Peternakan Perindustrian Potensi Wilayah .1 Pertanian

4.1.7.2 Peternakan

Perkembangan populasi ternak besar di Kecamatan Tanjung Morawa yang tercatat di Kantor Pertanian yang terbanyak adalah kambingdomba sejumlah 4063 ekor, sapilembu sebanyak 933 ekor, Kerbau mempunyai populasi paling sedikit yaitu sejumlah 97 ekor. Populasi paling banyak untuk ternak unggas di Kecamatan Tanjung Morawa adalah ayam ras yaitu 160.665 ekor, dan itik sebanyak 7.519 ekor.Produksi daging terbesar adalah daging sapi sebesar 131.566 kg dan babi sebesar 121.076 kg. Kambing sebesar 9.928 kg, sedangkan untuk produksi daging menuruut jenis unggas yang paling banyak adalah ayam ras sebanyak 116.486, ayam petelur 43.297 kg, ayam kampung sebesar 21.701 kg.

4.1.7.3 Perindustrian

Industri yang paling besar di Kecamatan Tanjung Morawa adalah industry pengolahan makananminuman yang berjumlah 97 industri, kemudian kayu 47 industri, batu bata 33 dan industry lainya yang jumlahnya mencapai ratusan. Perindustrian ini dibagi kepada empat kelompok yaitu industry besar, sedang, kecil dan kerajinan.Karena Kecamatan Tanjung Morawa memang merupakan kawasan industry, maka tak aneh kalau industry-industri tersebut tersebar merata dibeberapa desa. Universitas Sumatera Utara

4.2 Kriteria responden

Disini penulis akan membuat karakteristik responden berdasarkan data yang diperoleh dari kuisioner yang telah disebarkan guna melihat peningkatan kesejahteraan yang terjadi pada masyarakat setempat. Hasil pengamatan yang dilakukan oleh penulis dengan jumlah responden yang terbanyak berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 180 responden 53 dan laki-laki sebanyak 160 responden 47. Dalam hal ini jenjang pendidikan yang berbeda juga sesuai karakteristik pekerjaannya, pekerjaan responden bervariasi mulai dari siswa, ibu rumah tangga, pedagang, mahasiswa, pegawai negeri sipil serta pekerjaan lainnya. Dari hasil pengamatan, pernyataan responden yang menyatakan aglomerasi berdampak terhadap tingkat kesehatan yang dilihat melalui beberapa indikator antara lain jumlah sarana kesehatan, angka kematian bayi serta jumlah penduduk yang menderita sakit berdampak positif. Berdasarkan Skala Likert yang dilakukan tingkat kesehatan mengalami peningkatan setelah adanya aglomerasi. Demikian juga dengan tingkat pendidikan yang dilihat dari beberapa indikator antara lain tingkat partisipasi sekolah, angka buta huruf serta fasilitas pendidikan yang mengalami peningkatan setelah adanya aglomerasi oleh Medan Star. Begitu juga dengan pengeluaran perkapita responden yang juga mengalami peningkatan dengan adanya aglomerasi dimana lapangan pekerjaan yang semakin terbuka sehingga pendapatan responden meningkat dan pengaluaran mangalami peningkatan. Universitas Sumatera Utara