Mengoptimalkan penerimaan negara 4. Peningkatan nilai tambah mineral Menciptakan iklim investasi yang kondusif 6. Konservasi dan pengawasan pertambangan

43 |Rencana Strategis Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara 2015-2019 Masing-masing kebijakan tersebut didukung dengan strategi yang berisi upaya mendorong tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Kebijakan dan strategi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: KEBIJAKAN-1: OPTIMALISASI PRODUKSI MINERAL DAN BATUBARA Kebijakan Pemerintah mengendalikan produksi mineral dan batubara agar produksinya optimal tidak berlebihan dengan menetapkan batasacuan produksi dengan tetap memperhatikan upaya pemenuhan kebutuhan dalam negeri dan optimalisasi penerimaan negara. Sesuai UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, Pemerintah untuk kepentingan nasional, wajib melaksanakan pengendalian produksi dan ekspor melalui penetapan produksi tiap komoditas per tahun setiap provinsi, yang wajib ditaati oleh Pemerintah Daerah dan perusahaan pertambangan. Pengendalian produksi dilaksanakan untuk mengutamakan mineral dan batubara untuk kepentingan domestik dan perlindungan lingkungan dengan mengurangi eksploitasi mineral dan batubara yang dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan. Lebih jauh lagi, pengendalian produksi merupakan upaya Pemerintah untuk mengalokasikan mineral dan batubara bagi kepentingan generasi masa depan sehingga selama mungkin dan terus berkelanjutan, mineral dan batubara bermanfaat bagi generasi yang akan datang. Tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan mineral dan batubara pada masa mendatang akan semakin tinggi dengan berkurangnya cadangan mineral dan batubara sehingga pengendalian produksi menjadi hal yang sangat strategis bagi Indonesia. Dengan pengendalian produksi melalui penetapan produksi per provinsi akan mendorong pemanfaatan mineral dan batubara lebih maksimal dan diharapkan dapat meningkatkan harga mineral dan batubara di pasar global yang pada akhirnya memberikan manfaat dan menguntungkan bagi Indonesia.