Analisis Multivariat HASIL PENELITIAN

4.3.2. Ringkasan Hasil Uji Statistik chi- square

Tabel 4.23. Hasil Uji Bivariat antara Variabel Bebas dengan Variabel Terikat No Variabel Bebas Variabel Terikat Nilai p Keterangan 1 Pendidikan 0,072 Tidak ada hubungan 2 Pengetahuan 0,001 Ada hubungan 3 Sikap Pasien 0,003 Ada hubungan 4 Persepsi Pemanfaatan Pelayanan kesehatan Oleh peserta Jamkesmas 0,002 Ada hubungan 5 Jarak 0,035 Ada hubungan 6 Kepemilikan Jaminan Kesehatan 0,022 Ada hubungan 7 Sikap Petugas Kesehatan 0,087 Tidak ada hubungan Keterangan signifikan

4.4. Analisis Multivariat

Berdasarkan hasil uji bivariat diperoleh bahwa variabel pengetahuan, sikap, persepsi, dan kepemilikan jaminan kesehatan dapat dilanjutkan ke analisis multivariat regresi logistik.Uji regresi logistik dilakukan untuk mengetahui variabel yang paling berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jamkesmas di Puskesmas Medan Helvetia. Variabel tingkat pengetahuan mempunyai nilai Exp B sebesar 21,482, artinya peserta Jamkesmas yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 21,4 kali lebih besar akan memanfaatkan pelayanan kesehatan ke Puskesmas dari pada peserta Jamkesmas yang memiliki pengetahuan tidak baik tentang Jamkesmas. Variabel sikap Universitas Sumatera Utara mempunyai nilai Exp B sebesar 2,673, artinya peserta Jamkesmas yang bersikap baik 2,6 kali lebih besar akan memanfaatkan pelayanan kesehatan dari pada sikap peserta Jamkesmas yang bersikap tidak baik, sedangkan variabel persepsi mempunyai nilai Exp B sebesar 7,631, artinya peserta Jamkesmas yang memiliki persepsi baik 7,3 kali lebih besar akan memanfaatkan pelayanan kesehatan daripada peserta yang memiliki persepsi yang tidak baik. Variabel persepsi mempunyai nilai Exp B sebesar 7,631, artinya peserta Jamkesmas yang memiliki persepsi baik 7,3 kali lebih besar akan memanfaatkan pelayanan kesehatan daripada peserta yang memiliki persepsi yang tidak baik. Variabel jarak mempunyai nilai Exp B sebesar 2,392, artinya peserta Jamkesmas yang berjarak mudah 2,3 kali lebih besar akan memanfaatkan pelayanan kesehatan dari pada sikap peserta Jamkesmas yang berjarak sulit. Variabel kepemilikan jaminan kesehatan mempunyai nilai Exp B sebesar 2,412, artinya peserta Jamkesmas yang menyatakan ya 2,4 kali lebih besar akan memanfaatkan pelayanan kesehatan dari pada kepemilikan Jaminan kesehatan yang menyatakan tidak. Dapat disimpulkan bahwa dari 5 variabel yang berpengaruh terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan yaitu variabel pengetahuan, sikap, jarak, kepemilikan jaminan kesehatan dan persepsi, variabel pengetahuan yang paling memengaruhi pemanfaatan pelayanan kesehatan ke Puskesmas karena Exp B yang lebih besar dari pada variabel sikap dan persepsi. Secara keseluruhan dijelaskan dari nilai overall percentage sebesar 87,3, artinya variabel pengetahuan, sikap, jarak, kepemilikan jaminan kesehatan dan persepsi memberikan pengaruh sebesar 87,3 terhadap pemanfaatan pelayanan oleh peserta Jamkesmas di Puskesmas Medan Universitas Sumatera Utara Helvetia, selebihnya dipengaruhi oleh variabel atau faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.25 sebagai berikut : Tabel 4.24. Hasil UJi Regresi Logistik Variabel p value Exp B Pengetahuan 0,001 21,482 Sikap 0,003 2,637 Persepsi 0,002 7,391 Jarak 0,035 2,392 Kepemilikan Jaminan Kesehatan 0,022 2,412 Konstanta 0,000 0,000 - 2 Log Likelihood = 87,354 Keterangan signifikan Universitas Sumatera Utara 72

BAB V PEMBAHASAN

Hasil analisis uji statistik dengan menggunakan uji regresi logistik ganda dalam penelitian ini menunjukkan bahwa faktor predisposisi pendidikan, pengetahuan, sikap, persepsi, faktor pemungkin jarak, kepemilikan jaminan kesehatan dan faktor penguat sikap petugas kesehatan yakni, perawat dan dokter mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh peserta Jamkesmas di Puskesmas Medan Helvetia.

5.1 Pengaruh Faktor Predisposisi terhadap Pemanfaatan Pelayanan

Kesehatan Oleh Peserta Jamkesmas di puskesmas Medan Helvetia 5.1.1 Pengaruh Pendidikan Terhadap Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Oleh Peserta Jamkesmas di Puskesmas Medan Helvetia Hasil penelitian responden menunjukkan pendidikan sebanyak 43 responden 43 dengan tingkat pendidikan lulus SMA MA, sedangkan sebanyak 2 responden 2 dengan tingkat pendidikan tidak sekolah. Hasil yang diperoleh dari tabulasi silang antara pendidikan dengan pemanfaatan diperoleh bahwa sebanyak 43 responden yang termasuk dalam kategori pendidikan lulus SLTAMA, sebesar 93.0 memanfaatkan pelayanan kesehatan Jamkesmas. Dari 2 responden yang termasuk dalam tingkat pendidikan tidak sekolah, sebesar 100 memanfatkan pelayanan kesehatan Jamkesmas. Hal ini dibuktikan bahwa yang tingkat pendidikan nya rendah Ia tidak akan pergi kepelayanan kesehatan menggunakan kartu Jamkesmasnya, karena Ia tidak mengerti bagaimana menggunakan kartu Jamkesmas tersebut di Puskesmas Hasil analisis dengan uji chi-square diperoleh nilai p sebesar Universitas Sumatera Utara