4
itu peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang pengaruh ketersediaan sarana perpustakaan terhadap pemanfaatan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Serdang Bedagai dengan menetapkan judul: Pengaruh Ketersediaan Sarana Perpustakaan Terhadap Pemanfaatan Perpustakaan Arsip dan Dokumentasi
Kabupaten Serdang Bedagai.
1.2 Rumusan Masalah
Dari paparan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah terdapat pengaruh ketersediaan sarana
Perpustakaan terhadap pemanfaatan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi kabupaten Serdang Bedagai?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ketersediaan sarana perpustakaan terhadap pemanfaatan Perpustakaan, Arsip dan
Dokumentasi kabupaten Serdang Bedagai.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi: 1. Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai,
penelitian ini dapat dijadikan masukan untuk menetapkan kebijakan dalam hal penyediaan sarana perpustakaan.
2. Ilmu perpustakaan dan Informasi, dapat meyumbangkan pemikiran dalam hal ilmu perpustakaan dan informasi dalam hal yang berkaitan dengan
sarana perpustakaan.
5
3. Peneliti lain, dapat dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian lanjutan.
4. Peneliti, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi Peneliti dalam menambah wawasan dan pengetahuan dalam hal sarana dan pemanfaatan
perpustakaan.
1.5 Hipotesis
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan di atas, maka Peneliti merumuskan hipotesis penelitian ini adalah: Ketersediaan sarana
perpustakaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pemanfaatan Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi Kabupaten Serdang Bedagai.
6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Sarana Perpustakaan
Selain layanan yang tersedia untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna akan maksimal jika didukung oleh sarana dan prasarana yang sesuai
dengan masing-masing layanan yang dimiliki perpustakaan. Sutarno 2006, 122 menyatakan bahwa ”Sarana dan prasarana perpustakaan adalah semua peralatan
dan perlengkapan pokok dan penunjang agar kegiatan perpustakaan dapat berjalan dengan baik”.
Selain itu Sutarno 2006, 83 juga menyatakan bahwa “Sarana perpustakaan adalah semua barang, perlengkapan, dan perabot
ataupun inventaris yang harus disediakan di perpustakaan. Sarana dan prasarana perpustakaan untuk setiap jenis perpustakaan jumlah dan
jenisnya tidak sama. Namun sekurang-kurangnya harus memiliki perlengkapan, perabot dan peralatan”.
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sarana perpustakaan merupakan hal yang berkaitan dengan perlengkapan dan perabot ataupun inventaris
perpustakaan yang harus disediakan agar dapat mendukung kegiatan perpustakaan sehingga terlaksana dengan baik.
Adapun yang termasuk sarana perpustakaan tersebut antara lain, menurut Cahyono 2003, 4 bahwa “Sarana bahan bacaan merupakan hal yang disediakan
oleh perpustakaan”. Dapat diketahui bahwa koleksi atau bahan bacaan perpustakaan merupakan salah satu sarana yang disediakan perpustakaan.
Sarana lainnya yang terdapat di perpustakaan menurut Santoso 2007, 1 bahwa “Penyediaan sarana dan prasarana sebagai akses dimana pustakawan dan
7
pengguna perpustakaan dapat menggunakan Internet. Perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet”. Dapat diketahui
bahwa komputer yang terhubung ke internet termasuk kedalam salah satu sarana layanan perpustakaan untuk mendapatkan akses informasi yag dibutuhkan.
Sarana perpustakaan yang berfungsi sebagai temu kembali bahan perpustakaan yaitu katalog sarana penelusuran. Menurut Suhendar 2005, 2
“Sarana yang berfungsi sebagai temu kembali bahan perpustakaan adalah katalog perpustakaan”. Dapat diketahui bahwa katalog berfungsi sebagai sarana temu
kembali sebagai salah satu sarana atau alat bantu pada perpustakaan adalah katalog sebagai sarana penelusuran.
Sedangkan menurut Milburga 1991, 112 bahwa “Sarana perpustakaan yang digunakan dalam proses pelayanan perpustakaan agar terselenggara dengan
baik dan efisien adalah ruang perpustakaan beserta perabot perpustakaan”. Dapat diketahui bahwa ruang dan perabotan perpustakaan merupakan salah satu sarana
perpustakaan yang digunakan untuk terselenggaranya pelayanan perpustakaan dengan baik.
Dari paparan diatas dapat diketahui bahwa ketersediaan sarana perpustakaan adalah segala sesuatu yang mendukung dan memudahkan
terlaksananya kegiatan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna.
2.1.1. Koleksi Perpustakaan
Di dalam Buku Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum 2000, 19 dinyatakan bahwa “Koleksi perpustakaan umum mencakup bahan
8
pustaka tercetak seperti buku, majalah dan surat kabar, bahan pustaka terekam dan elektronik seperti kaset, video, piringan disk dan lain-lain.”
Menurut Sinaga 2005, 37 koleksi bahan pustaka itu sendiri adalah Keseluruhan bahan-bahan pustaka yang dibina dan dikumpulkan oleh
suatu perpustakaan melalui upaya pembelian, sumbangan, pertukaran, atau membuat sendiri dengan tujuan untuk disajikan dan didayagunakan oleh
seluruh pemakai perpustakaan. Pengelompokan bahan pustaka di perpustakaan umum terdiri dari
a. Kelompok bahan pustaka anak-anak b. Kelompok bahan pustaka remaja
c. Kelompok bahan pustaka pandang dengar d. Kelompok bahan pustaka rujukan referensi
e. Kelompok bahan pustaka berkala majalah, surat kabar f. Kelompok bahan pustaka untuk pemudan dan orang dewasa
g. Kelompok bahan pustaka braile h. Kelompok bahan pustaka khusus seperti koleksi lukisan, foto, dan lain-lain
Perpusnas RI 2006, 19 Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa koleksi perpustakaan mencakup
keseluruhan bahan perpustakaan dan memiliki beragam jenis baik atau kelompok yang tercetak maupun bahan perpustakaan elektronik yang terekam, yang di
peroleh melalui pembelian, sumbangan, pertukaran atau membuat sendiri yang bertujuan untuk dapat dimanfaatkan atau digunakan oleh seluruh pengguna
perpustakaan. Koleksi bahan perpustakaan dapat dibedakan berdasarkan jenisnya. Untuk lebih jelasnya berikut penjelasan mengenai jenis-jenis koleksi
perpustakaan:
2.1.1.1. Koleksi Buku Umum
Menurut Yusuf 2007, 10 bahwa “Koleksi buku bisa bermacam-macam jenisnya. Bisa buku bermateri fiksi maupun yang bersifat non fiksi. Keduanya
memiliki jenis yang beragam”. Menurut Bafadal 2006, 27 di tinjau dari isinya bahan pustaka atau buku
teks dapat dibagi kedalam 2 kelompok:
9
a Buku fiksi Bahan pustaka yang isinya fiksi, atau buku fiksi seperti buku cerita anak-
anak, novel, cerpen. b Buku nonfiksi
Bahan pustaka yang isinya disebut nonfiksi seperti buku-buku referensi, biografi, ensiklopedi, majalah, dan surat kabar.
Dari uraian tersebut dapat diketahui bahwa koleksi buku umum pada dasarnya dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu buku fiksi yang mencakup
buku cerita anak-anak, novel, cerpen, dan lain sebagainya. Sedangkan buku nonfiksi mencakup buku referensi, biografi, ensiklopedi, majalah, surat kabar dan
lainnya. Dengan beragamnya koleksi umum yang ada disebuah perpustakaan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.
2.1.1.2. Koleksi Referensi
Koleksi referensi merupakan koleksi yang penting didalam sebuah perpustakaan karena koleksi ini sering dicari oleh pengguna, untuk itu koleksi
referensi menjadi koleksi yang wajib ada di perpustakaan. Menurut Junaida 2008, 15 “koleksi referensi adalah koleksi yang dikhususkan untuk memberi informasi
singkat dan tidak dapat dipinjamkan dan hanya digunakan di perpustakaan saja, informasi dari koleksi referensi dapat diklasifikasikan berdasarkan bahasa, data,
gambar, pedoman, lembaga , pemilihan literatur dan undang-undang”. Menurut Sumardji 1992, 28 Koleksi referensi adalah :
Kumpulan atau kelompok koleksi pustaka yang terdiri dari bahan - bahan pustaka berisi karya-karya yang bersifat
memberitahu menunjukkan informatifreferensial mengenai informasi-informasi tertentu, yang disusun
secara sistematis yang digunakan sebagai alat petunjuk atau konsultasi. Selain itu koleksi referensi juga memiliki beberapa ciri-ciri, diantaranya:
10
1. Koleksi referensi ditujukan untuk keperluan konsultasi dan tidak dimaksudkan untuk dibaca keseluruhan isinya seperti buku teks biasa
2. Koleksi referensi seringkali terdiri dari entri-entri yang terpotong-potong 3. Pada koleksi referensi informasi disusun untuk memudahkan penelusuran
secara cepat dan menyeluruh 4. Di perpustakaan koleksi referensi biasanya tidak dipinjamkan karena buku
tersebut diperlukan setiap waktu untuk konsultasi. Murniaty 2006, 9
Selain itu Lasa yang dikutip oleh Junaida 2008, 8 juga menyatakan bahwa buku referensi dapat dibagi berdasarkan jenisnya, formatnya, maupun
kriteria lainnya, yaitu: a. Kamusdictionary, adalah kumpulan kata-kata. Kamus memberikan
pertolongan pembaca yang menemukan kesulitan tentang kata. Sebab koleksi ini berisi daftar kata yang disusun alfabetis, tiap kata dianalisis
dan diolah menurut asal kata, ucapannya, artinya maupun cara penggunaanya juga sering diberikan sinonim, lawan kata. Kadang
diberi foto, grafik maupun gambar untuk memperjelas arti. Contoh Kamus Besar Bahasa Indonesia.
b. Ensiklopedi encyclopedia, merupakan salah satu koleksi referensi yang banyak dipergunakan pemakai. Jenis karya ini merupakan karya
universal, menyeluruh yang berisi ukuran ringkas tentang berbagai cabang ilmu atau bidang ilmu pengetahuan. Entri-entrinya disusun
alfabetis seperti pada kamus dan uraiannya dalam bentuk artikel- artikel yang terpisah. Contoh yaitu : Americana, Brittanica, Colliers
danWorld Book”.
c. Bibliografibibliography, terdiri dari kata ”bibliografi” yang berasal dari bahasa yunani kunogreek ”biblion” yang berarti buku dan
”graphein” berarti menulis. Kemudian arti ini berkembang menjadi pengertian menulis tentang buku. Juga dapat diartikan sebagai daftar
pustaka yag disusun menurut aturan maupun pola tertentu.
d. Sumber Biografi, berasal dari kata “bio” berarti hidup dan “grapheine” yang berarti menulis dan mencatat. Maka biografi diartikan catatan
maupun tulisan-tulisan tentang riwayat hidup seseorang atau beberapa orang sejak kecil sampai dewasa yang ditulis seobjektif mungkin.
Riwayat hidup ini ditulis sendiri atau ditulis oleh orang lain. Riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh pelakunya disebut autobiografi. Contoh
: Biografi nasional : Yakni biografi yang mencantumkan sejumlah nama, tokoh dalam bidangnya dalam suatu negara dan biografi
khusus: Biografi yang hanya mencantumkan nama-nama orang yang ahli atau tokoh dalam bidang tertentu.
e. ndeks, dapat diartikan sebagai tanda atau petunjuk indikasi. Misalnya IP= indeks prestasi berarti menunjukkan prestasinya juga misalnya
indeks bahan makanan, indeks harga dan lain sebagainya.
11
f. Abstrak, adalah uraian yang dipadatkan dari suatu karangan atau artikel yang biasannya bersifat ilmiah.
g. Buku pedomanhandbookmanual guidebook, yang dimaksud buku pedoman atau pegangan disini berbeda dengan buku pegangan untuk
mengajar bagi guru-guru SD-SMTA. Akan tetapi jenis ini pada umumnya berisi uraian yang dapat dipergunakan untuk mengerjakan
sesuatu. Juga merupakan petunjuk ringkas tetapi menyeluruh dalam satu bidang. Di dalam buku ini petunjuk-petunjuknya diberikan secara
mendalam dan dilengkapi dengan gambar-gambar agar mudah digunakan.
h. Directoridirectory, koleksi ini berupa daftar nama-nama orang, lembaga, organisasi maupun perkumpulan lain yang disusun alfabetis
maupun sistematis. Dicantumkan pula data pendukung lainnya seperti: alamat, profesi, pendidikan dan lain-lain. Jenis ini berguna terutama
untuk menghubungi orang-orang tertentu maupun akan mengunjungi lembaga tertentu.
i. Almanak , mula-mula almanak diartikan sebagai kalender, penanggalan dalam waktu satu tahun. Kemudia arti ini berkembang
menjadi catatan peristiwa dalam berbagai bidang selama waktu tertentu. Pada umumnya, almanak menyajikan fakta, statistik serta
informasi dasar tentang berbagai hal sejak soal-soal pertanian sampai pada binatang. Almanak merupakan bahan rujukan tentang
kependudukan, bisnis, olahraga serta soal-soal statistik pertanian.
j. Buku Tahunan, adalah buku yang memuat peristiwa-peristiwa selama setahun terakhir yang sudah lewat. Pada umumnya buku tahunan ini
berisi masalah-masalah statistik dan kejadian-kejadian penting selama setahun lewat.
k. Sumber-sumber Ilmu bumigeographical sources, sumber informasi ini akan memberikan keterangan tentang kota, pulau, gunung, danau,
sungai dan sumber-sumber alam maupun hasil karya manusia yang berkaitan dengan kealaman. Koleksi ini sangat berguna untuk
penelitian sumber daya alam, penjelajahan, peperangan, pariwisata, transportasi maupun kepentingan keilmuan yang lain.
l. Penerbitan pemerintah, terbitan ini menyajikan informasi yang perlu diketahui oleh masyakarat pada umumnya. Sumber informasi ini tidak
dijual belikan di toko-toko buku meskipun isinya diperlukan masyarakat. Penerbitan resmi ini merupakan informasi resmi dalam
bidang-bidang pertanian, statistik, peraturan perundangan, pendidikan, pertahanan dan lainnya. Bahkan data statistik dalam almanak juga
biasanya berdasarkan sumber resmi yang dikeluarkan oleh pemerintah.
Dari uraian di atas dapat dinyatakan bahwa koleksi referensi adalah koleksi yang bisa digunakan sebagai petunjuk atau buku rujukan yang sifatnya
12
memberitahukan informasi, koleksi referensi biasanya tidak untuk dipinjam seperti kamus, buku pegangan, ensiklopedi, buku pegangan, buku tahunan,
indeks, abstrak, dan lain sebagainya. Untuk mempermudah mengidentifikasi koleksi referensi memiliki beberapa ciri-ciri yaitu terdiri dari entri-entri yang
terpotong-potong, biasanya disusun untuk memudahkan penelusuran secara cepat dan menyeluruh.
2.1.1.3. Koleksi Terbitan Berseri
Koleksi terbitan berseri sebaiknya ada di perpustakaan karena pada umumnya koleksi terbitan berseri mempunyai nilai informasi yang terkini atau up
to date dan teraktual. Menurut Yulia 2010, 5 yang menyatakan bahwa terbitan berseri adalah terbitan yang diterbitkan terus menerus dalam jangka waktu terbit
tertentu, dapat berupa harian, mingguan, bulanan dan sebagainya. Saleh 1996, 26 juga menyatakan bahwa terbitan berseri mempunyai
peran sebagai berikut: 1. Memberi ruang untuk menampung ide, gagasan, pengalaman
seseorang 2. Menjadi media untuk menyampaikan hasil-hasil penemuan terbaru
dalam bidang tertentu 3. Sumber untuk memperluas wawasan seseorang
4. Sumber untuk mengetahui keahlian seseorang. Sedangkan menurut Harrod yang dikutip oleh Siregar 2012, 7 bahwa
jenis-jenis terbitan berseri antara lain adalah: 1 Surat Kabar
Surat kabar Koran adalah suatu terbitan berseri yang sangat kaya akan berita atau informasi mutakhir. Terbitan ini lebih banyak menyajikan
informasi dalam bentuk berita. Namun demikian adakalanya surat kabar memuat informasi ilmiah.
2 Terbitan Berkala atau majalah
13
Majalah sudah sangat popular dikalangan masyarakat terutama kaum terpelajar. Banyak sekali macam majalah yang ditemukan, mulai dari
majalah yang bersifat popular sampai kepada majalah yang bersifat ilmiah.
a Majalah Komersial Majalah ini berhubungan dengan professional dan aktivitas
lainnya. Tujuan penerbitan majalah ini adalah keuntungan ekonomi dimana penerbit berusaha agar majalah yang diterbitkan dapat
dilanggan oleh banyak orang. Contoh majalah ini seperti: Tiras, Tempo, Gadis, Hai, Kartini, Femmina dan lain sebagainya.
b Majalah Ilmiah Journal Majalah jenis ini banyak diterbitkan oleh lembaga pendidikan
maupun lembaga-lembaga penelitian dan organisasi profesi. Isi majalah ini adalah artikel yang ditulis berupa hasil-hasil penelitian
mereka. Contoh majalah ilmiah ini seperti: Journal of Animal Science, Jurnal Pustakawan Indonesia, Jurnal Ilmu Pendidikan
c Majalah Lokal atau Lingkungan Sendiri Majalah ini diterbitkan dengan tujuan sebagai sarana komunikasi
dalam lingkungan sendiri, misalnya lingkungan suatu lembaga dan staf, perusahaan dengan staf dan pemegang saham atau kombinasi
dari semuanya. Walaupun isi majalah jenis ini ditujukan sebagai informasi untuk staf lembaga tersebut namun kadang-kadang
isinya sangat berguna bagi masyarakat umum, misalnya tentang review bang, review sifatnya teknis dan ilmiah.
d Buletin Buletin merupakan suatu terbitan berkala berbentuk majalah yang
sebagian isinya serupa dengan warta maupun artikel dan hasil- hasil penelitian. Misalnya: Buletin Penelitian Kesehatan, Buletin
Pascasarjana IPB.
3 Advanced in..year’s work in..
Jenis majalah ini agak berbeda dengan majalah pada umumnya, baik format maupun frekuensi terbitnya. Adakalanya majalah jenis ini hanya
berisi satu atau dua artikel saja dengan kajian yang sangat mendalam. Frekuensi majalah jenis ini kadang-kadang tidak teratur. Pelanggan
terbanyak majalah jenis ini biasanya adalah lembaga seperti perpustakaan dan lembaga penelitian ataupun pusat-pusat informasi. Misalnya:
Advanced in Librarianship, New York :Academic Press, Indonesian Agricultural Research Development journal.
4 Buku Tahunan Buku tahunan adalah suatu terbitan yang berisi informasi mutakhir dalam
bentuk deskripsi danatau statistik yang diterbitkan sekali dalam satu tahun. Judul-judul yang sering ditemukan dalam kelompok buku tahunan
antara lain: Annual, Yearbook, Kalender, Almanak.
5 Seri Monograf Monograf adalah meruapakan suatu risalah satu subjek atau bagian subjek
atau risalah seseorang yang biasanya sangat terinci tetapi dalam lingkup
14
yang tidak terlalu luas. Pada umunya seri monograf ini diterbitkan oleh perguruan tinggi atau organisasi profesi.
6 Prosiding Prosiding pada umumnya disajikan oleh suatu pertemuan ilmiah atau
konferensi ataupun symposium. Terbitan yang termasuk kedalam jenis ini adalah Laporan seminar, laporan symposium, laporan lokakarya , laporan
konferensi dan lain sebagainya.
7 Transaction dan Memoir Transaction dan Memoir adalah bentuk terbitan berseri dimana makalah-
makalah yang dimuat didalamnya sudah dipresentasikan atau dibacakan sebelumnya pada suatu pertemuan ilmiah dari suatu organisasi profesi atau
masyarakat ilmiah. Misalnya Transaction of the American Fisheries Society..
Dari pernyataan di atas dapat diketahui bahwa koleksi terbitan berseri merupakan publikasi atau terbitan yang memiliki waktu tertentu dengan jarak
penerbitan yang tetap dan terus menerus tanpa batas waktu tertentu. Terbitan berseri dapat berupa majalah, jurnal, surat kabar, dan lain sebagainya yang
memuat informasi mengenai ilmu pengetahuan dan teknologi, pengetahuan umum, hiburan dan lainnya. Koleksi terbitan berseri juga memiliki peran sebagai
penampung ide, menjadi media dalam menyampaikan hasil temuan-temuan terbaru, sebagai sumber wawasan seseorang dan sebagai sumber untuk
mengetahui keahlian seseorang.
2.1.2 Sarana Internet Wifi
Perkembangan teknologi menyebabkan adanya internet sebagai sarana yang disediakan oleh perpustakaan. Dengan adanya internet, pengguna dapat
menemukan informasi yang dibutuhkannya dalam bentuk elektronik atau noncetak.
Menurut Siregar 2008, 2 menyatakan bahwa “Penyediaan sarana dan prasarana sebagai akses dimana pustakawan dan pengguna perpustakaan dapat
15
menggunakan Internet. Perpustakaan menyediakan sejumlah komputer sebagai terminal yang terhubung ke Internet”.
Sedangkan menurut Ciolek dan Mathew yang di kutip oleh Pancaputra 2003, 51 yang menyatakan bahwa internet diakui menjadi suatu alat yang
berguna bagi kegiatan ilmiah yang produktif. Sedangkan manfaat internet secara umum menurut Koswara 1998, 188
adalah sebagai berikut: 1. Mendapatkan informasi untuk kehidupan pribadi, seperti informasi
kesehatan, hobi, pengembangan pribadi, rohani dan sosial 2. Mendapatkan informasi untuk kehidupan professionalpekerjaan
seperti sains, teknologi, perdagangan, saham, komooditas, berita, bisnis, asosiasi profesi, asosiasi bisnis, dan berbagai forum komunikasi
3. Sebagai sarana untuk kerja sama antar pribadi atau kelompok tanpa mengenal batas dan waktu, batas Negara, ras, kelas ekonomi, ideologi
atau faktor lain yang biasanya dapat menghambat pertukaran pikiran. 4. Sebagai sarana bisnis, termasuk iklan dan publikasi secara online,
bisnis bru koneksi ke internet ke web page, alternative cetak jarak jauh, jenis layanan baru pelanggan, jasa surat elektronik, dan bulletin
board.
5. Sebagai media komunikasi. 6. Sebagai sarana penunjang sistem pendidikan jarak jauh.
7. Sebagai sarana hiburan dan hobi. 8. Dapat menekan biaya dan administrasi pengiriman pesan, fax, gambar
dan biaya cetak. 9. Dapat memperluas wawasan masyarakat.
10. Globalisasi informasi sumber data tersedia. 11. Merupakan sarana diskusi global bagi para professional, peneliti,
pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum. Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa sarana internet di
perpustakaan berupa sejumlah komputer yang terhubung ke internet merupakan akses yang dapat dimanfaatkan pengguna ataupun pustakawan untuk mencari
informasi atau kegiatan ilmiah yang produktif dalam bentuk non tercetak. Secara umum internet bermanfaat sebagai sarana untuk mendapatkan informasi baik
untuk pribadi maupun profesional, sebagai sarana penunjang sistem pendidikan
16
jarak jauh, memperluas wawasan masyarakat, sebagai sarana diskusi global bagi profesional, peneliti, pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum.
2.1.3 Sarana Penelusuran
Salah satu sarana yang penting pada sebuah perpustakaan adalah sarana perpustakaan, untuk menemukan koleksi yang cepat dan mudah. Pengguna
perpustakaan dapat memanfaatkan sarana penelusuran. Selain itu, pengguna juga dapat mengetahui koleksi apa saja yang tersedia di sebuah perpustakaan. Katalog
perpustakaan merupakan bagian dari sarana penelusuran. Menurut Gates yang dikutip oleh Hasugian 2009, 150 bahwa katalog adalah “suatu daftar yang
sistematis dari buku dan bahan-bahan lain dalam suatu perpustakaan dengan informasi deskriptif mengenai pengarang, judul, penerbit, tahun terbit, bentuk
fisik, subjek, ciri khas bahan dan tempatnya”. Hal serupa dinyatakan oleh Soeatminah 1992, 96 bahwa “Katalog
adalah daftar pustaka buku dan non-buku milik suatu perpustakaan yang disusun secara sistematis sehingga dapat digunakan untuk mencari dan menemukan lokasi
pustaka dengan mudah dan cepat” Katalog juga mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Menunjukkan tempat suatu buku atau bahan lain dengan menggunakan lambang-lambang atau angka-angka klasifikasi dalam bentuk nomor
panggil Call Number 2. Mendaftar semua buku dan bahan lain dengan susunan alfabetis nama
pengarang, judul buku, atau subjek buku yang bersangkutan, kebutuhan dalam suatu tempat khusus di perpustakaan untuk
memudahkan pencarian entri-entri atau informasi yang di perlukan
3. Memberikan kemudahan untuk mencari suatu buku bahan lain di perpustakaan dengan hanya mengetahui salah satu daftar kelengkapan
buku yang bersangkutan Yusuf 1999, 76
17
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa sarana penelusuran merupakan hal yang penting pada sebuah perpustakaan. Katalog dapat digunakan untuk
mencari dan menemukan lokasi bahan pustaka dengan mudah dan cepat yang disusun secara alfabetis maupun sistematis. Katalog juga berfungsi sebagai
penunjuk koleksi buku menggunakan Call Number Nomor Panggil, Pendaftaran koleksi dengan format alfabetis yang memudahkan pencarian informasi yang
dibutuhkan dan memberikan kemudahan untuk mencari koleksi dengan hanya mengetahui salah satu daftar kelengkapan buku yang bersangkutan.
Ada beberapa jenis penelusuran yang bisa dilakukan untuk menemukan koleksi di perpustakaan, antara lain:
1. Penelusuran Katalog Manual
Menurut Sulistiyo-Basuki 2003, 318 bahwa “Katalog perpustakaan yang ada saat ini terdiri dari berbagai bentuk fisik antara lain, katalog berbentuk
buku book catalog, katalog berkas sheaf catalog, katalog berbentuk kartu card catalog, katalog berbentuk indeks kasat mata visible index,
kartu puched, mikrofilm, pita magnetis, komputer dan compact disk read only memory CD-ROM.
2. Penelusuran katalog Online
Katalog online atau sering disebut juga dengan Online Public Access Catalog OPAC merupakan katalog yang paling modern yang dimiliki
sebuah perpustakaan sampai saat ini. Menurut Corbin yang dikutip Hasugian 2001, 5 bahwa “OPAC adalah suatu katalog yang berisikan
cantuman bibliografi dari koleksi satu atau beberapa perpustakaan, disimpan pada magnetic disk atau media rekam lainnya, dan dibuat secara
online kepada pengguna”.
Sedangkan Prastowo 2012, 193 menambahkan bahwa OPAC memberi kemudahan bagi pengguna dalam memakainya maupun menyediakan
keakuratan dalam menghadirkan data, dapat diakses oleh beberapa orang sekaligus pada saat yang sama dan memberikan keleluasaan pada
pengakses untuk memilih tajuk entri, pengarang, judul, subjek atau penerbit.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa katalog yang dikenal pada saat ini di bedakan kedalam dua bentuk: pertama, katalog manual yakni katalog
18
yang tersedia dalam berbagai bentuk seperti katalog berbentuk buku, katalog berbentuk kartu dan lain sebagainya. Kedua, katalog dalam bentuk online atau
dikenal dengan istilah OPAC, karena OPAC di anggap sebagai katalog yang paling modern hingga saat ini karena memberikan kemudahan bagi pengguna
dalam menghadirkan data, dapat diakses oleh beberapa orang sekaligus pada saat yang bersamaan dan memberikan banyak pilihan mengaksesnya seperti melalui
tajuk entri, pengarang, judul, subjek atau penerbit.
2.1.4 Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan juga menjadi faktor penting dalam sebuah perpuatakaan. Ruang perpustakaan sebaiknya dibuat senyaman mungkin.
Kenyamanan ruang bagi pengguna adalah hal yang utama. Sebagai penunjang kegiatan membaca maupun kegiatan lainnya, pihak perpuatakaan sebaiknya
mengetahui apa yang diinginkan pengguna, sehingga pengguna betah berlama- lama berada di perpustakaan.
Menurut Siregar 2008, 12 “ruangan perpustakaan adalah tempat atau bagian tertentu dalam satu gedung perpustakaan yang dipakai untuk meletakkan
suatu barang tertentu yang mempunyai fungsi tertentu, yang dibatasi oleh alat pemisah atau penyekat. Agar pelaksanaan kegiatan berjalan dengan baik dan
efektif, maka perlu diperhatikan beberapa faktor dalam perancangan ruang perpustakaan, antara lain:
1. Jumlah koleksi dan perkembangannya di masa yang akan datang. 2. Jumlah pemakai atau masyarakat yang dilayani oleh perpustakaan
3. Jumlah bentuk layanan perpustakaan yang disajikan 4. Jumlah petugaskaryawan yang menggunakan ruangan
Perpustakaan Nasional RI 1992, 5
19
Jadi dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa ruang perpustakaan yaitu sebuah tempat tertentu yang digunakan untuk meletakkan barang dengan fungsi
tertentu dengan menggunakan penyekat sebagai pembatas. Dalam perancangan ruang perpustakaan hal yang perlu di perhatikan adalah jumlah koleksi, jumlah
pemakai yang akan datang, jumlah layanan yang disajikan serta jumlah petugas yang akan menggunakan ruangan.
Dilihat dari sisi tujuan keberadaannya Lasa 2009, 197 menyatakan bahwa keberadaan gedung atau ruang perpustakaan adalah untuk menampung dan
melindungi koleksi perpustakaan sekaligus sebagai wadah untuk melaksanakan kegiatan kepustakaan dan informasi.
Menurut buku Pedoman Umum Perlengkapan Perpustakaan Umum 1992, 5 ruangan yang harus dimiliki oleh setiap perpustakaan adalah:
1. Ruang koleksi Merupakan ruang tempat penyimpanan koleksi perpustakaan, luas ruangan
ini tergantung pada jenis dan jumlah bahan pustaka yang dimiliki serta besar kecilnya luas bangunan perpustakaan. Ruangan koleksi dapat terdiri
dari suatu ruangan atau beberapa ruang, misalnya ruang koleksi buku, ruang koleksi majalah, ruang koleksi referensi, ruang koleksi audivisual.
2. Ruang baca Ruang baca adalah ruang yang digunakan untuk membaca bahan pustaka,
luas ruangan ini tergantung pada jumlah bahan pustaka pembacapamakai jasa perpustakaan.
3. Ruang pelayanan Ruang pelayanan adalah tempat peminjaman dan pengembalian buku,
meminta keterangan kepada petugas, menitipkan barang atau tas, mencari informasi dan buku yang diperlukan melalui katalog.
4. Ruang kerja teknis administrasi Ruang kerja teknis administrasi adalah ruang yang digunakan untuk
melakukan kegiatan sebagai berikut: a Pemerosesan bahan pustaka mulai dari pengadaan sampai bahan
pustaka tersebut siap untuk disajikan kepada pemakai. b Ruang khusus adalah ruang yang terdiri dari kamar kecil, ruang
diskusi pertemuan. c Ruang untuk memperbaiki bahan pustaka yang rusak.
20
Selain itu hal lain yang harus diperhatikan adalah kenyamanan pengguna perpustakaan agar dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh pengguna. Dalam
buku Pedoman Tata Ruang dan Perabotan 2011, 36 aspek yang berkaitan dengan kenyamanan pengguna adalah:
1. Pencahayaan Prinsip dasar untuk ruang perpustakaan adalah
a Ruang perpustakaan membutuhkan pencahayaan yang merata pada seluruh area, baik pada area koleksi maupun pada area
baca b Penggunaan sumber cahaya alami perlu dimaksimalkan untuk
memberikan penerangan pada siang hari. c Cahaya matahari yang masuk melalui bukan jendela harus
menyinari ruangan tanpa terhalang. d Penggunaan sumber cahaya buatan dapat diterapkan pada saat
tertentu, misalnya pada hari mendung atau hujan. e Penempatan sumber cahaya harus mempertimbangkan penataan
koleksi didalam ruang perpustakaan f Pencahayaan pada ruang perpustakaan harus diatur sedemikian
rupa agar tidak terjadi ‘glare’ atau silau yang mengganggu keamanan pengguna.
2. Pengudaraan Prinsip di bawah ini dapat diupayakan untuk mencapai kondisi
pengudaraan yang baik di perpustakaan: a Idealnya suhu ruang perpustakaan 20 – 40
°C dan kelembaban bekisar 40 - 60
°C b Pengudaraan alami dapat diupayakan melalui bukaan jendela
atau ventilasi yang memadai c Pengudaraan buatan dapat diterapkan dengan memanfaatkan
kipas angin atau exhaust van yang dapat membantu pertukaran udara dalam ruangan
d Kondisi pengudaraan yang baik sangat diharapkan pada sebagian besar ruang udara.
3. PetunjukTanda Petunjuk atau tanda-tanda merupakan elemen yang perlu direncanakan
dengan baik agar dapat memudahkan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan. Petunjuk dan tanda pada perpustakaan umum harus
dirancang agar mudah dilihat penggunanya, memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna serta mendukung suasana ruang secara
keseluruhan.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa tujuan dari keberadaan ruang perpustakaan adalah untuk menampung dan melindungi koleksi yang ada di
21
perpustakaan, ruang perpustakaan juga berfungsi sebagai wadah pelaksanaan kegiatan perpustakaan dan informasi. Secara umum ruang perpustakaan dibagi
menjadi empat macam yaitu, ruang koleksi, ruang baca, ruang layanan dan ruang kerja teknis administrasi. Selain itu aspek lain yang harus diperhatikan dalam
ruang perpustakaan yaitu adanya pencahayaan yang baik dan tepat, pengudaraan untuk mencapai kondisi yang baik sehingga pengguna tidak merasa pengap, serta
yang tidak kalah pentingnya adalah dengan adanya petunjuktanda yang harus direncanakan dengan baik agar dapat memudahkan pengguna dalam
memanfaatkan perpustakaan.
2.1.5 Perabotan dan Perlengkapan
Perabotan dan perlengkapan termasuk sarana yang dibutuhkan oleh pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan. Keadaan perabotan dan
perlengkapan sebaiknya didesain agar pengguna merasa nyaman dan sesuai dengan standard dan juga harus disesuiakan dengan kondisi sebuah perpustakaan.
Dengan adanya perabotan dan perlengkapan sebagai pendukung kegiatan perpustakaan maka akan tingkat pemanfaatan perpustakaan akan maksimal.
Menurut Sulistyo-Basuki 1993, 309 yang menyatakan bahwa perabotan dan perlengkapan bergerak mencakup barang-barang untuk umum, ruang kerja,
pemberian jasa serta barang tambahan lainnya. Sejalan dengan hal itu di dalam Buku Pedoman Umum Perlengkapan
Perpustakaan Umum 1992, 4 bahwa : Perabot perpustakaan adalah barang-barang yang berfungsi sebagai wadah
atau wahana penunjang fungsi perpustakaan seperti meja, kursi, rak buku, papan peragaan dan lain sebagainya. Sedangkan perlengkapan
22
perpustakaan adalah barang-barang yang merupakan perlengkapan dan suatu komponen atau kegiatan perpustakaan misalnya mesin ketik, layar
proyektor dan sebagainya.
Perabot dan perlengkapan perpustakaan merupakan bagian yang sangat penting untuk menunjang kelancaran kegiatan perpustakaan. Oleh karena itu, ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengadaan perabot dan perlengkapan agar nantinya kegiatan dan fungsi perpustakaan dapat berjalan dengan efektif dan
efisien antara lain: 1. Inventaris perabot dan perlengkapan yang ada dan dapat
dimanfaatkan 2. Kapasitas ruang tersedia
3. Spesifikasi perabot dan perlengkapan yang dibutuhkan 4. Keperluan bantuan evaluasi seperti perabotan dan penawaran
Depdiknas RI 2004, 136 Di samping itu juga, petugas perpustakaan harus merencanakan perlengkapan
dan perabotan berdasarkan identifkasi kegiatan yang dilakukan yaitu: 1. Kegiatan harus sesuai dengan rincian tahap pekerjaan sehingga
perlengkapan dan perabot yang dibutuhkan dapat disesuaikan dengan tahap-tahap pekerjaan
2. Kegiatan harus dihubungkan dengan ruang tempat dimana kegiatan dilakukan. Hal ini menyangkut bentuk dan ruangan.
3. Aspek lain yang diperlukan dalam penentuan perlengkapan dan perabotan adalah
a. Jumlah dan jenis koleksi; bahan cetak atau bahan lain yang ada dan akan dimiliki perpustakaan dalam rencana lima tahun mendatang
b. Jangkauan layanan yang akan diselenggarakan, termasuk jumlah tenaga yang akan menempati tiap ruangan dan pengembangannya
lima tahun mendatang c. Pada keadaan tertentu ruangan pasti dapat dipakai untuk
perkantorankegiatan administrasi dan perkembangannya T. Yusuf 1996, 115
Sedangkan menurut Sutarno 2006, 85 yang termasuk dalam perlengkapan, peralatan dan perabot utama sebuah perpustakaan adalah :
a Rak bahan pustaka: buku, majalah, surat kabar, pandang dengar AV.
23
b Lemari katalog; ukurannya disesuaikan dengan ukuran kartu katalog.
c Meja kursi untuk para pembaca di ruang baca. Bentuknya dapat bermacam-macam model.
d Meja sirkulasi layanan. e Mesin tik untuk pembuatan kartu katalog dan surat-surat.
f Meja kerja pengolahan dan untuk pegawai. g Lemari penitipan tas barang.
h Papan pamer display. i Alat baca khusus untuk koleksi tertentu.
j Lemari arsip untuk tata usaha. k Papan pengumuman.
l Kotak saran. m Jam dinding.
n Troli pembawa bahan pustaka. o Komputer.
p Dan lain-lain yang diperlukan.
Jelas diketahui bahwa perabotan dan perlengkapan merupakan barang- barang yang berfungsi sebagai wadah penunjang dan perlengkapan pada sebuah
perpustakaan, baik untuk pengguna maupun untuk pustakawan, seperti rak bahan perpustakaan, meja dan kursi baca, meja kerja untuk pustakawan, komputer, layar
proyektor dan barang lainnya yang dibutuhkan. Perpustakaan yang baik adalah perpustakaan yang merencanakan perlengkapan dan perabotan berdasarkan
identifikasi kegiatan yang dilakukan agar ruangan serta perlengkapan dan perabotan dapat dimaksimalkan.
Sintesis:
Yang dimaksud dengan ketersediaan sarana perpustakaan adalah tersedianya segala sesuatu yang mendukung dan memudahkan
terlaksananya kegiatan perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan pengguna, dengan indikator 1 Koleksi 2 Sarana Internet dan Wifi 3
24
Sarana Penelusuran 4 Ruang Perpustakaan 5 Perabotan dan Perlengkapan.
2.2 Pemanfaatan Perpustakaan
Keberadaan perpustakaan hendaknya mampu dimanfaatkan oleh pengguna dengan baik oleh penggunanya. Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005,
711 dinyatakan bahwa pemanfaatan adalah suatu cara atau proses dalam memanfaatkan suatu benda atau objek. Sedangkan menurut Sutarno 2006, 215
bahwa “Pemberdayaan atau pendayagunaan perpustakaan adalah suatu upaya bagaimana memanfaatkan perpustakaan dan segala fasilitas yang tersedia, baik
oleh penyelenggara maupun oleh pemakaiannya secara maksimal atau optimal”. Menurut Arsyad 2003, 100 pemanfaatan perpustakaan sebagai sumber
belajar secara efektif memerlukan keterampilan sebagai berikut: 1. Keterampilan mengumpulkan informasi, meliputi: mengenal sumber
informasi dan pengetahuan, menentukan lokasi sumber informasi, cara menggunakan katalog dan indeks, menggunakan bahan pustaka baru dan
referensi lainnya.
2. Keterampilan mengambil intisari dan mengorganisasikan informasi, seperti memilih informasi yang relevan dengan kebutuhan dan masalah
serta mendokumentasi informasi dan sumbernya. 3. Keterampilan menganalisis, meliputi memahami bahan yang dibaca, dan
membedakan antara fakta dan opini. 4. Keterampilan menggunakan informasi, seperti memanfaatkan intisari
informasi, menggunakan informasi dalam diskusi dan menyajikan informasi dalam bentuk tulisan.
Jelas diketahui bahwa pemanfaatan perpustakaan merupakan suatu proses dalam memanfaatkan objek dalam hal ini tentunya perpustakaan baik oleh
pustakawan maupun pengguna secara maksimal. Dalam proses pemanfaatan perpustakaan memerlukan keterampilan agar pemanfaatan perpustakaan sebagai
sumber belajar secara efektif.
25
Agar pemanfaatan perpustakaan dapat tercapai dengan maksimal perlu dilakukan kegiatan-kegiatan pembinaan pengguna agar membantu pengguna
dalam memanfaatkan perpustakaan. Salah satu kegiatan pembinaan tersebut adalah pendidikan pengguna. Sedangkan pendidikan pengguna adalah “kegiatan
membimbing atau memberikan petunjuk kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan
efektif dan efisien” Perpustakaan Perguruan Tinggi : Buku Pedoman 1994, 75. Selain itu Hasanah 1993, 47 menyatakan bahwa “Pendidikan pengguna
merupakan salah satu kegiatan jasa pemanduan dari perpustakaan untuk membantu pengguna perpustakaan dalam meningkatkan keterampilan pengguna
menemukan informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat”. Pemanfaatan perpustakaan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Mengadakan bimbingan pengguna perpustakaan, yaitu menuntun, mengarahkan, memberikan penjelasan tentang cara-cara
menggunakan kartu katalogOPAC, menelusur sumber informasi dan menggunakan pedoman perpustakaan yang lain
2. Memberikan pendidikan pengguna, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh petugas layanan mengenai seluk-beluk perpustakaan, manfaat
perpustakaan, cara menjadi anggota, persyaratan keanggotaan, tata tertib, jenis layanan, kegunaan sistem katalogisasi dan klasifikasi,
partisipasi masyarakat di dalam perpustakaan. Semua itu dilakukan dalam rangka memberikan pengetahuan dan ketrampilan pemakai
dalam memanfaatkan perpustakaan secara cepat dan tepat tanpa mengalami banyak kesulitan
3. Melakukan sosialisasi, publikasi dan promosi perpustakaan. Sutarno 2003, 112
Dari definisi di atas dapat dijelaskan bahwa pendidikan pengguna dapat membantu pengguna agar mampu memanfaatkan kemudahan atas pelayanan yang
ada di perpustakaan seperti penggunaan internetwifi, penggunaan OPAC dengan
26
efektif dan efisien, serta meningkatkan kemampuan pengguna dalam menemukan informasi yang diinginkan secara cepat dan tepat.
Selanjutnya Darmono 2001, 23 menyatakan bahwa “pemanfaatan perpustakaan berkenaan dengan adanya proses bimbingan pemanfaatan
pepustakaan”. Materi yang diberikan berkaitan dengan bimbingan pemanfaatan perpustakaan adalah sebagai berikut:
1. Pengenalan terhadap denah perpustakaan 2. Peraturan perpustakaan
3. Alat penelusuran informasi 4. Pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan
5. Pengenalan terhadap penempatan koleksi 6. Pengenalan terhadap ruang baca Darmono 2001, 23
Dapat dikatakan bahwa pemanfaatan perpustakaan berkaitan dengan bimbingan pemanfaatan perpustakaan dengan materi mengenai sarana kegiatan
perpustakaan seperti koleksi, alat penelusuran informasi, pengenalan terhadap bagian-bagian layanan perpustakaan dan pengenalan terhadap ruang baca di
perpustakaan. Selain itu, melalui bimbingan pemanfaatan yang berkaitan dengan perpustakaan, maka pengguna dapat mengetahui sarana yang tersedia di
perpustakaan, hal ini juga akan mempengaruhi pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan.
2.2.1. Tujuan Pemanfaatan Perpustakaan
Dalam memanfaatkan perpustakaan, pengguna perpustakaan pasti memiliki tujuan masing-masing, seperti memenuhi kebutuhan informasi,
menambah wawasan, ada yang sekedar meningkatkan kegemaran membaca, ada pula yang hanya ingin berekreasi dengan datang ke perpustakaan atau ada juga
yang hanya ingin melepaskan lelah dan istirahat setelah melakukan aktifitas
27
seharian. Oleh karena itu perpustakaan dituntut untuk dapat menyediakan serta memberikan sarana layanan yang baik kepada pengguna agar dapat memanfaatkan
perpustakaan secara efektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 1216 dinyatakan bahwa “Tujuan bermakna arahan, haluan jurusan, yang dituju,
maksud, tuntutan yang dituntut”. Sedangkan menurut Salim 2002, 928 “Pengertian pemanfaatan sebagai proses, cara atau perbuatan pemanfaatan”.
Dari kedua pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan pemanfaatan perpustakaan merupakan proses pemanfaatan yang dilakukan pengguna untuk
menambah pengetahuan dan wawasan, baik yang sifatnya umum ataupun yang sifatnya lebih mendalam lagi seperti penelitian ilmiah. Selain itu, untuk membuat
pengguna berkunjung ke perpustakaan hendaknya memberikan informasi atau mengemas informasi yang ada sebaik mungkin agar informasi yang dibutuhkan
mudah didapat. Sarana perpustakaan yang disediakan oleh perpustakaan juga hendaknya disediakan sebaik mungkin sehingga membuat pengguna ingin datang
dan datang lagi ke perpustakaan. Selanjutnya Sutarno 2003, 112 menyatakan bahwa:
Dalam rangka pemenuhan kebutuhan informasi dan ilmu pengetahuan masyarakat dapat menemukannya di perpustakaan.Apabila kedatangan
anggota masyarakat di perpustakaan atas pengaruh, desakan, perintah ataupun ajakan orang lain, maka hanya bersifat sementaraspontan.
Sedangkan yang diharapkan adalah kunjungan rutin sebagai suatu kegemaran, kebiasaan, dan keperluan yang berkaitan perpustakaan.
Dari pendapat di atas dapat diketahui bahwa tujuan pengguna perpustakaan untuk memanfaatkan perpustakaan yang sifatnya rutin dan didasari
oleh ketertarikan pengguna terhadap perpustakaan baik dari segi kelengkapan koleksi, ketersediaan sarana dan fasilitas, kenyamanan yang disediakan dengan
28
baik oleh pihak perpustakaan sehingga pengguna tiak merasa ada paksaan ketika berkunjung dan memanfaatkan perpustakaan.
2.2.2. Frekuensi Pemanfaatan Perpustakaan.
Dalam upaya agar masyarakat teratur dan terus – menerus memanfaatkan perpustakaan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Dalam hal ini informasi yang
tersedia harus dapat menarik minat pengguna sehingga frekuensi pemanfaatan perpustakaan oleh pengguna dapat berkembang. Menurut Salim 2002, 425
bahwa ”Frekuensi adalah sejumlah pengulangan kejadian tertentu yang teratur”. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005, 322 frekuensi
mempunyai arti ”Kekerapan” Jadi jelas dapat diketahui bahwa keseringan pemanfaatan merupakan
suatu rutinitas pengguna perpustakaan, dimana frekuensi pemanfaatan tersebut berhubungan dengan kebutuhan pengguna sehingga frekuensi pemanfaatan dapat
menjadi tolok ukur pemanfaatan perpustakaan. Rutinitas yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan meliputi banyak hal seperti, memanfaatkan koleksi buku
yang ada, baik membaca ditempat maupun meminjam koleksi, memanfaatkan sarana internet, memanfaatkan OPAC sebagai sarana penelusuran dan lain
sebagainya. Sintesis:
Yang dimaksud dengan pemanfaatan perpustakaan adalah cara atau proses dalam menggunakan semua layanan dan fasilitas yang disediakan oleh
perpustakaan, dengan indikator 1 Ketrampilan pemanfaatan perpustakaan 2 Pendidikan Pemakai 3 Frekuensi Kunjungan ke Perpustakaan
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk melakukan penelitian dan mendapatkan data dengan tujuan tertentu. Dalam
penelitian ini, metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan analisis regresi sederhana. Metode ini merupakan
metode yang menganalisis tentang hubungan antara satu variabel bebas dengan satu variabel terikat untuk mengetahui pengaruh suatu variabel terhadap variabel
lain. Arikunto 2006, 296. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebas adalah sarana perpustakaan dan yang menjadi variabel terikat adalah pemanfaatan
perpustakaan.
3.2 Lokasi Penelitian