Pemeriksaan Waktu Tersedia Pengolahan data Graph Rute Awal

- Waktu Loading = 11,092,90 menit = 32,16 menit - Waktu Unloading = 11,093,04 menit = 33,71 menit Waktu total = 15 + 29,4 + 32,16 + 33,71 = 110,27 menit d. Sub Rute 4 Distributor terpilih : [Cabang → D6→D7→Cabang] Jumlah order = 11,17 Jarak total = 6.221 + 1.120 + 7.251 meter = 14.592 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit - Waktu perjalanan total = 14,592 40 km per jam = 0,36 jam = 21,6 menit - Waktu Loading = 11,172,90 menit = 32,39 menit - Waktu Unloading = 11,173,04 menit = 33,95 menit Waktu total = 15 + 21,6 + 32,39 + 33,95 = 102,94 menit e. Sub Rute 5 Distributor terpilih : [Cabang → D11→D3→Cabang] Jumlah order = 9,16 Jarak total = 8080 + 6545 + 2730 meter = 17355 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit - Waktu perjalanan total = 17,355 40 km per jam = 0,43 jam = 25,8 menit - Waktu Loading = 9,162,90 menit = 26,56 menit - Waktu Unloading = 9,163,04 menit = 27,85 menit Waktu total = 15 + 25,8 + 26,56 + 27,85 = 95,21 menit f. Sub Rute 6 Distributor terpilih : [Cabang → D12→Cabang] Jumlah order = 9,07 Jarak total = 9.548 + 9.548 meter = 19.096 meter Perhitungan waktu total adalah sebagai berikut : - Waktu set up mobil angkut = 15 menit - Waktu perjalanan total = 19.096 40 km per jam = 0,47 jam = 28,2 menit - Waktu Loading = 9,072,90 menit = 26,30 menit - Waktu Unloading = 9,073,04 menit = 27,57 menit Waktu total = 15 + 28,2 + 26,30 + 27,57 = 99,07 menit Dengan cara yang sama diperoleh waktu yang dibutuhkan untuk tiap sub rute pada horizon perencanaan II. Hasil perhitungan pemeriksaan waktu tersedia dapat dilihat pada Tabel 5.18. Tabel 5.18. Rekapitulasi Perhitungan Pemeriksaan Waktu Tersedia Sub Rute Horizon Perencanaan I Horizon Perencanaan II Waktu Tersedia menit Jarak m Waktu Distribusi menit Jarak m Waktu Distribusi menit 1 23.862 110,64 23.862 114,2 450 2 21.880 116,02 21.880 108,88 450 3 19.582 110,27 19.582 107,54 450 4 14.592 102,94 14.592 101,87 450 5 17.355 95,21 31.721 128,57 450 6 19.096 99,07 450 Total 116.367 634.15 111.637 561,06 2700

7. Pemeriksaan Kendaraan yang Ada

Berdasarkan subrute yang terbentuk, dibutuhkan 6 kendaraan berkapasitas 12 untuk horizon perencanaan I dan 5 kendaraan berkapasitas 12 untuk horizon perencanaan II. Namun perusahaan hanya memiliki 3 kendaraan berkapasitas 12 , oleh karena itu setiap kendaraan akan melaksanakan pengiriman ke dua subrute. Setelah satu subrute selesai, dilanjutkan dengan satu sub rute berikutnya

8. Pemeriksaan Distributor

Setelah pemetaan distributor dilakukan, kemudian diperiksa kembali keseluruhan distributor apakah semua distributor telah terpetakan secara keseluruhan. Dan dari data diatas semua distributor sudah terpetakan.

5.2.5. Penentuan Biaya Transportasi Sub Rute

Biaya transportasi alat angkut terdiri dari biaya operasional biaya bahan bakar dan biaya maintenance. Biaya maintenance tidak perlu diperbandingkan dikarenakan tidak dibahas dalam penelitian ini. Dalam melakukan proses pendistribusian barang, perusahaan menggunakan mobil dengan kapasitas 12 dan 6 . Dimana, mobil dengan kapasitas 12 mengunakan bahan bakar dengan perbandingan 1: 6, yang artinya dengan bahan bakar 1 liter jarak yang ditempauh oleh mobil adalah 6 km. Untuk mobil dengan kapasitas 6 memiliki perbandingan 1: 8, yang berarti mobil angkut menghabiskan bahan bakar 1 liter untuk menempuh jarak 8 km. Biaya Transportasi Sub Rute 1 Jalur tempuh : Cabang → D1 → D5 → D9 →. Cabang Total jarak = 23.862 m. Mobil angkut : Mobil Toyota Dyna Box Kapasitas 12 Biaya operasional: - Bahan bakar yang dibutuhkan = 23.862 km 6 km per liter = 3,98 ℓ ≈ 4 ℓ - Biaya bahan bakar solar = 4 ℓ x Rp 4.500 = Rp 18.000 Biaya transportasi sub rute I = Rp 18.000 Perhitungan biaya untuk setiap subrute pendistribusian barang PT. Sharp Electronics indonesia Medan dapat dilihat pada Tabel 5.19. Tabel 5.19. Biaya Distribusi tiap Sub Rute Sub Rute Horizon Perencanaan I Horizon Perencanaan II Jarak m Kebutuhan Bahan Bakar ℓ Kebutuhan bahan bakar rupiah Jarak m Kebutuhan Bahan Bakar ℓ Kebutuhan bahan bakar rupiah 1 23.862 4 18.000 23.862 4 18.000 2 21.880 4 18.000 21.880 4 18.000 3 19.582 3,5 15.750 19.582 3,5 15.750 4 14.592 2,5 11.250 14.592 2,5 11.250 5 17.355 3 13.500 31.721 5.5 24.750 6 19.096 3,5 15.750 Total 92.250 87.750

BAB VI ANALISIS PEMECAHAN MASALAH

6.1. Analisis Sub Rute Distribusi

Perbandingan antara sub rute distribusi yang digunakan oleh perusahaan dengan sub rute distribusi yang diusulkan diuraikan pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Perbandingan Sub Rute distribusi Rute Perusahaan Rute Usulan Horizon Perencanaan I Horizon Perencanaan II Sub Rute Urutan Distributor Sub Rute Urutan Distributor Urutan Distributor 1 Cabang →D1 → Cabang 1 Cabang →D1 → D5 → Cabang →D1 → D5 → 2 Cabang →D2 → Cabang D9 → Cabang D9 → Cabang 3 Cabang →D3 → Cabang 2 Cabang →D8 → Cabang →D8 → 4 Cabang →D4 → Cabang D10 → Cabang D10 → Cabang 5 Cabang →D5 → Cabang 3 Cabang →D4 → Cabang →D4 → 6 Cabang →D6 → Cabang D2 → Cabang D2 → Cabang 7 Cabang →D7 → Cabang 4 Cabang →D6 → Cabang →D6 → 8 Cabang →D8 → Cabang D7 → Cabang D7 → Cabang 9 Cabang →D9 → Cabang 5 Cabang →D11 → Cabang →D11 → D3 10 Cabang →D10 → Cabang D3 → Cabang D12 → Cabang 11 Cabang →D11 → Cabang 6 Cabang →D12 → Cabang 12 Cabang →D12 → Cabang Dari Tabel 6.1. terlihat bahwa terjadi pengurangan sub rute yang terbentuk pada rute distribusi yang diusulkan dibandingkan dengan sub rute yang dijalankan