1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Tanah merupakan dasar dari suatu konstruksi bangunan sipil yang berfungsi menerima dan menahan beban dari suatu struktur di atasnya. Tanah
terdiri dari tiga bagian yaitu butiran tanah, air dan udara. Tanah memiliki karakteristik dan sifat-sifat yang berbeda dari satu lokasi dengan lokasi lainnya,
sehingga diperlukan penanganan dan perlakuan khusus dalam mengatasi permasalahan yang mungkin terjadi dalam perencanaan suatu konstruksi
bangunan sipil. Kondisi geologis, topografi dan karakteristik tanah sangat mempengaruhi
faktor keamanan dari suatu struktur bangunan. Karena dengan kondisi tanah yang berbeda, serta dengan mendapatkan beban dari struktur di atasnya maka
kestabilan tanah dapat terganggu. Secara garis besar beberapa persoalan tanah diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Hal keseimbangan atau stabilitas, untuk itu perlu diketahui mengenai:
a Beban muatan yang bekerja pada tanah
b Besar dan distribusi tekanan akibat muatan terhadap tanah
c Perlawanan dari tanah.
i. Muatan yang bekerja pada tanah tergantung dari tipe macam
struktur dan berat tanah.
2
ii. Tanah dianggap material yang isotropis, tekanan dapat dihitung
secara analisa matematik. iii.
Perlu adanya pengambilan contoh tanah untuk penyelidikan di laboratorium untuk mengetahui karakteristik sifat tanah.
2. Deformasi, dapat dalam keadaan plastis atau elastis, sehubungan dengan hal
tersebut, perlu diketahui : a
Muatan yang bekerja beban bekerja b
Besar dan distribusi tekanan yang berpengaruh c
Besar dan perbedaan penurunan 3.
Drainase, menyangkut hal deformasi dan stabilitas
1.2 IDENTIFIKASI MASALAH
Kelongsoran tanah adalah salah satu permasalahan yang sering terjadi dalam konstruksi sipil. Kelongsoran sering terjadi pada lereng karena menurunnya
kekuatan geser tanah sehingga tidak dapat memikul beban kerja yang terjadi. Dalam rekayasa sipil dapat ditemui berbagai alternatif untuk memperbaiki
kelongsoran pada lereng akibat menurunnya kekuatan geser tanah, yaitu dengan menggunakan dinding penahan tanah sheet pile dan dengan perkuatan material
geogrid atau geotextil. Dinding penahan tanah adalah sebuah struktur yang didesain dan dibangun
untuk menahan tekanan lateral horisontal tanah ketika terdapat perubahan dalam elevasi tanah yang melampaui sudut at-rest dalam tanah. Faktor penting dalam
mendesain dan membangun dinding penahan tanah adalah mengusahakan agar dinding penahan tanah tidak bergerak ataupun tanahnya longsor akibat gaya
gravitasi. Tekanan tanah lateral di belakang dinding penahan tanah bergantung
3
kepada sudut geser dalam tanah phi dan kohesi c. Tekanan lateral meningkat dari atas sampai ke bagian paling bawah pada dinding penahan tanah. Jika tidak
direncanakan dengan baik, tekanan tanah akan mendorong dinding penahan tanah sehingga menyebabkan kegagalan konstruksi serta kelongsoran.
Selain dinding penahan tanah, untuk konstruksi lereng sering digunakan material geogrid atau geotextile. Material geogrid atau geotextil dapat memikul
gaya tarik sehingga dapat menjaga kestabilan tanah. Konstruksi ini sederhana dan mudah dilaksanakan serta menghemat waktu dan biaya konstruksi.
Pada kasus kondisi batas jalan Kota Pematang Siantar dengan Parapat pada Km. 171 mengalami kelongsoran hingga badan jalan mengalami
kelongsoran. Pada Tugas Akhir ini cara yang dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah dengan menggunakan perkuatan sheet pile dan perkuatan geogrid
dengan metode elemen hingga.
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT