Perumusan Masalah Batasan Masalah Tinjauan Pustaka

memeriksakan kesehatan dirinya terutama kesehatan reproduksi dan minimnya pengetahuan kaum wanita terhadap faktor-faktor penyebab kanker serviks. Lebih dari 90 persen penyebab kanker serviks ditularkan oleh virus HPV Human Papiloma Virus yang ditularkan melalui hubungan seksual. Virus ini memiliki lebih dari 100 tipe. Selain HPV, ada beberapa faktor yang diduga mempengaruhi meningkatnya kanker serviks yaitu faktor sesiodemografis yang meliputi usia, status ekonomi sosial, pendidikan dan faktor aktivitas seksual yang meliputi usia pertama kali melakukan hubungan seks, pasangan seks yang berganti- ganti, paritas, intesitas menjaga kebersihan genital, merokok, riwayat penyakit kelamin, trauma kroniks pada seviks, serta penggunaan kontrasepsi oral dalam jangka yang cukup lama yaitu lebih dari 4 tahun Diananda,2007. Analisis multivariat merupakan salah satu jenis analisis yang digunakan untuk menganalisis data yang mempunyai banyak peubah bebas independent variable dan peubah tidak bebas dependent variable . Analisis faktor merupakan salah satu metode statistik multivariat yang digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang diduga memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga keterkaitan tersebut dapat dijelaskan dan dipetakan atau dikelompokkan pada faktor yang tepat. Berdasarkan latar belakang tersebut dan tingginya jumlah wanita yang menderita penyakit kanker seviks, penulis tertarik untuk mngetahui lebih lanjut faktor- faktor yang mempengaruhi meningkatnya penyakit kanker serviks, sehingga dengan hasil yang diperoleh dapat dijadikan acuan dalam penyusunan rencana program penanggulangan kanker serviks.

1.2 Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah apa saja faktor- faktor yang mempengaruhi meningkatnya penderita kanker serviks di RSU dr. Pirngadi Medan. Universitas Sumatera Utara

1.3 Batasan Masalah

1. Penelitian ini dilakukan di RSU dr. Pirngadi Medan 2. Faktor yang dilihat adalah pendidikan, pekerjaan, paritas, usia pertama kali melakukan hubungan seksual, papsmear, ganti pasangan, infeksi, pemakaian kontrasepsi, dan merokok.

1.4 Tinjauan Pustaka

Analisis faktor merupakan salah satu metode multivariat yang digunakan untuk menganalisis variabel-variabel yang diduga memiliki keterkaitan satu sama lain sehingga keterkaitan tersebut dapat dijelaskan dan dipetakan atau dikelompokkan pada faktor yang tepat. Dalam menganalisis faktor yang mempengaruhi meningkatnya penderita kanker serviks, metode analisis faktor dianggap sangat cocok untuk penelitian ini, disebabkan penelitian ini mencoba menemukan hubungan interrelationship beberapa variabel yang saling independen satu dengan yang lainnya, sehingga bisa dibuat kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal sehingga akan lebih mudah dikontrol Kerlinger, 1993. Tujuan dari analisis faktor adalah untuk menggambarkan hubungan-hubungan kovarian antara beberapa variabel yang mendasari tetapi tidak teramati, kuantitas random yang disebut faktor, Johnson Wichern, 2002. Tujuan analisis faktor adalah menggunakan matriks korelasi hitungan untuk 1. Mengidentifikasi jumlah terkecil dari faktor umum yaitu model faktor yang paling parsimoni yang mempunyai penjelasan terbaik atau menghubungkan korelasi diantara variabel indikator. 2. Mengidentifikasi, melalui faktor rotasi, solusi faktor yang paling masuk akal. 3. Estimasi bentuk dan struktur loading, komunality dan varian unik dari indikator. 4. Intrepretasi dari faktor umum. 5. Jika perlu, dilakukan estimasi faktor skor Subash Sharma, 1996. Analisis faktor hampir mirip dengan regresi berganda, yaitu bahwa setiap variabel dinyatakan sebagai suatu kombinasi linier dari faktor yang mendasari. Jumlah Universitas Sumatera Utara varian yang disumbangkan oleh suatu variabel dengan variabel lainnya tercakup dalam analisis disebut communality . Kovarians antar variabel yang diuraikan, dinyatakan dalam suatu common factors yang sedikit jumlahnya ditambah dengan faktor yang unik untuk setiap variabel. Dari variabel-variabel yang dibakukan standardized, model faktor dapat ditulis sebagai berikut: X 1 - µ 1 = L 11 F 1 + L 12 F 2 + ... + L 1m + ε 1 X 2 - µ 2 = L 21 F 2 + L 22 F 2 + ... + L 2m +ε 2 : : : : X p - µ p = L p1 F 1 + L p2 F 2 + ... + L pm + ε p Dimana µ i = rata-rata dari peubah ke- i F j = faktor umum ke- j ε j = faktor unik ke- j L ij = loading dari peubah ke-i pada faktor ke- j Atau dalam notasi matriks: X px1 -µ px1 = L pxm F mx1 + ε px1 Faktor unik tidak berkorelasi dengan sesama faktor unik dan juga tidak berkorelasi dengan common faktor. Common factor dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier dari variabel-variabel yang terobservasi, yaitu: F i = W i1 X 1 + W i2 X 2 + W i3 X 3 + ... + W ik X k Keterangan: F i = Estimasi faktor ke i W i = Bobot atau koefisien nilai faktor ke i k = Jumlah variabel Variasi observasi yang muncul tentu saja disebabkan adanya konsep variansi. Inilah asumsi pertama dalam anlisis faktor. Jenis varians yaitu: common varians , specific varians , dan error varians . Common varians merupakan suatu varians yang reliabel berkolerasi dengan variabel lain. Spesific varians merupakan suatu varians yang dihasilkan dari kesalahan sampling, pengukuran dan kondisi tes yang berada di Universitas Sumatera Utara bawah standar, kondisi psikologi dan perubahan tertentu pada diri individu dan pengaruh lain yang menimbulkan unreliabilitas. Varians ini di asumsikan tidak berkolerasi dengan varians yang reliabel Fructer, 1954.

1.5 Tujuan Penelitian