Alasan Pemilihan Judul Pengembangan Pulau Salah Namo Sebagai Objek Wisata Bahari di Kabupaten Batubara

xiv BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Alasan Pemilihan Judul

Indonesia merupakan suatu negara yang terdiri dari banyak pulau yang kaya akan hasil alamnya.Sumber daya hayati pesisir dan lautan Indonesia seperti populasi ikan hias yang diperkirakan sekitar 263 jenis, terumbu karang, padang lamun, hutan mangrove dan berbagai bentang alam pesisir atau coastal landscape yang unik lainnya, sehingga membentuk suatu pemandangan alam yang indah dan menakjubkan. Kondisi tersebut menjadi daya tarik bagi wisatawan, sehingga pantas bila dijadikan sebagai objek wisata bahari. Dalam rangka pemanfaatan sumber daya alam yang ada, maka wisata bahari dapat di jadikan sebagaidaerah kunjungan wisata di Pulau Salah Namo. Pariwisata di Pulau Salah Namo menawarkan kegiatan wisata seperti wisata alam, pemancingan, berenang, berlayar, rekreasi pantai dan wisata pesiar. Kegiatan pariwisata juga merupakan kegiatan lintas sektoral, sehingga pengembangan pariwisata akan melibatkan sektor lain seperti pertanian, perhubungan, perdagangan, jasa, industri dan BUMN. Pengembangan kawasan wisata harus merupakan pengembangan yang terencana secara terpadu sehingga dapat diperoleh manfaat yang optimal bagi masyarakat. Universitas Sumatera Utara xv Kabupaten Batu Bara merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sumatera Utara yangmempunyai beberapa objek wisata dengan daya tarik berupa fenomena alam. Pengembanganobjek-objek wisata ini sangat diperlukan untuk mengembangkan kondisi perekonomian masyarakat di kabupaten tersebut, mengingat pada saat ini pariwisata memberikan kontribusi yang kecil pada pendapatan daerah yaitu sebesar 15 juta per tahun Suara Merdeka, 2003. Kabupaten BatuBara memiliki berbagai obyek wisata yang menampilkan kelangkaanfenomena alam. Objek wisata alam sendiri merupakan objek wisata yang daya tariknyabersumber pada keindahan alam dan tata lingkungannya. Objek wisata alam yang terdapat di Kabupaten Batu Bara sendiri antara lain adalah objek wisata bahari Pulau Pandang dan PulauSalah Namo. Objek-objek wisata ini merupakan kemungkinan untuk dikembangkan karenafenomena alam yang ada tidak terdapat di semua tempat, sehingga obyek wisata ini memilikisuatu pesona alam yang menarik. Sama seperti objek wisata Pulau Pandang, objek wisata Pulau Salah Namo yang terletak di kecamatan Tanjung Tiram, tepatnya di perairan selat malaka dengan panorama yang indah dapat dijadikan sebagai objek wisata bahari. Disekeliling Pulau Salah Namo terdapat tebing-tebing batu yang curam dan Landscap dari pulau bagian tengah berbukit dengan vegetasi hutan tropis yang tidak terlalu lebat. Pulau Salah Namo diapit oleh beberapa pulau-pulau karang kecil, ketika air pasang surut gugusan karang terlihat dengan jelas. Di bagian depan Pulau yang menghadap kedaratan induk yang terdapat kawasan pantaian dengan pasir putih dan bebatuan. Universitas Sumatera Utara xvi Luas pasir putih tidak begitu luas jika dibandingkan dengan kawasan pantai pasir putih yang terdapat diPulau Pandang. Dengan kondisi Pulau Salah Namo yang sangat trategis, maka sangat tepat untuk dilakukan berbagai kegiatan olahraga bahari seperti,diving, pemancingan fishing,snorkling,ataupun jet ski, sehingga memungkinkan objek wisata ini berpotensi menjadi objek wisatapilihan bagi wisatawan yang berada di lingkungan sekitarnya. Selain dapat dijadikan untuk kegiatan olahraga,Pulau Salah Namo dapat dimanfaatkan sebagai lahan pengembangan penangkaran ikan terbesar diKabupaten Batu Bara.Oleh karena itu, pengembangan PulauSalah Namo sebagaiobjek wisata bahari di Kabupaten Batubara dapat dimanfaatkan sebagaisumber daya daerah dalam kegiatan perekonomian yang dapat meningkatkan devisa, memperluas dan meratakan kesempatan kerja, kesempatan berusaha,khususnya bagi masyarakat sekitarnya. Hal inilah yang menjadi alasan dan motivasi penulis untuk menjadikan “ Pengembangan Pulau Salah Namo Sebagai Objek Wisata Bahari di Kabupaten Batu Bara “ sebagai judul Kertas Karya untuk menjadi syarat kelulusan D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya. Universitas Sumatera Utara xvii

1.2 Batasan Masalah