Jadwal Induk Produksi Rough Cut Capacity Planning RCCP

3.4. Resource Planning

Sebuah rencana sumber daya resource plan menjelaskan banyaknya sumber daya tertentu dibutuhkan untuk menunjang permintaan agregat yang dinyatakan dalam rencana agregat aggregate plan 15 . Kapasitas suatu sumber daya diukur atau dinyatakan sebagai level kapasitas capacity level yaitu jumlah waktu maksimum tersedia bagi sumber daya tersebut untuk dimanfaatkan per satuan waktu. Hanya sumber daya kunci yang diperhatikan dalam perencanaan kapasitas ini. Sumber daya kunci ialah sumber daya yang kritis yaitu sumber daya yang bersifat khusus, sulit, langka, memerlukan ketrampilan sangat tinggi dan tidak fleksibel. Sumber daya yang sering mengalami bottleneck termasuk dalam kategori sumber daya kunci. Seperti halnya sebuah rantai yang kekuatannya ditentukan oleh mata rantai yang terlemah, kapasitas sumber daya kunci juga menentukan total kapasitas seluruh proses manufaktur. Perencanaan sumber daya ditujukan untuk menguji kecukupan kapasitas yang tersedia terhadap kapasitas yang dibutuhkan dalam mendukung rencana agregat. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam menghitung kapasitas yang tersedia ialah jumlah hari kerja per minggu, jumlah shift per hari, jumlah unit sumber daya dan faktor efisiensi operator.

3.5. Jadwal Induk Produksi

Jadwal induk produksi ialah suatu pernyataan tentang produk akhir apa atau item apa yang direncanakan untuk diproduksi, berapa banyak produk atau 15 Sukaria Sinulingga, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yogyakarta: Graha Ilm, h. 106 Universitas Sumatera Utara item tersebut akan diproduksi pada setiap periode sepanjang rentang waktu perencanaan 16 . Rencana induk produksi berfungsi sebagai basis dalam penentuan jadwal proses operasi di lantai pabrik, jadwal pengadaan bahan dari luar perusahaan boughout materials dan jadwal alokasi sumber daya untuk mendukung jadwal pengiriman produk kepada pelanggan.

3.6. Rough Cut Capacity Planning RCCP

17 Rough Cut Capacity Planning adalah kegiatan yang melibatkan analisis terhadap master production scheduling untuk menentukan kebutuhan kapasitas yang tersirat untuk fasilitas manufaktur kritis. Analisis dari Rough Cut Capacity Planning menyediakan informasi secara tepat waktu yang dapat nilai dalam diskusi antara pemasaran tingkat atas, keuangan, dan manajer produksi. Artinya, prosedur roughcut dapat dimanfaatkan dengan cepat dan murah untuk memeriksa keterbatasan kapasitas dan untuk mengevaluasi pengorbanan untuk berbagai solusi alternatif. Sementara prosedur RCCP tidak seakurat informasi CRP, mereka cukup akurat untuk fokus pada pengorbanan dan memandu keputusan tingkat agregat. 18 Perencanaan kasar kebutuhan kapasitas Rough Cut Capacity Planning RCCP adalah pengukuran untuk menentukan secara kasar apakah jadwal induk produksi yang telah dibuat dapat dipenuhi atau tidak. Rough Cut Capacity Planning menghitung kebutuhan kapasitas secara kasar dan membandingkannya dengan kapasitas yang tersedia. Perhitungan secara kasar yang dimaksud terlihat 16 Ibid, h. 131-132 17 Jhon Blackstone, Capacity Management, South Western Publishing : Cincinnati, h. 45 18 Sinulingga, Op.Cit, h. 137 Universitas Sumatera Utara dalam dua hal yang menjadi karakteristik RCCP yaitu: pertama, kebutuhan kapasitas masih didasarkan pada kelompok produk, bukan produk per produk dan kedua tidak memperhitungkan jumlah persediaan yang telah ada. 19 Rumus untuk menghitung kapasitas yang dibutuhkan Produk k pada Stasiun Kerja i untuk Periode j yaitu : Capacity Required = � =1 untuk semua i,j. Keterangan: = Waktu pengerjaan produk k pada stasiun kerja i = Jumlah produk k yang akan dijadwalkan pada periode j 20 Kapasitas tersedia didapat dengan rumus perhitungan yaitu: Capacity Available = Time Available x Utilization x Efficiency 21 Apabila pada salah satu atau beberapa stasiun kerja dalam bulan tertentu ditemui keadaan bahwa kebutuhan kapasitas lebih besar dari kapasitas yang tersedia maka beberapa alternatif keputusan perlu dianalisa sebagai berikut: 1. Alternatif 1: Rencana produksi agregat pada bulan tersebut dikoreksi yaitu diturunkan sampai kepada jumlah yang realistik ditinjau dari ketersediaan kapasitas. Resiko terhadap alternatif ini perlu dikritisi karena mengoreksi jumlah produk yang dihasilkan akan menurunkan pangsa pasar. 2. Alternatif 2: 19 Donald W Fogarty. Dkk, Production Inventory Management, h. 413 20 Ibid, h. 423 21 Sukaria Sinulingga, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Yogyakarta: Graha Ilm, h. 140- 141 Universitas Sumatera Utara Melakukan penyesuaian jumlah unit product group tertentu antar time bucket misalnya sebagian dipindahkan ke periode lebih awal atau ke periode dibelakangnya. 3. Alternatif 3: Melakukan penambahan kapasitas stasiun kerja dimana defisit kapasitas terjadi misalnya melalui penambahan jumlah mesin terkait dan lain-lain.

3.7. Perencanaan Kebutuhan Material