23
2.3 Kerangka Pemikiran
Petani padi sawah adalah petani yang mengusahakan tanaman padi sebagai tanaman utama dalam usahataninya dengan tujuan mendapatkan produksi yang optimal.
Oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan usahatani padi sawah setiap petani berbeda-beda dalam memilih jenis saluran irigasi yaitu saluran irigasi teknis, irigasi
setengah teknis dan irigasi sederhana yang akan digunakan pada lahan pertaniannya. Seperti halnya usahatani yang lain, usahatani padi sawah juga memerlukan
penggunaan factor-factor produksi seperti tanah, tenaga kerja, modal dan sarana produksi yang lain. Alokasi penggunaan factor-factor produksi ini merupakan salah satu factor
terpenting dalam pengelolaan suatu cabang usahatani karena proses produksi usahatani merupakan perpaduan antara factor-factor produksi yang digunakan.
Setelah faktor-faktor produksi digunakan dalam kegiatan usahatani, maka setiap petani akan memperoleh produksi yang diinginkan. Biasanya tingkat produksi
dipengaruhi oleh tingkat penggunaan factor-factor produksi. Dari hasil produksi yang didapatkan akan dikalikan dengan harga jual pada saat itu, maka petani akan memperoleh
penerimaan. Dari penerimaan yang diterima petani, petani juga akan mendapatkan pendapatan bersih yaitu dengan cara mengurangkan penerimaan dengan biaya produksi.
Biaya produksi merupakan jumlah akumulatif dari penggunaan semua factor-factor produksi yang digunakan dalam usahatani padi sawah.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 1. yaitu pada skema kerangka pemikiran.
Universitas Sumatera Utara
24
PETANI
USAHA TANI PADI
UPAYA MASALAH
SALURAN IRIGASI
½ TEKNIS SEDERHANA
TEKNIS
PRODUKSI
PENERIMAAN HARGA
PENDAPATAN BIAYA
PRODUKSI FAKTOR PRODUKSI
Lahan Modal
Tenaga Kerja
Gambar 1. Skema Kerangka Pemikiran
Universitas Sumatera Utara
25
2.4 Hipotesis Penelitian
1. Terdapat perbedaan yang signifikan antara biaya produksi usahatani padi sawah berdasarkan saluran irigasi di daerah penelitian.
2. Terdapat perbedaan penerimaan usahatani padi sawah berdasarkan saluran irigasi di daerah penelitian
3. Tedapat perbedaan pendapatan bersih usahatani padi sawah berdasarkan saluran irigasi di daerah penelitian
4. Ada masalah-masalah yang dihadapi petani padi sawah berdasarkan saluran irigasi di daerah penelitian
5. Ada upaya-upaya yang dilakukan petani padi sawah untuk mengatasi masalah- masalah yang dihadapi dari segi saluran irigasi
Universitas Sumatera Utara
26
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive, yaitu di Desa Sarimatondang, Kecamatan Sidamanik, Kabupaten Simalungun, Propinsi Sumatera Utara. Terpilihnya
desa tersebut karena daerah tersebut merupakan daerah yang paling luas mengusahakan tanaman padi dan juga menggunakan berbagai jenis saluran irigasi.
Untuk mengetahui luas lahan sawah di Kecamatan Sidamanik yang menggunakan saluran irigasi dapat dilihat pada Tabel 3 di bawah ini
Tabel 3 Luas Lahan Sawah Irigasi Menurut Jenis Pengairan di Kecamatan Sidamanik Tahun 2006
No Desa Kecamatan
Irigasi Teknis
Ha Irigasi
Setengah Teknis
Ha Irigasi
Sederhana Ha
Irigasi DesaNon
Pu Ha Jumlah
1 Sarimatondang
520 122
64 72
778
2 Manik Maraja
160 61
59 57
337 3
Ambarisan 130
75 15
40 290
4 Bahal Gajah
45 59
35 38
582 5
Tiga Bolon 370
62 39
41 512
6 Manik Hataran
280 35
23 35
373 7
Bah Birong Ulu 8
Sidamanik 9
Mekar Sidamanik 10 Bah Butong I
11 Bah Biak 12 Bah Butong II
13 Kebun Sayur
Jumlah 1910
414 265
283 2972
Sumber : Kantor Dinas Pertanian, Kecamatan Sidamanik, Tahun 2006
Berdasarkan Tabel 3 di atas, maka dapat dilihat bahwa desa yang paling luas lahan sawah irigasi adalah Desa Sarimatondang dengan luas 778 Ha.
Universitas Sumatera Utara
27
3.2 Metode Penentuan Sampel