5 adalah mengenai sejarah PT. BRI Persero Tbk,
Cabang Iskandar Muda Medan.
2.6.1. Metode Analisis Deskriptif
Metode deskriptif, yaitu cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga gambaran
yang jelas mengenai pengumpulan, menyusun, mengklarifikasikan,
menganalisis dan
menginterprestasikan data secara objektif, sehingga memberikan informasi dan gambaran umum
mengenai objek yang diteliti.
2.6.2. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian terjadinya
penyimpangan terhadap asumsi klasik. Dalam asumsi klasik terdapat beberapa pengujian yang
harus dilakukan, yakni Uji Multikolonieritas, Uji Autokorelasi, Uji Heterosdastisitas, dan Uji
Normalitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel pengganggu atau
residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan uji
F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Ada dua cara untuk
mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu dengan
analisis grafik dan uji statistik. Metode kuantitatif yang
tidak menggunakan perhitungan statistik non uji statistik dan terbatas pada perhitungan
persentase saja,
akan tetapi
dengan menggunakan
pemikiran logis
untuk menggambarkan, menjelaskan dan menguraikan
secara mendalam dan sistematis tentang keadaan yang sebenar-benarnya baru kemudian ditarik
kesimpulan sehingga diperoleh suatu pemecahan masalah.
2. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas independen. Jika ditemukan adanya
multikolinieritas, maka koefisien regresi variabel tidak tentu dan kesalahan menjadi
tidak terhingga. Salah satu metode untuk mendiagnosa adanya multicollinearity adalah
dengan menganalisis nilai tolerance dan lawannya variance inflation factor VIF.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah sama dengan
nilai VIF tinggi, karena VIF = 1Tolerance. Nilai Cut Off yang dipakai untuk
menunjukkan adanya multikolinearitas adalah nilai tolerance kurang dari 0,1 atau
sama dengan nilai VIF lebih dari 10.
3. Uji Heteroskedastisitas
Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model
regresi yang
baik adalah
yang homoskesdastisitas, yakni variance dari
residual satu pengamatan ke pengamatan lain bersifat tetap.
2.6.3. Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis yang dipakai dalam menguji hipotesis ini adalah dengan menggunakan analisis
regresi berganda. Dalam penelitian ini perhitungan statistik menggunakan perkalian dua atau lebih
variabel independen yaitu : Model Analisis Regresi Berganda dengan persamaan sebagai berikut :
6 Y = a + b1 X1+ b2 X2+ e
dimana : Y
= Kinerja Bisnis a
= Konstanta X1
= Komunikasi X2
= Motivasi B
= slope e
= Error
2.6.4. Pengujian Hipotesis 1. Uji f Uji Simultan
Pengujian pengaruh variabel independen secara bersama-sama simultan terhadap perubahan
nilai variabel dependen, dilakukan melalui pengujian terhadap besarnya perubahan nilai variabel dependen
yang dapat dijelaskan oleh perubahan nilai semua variabel independen, untuk itu perlu dilakukan uji F.
Uji F atau ANOVA dilakukan dengan membandingkan tingkat signifikasi yang ditetapkan
untuk penelitian dengan probability value dari hasil penelitian.
2. Uji Signifikan Parsial Uji-t