8. Biaya Jabatan dan Biaya Pensiun
Biaya jabatan adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memlihara penghasilan yang besarnya 5 dari penghasilan bruto, setinggi-tingginya
Rp.6.000.000,- setahun atau Rp.500.000,- sebulan. Biaya pensiun adalah biaya untuk mendapatkan, menagih, memlihara uang pensiun
yang besarnya 5 dari penghasilan bruto berupa uang pensiun setinggi-tingginya Rp.432.000,- setahun atau Rp.36.000,- sebulan.
9. Tarif dan PTKP Tabel 3.1
Tarif Pasal 17 UU PPh
Lapisan Penghasilan Kena Pajak Tarif
Sampai dengan Rp.50.000.000,- 5
Diatas Rp.50.000.000,- samapai dengan Rp.250.000.000,- 15
Diatas Rp.250.000.000,- sampai dengan Rp.500.000.000,- 25
Diatas Rp.500.000.000,- 30
Sumber: Undang-Undang No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
Tarif pajak yang berlaku beserta penerapannya menurut ketentuan dalam Pasal 21 Undang-Undang Pajak Penghasilan adalah sebagai berikut :
9.1 Tarif berdasarkan pasal 17 Undang-Undang PPh, ditetapkan atas Penghasilan Kena Pajak dari :
a. Pegawai tetap, termasuk Pejabat Negara, PNS, Anggota TNIPOLRI, Pejabat Negara Lainnya,Pegawai BUMN dan BUMD, dan anggota dewan
komisaris, atau dewan pengawas yang menerapkan sebagai pegawai tetap pada perusahaan yang sama.
b. Penerima pensiun yang dibayarkan secara bulanan. c. Pegawai tidak tetap, pemagang, dan calon pegawai yang dibayarkan secara
bulanan. d. Distributor perusahaan multilevel marketing atau direct selling dan
kegiatan sejenis lainnya. Penghasilan Kena Pajak Bagi pegawai tetap adalah sebesar penghasilan bruto
dikurang dengan : a. Biaya jabatan
b. Iuran pensiun yang dibayar sendiri oleh pegawai termasuk iuran tabungan hari tuajaminan hari tua.
c. Penghasilan tidak kena pajak Bagi penerima pensiun yang dibayarkan secara bulanan adalah sebesar
penghasilan bruto dikurang dengan : a. Biaya Pensiun
b. PTKP
Bagi pegawai tidak tetap, pemagang, dan calon pegawai yang dibayarkan secara bulanan adalah sebesar penghasilan bruto dikurang PTKP. Bagi distributor
perusahaan multilevel marketing atau direc selling dan kegiatan sejenis lainnya adalah penghasilan bruto setiap bulan dikurang dengan PTKP perbulan.
9.2 Tarif berdasarkanPasal 17 Undang-Undang PPh, diterapkan atas penghasilan bruto berupa :
a. Honorarium, uang saku, hadiah atau penghargaan dengan nama dan dalam bentuk apapun, komisi, beasiswa, dan pembayaran lain dengan nama
sebagai imbalan atas jasa atau kegiatan yang jumlahnya dihitung tidak dasar banyaknya hari yang diperlukan untuk menyelesaikan jasa atau
kegiatan yang diberikan yang diterima atau diperoleh dalam satu bulan takwim.
b. Honorarium yang diterima atau diperoleh anggota dewan komisaris atau dewan pengawas yang tidak merangkap sebagai pegawai tetap pada
perusahaan yang sama, selama satu tahun takwim. c. Jasa pruduksi, tantiem, gratifikasi, bonus yang diterima atau diperoleh
mantan pegawai selama satu tahun takwim. d. Penarikan danapada dana pensiun yang pendirinya telah disahkan oleh
Kementrian Keuangan, oleh peserta program pensiun yang diterima atau diperoleh selama satu tahun takwim.
PPh Pasal 21 = Penghasilan Bruto x tarif Pasal 17 UU PPh
9.3 Tarif sebesar 15 diterapkan atas perkiraan penghasilan neto yang dibayarkan atau terutang kepada tenaga ahli yang melakukan pekerjaan bebas pengacara,
akuntan, arsitek, konsultan, notaries, penilai, dan aktuaris. Besarnya perkiraan penghasilan neto adalah 50 dari penghasilan bruto berupa
honorarium atau imbalan lain dengan nama dan dalam bentuk apapun.
PPh Pasl 21 = Penghasilan Bruto x 50 x 15
9.4 Tarif sebesar 5 diterapkan atas upah harian, upah mingguan, upah satuan, upah borongan, dan uang saku harian yang jumlahnya melebihi Rp.110.000,-
sehari tidak melebihi Rp.11.000,- dalam satu bulan takwim dan atau tidak
dibayarkan secara bulanan. PPh Pasal 21 = Penghasilan Bruto sehari – Rp.110.000,- x 5
Tabel 3.2 Penghasilan Tidak Kena Pajak
Diri Wajib Pajak Orang Pribadi Rp.15.840.000,-
Tambahan untuk Wajib Pajak yang Kawin Rp.1.320.000,-
Tambahan untuk seorang istri yang penghasilannya digabung dengan penghasilan suami
Rp.15.840.000,-
Tambahan untuk setiap anggota keturunan semenda dalam garis keturunan lurus serta anak angkat yang ditanggung
Rp.1.320.000,-
Sumber : Undang-Undang No.36 tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan.
10. Tarif PPh Pasal 21 Final