Pengukuran Kadar Glukosa Darah KGD Uji Pendahuluan dan Orientasi Dosis

30 glukosa darah adalah glucometer EasyTouch®GCU. Glucometer ini secara otomatis akan hidup ketika tes strip dimasukkan dan akan mati setelah beberapa menit tes strip dicabut. Tes strip EasyTouch®GCU dimasukkan ke alat EasyTouch®GCU sehingga glucometer ini akan hidup secara otomatis, kemudian dicocokkan kode nomor yang muncul pada layar dengan yang ada pada vial tes strip EasyTouch®GCU. Tes strip yang dimasukkan pada glucometer pada bagian layar akan tertera angka sesuai dengan kode vial tes strip, kemudian pada layar monitor glucometer muncul tanda siap untuk diteteskan darah. Caranya dengan menyentuh 1 tetes darah yang keluar ke tes strip dan ditarik sendirinya melalui aksi kapiler. Ketika wadah terisi penuh oleh darah, alat mulai mengukur kadar glukosa darah.

3.8.6 Pengukuran Kadar Glukosa Darah KGD

Sebelum percobaan dilakukan, diukur KGD mencit dimana KGD yang diukur adalah KGD puasa yaitu mencit dipuasakan tidak diberi makan tetapi diberi minum selama 18 jam sebelum percobaan Frode dan Medeiros, 2008. Masing – masing hewan ditimbang berat badan dan diberi tanda pada ekor. Kemudian diukur kadar glukosa darah mencit dengan cara mengambil darah mencit melalui pembuluh darah vena ekor. Darah disentuhkan pada strip test yang telah terpasang pada alat glucometer. Angka yang tampil pada layar dicatat sebagai kadar glukosa darah dalam satuan mgdL.

3.8.7 Uji Pendahuluan dan Orientasi Dosis

Uji pendahuluan dan orientasi dosis dilakukan dengan metode tes toleransi glukosa oral TTGO yaitu pemberian glukosa 50 dengan dosis 3 gkg bb. Mencit yang telah dipuasakan ditimbang berat badannya, ditentukan KGD puasa, Universitas Sumatera Utara 31 kemudian mencit dikelompokkan secara acak menjadi 8 kelompok yang terdiri dari 2 ekor mencit yaitu : Kelompok I : suspensi Na-CMC 0,5 Kelompok II : suspensi EEGM dosis 100 mgkg bb Kelompok III : suspensi EEGM dosis 200 mgkg bb Kelompok IV : suspensi EEGM dosis 250 mgkg bb Kelompok V : suspensi EEGM dosis 300 mgkg bb Kelompok VI : suspensi EEGM dosis 400 mgkg bb Kelompok VII : suspensi EEGM dosis 500 mgkg bb Kelompok VIII : suspensi glibenklamid dosis 0,65 mgkg bb Tiga puluh menit kemudian diberi larutan glukosa 50 dosis 3 gkg bb sebagai loading dose, lalu pada menit ke- 30, 60, 90, dan 120 diukur KGD masing-masing mencit menggunakan alat glucometer. 3.8.8 Pengujian Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Ganggang Merah EEGM dengan Metode Induksi Aloksan Mencit yang telah dipuasakan ditimbang berat badannya, ditentukan KGD puasa, kemudian masing-masing mencit diinduksi dengan aloksan dosis 150 mgkg BB secara intraperitoneal. Mencit diberi makan dan minum seperti biasa, diamati tingkah laku mencit dan bobot badan, dan diukur kadar glukosa darahnya pada hari ke-3 hingga hari ke-7 menunjukkan kenaikan kadar glukosa darah mencit. Mencit dianggap menderita diabetes apabila KGD puasa 200 mgdl dan telah dapat digunakan untuk pengujian Suharmiati, 2003. Selanjutnya disebut sebagai mencit diabetes. Mencit diabetes dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok yang terdiri dari 5 ekor mencit yaitu : Universitas Sumatera Utara 32 Kelompok I : suspensi Na-CMC 0,5 Kelompok II : suspensi EEGM dosis 100 mgkg bb Kelompok III : suspensi EEGM dosis 200 mgkg bb Kelompok IV : suspensi EEGM dosis 400 mgkg bb Kelompok V : suspensi metformin dosis 65 mgkg bb Kelima kelompok diberi perlakuan selama 2 minggu berturut-turut, pengukuran kadar glukosa darah diukur pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 15 menggunakan alat ukur glucometer. Selanjutnya dihitung persen penurunan KGD dengan rumus: Keterangan: a = KGD setelah diinduksi aloksan b = KGD pada waktu pengamatan hari ke-t

3.8.9 Analisis Data