Wanita Usia Produktif 1. Definisi Definisi ASI Eksklusif Manfaat Pemberian ASI

2.2. Wanita Usia Produktif 2.2.1. Definisi Menurut BKKBN 2011, wanita usia produktif wanita usia subur adalah wanita yang berumur 15-49 tahun yang berstatus belum kawin, kawin ataupun janda.

2.3. Definisi ASI Eksklusif

Menurut WHO 2012, ASI eksklusif adalah bahwa bayi pada umur 0-6 bulan hanya menerima ASI dari ibu, atau pengasuh yang diminta memberikan ASI dari ibu, tanpa penambahan cairan atau makanan padat lain, kecuali sirup yang berisi vitamin, suplemen mineral atau obat. 2.4. Stadium ASI 2.4.1. Kolostrum Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dengan viskositas yang kental berwarna kekuning-kuningan. Kolostrum mengandung antibodi dan sel-sel yang berperan dalam sistem imun, yang kemudian akan menuju ke aliran darah bayi melewati saluran pencernaan bayi yang belum sempurna dan membantu proses pengeluaran mekonium feses bayi selama di kandungan Wardlaw, Hampl Disilvestro, 2004. Kolostrum dihasilkan selama 5 hari pertama pascapartus serta lebih banyak mengandung protein dibandingkan dengan ASI matur. Protein utama pada ASI matur berbeda dengan protein utama pada kolostrum. Protein utama pada kolostrum adalah globulin gamma globulin Nelson, Behrman, Kliegman Arvin, 1996.

2.4.2. Air Susu Masa Peralihan ASI Transisi

Air susu masa peralihan ASI transisi merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai ASI matur. ASI transisi dihasilkan oleh kelenjar mamae selama 6-10 hari pascapartus. Selama masa peralihan dari kolostrum ke ASI matur kadar protein akan menurun sedangkan kadar lemak dan karbohidrat akan meningkat Nelson, Behrman, Kliegman Arvin, 1996. 2.4.3. ASI Matur ASI matur merupakan ASI yang dikeluarkan oleh kelenjar payudara setelah 15 hari sampai 15 bulan pascapartum Nelson, Behrman, Kliegman Arvin, 1996. Selain itu, ASI matur memiliki kadar lemak yang tinggi dalam bentuk linoleic acid dan kolesterol, dimana diperlukan untuk perkembangan otak Wardlaw, Hampl Disilvestro, 2004. ASI matur terdiri dari dua jenis, yaitu foremilk dan hindmilk. Foremilk susu awal adalah ASI yang diproduksi pada awal proses menyusui dan terdapat di sepanjang duktus yang menghubungkan sel yang memproduksi susu dengan nipple puting susu. Foremilk selalu tersedia untuk diberikan kepada bayi. Selain itu, foremilk juga mengandung banyak protein, berkadar air tinggi, namun kadar lemaknya rendah, dan mengandung lebih sedikit kalori daripada hindmilk. Jumlah air yang banyak dalam foremilk mampu memenuhi kebutuhan air bayi Brown, 1998. Sedangkan hindmilk susu akhir adalah ASI yang diproduksi pada akhir proses menyusui. Hindmilk disimpan di dalam sel yang memproduksi susu. Tidak seperti foremilk, hindmilk tidak selalu tersedia secara otomatis untuk diberikan kepada bayi. Karena pelepasan hindmilk dirangsang oleh oksitosin. Jumlah lemak yang tinggi dalam hindmilk akan memberikan banyak energi pada bayi, dan menimbulkan rasa kenyang yang lebih lama Brown, 1998. 2.5. Komposisi Gizi dalam ASI Matur 2.5.1. Protein Asi mengandung whey protein dan casein. Whey protein adalah protein yang mudah diserap oleh usus bayi. Casein adalah protein yang sukar dicerna oleh usus bayi. Rasio whey – casein yang tinggi pada ASI membantu pencernaan bayi untuk menghasilkan hasil pencernaan yang lebih lembut dan mengurangi waktu pengosongan gaster bayi. Rasio whey : casein pada ASI adalah 40 : 60, sedangkan pada susu sapi dan susu formula adalah 80 : 20 dan 82 : 18. Meskipun kedua susu tersebut sama-sama mengandung whey portein yang baik untuk pencernaan, tetapi whey protein pada ASI terdiri dari alpha-lactalbumin yang membantu sintesa laktosa, sedangkan pada susu sapi terdiri dari beta- lactoglobulin. Selain alpha-lactalbumin ASI juga mengandung 4 unsur penting yaitu serum albumin, lisozim, laktoferin, dan immunoglobulin Sulistyawati, 2009.

2.5.2. Lemak

Lemak ASI terdiri dari trigliserid 98-99 yang dengan enzim lipase akan terurai menjadi trigliserol dan asam lemak. Enzim lipase tidak hanya terdapat di dalam saluran pencernaan bayi tetapi terdapat juga di dalam ASI. Lemak ASI lebih mudah dicerna karena sudah dalam bentuk emulsi. Salah satu keunggulan lemak ASI adalah kandungan asam lemak essensial, docosahexaenoic acid DHA dan arachnoid acid AA yang berperan penting dalam pertumbuhan otak sejak trimester 1 kehamilan yang berperan sampai 1 tahun usia anak. Konsentrasi lemak meningkat dari 2,0 g100ml pada kolostrum menjadi sekitar 4- 4,5 g 100ml pada 14 hari pascapartus. Kadar lemak juga bervariasi pada saat baru menyusui fore milk menjadi 2-3 kali lebih tinggi pada akhir menyusui hind milk Sulistyawati, 2009.

2.5.3. Vitamin

a. Vitamin yang larut dalam lemak. Vitamin A merupakan salah satu vitamin penting yang tinggi kadarnya di dalam kolostrum dan menurun kadarnya pada ASI matur. Vitamin A sekitar 200 IUdl terdapat didalam ASI. Sedangkan konsentrasi vitamin D dan K sedikit di dalam ASI. Untuk negara tropis yang terdapat cukup sinar matahari, vitamin D tidak menjadi masalah. Vitamin K juga akan terbentuk oleh bakteri di dalam usus bayi beberapa waktu kemudian. b. Vitamin yang larut dalam air. Vitamin C, asam nicotinic, B12, B1 tiamin, B2 riboflavin, B6 piridoksin sangat dipengaruhi kadarnya oleh makanan ibu, namun untuk ibu yang dengan status gizi normal, tidak perlu diberi suplemen Sulistyawati, 2009.

2.5.4. Zat Besi

Meskipun kandungan zat besi 0,5- 1,0 mgliter dalam ASI sedikit, tetapi bayi yang menyusui jarang terkena anemia. Bayi lahir dengan cadangan zat besi dan zat besi dari ASI lebih mudah diserap 70 oleh bayi dibandingkan dengan zat besi dari susu sapi 30 dan zat besi dari susu formula 10 Sulistyawati, 2009.

2.5.5. Zat Anti Infeksi

ASI mengandung anti infeksi terhadap berbagai macam penyakit, seperti penyakit diare, penyakit saluran cerna, dan penyakit saluran pernapasan atas. ASI mengandung enzim, Immunoglobulin, dan leukosit. Leukosit meskipun sedikit tetap dapat memberikan efek protektif yang signifikan terhadap bayi. Immunoglobulin merupakan protein yang dihasilkan oleh sel plasma sebagai respon terhadap adanya imunogen atau antigen zat yang menstimulasi tubuh untuk memproduksi antibodi. Ada 5 jenis immunoglobulin: IgA, IgM, IgE, IgD, dan IgG. Dari kelimanya, secrtory IgA sIgA disekresi oleh makrofag disintesa dan disimpan dalam payudara, yang berperan dalam fungsi antibodi ASI. Bayi baru lahir mempunyai cadangan IgA yang sedikit dan oleh sebab itu bayi baru lahir sangat memerlukan tambahan proteksi sIgA dalam ASI terhadap penyakit infeksi Sulistyawati, 2009.

2.5.6. Laktoferin

Laktoferin terdapat banyak dalam ASI 1-6 mgml, tapi tidak terdapat dalam susu sapi. Laktoferin bekerja sama dengan IgA untuk menyerap zat besi dari pencernaan sehingga menyebabkan terganggunya pertumbuhan organisme patogenik seperti Eschericia Coli E.Coli dan Candida Albicans yang membutuhkan zat besi. Jadi, pemberian suplemen zat besi kepada bayi menyusui harus lebih dipertimbangkan Sulistyawati, 2009.

2.5.7. Faktor Bifidus

Faktor bifidus methyl-N-acetyl D-glucosamine adalah faktor spesifik yang merangsang pertumbuhan Lactobacillus bifidus. Faktor bifidus hanya terdapat di dalam ASI. Lactobacillus bifidus menghasilkan asam asetat dan asam laktat di dalam saluran cerna bayi, dimana akan menurunkan ph tinja bayi dan membuat suasana asam didalam saluran cerna bayi, yang hasilnya akan menghambat pertumbuhan bakteri patogen seperti Shigela, Salmonela, dan E.Coli Sardesai, 2012.

2.5.8. Lisozim

Lisozim termasuk whey protein yang bersifat bakteriosidal, antiinflamasi, dan mempunyai kekuatan beberapa ribu kali lebih tinggi daripada susu sapi Sulistyawati, 2009.

2.5.9. Taurin

Taurin adalah asam amino yang terbanyak kedua dalam ASI dan tidak terdapat dalam susu sapi. Taurin berguna sebagai neurotransmitter dan berperan penting dalam maturasi otak bayi. Oleh sebab itu, banyak susu formula bayi berusaha menambah taurin di dalam formulanya Sulistyawati, 2009.

2.6. Manfaat Pemberian ASI

Menurut Wardlaw, Hampl Disilvestro 2004, manfaat pemberian ASI untuk bayi dan manfaat ibu memberi ASI adalah: a. Manfaat pemberian ASI untuk bayi: i. Aman dari bakteri. ii. Selalu mendapatkan ASI dalam keadaan segar dan siap diminum kapan saja. iii. ASI menyediakan antibodi kepada bayi ketika sistem imunitas bayi masih belum sempurna, juga menyediakan substansi yang berguna untuk pematangan sistem imun bayi. iv. ASI juga berperan dalam maturasi saluran cerna bayi melalui faktor Lactobacillus Bifidus dalam mengurangi insidensi diare dan penyakit saluran nafas. v. ASI dapat mengurangi risiko alergi makanan, intoleransi makanan, dan beberapa alergi yang lain. vi. ASI dapat membuat kebiasaan makan bayi dalam batas wajar dan akan mengurangi kemungkinan obesitas di masa mendatang sebesar 20. vii. ASI dapat mengurangi infeksi telinga. viii. ASI juga berperan untuk perkembangan rahang dan gigi bayi untuk perkembangan berbicara bayi yang lebih baik. ix. ASI dapat meningkatkan perkembangan sistem saraf menyediakan DHA untuk kemampuan proses belajar. x. Dapat mengurangi risiko menderita hipertensi di masa mendatang. b. Manfaat ibu yang memberikan ASI: i. Berpotensi mengurangi berat badan secara cepat ke berat badan sebelum hamil. ii. Mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker payudara di masa pramenopause. iii. Berpengaruh dalam mempercepat masa involusi uterus involusi uterus merupakan proses kembalinya ukuran uterus saat hamil ke ukuran sebelum hamil.

2.7. Anatomi Payudara