Pengertian Right Issue Landasan Teori

2.2. Landasan Teori

2.2.1. Pengertian Right Issue

Right issue dapat didefinisikan sebagai kegiatan penawaran umum terbatas kepada pemegang saham lama dalam rangka penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang telah ditetapkan selama periode tertentu Sutedi, 2009. Alat investasi ini merupakan produk turunan atau derivatif dari saham Widoatmodjo, 2009. Untuk penerbitan hak memesan efek terlebih dahulu selain dibutuhkan persetujuan dari pemegang saham mayoritas, right issue inipun harus mendapatkan persetujuan efektif dari Bapepam. Dengan adanya right issue akan terjadi penambahan saham baru yang akan menyebabkan adanya dilusi kepemilikan saham jika pemegang saham lama tidak menggunakan haknya Sutedi, 2009. Pemegang saham lama mempunyai hak yang disebut preemptive right. Menurut Sharpe 1999, preemptive right merupakan hak membeli efek terlebih dahulu agar dapat mempertahankan proporsi kepemilikannya di perusahaan tersebut. Karena merupakan hak, maka investor tidak wajib membelinya. Apabila investor tidak mau menggunakan haknya, maka dia dapat menjual right tersebut. Tujuan dari preemptive right adalah menjaga kontrol kekuasaan dari pemegang saham saat ini dan untuk menghindari pemegang saham dari dilusi. Menurut Situmorang 2008, right issue adalah pengeluaran saham baru dalam rangka penambahan modal perusahaan, dimana penawaran tersebut terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham lama sebanding dengan persentasi kepemilikan mereka. Biasanya dengan harga di bawah catatan harga saham yang Universitas Sumatera Utara bersangkutan di bursa. Emery 2004 mendefinisikan right issue sebagai penawaran saham baru dengan harga khusus. Jadi perusahaan mendistribusikan right kepada pemegang saham agar dapat memperoleh saham-saham baru tersebut dengan harga khusus. Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa right issue adalah penawaran saham baru secara terbatas kepada pemegang saham lama yang disertai hak-hak tertentu dengan harga dan waktu tertentu. Right issue di Indonesia lebih dikenal sebagai HMETD atau Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Beberapa tujuan perusahaan mengeluarkan right issue yaitu untuk menambah modal dari perusahaan, perluasan investasi atau untuk pembayaran utang. Saham baru yang diterbitkan, terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham sekarang dengan harga yang biasanya lebih rendah dari harga yang ditawarkan di pasar dikarenakan para pemegang saham memiliki preemptive right atau hak memesan efek terlebih dahulu atas saham-saham baru tersebut Sharpe, 1999. Pada saat perusahaan menerbitkan right issue, perusahaan akan mengirimkan satu hak untuk setiap lembar saham yang dipegang oleh investor. Hak tersebut memberikan para pemegang saham satu pilihan untuk membeli tambahan sesuai dengan aturan yang disyaratkan untuk membeli tambahan saham baru tersebut atau untuk menjualnya. Alasan yang biasanya digunakan untuk membenarkan suatu perusahaan melakukan right issue adalah agar setiap pemegang saham memiliki hak untuk mempertahankan presentase haknya atas laba dan hak suara dalam perusahaan. Jika Universitas Sumatera Utara sejumlah saham baru langsung dijual kepada para pemegang saham baru makin banyak hak suara dan laba dalam perusahaan akan beralih kepada mereka. Dikarenakan sifatnya sebagai hak dan bukan kewajiban maka jika pemegang saham tidak ingin melaksanakan haknya, ia dapat menjual hak tersebut. Dengan demikian terjadilah perdagangan atas right. Right issue diperdagangkan seperti halnya saham namun perdagangan right issue mempunyai masa berlaku tertentu. Menurut Ross 2003, right issue memiliki beberapa kelebihan bila dibandingkan dengan penawaran umum biasa, yaitu: 1. Biaya right issue lebih murah dibandingkan dengan penawaran umum karena perusahaan tidak menggunakan jasa emisi underwriter. 2. Pemegang saham lama dapat mempertahankan proporsi kepemilikan sahamnya di perusahaan. 3. Pemegang saham lama diprioritaskan dalam pembelian saham baru. 4. Saham biasa menjadi lebih likuid karena jumlahnya menjadi lebih banyak dan dapat meningkatkan frekuensi perdagangan saham. Menurut Ross 2003, pada saat penawaran terbatas right issue, pemegang saham lama mempunyai beberapa pilihan sehubungan dengan right issue tersebut, yaitu: 1. Pemegang saham lama membeli saham baru yang ditawarkan. 2. Pemegang saham lama tidak membeli saham baru yang ditawarkan, tetapi menjual right issue tersebut. Universitas Sumatera Utara 3. Pemegang saham tidak melaksanakan haknya untuk membeli saham baru yang ditawarkan, tetapi juga tidak menjual right yang dimilikinya dengan pertimbangan adanya right issue akan berdampak negatif terhadap investor. Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan oleh perusahaan sebelum melakukan right issue Ross, 2003, yaitu: 1. Tingkat harga saham yang akan ditawarkan the subscription price. Tingkat harga saham ini berkaitan dengan perkiraan seberapa besar harga yang akan dibayar oleh pemegang saham lama untuk membeli saham baru yang ditawarkan. Biasanya harga saham yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan dengan harga pasar saham pada saat itu, dengan tujuan agar pemegang saham lama yang rasional bersedia membeli saham tersebut. 2. Jumlah kupon right yang diperlukan untuk membeli saham baru yang ditawarkan dalam penawaran terbatas. Hal ini bisa dilakukan dengan melihat perbandingan jumlah saham yang beredar saham lama dengan jumlah saham yang akan ditawarkan saham baru. Misalnya jumlah saham baru yang akan ditawarkan 20 juta lembar, sementara jumlah saham lama sebanyak 100 juta lembar saham. Penawaran jumlah kupon right yang akan digunakan untuk membeli saham baru adalah 100 juta lembar saham20 juta lembar saham. Sehingga besarnya kupon right adalah 5 lembar kupon. 3. Pengaruh right issue terhadap harga saham saat ini. Universitas Sumatera Utara Kebijakan right issue merupakan suatu upaya dari emiten untuk memperbaiki kinerja keuangan dengan cara menambah saham yang beredar di pasar guna menambah dana perusahaan, sebab dengan adanya pengeluaran saham baru ini, maka akan meningkatkan modal disetor, meningkatkan ekuitas dan menambah jumlah saham beredar Samsul, 2008. Menurut Situmorang 2008, jika perusahaan publik ingin menerbitkan right issue, maka kegiatannya harus melalui penawaran umum terbatas, di mana penawaran umum berarti memberikan tawaran kepada publik untuk memesanmembeli saham, sedangkan makna terbatas menunjukkan bahwa penawaran umum ini hanya ditujukan kepada pemegang saham lama. Kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan publik ini adalah penerbitan hak memesan efek telebih dahulu bukti right. Harga teoritis saham sesudah right issue harus dihitung, sebab harga ini harus mengadakan penyesuaian sehubungan dengan penambahan saham baru, agar tidak terjadi dilusi kepemilikan saham. Right issue dimaksudkan sebagai alternatif cara dalam memperoleh sumber dana dan memperbaiki struktur modal perusahaan. Selain memperbaiki struktur dana yang ada, adanya right issue juga merupakan solusi dalam rangka mengatasi kesulitan likuiditas maupun solvabilitas. Dengan dikeluarkannya right issue atau penawaran saham baru kepada pemegang saham, maka pemodal akan mengeluarkan uang untuk membeli saham dari right issue. Uang yang diperoleh dari investor melalui right issue akan digunakan untuk memperkuat struktur pendanaan atau investasi sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Universitas Sumatera Utara Perolehan dana melalui right issue diangggap sebagai alternatif yang menguntungkan dibandingkan melalui bank, karena perusahaan memperoleh dana segar tanpa harus terbeban dengan suku bunga. Dengan adanya right issue investor lama memiliki hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan emiten dengan harga yang lebih murah dari harga pasar. Karena merupakan hak, maka investor lama tidak terikat untuk membeli saham baru tersebut Widoatmodjo, 2009.

2.2.2. Struktur Modal

Dokumen yang terkait

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN PERBANKAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER (Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

0 5 12

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (Studi pada Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

1 9 22

ANALISIS PERBEDAAN HARGA SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 9 15

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE

0 3 17

ANALISIS PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE

1 4 106

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE TAHUN 2010 DI BURSA EFEK INDONESIA Studi Kasus Pada Perusahaan yang Melakukan Right Issue Tahun 2010.

0 3 31

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SEBELUM DAN SESUDAH MERGER TAHUN 2000-2007.

0 0 16

Reaksi pasar dan kinerja keuangan perusahaan sebelum dan sesudah pengumuman right issue pada perusahaan yang melakukan right issue di bursa efek indonesia | Kurniawan | JURNAL MANAJEMEN 1195 1861 1 PB

0 0 20

PERBEDAAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN SESUDAH RIGHT ISSUE (Studi Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Non Perbankan dan Lembaga Keuangan Periode Tahun 2014 dan 2015)

0 0 10

ANALISIS RETURN SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENGUMUMAN RIGHT ISSUE PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (Tahun 2010 - 2014)

0 0 114