4.3.2. Pembahasan Hasil Hipotesis Kedua
Dalam hipotesis kedua telah disimpulkan bahwa terdapat perbedaan kinerja keuangan yang dilihat dari rasio CR current ratio antara perusahaan yang
melakukan right issue dan perusahaan yang tidak melakukan right issue. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa adanya
tambahan dana akan membuat perusahaan dapat membayar kewajiban jangka pendeknya lebih baik daripada perusahaan yang tidak mendapatkan tambahan dana
Brigham, 2001. Hal ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan Nyoman 2006 yang
meneliti perbedaan kinerja keuangan perusahaan yang dilihat dari salah satu rasio likuiditas yaitu current ratio antara perusahaan yang melakukan right issue dan yang
tidak melakukan right issue, hasilnya terdapat perbedaan current ratio antara perusahaan yang melakukan right issue dan perusahaan yang tidak melakukan right
issue. Dalam hipotesis kedua mengenai debt ratio disimpulkan bahwa terdapat
perbedaan kinerja keuangan yang dilihat dari rasio DR debt ratio antara perusahaan yang melakukan right issue dan perusahaan yang tidak melakukan right issue.
Dimana debt ratio perusahaan yang tidak melakukan right issue lebih tinggi daripada debt ratio perusahaan yang melakukan right issue.
Ini mengindikasikan bahwa perusahaan yang melakukan right issue lebih solvabel dari perusahaan yang tidak melakukan right issue artinya kinerja solvablitas
perusahaan yang melakukan right issue lebih baik dari perusahaan yang tidak
Universitas Sumatera Utara
melakukan right issue. Hal ini konsiten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukwadi 2006 yang meneliti tentang rasio utang debt ratio perusahaan yang
melakukan right issue, dan hasilnya berbeda dengan perusahaan yang tidak melakukan right issue, di mana diperoleh hasil debt ratio lebih rendah dibandingkan
dengan perusahaan sejenis yang tidak melakukan right issue. Dalam hipotesis kedua juga disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan
kinerja keuangan yang dilihat dari rasio ROA return on assets antara perusahaan yang melakukan right issue dan perusahaan yang tidak melakukan right issue.
Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Shandy 2009 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pada rasio return on assets antara
perusahaan yang melakukan right issue dan perusahaan yang tidak melakukan right issue.
Hipotesis kedua mengenai total assets turnover ratio menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan total assets turnover ratio antara perusahaan yang melakukan
right issue dengan perusahaan yang tidak melakukan right issue. Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan kinerja keuangan yang dilihat dari rasio
TATOR total assets turnover ratio antara perusahaan yang melakukan right issue dan perusahaan yang tidak melakukan right issue.
Hal ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sukwady 2006 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan pada rasio total assets turnover
ratio antara perusahaan yang melakukan right issue dan perusahaan yang tidak melakukan right issue.
Universitas Sumatera Utara
4.3.3. Pembahasan Hasil Hipotesis Ketiga