Perbuatan pidana yang dilakukan secara terorganisir dengan massa yang

Maka berdasarkan hal tersebut perbuatan pidana yang dilakukan secara terorganisir dibagi menjadi 2 dua yaitu:

1. Perbuatan pidana yang dilakukan secara terorganisir dengan massa yang

terbentuk secara terorganisir. Massa yang terorganisir adalah dimana dalam melakukan perbuatan pidana yang dilakukan secara terorganisir, massa yang berbuat terbentuk secara terorganisir. Umumnya pada bentuk massa ini dikendalikan oleh operator-operator lapangan yang mengerahkan bagaimana dan sejauhmana massa harus bertindak. Tindakan yang dilakukan ditujukan untuk mencari keuntungan material secara kelompok dan dilakukan secara ilegal melanggar hukum. Pada bentuk yang pertama ini massa berbuat dalam melakukan perbuatan pidana dilakukan dengan kerjasama secara fisik dan non fisik artinya kerjasama dalam menentukan rencana yang akan dijalankan pada saat beraksi, sertadisadari dan dikehendaki terjadinya. Massa pada bentuk ini bergerak secara sistematis dan terkordinasi satu sama lainnya dan berada dibawah satu komando, yang umumnya memiliki pemimpin atau ketua sebagai motor penggeraknya. Pemimpin atau ketua mempunyai tanggungjawab yang besar dan penuh terhadap semua anggotanya selama masih dibawah kewenangannya. Universitas Sumatera Utara Pada bentuk massa yang terorganisir dalam pembentukkannya dapat terbentuk melalui 2 cara yaitu: 24 1. Massa yang terbentuk secara terorganisir melalui organisasi, adalah mempunyai ciri-ciri yaitu: memiliki identitasnama perkumpulan, memiliki struktur organisasi, memiliki peraturan yang mengikat anggotanya, memiliki keuangan sendiri, berkesinambungan dan sosial oriented. 2. Massa yang terbentuk secara terorganisir tidak melalui organisasi, adalah massa yang terorganisir hanya untuk jangka pendek atau sementara sifatnya, dan spontan dibentuk untuk melakukan perbuatan pidana, dan apabila sudah selesai apa yang dikerjakan maka langsung bubar. Pada bentuk yang pertama ini dalam melakukan perbuatan pidana menurut Tb Ronny Nitibaskara memiliki 3 tiga jenis perbuatan pidana atau bahasa yang sering digunakan adalah kekerasan massa dapat dipersamakan dengan kekerasan kolektif, adapun jenis tersebut, yaitu: 25 1. Kekerasan terorganisir primitif, adalah yang pada umumnya bersifat nonpolitis, ruang lingkup terbatas pada suatu komunitas lokal, misalnya pengeroyokan, tawuran sekolah. 24 http:images.wilystra2007.multiply.multiplycontent.comattachment0SQVKTQoKCmwAAHmS Hg81KARTIKA-BAB20II.doc?nmid=125490498 25 http:images.wilystra2007.multiply.multiplycontent.comattachment0SQVKTQoKCmwAAHmS Hg81KARTIKA-BAB20II.doc?nmid=125490498 Universitas Sumatera Utara 2. Kekerasan terorganisir reaksioner, adalah umumnya merupakan reaksi terhadap penguasa. Pelaku dan pendukungnya tidak semata-mata berasal dari suatu komunitas lokal, melainkan siapa saja yang merasa berkepentingan dengan tujuan kolektif yang menentang suatu kebijakansistem yang dianggap tidak adil dan jujur. Contoh : ribuan sopir angkot mogok didukung oleh mahasiswa karena disulut oleh adanya kenaikan retribusi dua kali dari Rp. 400 menjadi Rp. 800 yang terjadi di Bandar Lampung tahun 1996. Sedangkan kekerasan kolektif modern, merupakan alat untuk mencapai tujuan ekonomis dan politis dari satu organisasi yang tersusun dan terorganisir dengan baik.

2. Perbuatan pidana yang dilakukan secara terorganisir dengan massa yang