Vehicle Routing Problem LANDASAN TEORI

untuk istirahat pengemudi telah dipenuhi, apakah kendaraan cukup besar untuk melakukan volume rute yang tersedia. Pelanggaran terhadap kondisi-kondisi tersebut dapat menolak tempat pemberhentian dari rute keseluruhan. Tempat perhentian selanjutnya dapat dipilih menurut nilai savings terbesar dan proses pertimbangan diulangi. Pendekatan ini tidak menjamin solusi yang optimal, tetapi dengan mempertimbangkan masalah kompleks yang ada, solusi yang baik dapat dicari. 5 Stop d0, A d0, B dB, 0 dA, 0 Stop A B d0, A dB, 0 dA, B A B Depot a Rute Awal b Menggabungkan dua tempat perhentian Jarak tempuh = d 0,A +d A,0 +d 0,B +d B,0 Jarak tempuh = d 0,A +d A,B +d B,0 Gambar 3.3. Pengurangan Jarak Tempuh Melalui Penggabungan Tempat Perhentian dalam Rute Metode saving matriks pada hakikatnya adalah metode untuk meminimumkan jarak atau waktu dan ongkos dengan mempertimbangkan kendala-kendala yang 5 Ballou, Ronald, Business Logistics Management New Jersey : Prentice-Hall International, Inc,1999, pp. 204-209. ada 6 1. Identifikasi Matriks Jarak . Berikut ini langkah-langkah pembentukan sub-rute distribusi dengan menggunakan metode saving matriks, yaitu: Pada langkah ini, diperlukan jarak antara gudang dan ke masing-masing toko dan jarak antar toko. Untuk menyederhanakan permasalahan, lintasan terpendek digunakan sebagai jarak antar lokasi. Jadi, dengan mengetahui koordinat masing- masing lokasi maka jarak antar dua lokasi bisa dihitung dengan menggunakan rumus jarak standar. Apabila jarak riil antar lokasi diketahui, maka jarak tersebut lebih baik digunakan dibanding dengan jarak teoritis dengan menggunakan rumus. Jarak dari gudang ke masing-masing toko dan jarak antar toko akan digunakan untuk menentukan matriks penghematan saving matriks yang akan dikerjakan pada langkah berikutnya. 2. Mengidentifikasi matriks penghematan saving matriks Pada langkah ini, diasumsikan bahwa setiap toko akan dikunjungi oleh satu armada secara eksklusif. Saving matriks merepresentasikan penghematan yang bisa direalisasikan dengan menggabungkan dua pelanggan ke dalam satu rute. Untuk perhitungan penghematan jarak dapat mengunakan persamaan: Sx,y = J G, x + JG,y – Jx,y Dimana: Sx,y = Penghematan Jarak J G,x = Jarak gudang ke toko x J G,y = Jarak gudang ke toko y 6 Pujawan, Nyoman, Supply Chain Management Surabaya : JurusanTeknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2005, hl. 180.