Variabel Skala Pengukuran Data

BAB 2 LANDASAN TEORI

2.1 Variabel

Variabel di dalam suatu penelitian merupakan atribut dari sekelompok objek yang diteliti, mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok tersebut, misalnya: tinggi badan dan berat badan yang merupakan atribut dari seseorang yang dalam hal ini objek penelitiannya Ridwan, 2002. Variabel memiliki bermacam-macam bentuk menurut hubungan antara satu variabel dan variabel lainnya. Yaitu: a. Variabel independent, yaitu: variabel yang menjadi sebab terjadinya atau terpengaruhnya variabel dependen. b. Variabel dependen, yaitu: variabel yang nilainya dipengaruhi variabel independen. c. Variabel moderator, yaitu: variabel yang memperkuatdan memperlemah hubungan antaravariabel dependen dan independen. d. Variabel intervining, yaitu: variabel moderator, tetepi nilainya tidak dapat diukur, seperti: kecewa, gembira, sakit hati. e. Variabel kontrol, yaitu: variabel yang dikendalikan peneliti. f. Variabel dummy, yaitu: variabel yang isinya berupa kode-kode yang berfungsi untuk membedakan data yang berada pada variabel-variabel tertentu pada kelompok-kelompoknya. Universitas Sumatera Utara

2.2 Data

Data adalah suatu bahan mentah yang jika diolah denga baik melalui berbagai analisis dapat melahirkan berbagai informasi, dimana dengan informasi tersebut kita dapat mengambil kesimpulan.

2.2.1 Data menurut sifatnya

Menurut sifatnya data dibagi menjadi 2 bagian, yaitu: a. Data kuantitatif Data kuantitatif adalah serangkaian observasi atau pengukuran yang dapat dinyatakan dalam angka-angka. Contoh: data hasil pengukuran kemampuan Matematika siswa yang berwujud skor hasil tes kemampuan. Data itu akan berupa angka seperti: 80, 75, 60, 70 dan sebagainya. b. Data kualitatif Data kualitatif adalah serangkaian observasi dimana tiap observasi ysng terdapat dalam sampel atau populasi tergolong dalam salah satu kelas-kelas yang saling lepas dan tidak dinyatakan dalam angka-angka. Contoh: hasil penelitian tentang pendapat mahasiswa terhadap cara mengajar dosen Matematika di Universitas mereka.

2.2.2 Data menurut sumbernya

Menurut sumbernya data dibagi atas 2 bagian, yaitu: a. Data Intern Data intern adalah data yang dibutuhkan oleh seseorang pemimpin perusahaan guna dipakai sebagai landasan pengambilan keputusan yang diperoleh dari catatan-catatan intern perusahaan itu sendiri. Misalnya: - Catatan-catatan produksi dan catatan-catatan penjualan Universitas Sumatera Utara b. Data Ekstern Data ekstern adalah data yang hanya diperolehri sumber-sumber dari luar perusahaan atau instansi. Data ekstern dibagi menjadi 2, yaitu: 1. Data Primer Data primer adalah data yang langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.data yang diperoleh,seperti hasil wawancara atau hasil penelitian kuisioner. Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti atau observer melakukan sendiri observasi di lapangan atau di laboratorium. Pelaksanaanya dapat berupa survei atau percobaan eksperimen. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diterbitkan oleh organisasi yang bukan merupakan pengolahannya atau data yang tidak secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan dengan data tersebut. Data sekunder umumnya disajikan dalam bentuk tabel atau diagram.

2.3 Skala Pengukuran Data

Skala merupakan suatu prosedur pemberian angka atau simbol lain dari suatu objek agar dapat menyatakan karakteristik angka pada ciri tersebut. Skala pengukuran oleh S.S Steven 1976 dibagi atas 4 bagian: a. Skala nominal klasifikasi Skala pengukuran nominal digunakan untuk mengklasifikasikan obyek, individual atau kelompok; sebagai contoh mengklasifikasi jenis kelamin, agama, pekerjaan, dan area geografis. Dalam mengidentifikasi hal-hal di atas digunakan angka-angka sebagai symbol. Apabila kita menggunakan skala pengukuran nominal, maka statistik non-parametrik digunakan untuk menganalisa datanya. Hasil analisa dipresentasikan dalam bentuk persentase. Sebagai contoh kita mengklaisfikasi variable jenis kelamin menjadi sebagai berikut: laki-laki kita beri simbol angka 1 dan wanita angka 2. Kita tidak dapat melakukan operasi arimatika dengan angka-angka tersebut, karena angka- Universitas Sumatera Utara angka tersebut hanya menunjukkan keberadaan atau ketidakadanya karaktersitik tertentu. b. Skala ordinal. Skala pengukuran ordinal memberikan informasi tentang jumlah relatif karakteristik berbeda yang dimiliki oleh obyek atau individu tertentu. Tingkat pengukuran ini mempunyai informasi skala nominal ditambah dengan sarana peringkat relatif tertentu yang memberikan informasi apakah suatu obyek memiliki karakteristik yang lebih atau kurang tetapi bukan berapa banyak kekurangan dan kelebihannya. Contoh: Jawaban pertanyaan berupa peringkat misalnya: sangat tidak setuju, tidak setuju, netral, setuju dan sangat setuju dapat diberi symbol angka 1, 2,3,4 dan 5. Angka-angka ini hanya merupakan simbol peringkat, tidak mengekspresikan jumlah. c. Skala interval Skala interval mempunyai karakteristik seperti yang dimiliki oleh skala nominal dan ordinal dengan ditambah karakteristik lain, yaitu berupa adanya interval yang tetap. Dengan demikian peneliti dapat melihat besarnya perbedaan karaktersitik antara satu individu atau obyek dengan lainnya. Skala pengukuran interval benar-benar merupakan angka. Angka-angka yang digunakan dapat dipergunakan dapat dilakukan operasi aritmatika, misalnya dijumlahkan atau dikalikan. Untuk melakukan analisa, skala pengukuran ini menggunakan statistik parametric. Contoh: Jawaban pertanyaan menyangkut frekuensi dalam pertanyaan, misalnya: Berapa kali Anda melakukan kunjungan ke Jakarta dalam satu bulan? Jawaban: 1 kali, 3 kali, dan 5 kali. Maka angka-angka 1, 3, dan 5 merupakan angka sebenarnya dengan menggunakan interval 2. d. Skala rasio Skala pengukuran ratio mempunyai semua karakteristik yang dipunyai oleh skala nominal, ordinal dan interval dengan kelebihan skala ini mempunyai Universitas Sumatera Utara nilai 0 nol empiris absolut. Nilai absoult nol tersebut terjadi pada saat ketidakhadirannya suatu karakteristik yang sedang diukur. Pengukuran ratio biasanya dalam bentuk perbandingan antara satu individu atau obyek tertentu dengan lainnya. Contoh: Berat Sari 35 Kg sedang berat Maya 70 Kg. Maka berat Sari dibanding dengan berat Maya sama dengan 1 dibanding 2.

2.4 Skala Untuk Instrumen Model Skala Sikap