Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara

(1)

I. Kepemimpinan (X)

NO Atribut SS S KS TS STS

1 Saudara/i diberikan penjelasan mengenai cara mengerjakan tugas pekerjaan

2 Saudara/i mengerjakan tugas pekerjaan di kantor

3 Pemimpin mampu menggerakkan pegawainya dalam melaksanakan tugas pekerjaan

4 Saudara/i selalu ikut serta dalam merumuskan serta mengambil keputusan dalam menyusun perencanaan program kerja

5 Saudara/i bekerjasama dengan tidak mencampuri tugas pegawai lainnya 6 Bermusyawarah menjadi hal yang sangat

penting dalam melaksanakan program organisasi

7 Pemimpin melibatkan seluruh pegawai dalam pelaksanaan program organisasi yang sesuai dengan tugasnya masing-masing

8 Saudara/i diberikan wewenang dalam merumuskan dan mengambil keputusan 9 Saudara/i mengerjakan tugas secara

bertanggung jawab

10 Saudara/i mengerjakan tugas pekerjaan secara efektif dan efisien

II. Disiplin Kerja (Y)

NO Atribut SS S KS TS STS

1 Saudara/i datang sesuai ketepatan jam masuk kantor

2 Saudara/i pulang sesuai waktu yang ditentukan 3 Saudara/i menjalankan semua perintah yang

ada dikantor

4 Saudara/i mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan

5 Saudara/i selalu mengenakan seragam kantor 6 Saudara/i selalu mengutamakan kerapian

ruangan kerja

7 Saudara/i mampu menggunakan peralatan kantor dengan baik

8 Saudara/i mengerjakan tugas dengan penuh ketelitian

9 Saudara/i mampu menjaga peralatan kantor dengan baik


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2003 . Prosedur Penelitian : Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta. Jakarta.

Hadari, Nawawi. 2005. Kepemimpinan Yang Efektif . Gajahmada University Press. Yogyakarta.

Hasibuan, Malayu. 2003. Organisasi dan Motivasi . PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Kartono,Kartini. 2005. Pemimpin dan Kepemimpinan. PT. Raja Grafindo. Jakarta. Narbuko,Cholid dan Abu Achmadi. 2004. Pendidikan Metodologi Penelitian. Bhineka Cipta. Jakarta.

Nitisemito, Alex S. 1992. Manajemen dan Sumber Daya Manusia. BPTE UGM. Yogyakarta.

Rivai, Veithzal. 2005. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Siagian, Sondang P. 1999. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Rineka Cipta. Jakarta.

Singarimbun, Masri dan Efendi. 1995. Metode Penelitian Survei. LP3ES. Jakarta. Sugiyono. 2005. Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta. Bandung.

Suharyadi,Purwanto. 2004. Statistika Dasar. PT. Raja Grafindo. Jakarta.

Sumber Internet :

20.00

Sumber Peraturan Perundang-undangan :


(3)

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEPEMIMPINAN TERHADAP DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA KANTOR CAMAT MUARA KABUPATEN TAPANULI UTARA

Petunjuk Umum :

1. Kuesioner ini bertujuan untuk penelitian dalam rangka penulisan skripsi, yaitu untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai.

2. Kami mohon Bapak/Ibu menjawab kuesioner ini dengan sebenar-benarnya. 3. Bapak/Ibu diharapkan menjawab seluruh pertanyaan dengan tidak mendiskusikan

jawaban pada orang lain.

4. Identitas Bapak/Ibu akan kami rahasiakan sehingga Bapak/Ibu tidak perlu ragu dan khawatir menjawab kuesioner.

5. Berilah tanda (√) pada jawaban yang Bapak/Ibu pilih, dengan keterangan : • SS = Sangat Setuju

• S = Setuju

• R = Ragu-ragu

• TS = Tidak Setuju

• STS = Sangat Tidak Setuju

Jawaban tidak akan mempengaruhi pandangan institusi pemerintahan terhadap Bapak/Ibu.

Nama : ____________________________________ (Boleh dikosongkan)

Usia : ____ tahun

Jenis Kelamin : 1. Laki-laki 2. Perempuan Pendidikan Terakhir : 1. SMA

2. Diploma 3 3. S1

4. S2 5. S3


(4)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

A . Gambaran Umum Kecamatan Muara

Kecamatan muara adalah salah satu kecamatan dari 15 kecamatan yang ada di Kabuptaen Tapanuli Utara. Secara geografis kecamatan muara terletak pada garis 02 15 LU – 02 22 LU dan 98 49` BT – 98 - 58` BT. Sedangkan luas daerahnya 79,75 Km dengan ketingian di atas permukaan laut 300 – 1500 meter.

B. Jumalah Penduduk

Jumlah penduduk di kecamatan muara adalah 30.098 jiwa yang tersebar di 15 desa. Sementara jumlah penduduk menurut kepala keluarga adalah 7.257 KK. Mata pencaharian penduduk kecamatan muara pada umumnya adalah sebagai wiraswasta, petani dan pegawai negeri sipil.

C. Struktur Organisasi Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara

Struktur organisasi adalah suatu kerangka kegiatan yang merupakan pembagian kerja dan

membuat tata hubungan antara pekerjaan-pekerjaan yang keseluruhannya dapat menjamin koordinasi dan kesempurnaan pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Struktur organisasi di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara dapat dilihat sebagai berikut :


(5)

Sumber kantor camat muara 2016

D. Tugas Pokok Dan Fungsi Kantor Camat MuaraKabupaten Tapanuli Utara 1. Camat

Camat mempunyai tugas membantu Bupati dalam penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan.

Tugas-tugas Camat adalah sebagai berikut :

a. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat

b. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum

c. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan

d. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum e. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintah ditingkat kecamatan

CAMAT KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS KEPALA SUB BAGIAN UMUM KEPALA SUB BAIAN PROGRAM KEPALA SUB BAGIAN KEUANGAN KEPALA SEKSI PEMERINTAHAN KEPALA SEKSI KETENTRAMAN DAN KETERTIBAN UMUM KEPALA SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA KEPALA SEKSI KESEJAHTERAAN SOSIAL KEPALA SEKSI KEBERSIHAN


(6)

f. membina penyelenggaraan pemerintahan desa dan atau kelurahan

g. melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugasnya dan atau yang belum dapat dilaksanakan pemerintahan desa atau kelurahan.

h. Melaksanakan pelayanan masyarakat yang menjadi ruang lingkup tugas atau yang belum dapat dilaksanakan Pemerintahan Desa dan Kelurahan.

i. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan organisasi di kecamatan.

j. Menyelenggarakan tugas-tugas pemerintahan umum dan tugas-tugas pelimpahan kewenangan yang telah diberikan oleh Bupati kepada Camat.

k. Membuat program kerja tahunan dengan mengacu pada program kerja pemerintahan Kabupaten Muara.

l. Menjalankan kebijakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang ditingkat Kecamatan.

m. Membantu Bupati dalam merumuskan kebijakan Pemerintah Kabupaten Deli Serdang dalam bidang pembangunan di tingkat Kecamatan.

n. Menetapkan prosedur pedoman teknis terhadap kelancaran pelaksanaan tugas Pemerintahan, pembangunan di Tingkat Kecamatan.

o. Menyelenggarakan dan membina keamanan dan ketertiban di wilayah kerja.

p. Melaksanakan pembinaan karir pegawai di lingkungan Kecamatan.

q. Memberikan saran atau pertimbangan kepada Bupati melalui Sekretariat Daerah dalam rangka pengambilan keputusan yang menyangkut tugas-tugas umum Pemerintahan, Pembangunan dan Kemasyarakatan.


(7)

r. Mengevaluasi dan menilai hasil pelaksanaan tugas para bawahan dilingkungan Kecamatan.

s. Memcerikan petunjuk dan arahan kepada bawahan.

t. Mendisposisi surat-surat kepada bawahan dengan mengisi buku penilaian sebagai bahan penilaian.

2. Sekretaris Camat

Tugas-tugas Sekretaris Camat adalah :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas-tugas seksi secara terpadu dan tugas pelayanan administratif.

d. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum.

e. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

f. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan.

g. Melaksanakan pengelolaan administrasi program.

h. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan.

i. Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan kantor.

j. Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip, dan dokumen lainnya.

k. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab atas keamanan kantor.


(8)

l. Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih , budaya kerja dan budaya tertib.

m. Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan Surat Perintah Tugas bagi pegawai yang akan melaksanakan perjalanan dinas.

n. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas.

o. Memelihara,merawat, menjaga, dan mengawasi inventaris kantor.

p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

q. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

r. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas

s. Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku penilaian sebagai bahan pertimbangan.

t. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

3. Kepala Sub Bagian Umum

Tugas-tugas Kepala Sub Bagian umum :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.


(9)

d. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian.

e. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan.

f. Menggandakan, menomori dan mendistribusikan surat masuk dan surat keluar.

g. Melakukan pelayanan serta memproses Kartu Keluarga dan Kartu Penduduk.

h. Memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar.

i. Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggungjawab atas keamanan kantor.

j. Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan barang lainnya.

k. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas.

l. Menyusun laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksaan tugas.

m. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

n. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

4. Kepala Sub Bagian Program

Tugas-tugas Kepala Sub Bagian Program:

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.


(10)

d. Mengumpulkan,mengolah, menganalisa data sebagai bahan acuan dalam penyusunan program kerja.

e. Melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan keakuratan data sebagai bahan dalam penyusunan program kerja.

f. Melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan laporan.

g. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

h. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas.

i. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

j. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

5. Kepala Sub Bagian Keuangan

Tugas-tugas Kepala Sub Bagian Keuangan:

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan administrasi keuangan.


(11)

e. Melakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan anggaran.

f. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan dan perbendaharaan.

g. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran keuangan.

h. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

i. Menyusun laporan sesuai hasil yang yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas.

j. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

k. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

6. Kepala Seksi Pemerintahan

Tugas-tugas Kepala Seksi Pemerintahan:

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pemerintahan. e. Membuat program kerja di bidang Pemerintahan.dan Kemasyarakatan.

f. Melakukan pembinaan terhadap penyelenggaraan administrasi Pemerintahan Desa dan Kelurahan.


(12)

g. Melakukan monitoring dalam penyelenggaraan pemilihan Kepala Desa

h. Melakukan dan memfasilitasi terhadap penyelesaian perselisihan yang timbul antara Pemerintah desa dan Badan Perwakilan Desa (BPD).

i. Memproses usulan tentang pengangkatan dan pemberhentian anggota Badan Perwakilan Desa (BPD) dan pelantikan anggota BPD.

j. Melakukan pembinaan terhadap tugas-tugas anggota Badan Perwakilan Desa (BPD).

k. Memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan petunjuk yang telah ditetapkan.

l. Melaksanakan koordinasi tugas-tugas kepada Sekretaris Camat.

m. Melakukan dan memfasilitasi terhadap penyelesaian perselisihan yang timbul antara Pemerintahan Desa.

n. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

o. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

p. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

q. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

7. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum

Tugas-tugas Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban :


(13)

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Ketentraman dan Ketertiban Umum.

e. Membuat program kerja di bidang Trantib..

f. Melakukan pembinaan terhadap perlindungan masyarakat.

g. Mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu demi terciptanya ketentraman dan ketertiban masyarakat.

h. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa, Pemilihan Anggota Badan Perwakilan desa (BPD).

i. Melakukan pengawasan dan pemantauan dalam pelaksanaan kegiatan pembebasan tanah.

j. Membantu Camat dalam pengawasan dan pemantauan terhadap pengurusan maupun pelaksanaan setiap izin yang dikeluarkan, agar sesuai dengan Peraturan Daerah atau ketentuan yang berlaku.

k. Melakukan kegiatan pemantauan terhadap pengembangan potensi dan kualitas Sumber Daya Alam.

l. Melakukan koordinasi dengan aparat keamanan

m. Memproses rekomendasi terhadap penertiban izin sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.


(14)

o. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

p. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

q. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

r. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

8. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat

Tugas-tugas Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Pemberdayaan Masyarakat.

e. Membuat program kerja di bidang Pemberdataan Masyarakat.

f. Melakukan pembinaan usaha gotong royong masyarakat dan melakukan penyuluhan dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan tanggung jawab dalam pembangunan.

g. Melakukan koordinasi pelaksanaan pembangunan serta pengembangan asset Desa dan Kelurahan.


(15)

i. Meneliti usulan anggaran yang diajukan oleh Desa dan Kelurahan.

j. Melakukan koordinasi dengan Pemerintah Desa dan Kelurahan.

k. Memeriksa hasil kerja bawahan.

l. Menyiapkan bahan laporan dibidang pemberdayaan masyarakat Desa/ Kelurahan sebagai pertanggungjawaban kepada atasan.

m. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

n. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

o. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan.

9. Kepala Seksi Kebersihan

Tugas-tugas Kepala Seksi Kebersihan :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan penyusunan rencana dan program dalam bidang kebersihan, kawasan Kota dan Pedesaan serta Pasar.

e. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan kebersihan f. Melakukan pembinaan terhadap kebersihan dilingkungan masyarakat.


(16)

g. Mengambil langkah-langkah kebijakan yang dianggap perlu demi terciptanya kebersihan dilingkungan masyarakat.

h. Mengangkut sampah dari tong penampungan sementara ke Truk Pengangkut Sampah dibuang ke Tempat Penampungan Akhir (TPA).

i. Mengutip retribusi kebersihan sampah.

j. Merencanakan, melaksanakan, monitoring dan evaluasi bidang kebersihan dilingkungan masyarakat Desa dan Kelurahan.

k. Melaksanakan kegiatan penyehatan lingkungan Pemukiman.

l. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait.

m. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

n. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

o. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.

p. Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan

10. Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial.

Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial :

a. Menerima petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan.

b. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib.


(17)

c. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, dan merencanakan kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas.

d. Melaksanakan tugas-tugas yang berhubungan dengan Kesejahteraan Sosial.

e. Membuat program kerja di bidang Pemberdataan Masyarakat.

f. Melakukan pembinaan terhadap kehidupan kerukunan beragama dan antar umat beragama.

g. Membina kegiatan Badan Amil Zakat dan Lembaga Amil Zakat.

h. Melakukan kegiatan perayaan hari-hari besar keagamaan dan hari Besar Nasional.

i. Melakukan pembinaan generasi muda dan kewanitaan.

j. Melakukan pengawasan dan monitoring bantuan sosial.

k. Melakukan koordinasi dan pengendalian serta membantu pelaksanaan penanggulangan masalah bencana alam, wabah penyakit menular serta rawan pangan.

l. Melakukan pembinaan terhadap organisasi sosial, organisasi keagamaan.

m. Melaksanakan pembinaan terhadap kesejahteraan keluarga.

n. Meneliti dan melegalisasi surat keterangan ahli waris yang diterbitkan Kepala Desa dan Lurah.

o. Memproses surat-surat keterangan miskin dan tidak mampu.

p. Membantu pembinaan PKK.

q. Menyiapkan bahan laporan di bidang kesejahteraan social sebagai pertanggungjawaban atasan.


(18)

r. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah-langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku.

s. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggungjawaban tugas.

t. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian sebagai bahan penilaian.


(19)

BAB IV PENYAJIAN DATA

Penyajian data pada bab ini merupakan hasil dari kuesioner yang telah disebarkan kepada pegawai Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang berjumlah 30 orang. Pada bab ini, penulis menyajikan data-data yang di peroleh selama penelitian pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Penyajian data meliputi identitas data responden, jawaban responden terhadap pertanyaan yang diajukan berdasarkan daftar pertanyaan pada kuisioner yang diuraikan dalam tabel dan di interpretasikan.

A. Deskripsi Data Identitas Responden

Berikut ini adalah hasil data mengenai identitas responden melalui kuesioner yang diperoleh selama penelitian.

1. Identitas Responden Menurut Jenis Kelamin

Dari data tentang jenis kelamin dapat disimpulkan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki jumlah pegawai yang sama banyaknya di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara.

Setelah melakukan distribusi kuesioner kepada responden jenis kelamin responden pada penelitian ini diuraikan sebagai berikut :

Tabel 2

Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 Laki-Laki 15 50,00

2 Perempuan 15 50,00

Total 30 100


(20)

Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat dilihat bahwa dari seluruh responden yang berjumlah 30 orang, dimana 15 orang (50%) adalah laki-laki dan 15 orang (50%) adalah perempuan. Jadi dapat disimpulkan bahwa pegawai yang ada di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara, sama banyaknya antara berjenis kelamin laki-laki dengan yang berjenis kelamin perempuan.

2. Identitas Responden Menurut Usia

Usia pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara, pada umumnya masih berada pada usia produktif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :

Tabel 3

Identitas Responden Menurut Usia

No Usia Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 17 – 34 4 13,33

2 35 – 40 10 33,33

3 >41 16 53,33

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Tabel 3 menunjukkan bahwa dari 30 responden, ada 4 orang (13,33%) berasal dari kelompok usia 17-34 tahun, kemudian disusul dari kelompok usia 35-40 tahun sebanyak 10 orang (33,33%). Sementara responden yang berasal dari kelompok usia 41 tahun ke atas ada 16 orang (53,33%).

3. Identitas Responden Menurut Pendidikan Terakhir

Pendidikan terakhir dari responden yang bekerja di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang paling banyak adalah tamatan SMA, disusul dari tamatan Sarjana dan kemudian tamatan Diploma III. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut :


(21)

Tabel 4

Identitas Responden Menurut Pendidikan Terakhir No Pendidikan Terakhir Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 SD -

2 SLTP / SMP -

3 SLTA / SMA / SMU 13 43,33

4 DIPLOMA I -

5 DIPLOMA III 7 23,33

6 SARJANA 10 33,33

7 PASCA SARJANA -

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 4 di atas, dapat dilihat bahwa pegawai yang ada di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara yang lebih banyak dari tamatan SLTA/SMU 13 orang (43,33%). Sementara pegawai dengan latar belakang pendidikan DIII/Diploma tiga sebanyak 7 orang (23,33%), Sarjana sebanyak 10 orang atau (33,33%) dan Pasca Sarjana atau Program Diploma I dan SD sama sekali tidak ada.

4. Identitas Responden Menurut Golongan

Pegawai Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara lebih banyak bergolongan III dan di susul golongan II dan I. hal ini dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :


(22)

Tabel 5

Disitribusi Responden Menurut Golongan

No Golongan Jumlah (Orang) Persentase (%)

1 I 4 13,33

2 II 9 30,00

3 III 12 40,00

4 IV 2 6,67

5 Honorer 3 10,00

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dilihat dari tabel 5 di atas golongan mayoritas berasal dari golongan II sebanyak 9 orang (30%), lalu disusul golongan III sebanyak 12 orang (40%), kemudian golongan IV sebanyak 2 orang (6,67%) diantaranya golongan I sebanyak 4 orang (13,33%), dan pegawai honor sebanyak 3 orang (10%).

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian

Penelitian ini menggunakan 2 variabel yang terdiri dari variabel bebas yaitu Kepemimpinan (X) dan variabel terikat Disiplin Kerja (Y). Variabel X terdiri dari 10 item pertanyaan dan begitu juga variabel Y terdiri dari 10 item pertanyaan pula. Untuk lebih jelasnya akan dideskripsikan sebagai berikut :

1. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Kepemimpinan Sebagai Variabel Bebas (X)

Untuk mengukur variabel kepemimpinan, digunakan 10 pertanyaan yang diperoleh dari indikator-indikator yang telah ditentukan. Pada setiap pertanyaan diberikan alternatif jawaban, dan kepada responden diminta untuk memilih salah satu dari kelima alternatif


(23)

jawaban tersebut. Berdasarkan jawaban dari responden dari kuesioner yang disebarkan yang berisi pertanyaan variabel X (Kepemimpinan), maka diperoleh hasil sebagai berikut :

Tabel 6

jawaban responden mengenai penjelasan cara mengerjakan tugas pekerjaan Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 11 36,70

Setuju 12 40,00

Kurang Setuju 6 20,00 Tidak Setuju 1 3,30

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 6 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mengenai penjelasan cra mengerjakan tugas pekerjaan diberikan oleh Camat ada sebanyak 11 orang (36,7%), dan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 6 orang (20%), yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 1 orang (33,3%). Dapat disimpulkan bahwa Camat memberikan pejelasan yang cukup jelas kepada para pegawainya. Pemberian pengarahan yang jelas kepada pegawai dalam menyelesaikan tugas pekerjaan dapat menghindari terjadinya kesalahan dari pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan.


(24)

Tabel 7

jawaban responden mengenai mengerjakan tugas pekerjaan di kantor

Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 12 40,00

Setuju 16 53,30

Kurang Setuju 2 6,70

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2010

Dari tabel 7 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakatakan sangat setuju mengenai mengerjakan tugas pekerjaan di kantor yang diberikan Camat sebanyak 12 orang (40%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 16 orang (53,3%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju tidak ada 2 orang (6,7%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam memberikan pekerjaan kepada pegawainya lebih sering di kantor walaupun ada pegawainya yang pernah mengerjakan tugas kantor di luar jam kantor

Tabel 8

jawaban responden mengenai camat mampu menggerakkan pegawainya dalam melaksankan tugas pekerjaan

Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 10 33,30

Setuju 15 50,00

Kurang Setuju 5 16,70

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 8 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju camat mampu menggerakkan pegawainya dalam melaksankan tugas pekerjaan ada sebanyak 10


(25)

orang (33,3%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 15 orang atau (50%), yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 5 orang (16,7%).

Dapat disimpulkan bahwa camat cukup mampu menggerakkan pegawainya dalam penyelesaian pekerjaan. Masukan atau saran kepada pegawai dapat memudahkan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan yang mereka terima. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai.

Tabel 9

jawaban responden mengenai keikut sertaan dalam merumuskan serta mengambil keputusan dalam menyusun program kerja

Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 14 46,70

Setuju 14 46,70

Kurang Setuju 2 6,70

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 9 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai ikut serta dalam merumuskan serta mengambil keputusan dalam menyusun perencanaan program kerja ada sebanyak 14 orang (46,7%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 14 orang (46,7%), yang menyatakan kurang setuju ada 2 orang (6,7%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam menyelesaikan masalah yang terjadi sering melibatkan pegawai dalam membuat keputusan. Hal ini akan membantu camat dalam mengatasi setiap masalah pekerjaan yang timbul.


(26)

Tabel 10

jawaban responden mengenai bekerjasama dengan tidak mencampuri tugas pegawai lainnya

Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 11 36,70

Setuju 12 40,00

Kurang Setuju 6 20,00

Tidak Setuju 1 3,30

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 10 di atas, dapat dilihat bahwa responden menyatakan sangat setuju pegawai bekerjasama dengan tidak ikut mencamouri tugas pegawai lainnya sebanyak 11 orang (36,7%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju sebanyak 6 orang (20%), dan yang menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%). Dapat disimpulkan bahwa kerjasama antara pimpinan dan cukup baik. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai dan untuk menghindari konflik, apabila komunikasi sudah terjalin dengan baik.

Tabel 11

jawaban responden mengenai bermusyawarah menjadi hal yang sangat penting dalam melaksanakan program organisasi

Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 9 30,00

Setuju 14 46,70

Kurang Setuju 6 20,00

Tidak setuju 1 3,30

Total 30 100


(27)

Dari tabel 11 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju bermusyawarah menjadi hal yang sangat penting dalam melaksanakan program organisasi ada sebanyak 9 orang (30%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 14 orang (46,7%), yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 6 orang (20%), dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 1 orang (3,3%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat sudah menciptakan musyawarah yang cukup baik antara atasan dengan bawahan. Dengan musyawarah yang baik antara pimpinan dan bawahan akan menciptakan suasana kerja yang nyaman dan hal ini mendorong pegawai bekerja dengan baik pula.

Tabel 12

jawaban responden mengenai camat melibatkan seluruh pegawai dalam pelaksanaan program organisasi yang sesuai dengan tugasnya masing-masing

Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 10 33,30

Setuju 16 53,30

Kurang Setuju 3 10,00

Tidak Setuju 1 3,30

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 12 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju camat sering melibatkan pegawai dalam membuat keputusan sebanyak 10 orang (33,3%), yang menyatakan setuju ada 16 orang (56,3%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 3 orang (10%), menyatakan tidak setuju 1 orang (3,3%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam melaksanaan program organisasi cukup baik melibatkan bawahanya. Hal ini akan membantu camat dalam mengatasi setiap masalah pekerjaan yang timbul.


(28)

Tabel 13

jawaban responden mengenai wewenang dalam merumuskan dan mengambil keputusan

Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 12 40,00

Setuju 12 40,00

Kurang Setuju 5 16,70

Tidak Setuju 1 3,30

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 13 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju Camat memberikan wewenang dalam merumuskan dan mengambil keputusan sebanyak 12 orang (40%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju sebanyak 5 orang (16,7%) dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 1 orang (3,3%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat memberikan wewenang kepada pegawainya dalam mengambil keputusan sehingga dapat menumbuhkan tanggungjawab bersama untuk menghasilkan keputusan yang terbaik.

Tabel 14

jawaban responden mengenai mengerjakan tugas secara bertanggung jawab Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 14 46,70

Setuju 12 40,00

Kurang Setuju 4 13,30


(29)

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 14 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mengerjakan tugas secara tanggungjawab kepada pegawainya sebanyak 14 orang (46,7%), yang menyatakan setuju ada sebanyak 12 orang (40%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 4 orang (13,3%).

Dapat disimpulkan bahwa tanggungjawab yang diberikan kepada pegawai terlihat kurang. Hal ini berdampak terhadap kinerja pegawai yang lamban dan tidak tepat waktu menyelesaikan pekerjaannya.

Tabel 15

jawaban responden mengenai mengerjakan tugas secara efektif dan efisien Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 11 36,70

Setuju 14 46,70

Kurang Setuju 5 16,70

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 15 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju melakukan pekerjaan secara efektif dan efisien sebanyak 11 orang (36,7%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 14 orang (46,7%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 5 orang (16,7%).

Dapat disimpulkan bahwa Camat dalam memberikan pekerjaan kepada pegawainya sering memberikan uraian yang cukup jelas sehingga dapat menghindari kesalahan atau kekeliruan dalam melaksanakan pekerjaan.


(30)

2. Informasi Jawaban Responden Terhadap Pertanyaan Tentang Disiplin Kerja Pegawai Sebagai Variabel Terikat (Y)

Tabel 16

jawaban responden mengenai datang sesuai ketepatan waktu Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat setuju 11 36,70

Setuju 9 30,00

Kurang Setuju 7 23,30

Tidak Setuju 3 10,00

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 16 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat seuju datang sesuai ketepatan jam masuk kantor atau berada di tempat kerja saat jam kerja ada sebanyak 11 orang (36,7%), dan yang menyatakan setuju ada 9 orang (30%) dan kurang setuju ada 7 orang (23,3%) koresponden yang memilih dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3 orang (10%).

Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh pegawai sering berada di tempat kerja saat jam kerja sehingga pelaksanaan pekerjaan yang dijalankan terselenggara dengan baik.


(31)

Tabel 17

jawaban responden mengenai pulang sesuai waktu yang ditentukan Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat setuju 10 33,30

Setuju 13 43,30

Kurang setuju 5 16,70

Tidak Setuju 2 6,70

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 17 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pulang sesuai waktu yang ditentukan ada sebanyak 10 orang (38,33%), dan yang menyatakan setuju ada 13 orang (43,3%) kurang setuju ada 5 orang (16,7%) koresponden yang memilih dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%).

Dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh pegawai pulang tepat pada waktunya sehingga disiplin pegawai dapat terselenggara dengan baik

Tabel 18

jawaban responden mengenai menjalankan semua perintah yang ada dikantor Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 10 33,30

Setuju 10 33,30

Kurang Setuju 7 23,30

Tidak Setuju 3 10,00

Total 30 100


(32)

Dari tabel 18 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju untuk menjalankan semua perintah yang ada dikantor sebanyak 10 orang (33,3%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 10 orang (33,3%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 7 orang (23,3%) dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3 orang (10%).

Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup mampu menjalankan semua perintah yang ada dikantor dengan baik dan menyelesaikan pekerjaan yang diberikan.

Tabel 19

jawaban responden mengenai mampu mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 5 16,70

Setuju 11 36,70

Kurang Setuju 8 26,70

Tidak Setuju 6 20,00

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 19 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mampu mengerjakan tugasyang diberikan oleh Camat ada sebanyak 5 orang (16,7%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 11 orang (36,7%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada sebanyak 8 orang (26,7% dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 6 orang (20%).

Dapat disimpulkan bahwa pegawai dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan kemampuannya sehingga memudahkan pegawai dalam melaksanakan dan memahami pekerjaan yang mereka terima. Hal ini dapat menunjang kinerja seorang pegawai.


(33)

Tabel 20

jawaban responden mengenai selalu mengenakan seragam kantor Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat setuju 3 10,00

Setuju 14 46,70

Kurang Setuju 6 20,00

Tidak Setuju 7 23,30

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 20 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mengenakan seragam kantor ada sebanyak 3 orang (10%) yang menyatakan setuju ada sebanyak 14 orang (46,7%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada 6 orang (20%) koresponden yang memilih dan yang menyatakan tidak setuju 7 orang (23,3%).

Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup disiplin mengenakan seragam kantor sesuai hari yang ditentukan. Hal ini tentu berdampak baik terhadap kepedulian pegawai mematuhi peraturan yang ada.

Tabel 21

jawaban responden mengenai selalu mengutamakan kerapian ruang kerja Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 7 23,30

Setuju 11 36,70

Kurang Setuju 8 26,70

Tidak Setuju 3 20,00

Sangat Tidak Setuju 1 3,30

Total 30 100


(34)

Dari tabel 21 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mengutamakan kerapian ruangan kerja kantor ada sebanyak 7 orang (23,3%) yang menyatakan setuju ada sebanyak 11 orang (36,7%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada 8 orang (26,7%) koresponden yang memilih, selanjutnya yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3 orang (10%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju ada sebanyak 1 orang (3,3%).

Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup baik menjaga kerapian ruangan kerjanya. Hal ini tentu berdampak baik terhadap kebersihan lingkungan tempat kerja pegawai.

Tabel 22

jawaban responden mengenai mampu menggunakan peralatan kantor dengan baik Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 7 23,30

Setuju 8 26,70

Kurang Setuju 10 33,30

Tidak Setuju 3 10,00

Sangat Tidak Setuju 2 6,70

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 22 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju mampu menggunakan peralatan kantor ada sebanyak 7 orang (23,3%) yang menyatakan setuju ada sebanyak 8 orang (26,7%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada 10 orang (33,3%) koresponden yang memilih, untuk tidak setuju ada sebanyak 3 orang (10%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%).


(35)

Dapat disimpulkan bahwa pegawai cukup baik menggunkan peralatan kantor dengan mengembalikan peralatan yang diambil ke tempatnya. Hal ini tentu berdampak baik terhadap kelengkapan alat-alat kantor untuk dipergunakan selanjutnya.

Tabel 23

jawaban responden mengenai mengerjakan tugas dengan penuh ketelitian Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 3 10,00

Setuju 16 53,30

Kurang Setuju 7 23,30

Tidak Setuju 2 6,70

Sangat Tidak Setuju 2 6,70

Total 30 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 23 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai mengerjakan tugas dengan penuh ketelitian sebanyak 3 orang (10%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 16 orang (53,3%), kurang setuju mengetahui ada 7 orang (23,3%) responden, menyatakan tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%) dan yang menyatakan sangat tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%).

Dapat disimpulkan bahwa beberapa pegawai sudah mengerjakan tugasnya dengan cukup teliti dalam bekerja. Walaupun ada beberapa yang kurang setuju mengerjakan tugas dengan teliti di kantor camat sebagian dikarenakan kurang nyaman atau konsentrasinya pegawai


(36)

Tabel 24

jawaban responden mengenai mampu menjaga peralatan kantor dengan baik

tegori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 9 30,00

Setuju 12 40,00

Kurang Setuju 4 13,30

Tidak Setuju 2 6,70

Total 30 100 Sumber : Kuesioner Penelitian 2016

Dari tabel 24 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai mampu menjaga peralatan kantor sebanyak 9 orang (30%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 12 orang (40%) dan kurang setuju mengetahui ada 4 orang (13,3%) responden. Yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 2 orang (6,7%).

Dapat disimpulkan bahwa beberapa pegawai mampu menjaga peralatan kantor dengan baik. Dan beberapa lainnya tidak mampu menjaga peralatan kantor dengan baik dikarenakan beberapa faktor. Hal ini tentunya berdampak pada kelancaran pekerjaan di kantor camat.

Tabel 25

jawaban responden mengenai mengerjakan tugas tepat waktu Kategori Jumlah (Orang) Persentase (%)

Sangat Setuju 10 33,30

Setuju 10 33,30

Kurang Setuju 7 23,30

Tidak Setuju 3 10,00

Total 30 100


(37)

Dari tabel 25 di atas, dapat dilihat bahwa responden yang menyatakan sangat setuju pegawai mampu mengerjakan pekerjaan tepat waktu ada sebanyak 10 orang (33,3%), dan yang menyatakan setuju ada sebanyak 10 orang (33,3%). Kemudian yang menyatakan kurang setuju ada 7 orang (23,3%) dan yang menyatakan tidak setuju ada sebanyak 3 orang (10%). Dapat disimpulkan bahwa tingkat kemampuan masing-masing pegawai dalam menghasilkan pekerjaan sudah sesuai dengan yang diharapkan. Hal ini menunjang kinerja yang baik dari pegawai.


(38)

BAB V ANALISA DATA

A. Rekapitulasi Data

Setelah seluruh data yang diperoleh dari hasil penelitian diuraikan, maka tahap selanjutnya adalah melakukan pembahasan dan interpretasi data untuk masing-masing variabel penelitian, yakni dengan membuat rekapitulasi data dari penilaian kepemimpinan (Variabel X) dan disiplin kerja (Variabel Y). Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametik yang mana data setidak-tidaknya berskala inteval.

1. Rekapitulasi Frekuensi Klasifikasi Jawaban Responden Untuk Penilaian Kepemimpinan (Variabel X)

Setelah data penelitian dianalisis maka diperoleh nilai/skor tertinggi adalah 39,683 dan nilai/skor terendah adalah 12,823. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus sebagai berikut :

I = Skor Tertinggi−Skor Terendah Jumlah Interval

I = 39,683−12,823

5

I = 26,860

5

= 5,372

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :


(39)

Untuk kategori tinggi : 28,942 – 35,314

Untuk kategori sedang : 23,569 – 28,941

Untuk kategori rendah : 18,196 – 23,568

Untuk kategori sangat rendah : 12,823 – 18,195

Untuk mengetahui pengaruh penilaian kepemimpinan di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara, dapat dilihat dari rekapitulasi jawaban responden dalam tabel berikut ini :

Tabel 26

Distribsi data Karyawan menurut total variabel (X) Kepemimpinan (N=30)

Interval Kategori Frekuensi Presentase (%)

34,315 – 39,687 Sangat Tinggi 9 30

28,942 – 34,314 Tinggi 10 33,3

23,569 – 28,941 Sedang 5 16,7

18,196 – 23,568 Rendah 3 10

12,823 – 18,195 Sangat Rendah 3 10

Jumlah 30 100

Sumber Kuesioner Pegawai 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa penilaian kepemimpinan di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan dari 10 responden (33,3%), kategori sangat tinggi sebanyak 9 responden (10%), kategori sedang


(40)

sebanyak 5 responden (16,7%), responden rendah ada sebanyak 3 responden (10%), dan responden untuk sangat rendah ada sebanyak 3 responden (10%).

2. Disiplin Kerja (Variabel Y)

Setelah data penelitian maka diperoleh nilai/skor tertinggi adalah 39,881 dan nilai/skor terendah adalah 14,258. Untuk menentukan jarak intervalnya maka digunakan rumus sebagai berikut :

I = Skor Tertinggi −Skor Terendah

Jumlah Interval

I = 39,881−14,258

5

I =

25,623 5

= 5,124

Interval tersebut dapat digunakan untuk menyusun kategori sebagai berikut :

Untuk kategori sangat tinggi : 34,761 – 39,886

Untuk kategori tinggi : 29,635 – 34,760

Untuk kategori sedang : 24,509 – 29,634

Untuk kategori rendah : 19,383 – 24,508


(41)

Tabel 27

Distribusi data pegawai menurut total variabel (Y) Disiplin Kerja (N=30)

Interval Kategori Frekuensi Presentase (%)

34,761 – 39,886 Sangat Tinggi 6 20

29,635 – 34,760 Tinggi 8 26,7

24,509 – 29,634 Sedang 4 13,3

19,383 – 24,508 Rendah 7 23,3

14,258 – 19,382 Sangat Rendah 5 16,7

Jumlah 30 100

Sumber Kuesioner Pegawai 2016

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa penilaian disiplin kerja di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara berada pada kategori tinggi yang ditunjukkan dari 8 responden (26,7%), kategori sangat tinggi sebanyak 6 responden (20%), kategori sedang sebanyak 4 responden (13,3%), responden rendah ada sebanyak 7 responden (23,3%), dan responden untuk sangat rendah ada sebanyak 5 responden (16,7%).

3. Koefisien Korelasi Product Moment

Untuk mengetahui ada tidaknya dan besar kecilnya hubungan antara penilaian kepemimpinan (variabel x) terhadap disiplin kerja (variabel y), maka dapat dilihat dengan menggunakan rumus Korelasi Product Moment.

N = 30 ∑x = 888,832


(42)

∑y = 838,874 ∑x² = 27934,6569 ∑y² = 25114,0371 ∑xy = 25435,802

��

=

[(.∑ �2).∑ �� −(∑�)2(){(∑ �)(.∑ �∑ �2))(∑ �)2)]

��

=

[(30 × 27934 ,6569)30 × 25435 ,802 (888,832)−(888,832)(838,874)2][(30 ×25114 ,0371) (838,874)2]

��

=

[(838039 ,707) (790022 ,324)][(753421 ,113)763074 ,66−745618 ,055 (703709 ,588)]

��

=

[48017 ,383][49711,525]17456 ,605

��

=

[(2387017335 )]37456 ,005

��

=

48851 ,11140663137456 ,005

��

= 0,766

Hasil perhitungan korelasi yang di dapat sebesar 0,766 bernilai positif, berarti ada hubungan antara penilaian kepemimpinan terhadap disipli kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Maka hasil dari perhitungan korelasi sebelumnya perlu disesuaikan dengan tabel. Dari perhitungan korelasi di atas diperoleh nilai rhitung adalah 0,766 ,bila konsultasikan dengan nilai rtabel untuk n=30 dan kesalahan 5% maka rtabel


(43)

adalah 0,361. Dengan demikian korelasi itu signifikan dan hipotesis yang diajukan dapat diterima karena rxy adalah lebih besar dari nilai rtabel n=30 yaitu 0,766 > 0,361. Untuk mengetahui kadar tinggi rendahnya koefisien korelasi, maka diperlukan interpretasi sebagai berikut :

Tabel 28

Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,399 Rendah

Antara 0,40 – 0,599 Sedang

Antara 0,60 – 0,799 Tinggi

Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

Dari hasil perhitungan yang menggunakan rumus koefisien korelasi product moment, maka diperoleh hasil 0,766. Jadi dapat disimpulkan dengan adanya penilaian kepemimpinan memberi pengaruh positif terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Dengan kata lain, apabila salah satu variabel terjadi peningkatan, maka akan di ikuti dengan peningkatan variabel yang berkorelasi. Selain itu, dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi , maka dapat dilihat bahwa r = 0,766 berada pada interval koefisien antara 0,60 – 0,799 . Jadi, tingkat pengaruh antara penelitian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Cama Muara Kabupaten Tapanuli Utara berada pada tingkat hubungan yang tinggi. .


(44)

Untuk mengetahui apakah variabel X dan variabel Y terdapat hubungan atau tidak, maka dilakukan uji signifikansi koefisien korelasi dengan menggunakan rumus Uji –t dan dk =n-2 α = 0,05 (uji dua pihak) adalah sebagai berikut :

� =�√� −2

√1− �2 � = 0,357√30−2

�(1−0,357)² � =0,357 × 5292 √1−0,127 � = 2,244

√0,873 � =2,2440,934

= 2,403

Hasil perhitungan uji signifikansi koefisien korelasi didapat harga thitung adalah 2,403

selanjutnya dibandingkan dengan harga ttabel. Jika dilihat pada tabel t untuk kesalahan 5% uji

dua pihak dan dk = 30-2 = 28, maka diperoleh ttabel adalah 2,048. Berdasarkan perhitungan

thitung bernilai 2,403 dan ttabel bernilai 2,048, maka dapat dinyatakan bahwa Ha diterima jika –

tα <thitung > +tα 2,048 < 2,403 dan 2,403 > 2,048 dan Ho ditolak. Dari penjelasan tersebut

ada pengaruh signifikan antara penilaian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara.

5 Koefisien Determinan

Tujuan koefisien determinan ini adalah untuk mengetahui persentase besarnya pengaruh variabel X (variabel bebas) terhadap variabel Y (variabel terikat), yang dapat dilakukan dengan menggunakan rumus :


(45)

D = (���)² × 100%

D = (0,766)² × 100%

D = 58,79%

6. Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan kasual/ sebab akibat atau fungsional. Analisis regresi linier sederhana juga digunakan unutk melihat bagaimana variabel independen (X) mempengaruhi vaiabel dependen (Y). Untuk mengujii regresi linier sederhana antara variabel X dengan variabel Y, maka dignakan rumus sebagai berikut :

� =(∑ ��)(∑ ��

2)(∑ ��)(∑ ����) �.∑ �2� −(∑ ��)2

= (838 ,874)(27934,6569)− (888,832)(25435 ,802)

30 ×27934 ,6569−(888,832)

= 23433667 ,4−22608154 ,8

838039 ,707−790022 ,324

= 85513

48017 ,383

= 17,210

=

� ∑ ���� −(∑ ��)(∑ ��)

� ∑ �2�−(∑ ��)2

=

30 ×25435,802−( 888,832)(838,874)


(46)

= 763074 ,66−745618,055

838039,707−790022,324

= 17456,605

48017,383

= 0,364

Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana, nilai penilaian kepemimpinan dan disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara adalah Y = 17,201 + 0,364 X. Dari hasil perhitungan regresi linier sederhana tersebut diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 17,201 dan nilai b 0,364 yang artinya jika variabel independen yaitu penilaian kepemimpinan tetap (X=0) maka perubahan disiplin kerja sebesar 17,201 atau 17%. Koefisien regresi bernilai 0,364 mengakibatkan penilaian kepemimpinan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa signifikan dan bersifat positif antara kepemimpinan dengan disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara. Jika disiplin kerja meningkat sebanyak 100% maka kepemimpinan akan meningkat sebanyak 0,364.


(47)

BAB VI PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan tentang pengaruh penilaian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Camat Muara Kabupten Tapanuli Utara, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil rekapitulasi dari data penelitian menunjukkan bahwa penilaian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupten Tapanuli Utara dapat dikatakan baik . Hal ini dapat ditunjukkan bahwa penilaiaan kepemimpinan (variabel x) berada pada kategori tinggi berdasarkan jawaban responden yang berjumlah 10 responden (33,3 %) dari total responden sebanyak 30 orang (100%). Sedangkan untuk disiplin kerja berada pada kategori tinggi berdasarkan jawaban responden yang berjumlah 8 orang (26,7%) dari total responden sebanyak 30 orang (100%).

2. Hasil perhitungan korelasi Product Moment yang di dapat sebesar 0,766 berniali positif, berarti ada hubungan antara penilaian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara dengan tingkat hubungan sedang dengan mengkonsultasikan r yang diperoleh dengan tabel pedoman interpretasi, maka dapat dilihay bahwa r = 0,766 berada pada interval koefisien anatara 0,60 – 0,799 .

3. Berdasarkan perhitungan thitung bernilai 2,403 dan ttabel bernilai 2,048, maka dapat

dinyatakan bahwa Ha diterima jika –tα <thitung> +tα (-2,048 < 2,403 dan 2,403 > 2,048 ) dan

Ho ditolak. Dari penjelasan tersebut ada pengaruh signifikan antara penilaian kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara.


(48)

4. Dengan koefisien determinasi, maka diperoleh hasil sebesar 58,79%. Ini berarti pencapaian disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara dipengaruhi oleh adanya penilaian kepemimpinan sebesar 58,79%. Sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak dibahas dalam penelitian ini yakni sebesar 41,21%

5. Berdasarkan perhitungan regresi linier sederhana, nilai penilaian kepemimpinan dan disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara adalah Y = 17,201 + 0,364 X.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan saran sebagai berikut :

1 Dari segi penilaian kepemimpinan

Kepemimpinan di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara dapat dikatakan baik. Namun hal tersebut harus tetap dipertahankan dan ditingkatkan, yakni dalam bermusyawarah harus ditingkatkan, penilaian kepemimpinan tidak dilakukan atas dasar hubungan kekerabatan tetapi harus objektif dan sesuai dengan kenyataan agar dengan adanya kepemimpinan tersebut pegawai dapat memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing sehingga akan dapat meningkatkan kemampuan pemimpin.

2. Dari segi Disiplin Kerja

Disiplin kerja pegawai pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara sudah baik. Yang perlu ditingkatkan adalalah menjalankan semua perintah yang ada dikantor seperti tanggung jawab dalam menjalankan tugas. Dengan adanya komitmen untuk menjalankan


(49)

pekerjaan di kantor pegawai akan lebih produktif. Selain itu pemberian tugas disesuaikan dengan kemampuan pegawai agar pekerjaan dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien.


(50)

BAB II

METODE PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif dan menggunakan rumus statistik dalam membantu menganalisis data dan fakta yang diperoleh. Adapun metode korelasional adalah metode penelitian yang meneliti hubungan antara variabel-variabel yang ada. Metode korelasional bertujuan meneliti sejauh mana variabel yang satu memiliki hubungan sebab akibat dengan variabel yang lain.

B. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara Jln. R.M. Aritonang no 1A Muara.

C. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Dalam melakukan penelitian, peneliti terlebih dahulu menentukan populasi yang akan diteliti. Menurut Sugiyono (2006:96), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Kemudian populasi atau

universe adalah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang akan diteliti (Singarimbun, 1995:152)

Maka,yang menjadi Populasi dalam Penelitian ini adalah Pegawai Kantor Camat Muara yang berjumlah 30 pegawai.


(51)

2. Sampel

Menurut Singarimbun (1995:152), sampel diartikan sebagai bagian dari populasi yang menjadi sumber data sebenarnya. Dengan kata lain, sampel adalah bagian dari populasi. Pengambilan sampel dimaksudkan sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulannya juga berlaku bagi keseluruhan populasi. Menurut Arikunto (2003:5), apabila populasi kurang dari 100 orang maka diambil dari keseluruhannya. Namun apabila jumlah populasinya lebih dari 100 orang, maka sampel yang diambil sebesar 10%-15%-20%-25% atau lebih.

Dengan demikian jumlah sampel dalam penelitian ini berdasarkan prosedur pengambilan sampel adalah seluruh pegawai di Kantor Camat Muara.

A. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan dua macam data menurut klarifikasi jenis dan sumbernya, yaitu :

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan secara langsung ke lokasi penelitian untuk mendapatkan data yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang diteliti. Pengumpulan data primer dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :

a. Kuesioner (Angket) adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah atau bidang yang akan diteliti, yang bertujuan memperoleh informasi yang relevan, serta informasi yang dibutuhkan secara serentak (Narbuko dan Achmadi, 2004 : 76). Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan daftar pertanyaan yang dilengkapi alternatif jawaban

b. Observasi adalah teknik mengumpulkan data atau keterangan dengan menggunakan rekaman berbagai fenomena atau situasi kondisi yang terjadi.


(52)

2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi pustaka dan dokumen atau arsip yang ada, yang terdiri dari

a. Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui buku dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian.

b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh melalui pengkajian dan penelaahan terhadap catatan tertulis maupun dokumen-dokumen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.

c. Browsing, yaitu pencarian bahan-bahan yang relevan dengan masalah yang diteliti melalui media internet.

B. Teknik Pengukuran Skor

Dengan adanya penyebaran angket yang berisikan beberapa pertanyaan yang akan diajukan kepada responden, maka ditentukan skor dari setiap pertanyaan. Teknik pengukuran skor yang digunakan adalah skala ordinal untuk menilai jawaban responden yang kemudian ditransformasikan lagi menjadi skala interval.

Di dalam skala interval ada lima alternatif jawaban dimana tiap-tiap alternatif tersebut diberikan skor dengan penilaian nilai skala sebagai berikut :

1. Untuk jawaban alternatif “a”diberi skor 5 2. Untuk jawaban alternatif ”b”diberi skor 4 3. Untuk jawaban alternatif “c”diberi skor 3 4. Untuk jawaban alternatif “d”diberi skor 2 5. Untuk jawaban alternatif “e”diberi skor 1

Kemudian untuk menentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel apakah tergolong tinggi, sedang, rendah, terlebih dahulu ditetapkan kelas intervalnya.


(53)

Berdasarkan alternatif jawaban dari masing-masing responden, ditentukan kelas intervalnya dengan perhitungan, sebagai berikut :

������������� − �����������ℎ

�����������������

Maka diperoleh:

5−1 5 = 0,8

Dengan demikian dapat diketahui kategori jawaban responden untuk masing-masing variabel, yaitu :

Skor untuk kategori sangat rendah = 1.00 – 1.80 Skor untuk kategori rendah = 1.81 – 2.61 Skor untuk kategori sedang = 2.62 – 3.42 Skor untuk kategori tinggi = 3.43 – 4.23 Skor untuk kategori sangat tinggi = 4.24 – 5.00

C. Teknik Analisa Data

Teknik analisa data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisa data kuantitatif yang digunakan untuk menguji hubungan/pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat dengan menggunakan perhitungan statistik. Adapun metode statistik yang digunakan dalam mengelola data penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Koefisien Korelasi Product Moment

Teknik analisa ini digunakan untuk mengetahui ada tidaknya dan tinggi rendahnya hubungan antar variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) (Sugiyono, 2005: 212).


(54)

��

=

�.∑ �� −(∑ �)(∑ �)

[(�.∑ �2)−(∑ �)2){(�.∑ �2)−(∑ �)2)]

Keterangan : rxy = Koefisien korelasi antara gejala x dan y

N = Jumlah Sampel ∑x = Jumlah skor x

∑y = Jumlah skor y

∑xy = Jumlah hasil kali antara x dan y

Untuk melihat hubungan antara kedua variabel dari hasil perhitungan, maka dapat dirumuskan dengan memberikan tiga kemungkinan mengenai hubungan antara kedua variabel yaitu :

a. Nilai rxy positif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan positif dimana kenaikan

nilai variabel pertama diikuti dengan variabel yang lain.

b. Nilai rxy negatif artinya kedua variabel menunjukkan hubungan negatif dimana

kenaikan nilai variabel pertama diikuti oleh turunnya variabel kedua.

c. Nilai r sama dengan nol artinya kedua variabel tidak menunjukkan hubungan dimana variabel pertama tetap meskipun variabel lain berubah.

Untuk mengetahui adanya hubungan yang tinggi atau rendah antara kedua variabel berdasarkan nilai r (koefisien korelasi) digunakan penafsiran atau interpretasi angka (Sugiyono, 2005 : 149), yaitu :


(55)

Tabel 1.

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

Antara 0,00 – 0,199 Sangat Rendah

Antara 0,20 – 0,399 Rendah

Antara 0,40 – 0,599 Sedang

Antara 0,60 – 0,799 Tinggi

Antara 0,80 – 1,000 Sangat Tinggi

Dari nilai rxy yang diperoleh dapat dilihat secara langsung melalui tabel korelasi untuk

mengetahui apakah nilai r yang diperoleh berarti atau tidak. Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r yang signifikan. Ketentuannya adalah bila rhitung lebih kecil dari rtabel (rhitung<

rtabel) maka Ho diterima dan Ha ditolak. Sebaliknya, apabila rhitung lebih besar dari rtabel

(rhitung> rtabel) maka Ha diterima.

Tabel korelasi ini mencantumkan batas-batas r signifikan tertentu, dalam hal ini yang signifikan 5%. Bila nilai r tersebut adalah signifikan berarti hipotesa kerja/hipotesa alternatif dapat diterima.

Pada korelasi product moment, data harus berskala interval maka data berskala ordinal harus ditransformasikan terlebih dahulu menjadi skala interval dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:

a. Memperhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang disebarkan pada setiap butir ditentukan beberapa orang yang mendapat skor 1,2,3,4 dan 5 yang disebut frekuensi

b. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya disebut proporsi, c. Menentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara


(56)

d. Menggunakan tabel distribusi normal, hitung nilai Z untuk setiap proporsi kumulatif yang diperoleh,

e. Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan nilai tabel tinggi densitas dengan rumus:

δ(Z)- 1

√2� � �–

�2

2�,−∞< �+∞ f. Menentukan nilai setiap skala untuk setiap kategori

����� =(�������������������)−(�������������������) (�������������������)− (��������������) g. Hitung skor (nilai hasil transformasi) untuk setiap kategori melalui persamaan

����� =����������+ |���������� min⁡| + 1

Tahapan-tahapan diatas telah ditransformasikan kedalam sebuah program MSI (Methode of Succesivbe Interval) yang dirancang oleh Drs. Rasyudin Ginting, M.Si. Program MSI sebagai penyempurnaan dari program-program yang telah ada sebelumnya. Mentransformasikan data skala ordinal menjadi data skala interval yang berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval.

2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)

Untuk mengetahui apakah diantara dua variabel terdapat hubungan yang independen atau tidak, maka perlu dilakukan uji independen. Hipotesis yang harus diujikan adalah Ho : ρ

= 0, melawan Ha : ρ≠ 0. Dimana sampel yang diambil dari populasi normal bervariabel dua

berukuran n memiliki koefisien korelasi r, maka dapat digunakan uji statistik t dengan rumus (Suharyadi, 2004 : 466) :

�= �√� −2


(57)

Keterangan : t = nilai hitung

r = nilai koefisien korelasi n = jumlah data pengamatan

Hasil thitung kemudian dikonfirmasi pada nilai ttabel untuk mengetahui sejauh mana

hasil penelitian memenuhi syarat kelayakan data secara empiris. Kriteria pengujian adalah jika harga thitung< ttabel, maka hipotesis alternatif ditolak dan jika harga thitung> ttabel, maka

hipotesis alternatif diterima. Selanjutnya untuk taraf nyata = α, maka hipotesis diterima jika –�(11

2

� )�<t<�(1−1�2)�, dimana distribusi t yang digunakan mempunyai dk = (n-2). Dalam

hal lainnya Ho ditolak.

Bentuk alternatif untuk menguji hipotesis Ho bisa Ha : ρ> 0 atau Ha : ρ< 0. Yang

pertama merupakan uji pihak kanan sedangkan yang kedua merupakan uji pihak kiri. Daerah kritis pengujian harus disesuaikan dengan alternatif yang diambil.

3. Koefisien Determinasi

Koefisien determinan digunakan untuk mengetahui berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Adapun rumus koefisien determinasi “D” yaitu (Sugiyono, 2005 : 212) :

D = (rxy)2 x 100%

Keterangan : D = koefisien determinan

rXY = koefisien korelasi product moment antara X dan Y

4. Regresi Linier Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun kausal/sebab akibat satu variabel independen (variabel bebas) dengan satu variabel dependen (variabel terikat). Persamaan umum regresi linier sederhana adalah (Sugiyono, 2005 : 204-206):


(58)

Y = a +bX Keterangan:

Y = Subjek dalam variabel dependen yang dipredisikan a = konstanta (nilai Y apabila X = 0 )

b = angka arah atau koefisien regresi peningkatan atau penurunan variabel

X = Subjek variabel independen yang mempunyai nilai tertentu. Harga a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

�=(∑ ��)(∑ ��

2)(∑ ��)(∑ ����)

�.∑ �2� −(∑ ��)2

�= � ∑ ���� −(∑ ��)(∑ ��)


(59)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Daerah kecamatan merupakan pembagian wilayah administratif di bawah daerah kabupaten atau kota yang dipimpin oleh seorang camat. Dalam menjalankan tugasnya, Camat dibantu oleh perangkat kecamatan dan bertanggung jawab kepada Bupati atau Walikota melalui sekretaris daerah kabupaten/kota. Oleh karena memiliki kedudukan tertinggi di kantor kecamatan, camat merupakan pemimpin dalam organisasi pemerintah kecamatan. Dengan demikian, camat dituntut dapat mempengaruhi bawahannya agar mampu bekerjasama demi mencapai tujuan organisasi.

Kecamatan Muara terletak di Kabupaten Tapanuli Utara, dengan jumlah penduduk 13.459 jiwa yang tersebar di 15 desa. Kecamatan muara yang letaknya masih di lingkungan pedesaan membutuhkan kepemimpinan camat yang memiliki tata penyelenggaraan pemerintahan yang baik. Berdasarkan jurnal Putra Sihombing yaitu “Peran Kepemimpinan Camat Dalam Peningkatan Disiplin Kerja di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara” sebagian pegawai dikantor camat muara memiliki pekerjaan lain diluar pekerjaannya. Hal tersebut dapat terlihat dari disiplin kerja para pegawai yang masih sangat kurang yaitu pada saat jam kerja, masih banyak pegawai yang melakukan aktivitas lain di luar kegiatan organisasi, mereka merasa enggan untuk menyumbangkan ide pikiran mereka dalam menunjang kelancaran kegiatan pemerintahan di Kecamatan, serta pada jam masuk dan pulang kerja pegawai tidak sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.

Camat lebih banyak bekerja sendiri dan kurang menjalin hubungan kerja sama dengan para pegawainya. Pada hari dan jam kerja Kantor Camat Muara terlihat sepi aktivitas dan pelayanan terhadap masyarakat tidak berjalan. Camat lebih sering beraktivitas dan


(60)

memfokuskan dirinya terhadap pekerjaannya di luar Kantor Camat sehingga camat sering tidak berada di kantor untuk menjalankan tugasnya. Jadi, baik camat maupun pegawainya sering tidak terlihat di kantor camat melaksanakan pekerjaanya karena memiliki pekerjaan sampingan yang lebih di utamakan dari pekerjaan mereka di kantor camat.

Hal lain yang menarik perhatian penulis untuk melakukan penelitian adalah dengan jurnal yang lebih dahulu melakukan penelitian di Kantor Camat Muara bahwa terdapatnya kepemimpinan dan disiplin yang rendah. Disini camat di tuntut untuk dapat menerapkan disiplin kerja kepada pegawainya agar mau bekerja sesuai aturan yang berlaku. Pegawai dan camat sama-sama membenahi tata kerja agar lebih baik lagi. Dan yang juga sering terjadi jika ada pekerjaan yang harus di selesaikan camat biasanya menyampaikan tugas tersebut di luar jam kantor atau bahkan tidak saat di kantor kepada pegawainya. Akibatnya pekerjaan yang ada di kantor camat terbengkalai dan tidak selesai tepat waktu. Dalam kepemimpinannya camat diharapkan memiliki komunikasi yang profesional dengan bawahannya sehingga pegawai kantor camat dengan baik menerima tugas yang diberikan oleh pemimpinya dan dapat menyelesaikan tugasnya tepat waktu.

Hal tersebut tentunya berimplikasi luas pada timbulnya kesenjangan antara pemimpin dengan yang dipimpinnya yang berujung pada rusaknya tatanan organisasi di Kantor Kecamatan Muara dan menyebabkan tidak tercapainya tujuan organisasi yang telah ditentukan. Oleh sebab itu, dengan memiliki komunikasi yang baik dengan bawahannya Camat Muara dapat menerapkan kedisiplinan kepada pegawainya. Disiplin kerja merupakan faktor yang penting untuk membenahi kinerja pegawai agar lebih berkualitas lagi. Disiplin kerja dinilai dari seberapa patuhkah pegawai dalam melaksanakan semua peraturan yang ditetapkan oleh kantor camat. Menurut Saydam (2005: 284) disiplin adalah sikap kesediaan dan kerelaan seseorang untuk mematuhi dan mentaati segala norma- norma, peraturan yang berlaku disekitarnya secara bertanggung jawab. Adapun disiplin pada hakikatnya


(61)

mencerminkan besarnya tanggung jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan kepadanya. Disiplin kerja diartikan jika pegawai selalu datang dan pulang tepat pada waktunya, mengerjakan semua pekerjaanya dengan baik dan tepat waktu, melaksanakan perintah atasan, dan mematuhi semua peraturan perusahaan dan norma-norma yang berlaku.

Berdasarkan pengamatan penulis di Kantor Camat Muara dengan seiring pergantian camat yang baru telah terjadi perubahan dalam upaya membenahi kedisiplinan kerja pegawai, Camat melakukan pendekatan dengan mengenal karakter masing-masing pegawainya agar dapat mengetahui dan berusaha memenuhi kebutuhan mereka, baik itu kebutuhan moril maupun materil. Kepemimpinan seorang camat selaku pemimpin harus memiliki pikiran, tenaga, dan kepribadian yang dapat memicu timbulnya hubungan kerjasama antara sekelompok orang di dalam organisasi, serta dapat menjalin hubungan komunikasi yang baik dalam memberikan pengawasan yang efisien dan dapat membawa para bawahannya kepada sasaran yang ingin dituju sesuai dengan kriteria dan waktu yang telah ditetapkan.

Faktor kepemimpinan memegang peranan yang penting di dalam instansi, karena pemimpin itulah yang akan meggerakkan dan mengarahkan organisasi atau instansi dalam mencapai tujuan. Sukses tidaknya usaha pencapaian tujuan organisasi ditentukan oleh kualitas kepemimpinan. Menurut Kartono (2005) Kepemimpinan adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau bekerjasama didasarkan pada kemampuan orang tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan kelompok. Berdasarkan uraian dan permasalahan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji lebih jauh mengenai kepemimpinan Camat di Kantor Kecamatan Muara ini. Maka dari itu penulis akan mengadakan penelitian yang dituangkan dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Disiplin Kerja Pegawai Pada Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara”


(62)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan diatas, maka rumusan masalah yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah

1. Adakah pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara?

2. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara.

2. Ingin mengetahui seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin kerja pegawai di Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa suatu permasalahan serta menerapkan segala ilmu yang telah diperoleh.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Kantor Camat Muara Kabupaten Tapanuli Utara.

3. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi referensi kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan peneliti lainnya yang tertarik dalam bidang yang sama.


(63)

E. Kerangka Teori

Dengan adanya kerangka teori, maka memudahkan penulis dalam rangka menyusun penelitian ini dimana kerangka teori digunakan untu memberikan landasan berpikir yang berguna untuk membantu penelitian dalam memecahkan masalah. Kerangka teori dimaksudkan untuk memberi gambaran dan batasan tentang teori-teori yang digunakan sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan. Dengan demikian penulisan dapat menggunakan teori-teori yang relevan dengan tujuan penelitian.

1. Kepemimpinan

a. Pengertian Kepemimpinan

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin, yang berarti seseorang yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan dalam satu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktifitas demi tercapainya suatu maksud dan beberapa tujuan (kartono, 2005:76). Menurut (Rivai, 2005:64), kepemimpinan pada dasarnya mempunyai pokok pengertian sebagai sifat, kemampuan, proses, dan atau konsep yang dimiliki oleh seseorang sedemikian rupa sehingga ia diikuti, dipatuhi, dihormati dan orang lain bersedia dengan penuh keikhlasan melakukan perbuatan atau kegiatan yang telah dikehendaki oleh pemimpin tersebut, dengan demikian dapat dikatakan sebagai proses untuk mempengaruhi orang lain. Sedangkan Menurut Hasibuan (2003:170) “Kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi”. Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi orang lain agar mau berperan serta dalam rangka memenuhi tujuan yang telah ditetapkan bersama.


(1)

11.Kepada seluruh rekan Administrasi Negara di Fisip USU yang telah banyak memberikan bantuan baik selama masa perkuliahan maupun dalam pembuatan skripsi ini.

Saya menyadari bahwa skripsi ini masih mempunyai banyak kekurangan, baik dari segi isi maupun dari segi bahasa dan penulisan yang digunakan karena masih terbatasnya kemampuan dan pengetahuan penulis, oleh karena itu saya mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sekalian untuk menyempurnakan skripsi ini. Semoga hasil skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna bagi kemajuan ilmu pengetahuan dalam bidang Administrasi Negara Akhir kata saya ucapkan terima kasih.

Medan, 14 Juni 2016


(2)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR... ii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... ...1

A. Latar Belakang... ...1

B. Perumusan Masalah... ...4

C. Tujuan Penelitian ... ...5

D. Manfaat Penelitian ... ...5

E. Kerangka Teori ... ...6

1. Kepemimpinan...6

a. Pengertian Kepemimpinan ... ...6

b. Fungsi Kepemimpinan... ...7

c. Teori Kepemimpinan ... ....13

d. Teknik Kepemimpinan ... ....15

2. Disiplin Kerja ... ....16

a. Pengertian Disiplin Kerja...16

b. Bentuk – bentuk Disiplin Kerja...17

c. Tujuan Disiplin Kerja... .18

d. Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Disiplin Kerja...19

e. Dimensi Disiplin Kerja...22

f. Tingkat dan Jenis Sanksi Disiplin Kerja...22

3. Pegawai Negri Sipil...23

F. Hipotesis...24


(3)

H. Defenisi Operasional...25

I. Sistematika Penulisan...27

BAB II METODE PENELITIAN... 29

A. Bentuk Penelitian ... 29

B. Lokasi Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 29

1. Populasi ... 29

2. Sampel... . 30

D. Teknik Pengumpulan Data... 30

E. Teknik Pengukuran Skor... 32

F. Teknik Analisa Data... 33

1. Koefisien Korelasi Product Moment...33

2. Uji Signifikansi Koefisien Korelasi (Uji “t”)...36

3. Koefisien Determinasi... 37

4. Regresi Linier Sederhana...38

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... ... 39

A. Gambaran Umum Kecamatan Muara...39

B. Jumlah Penduduk...39

C. Struktur Organisasi Kantor Camat Muara...39

D. Tugas Pokok dan Fungsi Kantor Camat Muara...40

1. Camat...40

2. Sekretaris Camat...42

3. Kepala Sub Bagian Umum...44

4. Kepala Sub Bagian Program...45

5. Kepala Sub Bagian Keuangan...46

6. Kepala Seksi Pemerintahan...47

7. Kepala Seksi Ketentraman dan Ketertiban Umum...48

8. Kepala Seksi Pemberdayaan Masyarakat...50

9. Kepala Seksi Kebersihan...52


(4)

BAB IV PENYAJIAN DATA...56

A. Deskripsi Data Identitas Responden...56

B. Deskripsi Data Variabel Penelitian...59

BAB V ANALISA DATA...77

A. Rekapitulaasi Data...77

1. Rekapitulasi Frekuensi Kepemimpinan (Variabel X)...77

2. Rekapitulasi Frekuensi Disipli Kerja (Variabel Y)...79

3. Koefisien Korelasi Product Moment...80

4. Uji Signifikasi Koefisien Korelasi (Uji “t”)...83

5. Koefisien Determinasi...84

6. Regresi Linier Sederhana...84

BAB VI PENUTUP...87

A. Kesimpulan...87

B. Saran...88 DAFTAR PUSTAKA... LAMPIRAN – LAMPIRAN...


(5)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi …...34

Tabel 2 Identitas responden menurut jenis kelamin …...57

Tabel 3 Identitas responden menurut usia...………...57

Tabel 4 Identitas responden berdasarkan pendidikan terakhir...…...58

Tabel 5 Identitas responden berdasarkan golongan………...59

Tabel 6 Distribusi jawaban responden mengenai penjelasan cara mengerjakan tugas...…………...60

Tabel 7 Distribusi jawaban responden mengenai mengerjakan tugas pekerjaan di kantor…...………...61

Tabel 8 Distribusi jawaban responden mengenai camat mampu menggerakkan pegawainya dalam melaksanakan tugas pekerjaan...………...61

Tabel 9 Distribusi jawaban responden mengenai keikut serta dalam merumuskan serta mengambil keputusan dalam menyusun program kerja...62

Tabel 10 Distribusi jawaban responden mengenai bekerjasama dengan baik tidak mencampuri tugas pegawai lainnnya……...63

Tabel 11 Distribusi jawaban respnden mengenai bermusyawarah menjadi hal yang sangat penting dalam melaksanakan program organisasi ...64

Tabel 12 Distribusi jawaban responden mengenai camat melibatkan seluruh pegawai dalam pelaksanaan program organisasi yang sesuai dengan tugasnya masing-masing...…...65

Tabel 13 Distribusi jawaban responden mengenai wewenang dalam merumuskan dan mengambil keputusan...………...65

Tabel 14 Distribusi jawaban responden mengenai mengerjakan tugas secara bertanggung jawab...……..…………...…...66


(6)

Tabel 15 Distribusi jawaban responden mengenai mengerjakan tugas secara efektif dan efisien...………...…...67 Tabel 16 Distribusi jawaban responden mengenai datang sesuai ketepatan

waktu...………...………...67 Tabel 17 Distribusi jawaban respnden mengenai pulang sesuai waktu yang

ditentukan...…………..…………...68 Tabel 18 Distribusi jawaban responden mengenai menjalankan semua perintah yang ada dikantor ...69 Tabel 19 Distribusi jawaban responden mengenai mampu mengerjakan tugas yang

diberikan oleh atasan...………...69 Tabel 20 Distribusi jawaban responden mengenai selalu mengenakan seragam

kantor...………...…………...70 Tabel 21 Distribusi jawaban responden mengenai selalu mengutamakan kerapian

ruangan kerja...….…...71 Tabel 22 Distribusi jawaban responden mengenai mampu menggunakan peralatan

kantor dengan baik...…….………...…...72 Tabel 23 Distribusi jawaban responden mengenai mengerjakan tugas dengan penuh

ketelitian ………...73 Tabel 24 Distribusi jawaban responden mengenai mampu menjaga peralatan kantor

dengan baik...………...74 Tabel 25 Distribusi jawaban responden mengenai mengerjakan tugas tepat

waktu...………...74 Tabel 26 Distribusi data pegawai menurut total variabel (X) Kepemimpinan

(N=30)...………...…...78 Tabel 27 Distribusi data pegawai menurut total variabel (Y) Disiplin Kerja

(N=30)...……….………...80 Tabel 28 Tabel Interprestasi Koefisien Korelasi...………..………...82