Pengujian Uji Asumsi klasik

34 a Variabel SQRT X 1 b Variabel SQRT X ROA mempunyai nilai minimum 0.17, nilai maksimum 0.64, nilai rata-rata 0.3640, dan standar deviasi 0.11346 dengan jumlah pengamatan 60. 2 c Variabel SQRT X Cash Ratio mempunyai nilai minimum 0.17, nilai maksimum 2.33, nilai rata-rata 0.7261, dan standar deviasi 0.43956 dengan jumlah pengamatan 60. 3 d Variabel SQRT Y DPR mempunyai nilai minimum 0.10 nilai maksimum 1.74, nilai rata-rata 0.6105, dan standar deviasi 0.25577 dengan jumlah pengamatan 60. DER mempunyai nilai minimum 0.35, nilai maksimum 1.89, nilai rata-rata 0.9711, dan standar deviasi 0.40376 dengan jumlah pengamatan 60.

4.2 Pengujian Uji Asumsi klasik

Sebelum melakkukan uji asumsi klasik, yang perlu dilakukan adalah Uji Normalitas. Setelah dilakukan pengujian, ternyata data tidak normal ditandai dengan grafik Histogram Positive Skewness maka dapat diobati dengan di transform dalam bentuk SQRT Ghazali, 2011: 36.

4.2.1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data dalam penelitian ini menggunakan uji statistik non parametrik yang digunakan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak. Ghozali 2005:115, memberikan pedoman pengambilan keputusan rentang data mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov- Smirnov, dapat dilihat dari: a. Jika nilai signifikan 0,05 maka distribusi data tidak normal, b. Jika nilai signifikan 0,05 maka distribusi data normal. Hipotesis yang digunakan adalah : H0 : Data residual berdistribusi normal, dan Ha : Data residual tidak berdistribusi normal. Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test SQRTROA SQRTCASHRATIO SQRTDER SQRTDPR N 60 60 60 60 Normal Parameters a Mean .3640 .7261 .9711 .6105 Std. Deviation .11346 .43956 .40376 .25577 Most Extreme Differences Absolute .109 .211 .121 .145 Positive .109 .211 .121 .145 Negative -.068 -.104 -.096 -.067 Kolmogorov-Smirnov Z .844 1.632 .933 1.123 Asymp. Sig. 2-tailed .475 .010 .348 .161 a. Test distribution is Normal. 35 Berdasarkan hasil uji statistik dengan model Kolmogorov-Smirnov seperti yang terdapat dalam tabel 4.4 dapat diketahui bahwa : 1. Dari hasil pengolahan data pada tabel 4.4 nilai α = 0,05 karena Asymp.Sig.2-tailed lebih besar dari α2 0,025. Hal ini berarti data residual terdistribusi secara normal. Dengan demikian, Ha ditolak dan Ho diterima. 2. Setelah data berdistribusi normal dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelas berikut ini dilampirkan grafik histogram dan grafik p-plot data yang telah berdistribusi normal. Gambar 4.1 Sumber : Data sekunder yang diolah penulis, 2012 Grafik histogram di atas menunjukan bahwa data telah terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram yang menunjukan distribusi data mengikuti garis garis diagonal yang tidak melenceng skewness kiri maupun menceng kanan. Hal ini juga dudukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot yang ditampilkan pada gambar 4.2. Gambar 4.2 Grafik Normal P-plot . 36 Menurut ghozali 2005:122, pendeteksian normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonal dari grafik, yaitu jika titik penyebaran di sekitar garis diagonal dan mengikutin arah garis diagonal, hal ini menunjukan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2 menunjukan bahwa data titik menyebar di sekitar dan mendekatin garis diagonal. Hal ini sejalan dengan hasil pengujian menggunakan histogram bahwa telah terdistribusi normal.

4.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas dilakukan untuk melihat adanya keterkaitan antara variabel independen, atau dengan kata lain setiap variabel independen dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Untuk mengetahui apakah ada multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari nilai tolerance dan multikolinearitas dalam penelitian ini dapat dilihat dari tolerace variance dan inflation factor VIF. Nilai tolerance yang lebih kecil dari 0,1 dan VIF yang lebih besar dari 10 menunjukan adanya multikolinearitas yang tinggi. Tabel 4.5 Uji Multikolenearitas Coefficients a Model Collinearity Statistics Tolerance VIF 1Constant SQRTROA .800 1.250 SQRTCASHRATIO .538 1.859 SQRTDER .499 2.004 a. Dependent Variable: SQRTDPR Suatu model regresi dinyatakan bebas dari multikolinearitas jika mempunyai nilai Tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF di bawah 10. Dari tabel 4.5 dapat diketahui bahwa semua variabel independen memiliki nilai Tolerance di atas 0.1 dan nilai VIF jauh di bawah angka 10. Hal ini menunjukkan dalam model ini tidak terjadi multikolinearitas .

4.2.3 Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedatisitas dilakukan untuk melihat apakah ada data penyimpangan terlalu jauh outlayer. Hasil uji heteroskedastisitas dapat dilihat pada grafik scatterplot yang ditunjukkan pada gambar 4.2. Gambar 4.2 37

4.2.4 Uji Auotokorelasi

Model regresi yang digunakan adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk menentukan adanya autokorelasi atau tidak dapat diketahui dari nilai Durbin – Watsonnya. Tabel 4.6 Uji Autokorelasi Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS dapat diketahui bahwa nilai Durbin-Watson dalam penelitian ini sebesar 2.065, seperti dijelaskan pada tabel lihat pada bab autokorelasi, maka nilai Durbin-Watson sebesar 2.065 memiliki arti tidak terdapat gejala autokorelasi positif maupun negative antara variabel. Hasil uji autokorelasi di atas menunjukan nilai statistik Durbin Watson DW sebesar 2.065, nilai ini akan dibandingkan dengan nilai tabel Durbin Watson dengan menggunakan signifikan 5 jumlah sampel 60n dan jumlah variabel independen 3 K=3, maka di tabel Durbin Watson didapat nilai batas du 1.689 dan nilai batas bawah dl 1.480. oleh karena itu, nilai DW lebih besar dari nilai batas 2.065 1.689 1.480, berarti tidak ada autokorelasi.

4.3 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Terhadap Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI

0 44 79

Pengaruh Profitabilitas, Leverage, Ukuran Perusahaan dan Dividend Payout Ratio Terhadap Income Smoothing Pada Perusahaan Wholesale (Grosir) Yang Terdaftar di BEI Periode 2011 - 2014

0 3 68

PENDAHULUAN Pengaruh Profitabilitas, Posisi Kas, Growth, Leverage, Dan Likuiditas Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Real Estate And Property Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2010-2013.

0 5 11

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2012.

0 3 32

Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2010

0 0 5

1.4 Manfaat Penelitian - Analisis Profitabilitas, Likuiditas, Leverage Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bei Periode 2007-2010

0 0 11

SKRIPSI ANALISIS PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2007-2010

0 0 10

PENGARUH LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2013-2016

0 1 17

PENGARUH PROFITABILTAS, LIKUIDITAS DAN LEVERAGE TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI Periode 2012-2014)

0 0 17

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS TERHADAP DIVIDEN PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BEI

1 3 17