Ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi oleh pihak-pihak dalam

disodorkan oleh pihak lawannya. 66 Yang penting baginya ialah tujuan yang dikehendaki berdasarkan syarat-syarat yang ditentukan itu tercapai, yaitu menguasai dan atau memiliki serta menikmati benda objek perjanjian secara patut. Dikatakan patut jika benda yang dikuasai dan atau dimiliki itu sesuai dengan identitas yang diperjanjikan, ketepatan waktu penyerahanpembayaran, tidak ada cacatnya, dan penikmatnya memberikan kepuasan sesuai fungsinya. Jika pelaksanaan perjanjian tidak sesuai dengan, atau menyimpagn dari, atau memenuhi syarat-syarat yang ditentukan, maka tujuan yang dikehendaki iu tidak tercapai secara patut, bahkan mungkin tidak tercapai sama sekali. Akibatnya ialah ada pihak yang dirugikan. Dalam hal ini muncul masalah tanggung jawab, siapa yang bertanggung jawab memikul beban kerugian, pihak penguasa atau pihak konsumen pembeli, pemakai, pengguna ? Pihak yang menentukan syarat- syarat perjanjian biasanya pengusaha yang mempunyai kedudukan ekonomi kuat dan tingkat pengetahuankeahlian tinggi. Karena didorong kebutuhan maka konsumen mau saja menerima rumusan syarat-syarat perjanjian yang disodorkan kepadanya ketika mengadakan perjanjian dengan pengusaha.

B. Ketentuan-ketentuan yang wajib dipenuhi oleh pihak-pihak dalam

pelaksanaan perjanjian guna mencapai tujuan perjanjian Yang dimaksud kewajiban ialah sesuatu yang harus dilaksanakan oleh pihak-pihak yang satu kepada pihak yang lain dengan pembebanan sanksi jika lalai atau dilalaikan. Jika kewajiban itu ditentukan oleh undang-undang, disebut 66 Ibid. hal. 9 kewajiban undang-undang. Jika kewajiban itu ditentukan oleh perjanjian, disebut kewajiban perjanjian. Berdasarkan asas pelengkap dalam hukum perjanjian, jika pihak-pihak menentukan lin dalam perjanjian yang mereka buat, maka kewajiban undang-undang dikesampingkan. Sebaliknya, jika pihak-pihak tidak menentukan apa-apa, maka berlakulah kewajiban undang-undang. Kewajiban terdiri atas dua macam, yaitu kewajiban material dan kewajiban formal. Kewajiban material adalah kewajiban yang berkenaan dengan benda objek perjanjian sesuai dengan identitasnya jenis, jumlah, ukuran, nilaiharga, kebergunaannya. 67 Kewajiban formal adalah kewajiban yang berkenaan dengan tata cara atau pelaksanaan pemenuhan kewajiban material, yaitu oleh siapa, bagaimana caranya, dimana, kapan, dana dengan apa penyerahannya, pembayaran, pekerjaan, pemeliharaan dilakukan. 68 Hasil pelaksanaan kewajiban itu merupakan hak pihak lain dalam perjanjian. Hak ialah sesuatu yang diperoleh dari pihak lain dengan kewenangan menuntut jika tidak dipenuhi oleh pihak lainnya itu. 69 Setiap kewajiban selalu disertai dengan hak yang nilainya seimbang. Kewenangan menuntut tidak bersifat memaksa, boleh digunakan dan boleh tidak digunakan. Sebaliknya, pelaksanaan kewajiban bersifat memaksa, jika lalai atau dilalaikan dikenai sanksi. Jika pihak yang mempunyai kewajiban tidak melaksanakan sendiri kewajibannya, maka ada 67 Ibid. hal 10 68 Ibid. hal 11 69 Ibid. hal 12 pihak lain yang dapat memaksakan pelaksanaan atau pembebanan sanksi, yaitu pengadilan. Seperti pada kewajiban, hak juga ada dua macam, yaitu hak material dan hak formal. Hak material adalah yang berkenaan dengan perolehan benda objek perjanjian sesuai dengan identitasnya jenis, jumlah, ukuran, nilaiharga, kebergunaannya. Sedangkan hak formal adalah yang berkenaan dengan tata cara memperoleh hak material.

C. Klausula Perjanjian Baku dalam Perjanjian Kerja Sama