40
diterima H ditolak, artinya variabel independen yaitu terhadap Dividen Payout Ratio
pada perusahaan Manufaktur secara simultan berpengaruh.
4.3.2.3 Uji Parsial Uji t Statistik
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen
Ghozali, 2011:177. Hasil uji statistik t dapat dilihat pada Tabel 4.10 sebagai berikut:
Tabel 4.10 Hasil Uji t
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1
Constant -.336
.184 -1.828
.073 SQRTROA
1.252 .270
.553 4.643
.000 SQRTCASH
RATIO .120
.084 .207
1.423 .160
SQRTDER .416
.095 .658
4.362 .000
a. Dependent Variable: SQRTDPR
Dari hasil analisis regresi tabel 4.10 di atas, tampak bahwa 2 variabel independen yaitu ROA dan DER berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen
yaitu DPR, dengan tingkat signifikasi masing-masing adalah sebesar 0,000, dan 0,000, hal ini dikarenakan nilai signifikansinya lebih kecil daripada tingkat
signifikansi yang digunakan yaitu 5.
C. Analisis Hasil Penelitian
1. Pengaruh Return On Asset terhadap Dividend Payout Ratio
Nilai signifikan sebesar 0.000 menunjukan bahwa nilai sig. untuk uji t secara parsial lebih kecil dari 0.05. hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik
yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu Return On Assets secara parsial berpengaruh terhadap Dividend Payout Ratio pada tingkat 95. Nilai t
hitung adalah 4.643 1.67252 t table n-k = 59-3 = 56 pada α 5 dan nilai
signifikansi 0.000 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan ini dikatakan bahwa Return On Assets berpengaruh signifikan terhadap Dividend Payout Ratio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh variabel Return On Asset ROA terhadap Dividend Payout Ratio DPR menjelaskan bahwa tingkat
profitabilitas perusahaan akan berdampak pada peningkatan pembagian dividen yang dilakukan perusahaan. Kebijakan dividen yang tercermin dari DPR, ROA
mengalami peningkatan karena laba yang dihasilkan berupa earning after tax juga mengalami kenaikan. Sehingga berpengaruh terhadap kenaikan ROA. Kenaikan
dividen merupakan suatu sinyal kepada para investor bahwa manajemen meramalkan suatu penghasilan yang baik dimasa yang akan datang.
Perusahaan yang memilki laba besar akan menentukan kebijakan dividen kepada pemegang saham yang lebih besar. Menurut Hanafi 2004:375 perusahaan
41
yang mempunyai aliran kas atau profitabilitas yang baik bisa membayar deviden atau meningkatkan deviden. Maka H1 diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian
Fira Puspita 2009 dan Bagus Laksono 2006 bahwa rasio return on asset ROA mempunyai pengaruh yang signifikan positif terhadap dividen.
2. Pengaruh Cash ratio terhadap Dividend Payout Ratio
Nilai signifikan sebesar 0.0160 menunjukan bahwa nilai sig. untuk uji t secara parsial lebih besar dari 0.05. Hal ini sesuai dengan hasil pengujian statistik
yang membandingkan antara t hitung dengan t tabel yaitu cash ratio secara parsial tidak berpengaruh terhadap dividend payout ratio pada tingkat 95. Nilai t hitung
adalah 1.423 1.67252 t table n-k = 59-3 = 56 pada α 5 dan nilai signifikansi
0.160 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima, dengan ini dikatakan bahwa cash ratio tidak berpengaruh signifikan terhadap dividend payout ratio.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketersediaan uang kas tidak
menunjukkan besarnya tingkat dividen yang dibagikan. Dengan kata lain H2 ditolak.
Hal ini sejalan dengan Penelitian Nur Hidayat 2006 yang menyatakan
tidak ada pengaruh cash ratio terhadap kebijakan pembayaran dividen.
3. Pengaruh DER terhadap