32
3.7 Pengujian sediaan maskara 3.7.1 Uji pelekatan formula pada bulu mata
Bulu mata yang identik dibuat dilaboratorium dengan menggunakan bulu mata sintetik. Berat tiap-tiap bulu mata dicatat dan dengan menggunakan pinset
dilekatkan ke objek glas, sehingga memberikan kelengkungan yang diinginkan. Produk uji diaplikasikan pada bulu mata secara berulang, kemudian bulu mata
ditimbang dan dibiarkan kering. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali pengulangan untuk masing-masing sampel uji Tamburi, dkk., 2009.
3.7.2 Waktu pengeringan bulu mata
Sejumlah kecil produk yang akan diuji ditempatkan di objek glas dan diratakan menggunakan batang aplikator. Daerah yang dibuat ditempelkan setiap
sepuluh detik menggunakan jari telunjuk. Titik tack di acak dan jari telunjuk dibersihkan setelah setiap kali melakukan tes tack. Setelah tidak ada produk yang
terhapus oleh jari, produk tersebut dianggap kering dan dicatat waktunya Tamburi, dkk., 2009.
3.7.3 Pengukuran kelentikan bulu mata
Perekat double tape diaplikasikan pada salah satu tepi objek glas. Tiga bulu mata diberi perlakuan dengan formulasi yang sama dan diletakkan pada
perekat dengan posisi berjajar. Piring tersebut kemudian diletakkan didepan kamera dan diambil setiap gambar pada bulu mata. Setelah dicetak foto tersebut,
sudut pada foto diukur dengan menggunakan busur derajat Tamburi, dkk., 2009.
Universitas Sumatera Utara
33
3.7.4 Ketebalan bulu mata
Pengukuran ketebalan bulu mata menggunakan perangkat hair analyzer, lensa perbesaran 200x normal lens dengan sensor biru dan dilakukan sebanyak
tiga kali pengulangan.
Prosedur pengukuran dengan alat hair analyzer terhadap ketebalan bulu mata: a.
Bersihkan bulu mata yang hendak diukur dengan tisu b.
Oleskan sediaan maskara ke bagian bulu mata c.
Bersihkan bagian sensor dengan menggunakan kain lensa yang tersedia d.
Tekan tombol power pada hair analyzer dan tunggu hingga menunjukkan angka 0,00
e. Letakkan diatas permukaan bulu mata yang akan diukur, angka yang
ditampilkan pada alat merupakan persentase kadar ketebalan maskara dibulu mata.
Universitas Sumatera Utara
34
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Identifikasi Sampel
Hasil identifikasi menerangkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian adalah daun jambu biji Psidium guajava L.
4.2 Hasil Pemeriksaan Mutu Fisik Sediaan 4.2.1 Homogenitas sediaan
Hasil percobaan yang dilakukan pada sediaan maskara krim tidak diperoleh butiran-butiran, maka sediaan maskara krim dikatakan homogen.
4.2.2 Penentuan pH sediaan
Pengukuran pH sediaan dilakukan dengan menggunakan alat pH meter. Cara:Alat terlebih dulu dikalibrasi dengan menggunakan larutan dapar standar
netral pH 7,01 dan larutan dapar pH asam pH 4,01 hingga alat menunjukkan harga pH tersebut. Kemudian elektroda dicuci dengan akuades, lalu dikeringkan
dengan tissue. Sampel dibuat dalam konsentrasi 1, yaitu ditimbang 0,5 g sediaan dan dilarutkan dalam 50 ml akuades. Kemudiaan elektroda dicelupkan kedalam
larutan tersebut. Dibiarkan alat menunjukkan nilai pH sampai konstan. Angka yang ditunjukkan pH meter merupakan pH sediaan Rawlins, 1977.
Universitas Sumatera Utara