Prosedur Pengukuran Flowchart Prosedur Pengeringan Kentang

20 MR exp = MR hasil percobaan z = Jumlah data konstan model matematika yang memiliki nilai R 2 mendekati 1, RSME dan χ 2 yang terkecil menunjukan tingkat keseuaian yang paling tinggi. 9. Dari data kandungan air dari waktu ke waktu tentukan difusivitas efektif dengan persamaan berikut: ln � X−X e X o −X e � = ln 8 π 2 − π 2 . D eff . t 4L 2 3.4 Kemudian plotkan hasil linier dari persamaan 3.3 yang kemudian membentuk grafik Ln MR versus waktu. Lalu slope dari grafik Ln MR versus waktu digunakan untuk menetukan nilai difusivitas efektif bahan dengan persamaan berikut: Slope = − π 2 . D eff 4 L 2 [21]

3.4.2 Prosedur Pengukuran

Dalam semua percobaan, suhu, massa kentang dan kelembaban relatif dicatat setiap 10 menit. Untuk mengukur suhu dan kelembaban di kabinet pengering digunakan USB Humidity and Temperature Data Logger. Massa kentang diukur dengan menggunakan berat beban sel dengan akurasi 0,001 kg. Pada load cell alat untuk mencatat data perubahan massa dari sampel dipasang di dalam ruang pengering, lalu perubahan massa sampel dicatat setiap 10 menit selama proses pengeringan berlangsung. Sementara itu, pada USB Humidity and Temperature Data Logger dihubungkan ke laptop untuk mengatur waktu, batas suhu, dan batas kelembaban yang diinginkan kemudian diletakkan di dalam kabinet pengering. Setelah proses perekaman selesai, data dari alat ukur ini dapat dilihat kembali dalam bentuk .txt dan grafik pada laptop. Data-data yang telah dikumpulkan tersebut kemudian diolah dengan Ms. Excel. 3.5 21 Gambar 3.6 Rangkaian Peralatan Percobaan Adapun dari gambar diatas, dapat diberikan tabel informasi pengukuran yang dilakukan sebagai berikut: Tabel 3.2 Tabel Pengukuran yang Dilakukan dalam Penelitian Yang akan diukur Satuan pengukuran Alat yang digunakan Posisi Massa Kentang gr Load cell Rak sampel Humidifitas Relatif T, RH Kabinet pengering 22

3.4.3 Flowchart Prosedur Pengeringan Kentang

Gambar 3.7 Flowchart Prosedur Pengeringan Kentang Kentang dipotong dengan ukuran yang telah ditetapkan Alat pengering dipersiapkan Pengukuran suhu, kelembaban relatif kabinet pengering, dan massa kentang Kentang dimasukkan ke dalam pengering dengan kapasitas yang telah ditentukan Pengeringan dihentikan saat massa bahan konstan Selesai Mulai Pengolahan data Uji kualitas dari hasil pengeringan kentang Perubahan massa bahan, suhu, dan udara pengeringan dicatat tiap 10 menit 23

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HUBUNGAN LAJU PENGERINGAN TERHADAP KADAR AIR DENGAN VARIASI KETEBALAN BAHAN

Laju pengeringan merupakan jumlah perubahan massa bahan tiap waktu selama proses pengeringan berlangsung. Laju pengeringan dipengaruhi oleh kadar air suatu bahan dimana semakin rendah kadar air bahan maka semakin lambat laju pengeringannya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 4 hari terhadap pengeringan kentang dengan metode Indirect Solar Drying ISD dan Open Sun Drying OSD diperoleh hubungan laju pengeringan terhadap kadar air pada berbagai ukuran bahan yang dapat dilihat pada gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 berikut ini: Gambar 4.1 Hubungan Laju Pengeringan terhadap Kadar Air Untuk Ketebalan Bahan 1 cm 0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 20 40 60 80 Laju P e n ge r in gan k g H 2 O jam k g Bah an K e r in g Kadar Air ISD OSD