23
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 HUBUNGAN LAJU PENGERINGAN TERHADAP KADAR AIR DENGAN VARIASI KETEBALAN BAHAN
Laju pengeringan merupakan jumlah perubahan massa bahan tiap waktu selama proses pengeringan berlangsung. Laju pengeringan dipengaruhi oleh kadar
air suatu bahan dimana semakin rendah kadar air bahan maka semakin lambat laju pengeringannya.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan selama 4 hari terhadap pengeringan kentang dengan metode Indirect Solar Drying ISD dan Open Sun
Drying OSD diperoleh hubungan laju pengeringan terhadap kadar air pada berbagai ukuran bahan yang dapat dilihat pada gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 berikut
ini:
Gambar 4.1 Hubungan Laju Pengeringan terhadap Kadar Air Untuk Ketebalan Bahan 1 cm
0.00 0.01
0.02 0.03
0.04 0.05
20 40
60 80
Laju P
e n
ge r
in gan
k g H
2
O jam
k g
Bah an
K e
r in
g
Kadar Air
ISD OSD
24 Gambar 4.2 Hubungan Laju Pengeringan terhadap Kadar Air Untuk Ketebalan
Bahan 1,5 cm
Gambar 4.3 Hubungan Laju Pengeringan terhadap Kadar Air Untuk Ketebalan Bahan 2 cm
Gambar 4.1, 4.2, dan 4.3 menunjukkan bahwa laju pengeringan menurun seiring dengan berkurangnya kadar air di dalam bahan. Hal ini disebabkan oleh
kandungan air bebas yang perlahan menghilang dan menyisakan air terikat di dalam bahan. Air terikat merupakan air yang membentuk hidrat dan ikatannya
bersifat ionik sehingga relatif sukar diuapkan. 0.00
0.01 0.02
0.03 0.04
0.05
20 40
60 80
Laju P
e n
ge r
in gan
k g H
2
O jam
k g
Be r
at K e
r in
g
Kadar Air
ISD OSD
0.01 0.02
0.03 0.04
20 40
60 80
Laju P
e n
ge r
in gan
k g H
2
O jam
k g
Bah an
K e
r in
g
Kadar Air
ISD OSD
25 Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh laju pengeringan rata-
rata untuk masing-masing sampel dengan ketebalan 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm pada metode ISD adalah 0,018 kg H
2
Okg berat kering.jam, 0,017 kg H
2
Okg berat kering.jam, dan 0,016 kg H
2
Okg berat kering.jam sedangkan pada metode OSD untuk ukuran yang sama adalah 0,016 kg H
2
Okg berat kering.jam, 0,016 kg H
2
Okg berat kering.jam, dan 0,015 kg H
2
Okg berat kering.jam. Dalam proses pengeringan, semakin lama bahan dikeringkan, maka kadar air
dalam bahan akan semakin berkurang sampai suatu batas keseimbangan kebasahan bahan tersebut [26]. Pada penelitian ini laju pengeringan akhirnya
konstan pada kadar air 5,08, 5,33, dan 6,25 untuk masing-masing sampel dengan ketebalan 1 cm, 1,5 cm, dan 2 cm
metode ISD sedangkan untuk metode OSD pada ukuran yang sama adalah 5,28, 5,53, dan 6,74. Oleh sebab itu,
berdasarkan kadar air akhir dan laju pengeringan rata-rata yang diperoleh dapat disimpulkan bahwa hasil pengeringan terbaik adalah sampel dengan ketebalan 1
cm pada metode ISD. Hal ini disebabkan oleh jarak dan waktu yang dibutuhkan air dalam bahan ke permukaan lebih singkat dibanding ukuran yang lebih tebal
sehingga lebih mudah berdifusi. Selain itu, pada metode ISD suhu udara di dalam kabinet pengering lebih tinggi hingga mencapai 59
o
C yang menyebabkan tingginya laju penguapan pada bahan yang dikeringkan.
4.2 HUBUNGAN LAJU PENGERINGAN TERHADAP WAKTU DENGAN VARIASI KETEBALAN BAHAN