15
Kritik media menurut Bell Hooks Littlejohn Foss, 2009: 434, memerlukan penggunaan komunikasi untuk mengacaukan dan menghapuskan ideologi dominasi.
Menurut Hooks, selanjutnya menyatakan, kritik media sangat penting karena sifat penyebarannya dan kekuasaan media. Ia tidak membuat media bertanggung jawab atas
ideologi penindasan; ia meyakini bahwa setiap orang berkontribusi atas kelanjutannya, bahkan mereka yang tertindas. Kritik penting karena sifat penyebaran media “politik
dominasi memberitahukan cara sebagian besar gambaran yang kita konsumsi dan dipasarkan. Untuk menghadapi hal ini, kritik harus menanyai, menantang, dan
menghadapi Mengangkat pemikiran Habermas Hardiman, 2009: 18 20 sebuah kritik
mampu membawa kemajuan menuju masyarakat yang komunikatif. Masyarakat yang komunikatif bukanlah masyarakat yang melakukan kritik melalui revolusi atau
kekerasan, melainkan lewat argumentasi. Hal inilah yang dilakukan Koran Slank, dengan adanya rubrik Intro Indonesia dalam Koran Slank, memberi cara yang berbeda
dalam menyampaikan wacana politiknya kepada publik.
2.3 Koran Slank.
Koran Slank diterbitkan pertama kali pada 10 Maret 2002. Pada awalnya, Koran Slank hadir untuk menjadi ‘jembatan’ informasi antara Slank dengan penggemarnya
yang disebut ‘Slankers’. Namun seiring perkembangannya, Koran Slank telah berkembang menjadi media pendidikan nonformal bagi ‘anak muda’ yang sensitif akan
16
isu-isu politik, peduli sosial, dan tanggap terhadap perkembangan budaya di lingkungan sekitarnya.
Dengan menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh kaum muda, Koran Slank menyajikan beritanya sesuai dengan sikap kritis, kreatif, inisiatif,
dan inovasi. Sikap tersebut menjadi modal utama bagi Koran Slank dalam menyajikan pemberitaan. Keempat sikap tersebut adalah inti dari daya dan upaya mewujudkan
attitude, peace, love, unity, dan respect PLUR di tengah-tengah masyarakat.
3
Gambar 2.1 Salah Satu Koran Slank
PLUR adalah jargon dari Slank yang menjadi inti ‘perjuangan’ dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat melalui karya-karya mereka. Grup musik
3
Diunduh dari http:www.scribd.comdoc31380337Halaman-Utama-PKMP-Koran-Slank
, pada Senin 6 Februari 2012, pukul 10.20 wib.
17
Slank memiliki daya tarik yang luar biasa dari penggemarnya yang cenderung fanatik. Bahkan, Slankers kini telah memiliki wadah bernama Slankers Fans Club SFC yang
tersebar di segala penjuru nusantara. Karena itulah, Koran Slank telah menjadi konsumsi yang menarik dari masyarakat, minimal, bagi Slankers yang didominasi oleh
generasi muda yang diharapkan mampu menjadi generasi-generasi penerus bangsa yang tanggap akan lingkungannya. Koran Slank adalah side business bagi Slank sekaligus
bentuk idealisme alternatif yang dimiliki oleh grup dengan jumlah penggemar mencapai jutaan anak muda di Indonesia. Koran Slank menyajikan informasi, edukasi dan hiburan
dengan cara dan gaya anak muda. Visi dari Koran Slank adalah “Persoalan Bangsa juga Urusan Kaum Muda”.
mendorong sebagian besar anak muda mempunyai andil dalam persoalan-persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Karenanya dalam misinya Koran Slank ingin
menjadikan “Kaum muda Indonesia harus melek politik”. Motto dalam melakukan setiap pemberitaan yaitu “Koran Slank polos dan apa adanya” sesuai dengan gaya anak
muda yaitu apa adanya tanpa ada pengaruh dari siapapun. Dengan melihat visi, misi dan motto dari Koran Slank tersebut, maka isi media
ini mencerminkan gaya anak muda dalam menanggapi persoalan bangsa. Anak muda yang dianggap tidak mau tahu dengan urusan bangsa, dalam Koran Slank anak muda
digiring untuk peduli dengan persoalan bangsa. Sampai saat ini, Koran Slank diterbitkan sekali setiap bulan dengan jumlah
oplah 50.000 eksemplar, di bawah bendera PT. Pulau Biru Indonesia. Harga jualnya
18
terbilang murah, hanya Rp. 6.000,- per edisi, agar terjangkau oleh dompet anak muda, yang bisa didapatkan diseluruh agen resmi media cetak di Indonesia. Dari tahun 2002
hingga 2010 Koran Slank telah menerbitkan 89 edisi koran dengan tema setiap bulan berbeda-beda dan menarik. Namun pada tahun 2011, Koran Slank harus melakukan
pemberhentian penerbitan dikarenakan alasan ekonomi dan SDM sampai tahun 2012. Hal ini merupakan salah satu dari kelemahan koran komunitas yang memiliki
keterbatasan terutama pada aspek pendanaan tidak seperti media-media konvensional lainnya.
Dalam Koran Slank terdapat berbagai rubrik informasi dan hiburan yang menjadi pilihan menarik bagi pembacanya. Salah satu yang menjadi perhatian adalah
‘Rubrik Intro Indonesia’. Rubrik ini merupakan satu-satunya rubrik yang melakukan pembahasan atas masalah-masalah yang terjadi di Indonesia dengan cara melakukan
kritik sosial. Penyampaian argumentasi atau kritik tersebut dituangkan dalam bahasa yang termuat dalam artikel-artikel dalam Rubrik Intro Indonesia setiap edisinya.
Argumentasi yang disampaikan tersebut merupakan isi pesan komunikasi dari Koran Slank. Dengan melakukan kritik pada Rubrik Intro Indonesia, Koran Slank berupaya
ingin menyampaikan tujuan atau maksud tertentu kepada para pembacanya.
2.4 Wacana Dalam Media Massa