Perlindungan Hukum atas Karya Cipta Lagu dan Musik dalam Bentuk Ringtone pada Telepon Seluler

pengguna tidak dapat memutar musik yang sudah didownload sebelumnya sampai pengguna memperbaharui status berlangganannya. Bentuk DRM pada internet music yang lain adalah dengan mengenakan biaya pada setiap konten musik yang di-download dan membatasinya hanya bisa dimainkan di media player tertentu. Selain itu, DRM juga dapat dilakukan dengan cara membatasi masa berlaku sebuah konten musik bisa dimainkan, dengan menyediakan skema pengiriman konten musik yang aman melalui jaringan IP ke PC atau devais pemutar musik tertentu sehingga distributor dapat mengontrol penggunaan konten, dan dalam bentuk pengendalian penggandaan ringtone untuk telepon seluler.

B. Perlindungan Hukum atas Karya Cipta Lagu dan Musik dalam Bentuk Ringtone pada Telepon Seluler

Kehadiran hukum dalam masyarakat adalah untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kepentingan-kepentingan yang bisa bertentangan satu sama lain. Berkaitan dengan itu, hukum harus mampu mengintegrasikannya sehingga benturan-benturan kepentingan itu dapat ditekan sekecil-kecilnya. Memang, dalam suatu lalu lintas kepentingan, perlindungan terhadap kepentingan- kepentingan tertentu hanya dapat dilakukan dengan cara membatasi kepentingan lain pihak. Perlindungan terhadap masyarakat mempunyai banyak dimensi yang salah satunya adalah perlindungan hukum. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945, ditemukan adanya perlindungan hukum bagi setiap warga Negara Indonesia tanpa terkecuali, untuk itu setiap produk yang dihasilkan UNIVERSITAS SUMATERA UTARA oleh legislatif harus senantiasa mampu memberikan jaminan perlindungan hukum bagi semua orang, bahkan harus mampu menangkap aspirasiaspirasi hukum dan keadilan yang berkembang di masyarakat. Hal tersebut, dapat dilihat dari ketentuan yang mengatur tentang adanya persamaan kedudukan hukum bagi setiap warga Negara Indonesia tanpa terkecuali. Ada beberapa pendapat yang dapat dikutip sebagai suatu patokan mengenai perlindungan hukum. Menurut Satjipto Rahardjo, perlindungan hukum adalah adanya upaya melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingannya tersebut. 44 Setiono berpendapat bahwa perlindungan hukum adalah tindakan atau upaya untuk melindungi masyarakat dari perbuatan sewenang-wenang oleh penguasa yang tidak sesuai dengan aturan hukum, untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman sehingga memungkinkan manusia untuk menikmati martabatnya sebagai manusia. 45 Sedangkan Muchsin mengatakan bahwa perlindungan hukum merupakan kegiatan untuk melindungi individu dengan menyerasikan hubungan nilai-nilai atau kaidah-kaidah yang menjelma dalam sikap dan tindakan dalam menciptakan adanya ketertiban dalam pergaulan hidup antar sesama manusia. 46 Dari beberapa pengertian mengenai perlindungan hukum di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa perlindungan hukum 44 Satjipto Rahardjo, Sisi-sisi Lain dari Hukum di Indonesia, Jakarta : Kompas, 2003, hlm 121. 45 Setiono, Rule of Law Supremasi Hukum, Tesis, Surakarta : Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2004, hlm. 3. 46 Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, Tesis, Surakarta : Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003, hlm 14. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA merupakan suatu hal yang melindungi subjek-subjek hukum melalui peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dipaksakanpelaksanaannya dengan suatu sanksi. Perlindungan hukum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : 47 1. Perlindungan Hukum Preventif Perlindungan yang diberikan oleh pemerintah dengan tujuan untuk mencegah sebelum terjadinya pelanggaran. Hal ini terdapat dalam peraturan perundangundangan dengan maksud untuk mencegah pelanggaran yang dilakukan oleh pelaku usaha serta memberikan rambu-rambu atau batasan-batasan kepada pelaku usaha dalam melakukan kewajibannya. 2. Perlindungan Hukum Represif Perlindungan hukum represif merupakan perlindungan akhir berupa tanggung jawab perusahaan, denda, penjara, dan hukuman tambahan yang diberikan apabila sudah terjadi sengketa atau pelaku usaha melakukan pelanggaran. Perlindungan hukum merupakan segala upaya yang dapat menjamin adanya kepastian hukum, sehingga dapat memberikan perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang bersangkutan atau yang melakukan tindakan hukum. Perlindungan hukum dapat dilakukan secara publik maupun secara privat. Perlindungan secara publik dilakukan dengan cara memanfaatkan fasilitas perlindungan hukum yang disediakan oleh ketentuan-ketentuan yang bersifat publik, seperti peraturan perundang-undangan domestik dan perjanjian-perjanjian internasional, bilateral, maupun universal, adapun perlindungan secara privat, yaitu dengan cara berkontrak secara cermat. Salah satu sifat dan sekaligus merupakan tujuan dari hukum adalah memberikan perlindungan pengayoman kepada masyarakat. Oleh karena itu, 47 Aditya Yuli Sulityawan, Perlindungan Karya Cipta Kebaya Sebagai Aset Nasional yang Bernilai Tinggi Studi Kasus Perlindungan Hak Cipta Terhadap Karya Cipta Kebaya Modifikasi Anne Avantie, Tesis, Semarang: Magister Ilmu Hukum Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, 2008, hlm. 51-52. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA perlindungan hukum terhadap masyarakat tersebut harus diwujudkan dalam bentuk adanya kepastian hukum. Dalam kaitannya dengan pengertian tersebut maka perlindungan hak cipta yang diberikan kepada pencipta merupakan suatu upaya untuk melindungi kepentingan pencipta yang mempunyai hak untuk menikmati haknya sebagai orang yang telah menciptakan karya ciptanya yang telah dibuatnya dengan segenap pengorbanan pikiran, waktu, kreatrifitas seni yang tinggi, sehingga dengan hak tersebut pencipta memeiliki wewenang untuk bertindak membela kepentingannya tersebut apabila ada pihak lain yang melanggar haknya ataupun merugikannya secara melawan hukum. Perlindungan hukum merupakan segala upaya yang dapat menjamin adanya kepastian hukum, sehingga dapat memberikan perlindungan hukum kepada pihak-pihak yang bersangkutan atau yang melakukan tindakan hukum. Dengan demikian, perlindungan hak cipta sebagai suatu perlindungan hukum yang lebih khusus bertujuan memberikan jaminan kepastian hukum kepada pencipta suatu ciptaan. 48 Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta merupakan regulasi yang dimuat untuk melindungi pencipta dari pelanggaran hak cipta atau tindakan yang merugikan hak cipta yang dimilikinya. Untuk melindungi karya cipta lagu dari plagiarism dan musik maka pencipta harus melakukan pendaftaran hak cipta atas karya cipta lagu dan musik. 48 Hetty Hasanah, Perlindungan Konsumen dalam Perjanjian Pembiayaan Konsumen atas Kendaraan Bermotor dengan Fidusia, httpjurnal.unikom.ac.idvol3perlindungan.html., diakses tanggal 1 Juli 2012. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pendaftaran hak cipta dibawah UUHC menganut sistem deklaratif. Pendaftaran ciptaan tidak mengandung arti sebagai pengesahan isi, arti, atau bentuk dari ciptaan yang didaftarkan. Pendaftaran ciptaan bukanlah suatu kewajiban karena hak cipta timbul secara otomatis setelah suatu ciptaan dilahirkan, sebagaimana dinayatakan dalam Pasal 2 ayat 1 UUHC. Dalam penjelasan UUHC Pasal 35 ayat 4 dinyatakan bahwa pendaftaran ciptaan bukan merupakan suatu keharusan bagi pencipta atau pemegang hak cipta, dan timbulnya perlindungan suatu ciptaan dimulai sejak ciptaan itu ada atau terwujud dan bukan karena pendaftaran. Hal ini berarti suatu ciptaan yang terdaftar maupun tidak terdaftar tetap dilindungi. Meskipun perlindungan terhadap ciptaan dalam wujud hak cipta bukan disebabkan oleh pendaftaran, tetapi pendaftaran tetap dimungkinkan, bahkan dalam hal tertentu pendaftaran diperlukan untuk penguatan pembuktian. Untuk keperluan pembuktian yang menguatkan bila terjadi kasus-kasus pelanggaran hak cipta yang dibawa ke jalur hukum maka pencipta lagu dapant melakukan langkah- langkah hukum berupa pendaftaran hak cipta atas karya cipta lagu dan musiknya. Dengan menempuh langkah-langkah pendaftaran hak cipta, karya cipta dari seorang pencipta akan mendapat perlindungan yang maksimal dalam hal pembuktian bila terjadi penyelesaian sengketa dan perkara dengan menggunakan jalur litigasi hukum. Pembuktian hak cipta dapat dilakukan dengan menggunakan prosedur lain selain melalui pendaftaran hak cipta. Cara-cara yang dilakukan sebagai alternatif pembuktian suatu karya cipta merupakan hak cipta seorang pencipta yang bersangkutan antara lain dapat dilakukan dengan: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1. Menggunakan bukti tulisan atau bentuk ekspresi lain Cara ini dapat dilakukan sebagai alternatif memberikan perlindungan hak cipta untuk kepentingan pembuktian di pengadilan, namun cara ini tidak cukup kuat dalam pembuktiannya 2. Menggunakan copyright notice Merupakan tanda yang tersususn dengan format: ©, by, year yang berfungsi untuk mengingatkan, sehingga pelanggaran terhadap karya cipta yang telah tertera tanda copyright notice merupakan suatu kesengajaan dengan niat 3. Menggunakan special delivery order Dengan cara memasukkan gambar foto setiap karya cipta berbentuk liriktulisan yang baru diciptakannya ke dalam amplop dan dikirimkan ke alamat sendiri melalui pos, kemudian amplop berstempel pos tersebut jangan pernah dibuka sampai dengan saat pembuktian di pengadilan bila tersangkut perkara pelanggaran hak cipta atas karya tersebut. Kekuatan pembuktian menggunakan cara ini lebih kuat dan praktis untuk dilakukan oleh para pencipta suatu karya cipta untuk memberikan perlindungan hak cipta terhadap karya-karya ciptaannya. Pencipta lagu mempunyai hak moral dan hak ekonomi atas suatu karya ciptanya, dimana hak moralk adalah hak yang melekat pada diri pencipta atau pelaku yang tidak dapat dihilangkan atau dihapus tanpa alasan apapun, walaupun hak cipta atau hak terkait yang dialihkan. Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas ciptaan serta produk terkait. Untuk melindungi hak moral pencipta, UUHC Pasal 24 menyatakan: UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 1 Pencipta atau ahli warisnya berhak menuntut Pemegang Hak Cipta supaya nama Pencipta tetap dicantumkan dalam Ciptaannya 2 Suatu Ciptaan tidak boleh diubah walaupun Hak Ciptanya telah diserahkan kepada pihak lain, kecuali dengan persetujuan Pencipta atau dengan persetujuan ahli warisnya dalam hal Pencipta telah meninggal dunia 3 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 berlaku juga terhadap perubahan judul dan anak judul Ciptaan, pencantuman dan perubahan nama atau nama samaran Pencipta 4 Pencipta tetap berhak mengadakan perubahan pada Ciptaannya sesuai dengan kepatutan dalam masyarakat Pasal 57 UUHC bertujuan untuk melindungi hak cipta dari seorang pencipta lagu dari plagiator yang jelas-jelas merugikan hak moral maupun hak ekonomi. Pasal 57 UUHC tersebut menyatakan : Hak dari pemegang hak cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 56 tidak berlaku terhadap Ciptaan yang berada pada pihak yang dengan itikad baik memperoleh Ciptaan tersebut semata- mata untuk keperluan sendiri dan tidak digunakan untuk suatu kegiatan komersial danatau kepentingan yang berkaitan dengan kegiatan komersial. Pelanggaran atas suatu karya cipta dikenakan sanksi. Ketentuan sanksi atas pelanggaran hak cipta diatur dalam Pasal 72 UUHC yang berisi: 1 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat 1 atau Pasal 49 ayat 1 dan ayat 2 dipidana dengan pidana penjara masing-masing paling singkat 1 satu bulan danatau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 satu juta rupiah, atau UNIVERSITAS SUMATERA UTARA pidana penjara paling lama 7 tujuh tahun danatau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 lima miliar rupiah. 2 Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun danatau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. 3 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak memperbanyak penggunaan untuk kepentingan komersial suatu Program Komputer dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun danatau denda paling banyak Rp 500.000.000,00 lima ratus juta rupiah. 4 Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 17 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun danatau denda paling banyak Rp 1.000.000.000,00 satu miliar rupiah. 5 Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 19, Pasal 20, atau Pasal 49 ayat 3 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun danatau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 seratus lima puluh juta rupiah. 6 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 24 atau Pasal 55 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun danatau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 seratus lima puluh juta rupiah. 7 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun danatau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 seratus lima puluh juta rupiah. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 8 Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melanggar Pasal 27 dipidana dengan pidana penjara paling lama 2 dua tahun danatau denda paling banyak Rp 150.000.000,00 seratus lima puluh juta rupiah. 9 Barangsiapa dengan sengaja melanggar Pasal 28 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 lima tahun danatau denda paling banyak Rp 1.500.000.000,00 satu miliar lima ratus juta rupiah. Ciptaan atau karya cipta yang mendapatkan perlindungan hak cipta adalah karya cipta yang dalam penuangannya harus memiliki bentuk yang khas dan menunjukkan keaslian orisinil sebagai ciptaan yang bersifat pribadi. Dapat dikemukakan bahwa karya intelektual manusia yang mendapat perlindungan hak cipta adalah karya dibidang ilmu pengetahuan, seni sastra yang sudah berwujud nyata expression work bukan ide semata, yang menunjukkan keaslian orisinil dan khas ciptaan seseorang yang bersifat pribadi. 49 Terkait dengan penggandaan karya cipta lagu dan musik, maka para pencipta berdasarkan kuasa tertulis atas nama mereka memberikan izin kepada semua pihak yang ingin menggunakan lagu, khususnya untuk kegiatan mengumumkan dan memperbanyak. Untuk memperoleh izin YKCI, para pemakai lagu users membayar royalti untuk penggunaan 1 satu tahun dimuka. Setelah membayar, YKCI akan menerbitkan Sertifikat Lisensi Penggunaan Musik SLPM yang memperbolehkan users untuk menggunakan lagu apa saja dalam 49 Tim Pengajar HKI, Hukum Hak Kekayaan Intelektual, Denpasar: Bagian Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Udayana, 2005, hlm 15. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA kegiatan usahanya dan membebaskan users dari segala macam gugatantuntutan para pencipta yang tergabung pada YKCI. 50 Royalti harus dibayar karena lagu adalah suatu karya intelektual manusia yang mendapat perlindungan hukum. Jika pihak lain ingin menggunakan, sepatutnya minta izin kepada si pemilik Hak Cipta. Pembayaran royalti merupakan konsekuensi dari menggunakan karya cipta orang lain.

C. Tata Cara Pengalihan Karya Cipta Lagu dan Musik dalam Bentuk Ringtone pada Telepon Seluler

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Pemegang Hak Cipta Terhadap Pembajakan Hak Cipta Lagu Atau Musik

3 107 147

Perlindungan hukum bagi pemegang hak cipta terhadap pemberi lisensi karya cipta lagu

0 9 0

PERAN KARYA CIPTA INDONESIA DALAM PERLINDUNGAN HAK CIPTA LAGU YANG DIGUNAKAN SECARA KOMERSIAL Peran Karya Cipta Indonesia Dalam Perlindungan Hak Cipta Lagu Yang Digunakan Secara Komersial(Studi Perlindungan Hukum Terhadap Lagu).

1 11 17

PERAN KARYA CIPTA INDONESIA DALAM PERLINDUNGAN HAK CIPTA LAGU YANG DIGUNAKAN SECARA KOMERSIAL Peran Karya Cipta Indonesia Dalam Perlindungan Hak Cipta Lagu Yang Digunakan Secara Komersial(Studi Perlindungan Hukum Terhadap Lagu).

0 4 12

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 14

PENDAHULUAN Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 6 15

PERLINDUNGAN HAK CIPTA ATAS KARYA MUSIK Perlindungan Hak Cipta Atas Karya Musik (Studi Tentang Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta Lagu).

0 2 22

PERLINDUNGAN KARYA CIPTA LAGU YANG DIUBAH OLEH ORANG LAIN KE DALAM BENTUK NADA DERING (RINGTONE) DITINJAU DARI UNDANG-UNDANG NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG HAK CIPTA.

0 0 1

BAB II PENGATURAN HUKUM ATAS KARYA CIPTA DI INDONESIA A. Hak Cipta Secara Umum - Perlindungan Hukum Hak Cipta Terhadap Karya Cipta Lagu dan Musik Dalam Bentuk Ringtone Pada Telepon Seluler

1 1 34

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Perlindungan Hukum Hak Cipta Terhadap Karya Cipta Lagu dan Musik Dalam Bentuk Ringtone Pada Telepon Seluler

0 0 16