6
atas pegawai tetap dengan status golongan pegawai diantara IIIB – IVA, yaitu untuk wajib pajak Kawin, Tidak Kawin, Kawin dengan 1 satu anak, Kawin
dengan 2dua anak, atas masing – masing status golongan pegawai pada SMK Negeri 1 Laguboti Kabupaten Toba Samosir.
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui bagaimana Perhitungan Pajak Penghasilan PPh Pasal 21
terhadap pegawai tetap pada SMK Negeri 1 Laguboti Kabupaten Toba Samosir apa telah sesuai dengan Undang-undang Perpajakan No.36 Tahun 2008.
2. Sebagai koreksi bagi Sekolah di SMK Negeri 1 Laguboti untuk mengurangi resiko akibat kesalahan dalam menghitung pajak penghasilan pasal 21 dikarena
adanya perubahan undang-undang. 3. Untuk melihat sejauh mana SMK Negeri 1 Laguboti melakukan perhitungan PPh
Pasal 21 undang – undang No.36 tahun 2008.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukan penilitian ini antara lain : 1. Penelitian ini bermanfaat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan
menambah wawasan penulis, khususnya yang berkaitan dengan perhitungan PPh 21 padaSMK Negeri 1 Laguboti.
2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi SMK Negeri 1 Laguboti dalam perhitungan Pajak Penghasilan Pasal 21 sesuai dengan undang-undang yang
berlaku.
7
BAB II LANDASAN TEORITIS
2.1 Pengertian Pajak Penghasilan Pasal 21
Untuk memeahami tentang pengertian Pajak Penghasilan PPh Pasal 21. maka penulis terlebih dahulu akan menjelaskan pemahaman yang tepat mengenai
pengertian pajak. Berikut ini adalah beberapa pemahaman mengenai pengertian pajak, banyak para ahli memberikan batasan tentang pajak, diantaranya pengertian
pajak yang dikemukakan oleh: Menurut P.J.A.Adriani. menyatakan bahwa : Pajak adalah iuran kepada
negara yang dapat dipaksakan yang terutang oleh yang wajib menbayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang
langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran- pengeluaran umum berhubungan dengan tugas negara yang menyelengarakan
pemerintahan. Beberapa pengertian pajak yang dikemukakan para ahli lainya adalah
sebagai berikut:Menurut Soeparman Soemahamidjaja menyatakan bahwa :
“...Pajak adalah iuran wajib, berupa uang atau barang, yang dipungut oleh penguasa berdasarkan norma-norma hukum, guna menutup biaya produksi
barang-barang dan jasa-jasa kolektif dalam mencapai kesejahteraan umum”. N. J. Feldman, menyatakan bahwa : Pajak adalah prestasi yang dipaksakan
sepihak oleh dan terutang kepada penguasa, Menurut Norma-Norma yang
8
ditetapkannya secara umum, tanpa adanya kontra prestasi dan semata-mata digunakan untuk menutup pengeluaran-pengeluaran umum.
Dari defenisi-defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri yang melekat pada pengertian pajak, antara lain:
1. Pemungutan
pajak didasarkan
pada undang-undang
dan aturan
pelaksanaannya yang sifatnya dapat dipaksakan. 2.
Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah.
3. Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara baik pemerintah pusat maupun
pemerintah daerah. 4.
Pajak digunakan
untuk membiayai
pengeluaran-pengeluaran pemerintahbaik pengeluaran rutin maupun untuk pembangunan bagi
kepentingan masyarakat umum. 5.
Pajak dapat pula mempunyai tujuan selain budgeter, yaitu mengatur. Berdasarkan ciri-ciri yang terdapat pada pengertian pajak dari berbagai
defenisi diatas dapat terlihat adanya dua fungsi pajak, antara lain: 1. Fungsi Budgetair Sumber Keuangan Negara
Pajak mempunyai fungsi budgerair, artinya pajak merupakan salah satu sumber penerimaan pemerintah untuk membiayai pengeluaran baik rutin
maupun pembangunan. 2. Fungsi Regularend Pengatur
9
Pajak mempunyai fungsi mengatur, artinya pajak sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijakan pemerintah dalam bidang sosial
dan ekonomi dan mencapi tujuan-tujuan tertentu diluar bidang keuangan. Sebagai contoh penerapan pajak sebagai fungsi pengatur adalah pengenaan
pajak terhadap minuman keras untuk mengurangi daya beli masyarakat terhadap minuman keras dan barang mewah untuk mengurangi gaya hidup mewah.
Dalam perpajakan ada sarana atau alat bantu yang dibutuhkan untuk menunjang dari pada pajak itu sendiri diantaranya adalah Nomor Pokok Wajib
Pajak NPWP dan Surat Pemberitahuan Pajak SPT, Surat Tagihan Pajak STP, Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB,Surat Ketetapan Pajak Kurang
Bayar TambahanSKPKBT, Surat Keterangan Pajak Lebih Bayar SKPLB, Surat
Keterangan Pajak
Nihil SKPN,
Surat Pemberitahuan
Pajak TerutangSPPT.
a. Nomor Pokok Wajib Pajak NPWP