32 Kelompok I
: suspensi Na-CMC 0,5 Kelompok II
: suspensi EEGM dosis 100 mgkg bb Kelompok III : suspensi EEGM dosis 200 mgkg bb
Kelompok IV : suspensi EEGM dosis 400 mgkg bb Kelompok V
: suspensi metformin dosis 65 mgkg bb Kelima kelompok diberi perlakuan selama 2 minggu berturut-turut,
pengukuran kadar glukosa darah diukur pada hari ke-0, 3, 6, 9, 12, dan 15 menggunakan alat ukur glucometer.
Selanjutnya dihitung persen penurunan KGD dengan rumus:
Keterangan: a = KGD setelah diinduksi aloksan
b = KGD pada waktu pengamatan hari ke-t
3.8.9 Analisis Data
Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan program SPSS. Data dianalisis dengan menggunakan metode Kolmogorov Smirnov untuk menentukan
homogenitas dan normalitasnya. Kemudian dilanjutkan menggunakan metode One Way ANOVA untuk menentukan perbedaan rata-rata di antara kelompok.
Jika terdapat perbedaan, dilanjutkan dengan menggunakan uji Post Hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata antar perlakuan.
Penurunan KGD =
−
x 100
Universitas Sumatera Utara
33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Identifikasi Tumbuhan
Hasil identifikasi tumbuhan yang dilakukan di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI Pusat Penelitian Oseanografi, sampel yang diperoleh adalah
tumbuhan ganggang merah Kappaphycus alvarezii, famili Areschougiaceae, dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman 53.
4.2 Hasil Karakterisasi 4.2.1 Hasil pemeriksaan makroskopik
Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap tumbuhan ganggang merah Kappaphycus alvarezii diperoleh bentuk talus silindris dengan permukaan licin,
berwarna merah kecoklatan karena bersifat adaptasi kromatik, yaitu memiliki penyesuaian antara proporsi pigmen dengan berbagai kualitas pencahayaan dan
dapat menimbulkan berbagai warna pada talus seperti: merah tua, merah muda, pirang, coklat, kuning dan hijau. Keadaan warna tidak selalu dapat digunakan
dalam menentukan kelasnya. Perubahan warna sering terjadi hanya karena faktor lingkungan yang berubah. Kejadian ini merupakan proses modifikasi yaitu
perubahan bentuk dan sifat luar fenotipe yang tidak kekal sebagai pengaruh lingkungan antara lain iklim dan oseanografi yang relatif cukup besar.
Mempunyai tipe percabangan dichotomous. Ditumbuhi nodulus tonjolan- tonjolan dan duri Aslan, 1998. Dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 56.
Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap serbuk simplisia tumbuhan ganggang merah Kappaphycus alvarezii diperoleh serbuk kasar, dengan
Universitas Sumatera Utara