadikan, dan melindungi alam.
3. Hubungan dengan orang lain harmonis:
a. Berbagi waktu, pengetahuan, dan sumber secara timbal balik.
b. Mengasuh anak, orang tua, dan orang sakit.
Universitas Sumatera Utara
21
c. Meyakini kehidupan dan kematian mengunjungi, melayat dan lain-
lain. Bila tidak harmonis akan terjadi konflik dengan orang lain, resolusi yang menimbulkan ketidakharmonisan dan friksi.
4. Hubungan dengan Ketuhanan
Terdiri yang Agamais dan tidak agamais: a.
Sembahyangberdoameditasi. b.
Perlengkapan keagamaan. c.
Bersatu dengan alam. Secara ringkas Hamid 2008. menyatakan bahwa seseorang terpenuhi
kebutuhan spiritualitasnya jika mampu: 1.
Merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaaannya di duniakehidupan.
2. Mengembangkan ari penderitaan dan meyakini hikmat dari suatu
kejadian atau penderitaan. 3.
Menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya, dan cinta.
4. Membina integritas personal dan merasa diri berharga.
5. Merasakan kehidupan yang terarah
2.3.5. Fungsi Spiritualitas
Spiritualitas mempengaruhi kesehatan dan kesejahteraan hidup pada individu. Spiritualitas berperan sebagai sumber dukungan dan kekuatan bagi
individu. Pada saat stres individu akan mencari dukungan dari keyakinan agamanya. Dukungan ini sangat diperlukan untuk menerima keadaan sakit
Universitas Sumatera Utara
22
yang dialami, khususnya jika penyakit tersebut memerlukan proses penyembuhan yang lama dan hasilnya belum pasti. Melaksanakan ibadah,
berdoa, membaca kitab suci dan praktek keagamaan lainnya sering membantu memenuhi kebutuhan spiritualitas dan merupakan suatu
perlindungan bagi individu Taylor 1997. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Haris 1999 dalam Hawari,
2005, pada pasien penyakit jantung yang dirawat di unit perawatan intensif yang diberikan pemenuhan kebutuhan spiritualitas hanya membutuhkan
sebesar 11 untuk pengobatan lebih lanjut. Menurut American Psychological Association 1992 dalam Hawari
2005, bahwa spiritualitas dapat meningkatkan kemampuan seseorang dalam mengatasi penderitaan jika seseorang sedang sakit dan mempercepat
penyembuhan selain terapi medis yang diberikan. Dalam hal ini bahwa spiritualitas berperan penting dalam penyembuhan pasien dari penyakit
Young 2005. Spiritualitas
dapat meningkatkan imunitas, kesejahteraan, dan kemampuan mengatasi peristiwa yang sulit dalam kehidupan Koenig 2005.
Pada individu yang menderita suatu penyakit, spiritualitas merupakan sumber koping bagi individu. Spiritualitas membuat individu memiliki
keyakinan dan harapan terhadap kesembuhan penyakitnya, mampu menerima kondisinya, sumber kekuatan, dan dapat membuat hidup individu menjadi
lebih berarti Pulchaski, 2004. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas dapat membuat individu menerima kondisinya ketika sakit dan memiliki pandangan
Universitas Sumatera Utara
23
hidup positif Young, 1993 dalam Young, 2005. Pemenuhan kebutuhan spiritualitas memberi kekuatan pikiran dan tindakan pada individu.
Pemenuhan kebutuhan spiritualitas memberikan semangat pada individu dalam menjalani kehidupan dan menjalani hubungan dengan Tuhan, orang
lain, dan lingkungan. Dengan terpenuhinya spiritualitas, individu menemukan tujuan, makna, kekuatan, dan bimbingan dalam perjalanan hidupnya.
2.4. Perencanaan dan Tindakan Keperawatan