Dimensi-Dimensi Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

(1)

FAKULT

SKRIP

Oleh

Henny Is 101101

TAS KEP

PSI

h

nainy 126


(2)

(3)

dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan judul “Dimensi-dimensi yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan”.Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat bagi peneliti untuk menyelesaikan pendidikan dan mencapai gelar Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Penyusunan skripsi ini telah banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. dr Dedi Ardinata, MKes sebagai Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memfasilitasi terlaksananya pendidikan sehingga skripsi

2. Ibu Erniyati, SKp., MNS selaku Pembantu Dekan 1, Ibu Evi Karota SKp., MNS selaku Pembantu Dekan 2, dan Bapak Ikhsanudin Ahmad Harahap SKp., MNS selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Diah Arruum, SKep., Ns, MKep selaku Dosen Pembimbing. 4. Ibu Salbiah S.Kp., MKep selaku Dosen Penguji 1.


(4)

6. Seluruh Dosen Pengajar S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah banyak mendidik peneliti selama proses perkuliahan dan staf nonakademik yang membantu memfasilitai secara administrasi.

7. Direktur Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan dan Rumah Sakit Umum Advent Medan yang telah memberikan izin penelitian.

8. Kepala ruangan di ruang rawat inap Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan dan responden yang telah bersedia berpartisipasi selama proses penelitian berlangsung.

9. Teristimewa kepada kedua orang tua Bapak Ibrahim dan Ibu Supina Harahap yang paling saya sayangi. Terima kasih untuk semuanya.

10.Teman-teman mahasiswa S1 Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, khususnya stambuk 2010.

Peneliti menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini, oleh sebab itu peneliti menerima kritik dan saran dari para pembaca yang bersifat membangun.Peneliti berharap agar skripsi ini bermamfaat bagi peningkatan dan pengembangan ilmu dan praktik keperawatan.Terima kasih.

Medan, Agustus 2014


(5)

DAFTAR ISI

Halaman Judul ... i

Lembar pengesahan ... ii

Prakata ... iii

Daftar Isi ... v

Daftar Tabel ... vii

Daftar Skema ... viii

Abstrak ... ix

BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kepuasan Kerja ... 6

2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja ... 6

2.1.2 Dimensi Kepuasan Kerja ... 7

BAB III. KERANGKA PENELITIAN 3.1Kerangka Konseptual ... 14

3.2 Defenisi Operasional ... 15

BAB IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 16

4.2Populasi dan Sampel ... 16

4.2.1 Populasi ... 16

4.2.2 Sampel ... 16

4.3 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 18

4.3Pertimbangan Etik ... 18

4.5Instrumen Penelitian ... 19

4.5.1 Kuesioner Data Demografi ... 19

4.5.2 Kuesioner Dimensi Kepuasan Kerja ... 19

4.6 Uji Validitas dan Reabilitas ... 21

4.6.1 Uji validitas ... 21

4.6.2 Uji reliabilitas ... 21

4.7 Pengumpulan Data ... 22


(6)

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil penelitian ... 25 5.2 Pembahasan ... 28 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ... 34 6.2 Saran ... 35 DAFTAR PUSTAKA ... 36

LAMPIRAN

1. Lembar Persetujuan Menjadi Responden 2. Kuesioner Penelitian

3. Jadwal Tentatif 4. Taksasi Dana

5. Uji Validitas Dan Reliabilitas

6. Tabel Distribusi Frekuensi Demografi 7. Daftar Riwayat Hidup


(7)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 3.1 Defenisi Operasional ... 15 Tabel 5.1Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden

Berdasarkan Data Demografi di Rumah Sakit UmumBunda Thamrin Medan 2014 ... 24 Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kepuasan Kerja Perawat

di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 2014 ... 25 Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Dimensi Kepuasan

Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 2014 ... 26 Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Item Dimensi Kepuasan

Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 2014 ... 27


(8)

DAFTAR SKEMA

Skema Halaman 1. Kerangka Penelitian ... 14


(9)

Judul : Dimensi-Dimensi Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Nama : Henny Isnainy

Nim : 101101126

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2014

Abstrak

Dimensi kepuasan kerja adalah suatu kondisi yang dirasakan perawat tentang lingkungan kerja langsung yang meliputi gaji, promosi, pertumbuhan dan pengembangan diri, penjadwalan kerja, dan lingkungan kerja tidak langsung yang meliputi tantangan kerja, suasana kerja, interaksi dan kepemimpinan.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksplorasi dengan sampel sebanyak 98 responden dari ruang rawat inap yang diambil secara teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui kuesioner dan hasil disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Analis data dilakukan dengan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat merasa puas 45.92% dan perawat merasa tidak puas 54.08% pada dimensi lingkungan kerja langsung, sedangkan pada dimensi lingkungan kerja tidak langsung perawat merasa puas 56.12% dan perawat merasa tidak puas 43.88%. Disarankan pada pihak manajemen keperawatan tetap mempertahankan dan terus meningkatkan kepuasan kerja perawat dengan meningkatkan pengembangan diri perawat, reward, interaksi perawat dengan rekan kerja dan tim kesehatan lain.


(10)

Title : Dimensions-Dimensions Of The Job Satisfaction Of Nurses In Public Hospitals, Bunda Thamrinof Medan

Name : Henny Isnainy Student No. : 101101126

Major : Bachelor of Nursing (S.Kep)

Year : 2014

Abstract

Dimensions of job satisfaction is a condition that the nurse felt about the work environment that includes direct salaries, promotion, growth and self development, job scheduling, and work environment that includes indirect challenges of work, the working atmosphere, the interaction and leadership. The purpose of this research is to identify the dimensions of the job satisfaction of nurses in public hospitals, mother of Medan Thamrin. The research design used was descriptive of exploration with the sample as much as 98 respondents from the inpatient room taken in purposive sampling technique. Data collection was carried out through questionnaires and the results are presented in the form of frequency distribution and percentage.Data analyst done with analysis univariat.The result showed that nurse feel satisfied 45.92 % and nurses feel malcontent 54.08 % in dimension work environment direct, while in dimension work environment indirect nurse feel satisfied 56.12 % and nurses feel malcontent 43.88 %.Suggested on the management of nursing retaining and increasing nurse satisfaction work by increasing self-improvement nurse, the reward, interaction a nurse with colleagues and health team other


(11)

Judul : Dimensi-Dimensi Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Nama : Henny Isnainy

Nim : 101101126

Jurusan : Sarjana Keperawatan (S.Kep) Tahun : 2014

Abstrak

Dimensi kepuasan kerja adalah suatu kondisi yang dirasakan perawat tentang lingkungan kerja langsung yang meliputi gaji, promosi, pertumbuhan dan pengembangan diri, penjadwalan kerja, dan lingkungan kerja tidak langsung yang meliputi tantangan kerja, suasana kerja, interaksi dan kepemimpinan.Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif eksplorasi dengan sampel sebanyak 98 responden dari ruang rawat inap yang diambil secara teknik purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan melalui kuesioner dan hasil disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dan persentase. Analis data dilakukan dengan analisa univariat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perawat merasa puas 45.92% dan perawat merasa tidak puas 54.08% pada dimensi lingkungan kerja langsung, sedangkan pada dimensi lingkungan kerja tidak langsung perawat merasa puas 56.12% dan perawat merasa tidak puas 43.88%. Disarankan pada pihak manajemen keperawatan tetap mempertahankan dan terus meningkatkan kepuasan kerja perawat dengan meningkatkan pengembangan diri perawat, reward, interaksi perawat dengan rekan kerja dan tim kesehatan lain.


(12)

Title : Dimensions-Dimensions Of The Job Satisfaction Of Nurses In Public Hospitals, Bunda Thamrinof Medan

Name : Henny Isnainy Student No. : 101101126

Major : Bachelor of Nursing (S.Kep)

Year : 2014

Abstract

Dimensions of job satisfaction is a condition that the nurse felt about the work environment that includes direct salaries, promotion, growth and self development, job scheduling, and work environment that includes indirect challenges of work, the working atmosphere, the interaction and leadership. The purpose of this research is to identify the dimensions of the job satisfaction of nurses in public hospitals, mother of Medan Thamrin. The research design used was descriptive of exploration with the sample as much as 98 respondents from the inpatient room taken in purposive sampling technique. Data collection was carried out through questionnaires and the results are presented in the form of frequency distribution and percentage.Data analyst done with analysis univariat.The result showed that nurse feel satisfied 45.92 % and nurses feel malcontent 54.08 % in dimension work environment direct, while in dimension work environment indirect nurse feel satisfied 56.12 % and nurses feel malcontent 43.88 %.Suggested on the management of nursing retaining and increasing nurse satisfaction work by increasing self-improvement nurse, the reward, interaction a nurse with colleagues and health team other


(13)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah sakit merupakan suatu lembaga utama pada sistem pelayanan kesehatan yang berfokus dalam memberikan pelayanan yang berkualitas (Potter dan Perry, 2005).Bentuk pelayanan di rumah sakit tersebut adalah pelayanan keperawatan yang merupakan penentu kualitas pelayanan di rumah sakit, sehingga rumah sakit membutuhkan tenaga perawat yang profesional dalam memberikan asuhan keperawatan (Hidayat, 2008).Profesionalisme kerja perawat tidak terlepas dari respon positif yang diterimanya di rumah sakit yang sering disebut sebagai kepuasan kerja perawat (Gillies, 1989).

Kepuasan kerja merupakan penilaian dari individu tentang tugasnya secara keseluruhan yang dapat memuaskan kebutuhannya, namun rasa puas bersifat subjektif terhadap pemenuhan kebutuhan (Gillies, 1989).Apabila telah terpenuhi kebutuhan tersebut perawat merasakan hal itu sebagai respon positif yang diterima dari hasil kerja yang telah dilakukannya yang disebut kepuasan kerja (Wibowo, 2007).

Individu yang puas dalam pekerjaannya biasanya lebih termotivasi dan memiliki kinerja yang baik. Hasil penelitian Hartati, dan Solikha (2011) menyimpulkan bahwa ketidakpuasan kerja perawat sebanyak 32,5% dan adanya korelasi positif antara kepuasan kerja dengan kinerja. Hal ini menunjukkan bahwa


(14)

kepuasan kerja perawat rendah, maka mencerminkan rendahnya kinerja perawat tersebut.

Pihak manajemen menuntut perawat bisa memberikan pelayanan keperawatan yang prima dalam kondisi apapun kepada pasien tetapi banyak dari perawat tersebut mengeluhkan bahwa manajemen hanya cenderung menekan tanpa memberi dukungan yang prima pula kepada perawat.Sebagaimana Permana (2005) bahwa manajemen harus memberikan dukungan serta memperhatikan segala hal yang dibutuhkan oleh perawat agar dapat meningkatkan kinerjanya dalam melayani pasien.

Hasil data kinerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan tahun 2013 menunjukkan bahwa 33.25% menyatakan sangat baik, 62.83% menyatakan baik, 2.75% menyatakan kurang baik, dan 1.25 % menyatakan buruk. Lembar kuesioner tentang kinerja perawat yang diberikan pada pasien berhubungan dengan pelayanan perawatan yaitu keramahan, kepedulian, keterampilan, kecepatan melayani, dan inisiatif (SDM, 2014).

Kepuasan kerja yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik, namun untuk mencapai kepuasan kerja perawat, bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi. Penelitian Zaghloul, Hussaini, dan Bassam (2008) bahwa terdapat dimensi kepuasan kerja perawat yaitu lingkungan kerja tidak langsung dan lingkungan kerja langsung. Lingkungan kerja langsung terdiri dari promosi, peningkatan dan pengembangan diri, gaji, dan jadwal kerja. Serta lingkungan kerja tidak langsung terdiri dari tantangan kerja, suasana kerja, interaksi, dan kepemimpinan.


(15)

Baumann (2007) menyimpulkan bahwa lingkungan kerja yang positif bagi rumah sakit mampu mempengaruhi, mendorong, dan memberikan motivasi bagi seseorang untuk bekerja optimal sesuai dengan profesinya sehingga tercapai kepuasan kerja.Penelitian Gatot dan Adisasmito (2005)di ruang rawat inap RSUD Gunung Jati Cirebon menunjukkan 60.5% perawat menyatakan puas dan 39.5% menyatakan ketidakpuasan dalam berkerja. Ketidakpuasan kerja perawat tinggi berkaitan dengan kebijakan dan imbalan.

Demikian juga tentang gaya kepemimpinan dalam penelitian Ahmad, dkk (2013) menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dapat mempengaruhi kepuasan kerja perawat. Perawat RSUD Pekalongan menyatakan kepemimpinan mempengaruhi kepuasan kerja bawahan. Kepemimpinan dari seorang atasan menghasilkan pendekatan yang digunakan seorang atasan untuk mempengaruhi keefektifan bawahan dalam bekerja di berbagai situasi yang nantinya mempengaruhi kepuasan kerja dari bawahan tersebut (Gillies, 1994).

Penelitian Lephalala, Ehler, dan Oosthuizen (2008) di Rumah Sakit Swasta Inggris bahwa faktor ketidakpuasan kerja perawat yaitu gaji/imbalan, manajemen dan komunikasi antar anggota tim, dan promosi. Gaji/imbalan memberikan ketidakpuasan pada perawat 67.53%, perawat merasa gaji/imbalan yang diberikan tidak adil dengan tanggung jawab pekerjaannya dibanding perawat yang bekerja di rumah sakit swasta lainnya.Promosi masalah yang utama, 90.91% perawat merasa tidakpuas.Perawat merasa tidak ada kemajuan yang diberikan dari segi karir di rumah sakit tersebut.


(16)

Penelitian Ramadani (2012) di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekan Baru bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat yaitu gaji/imbalan, promosi, pengawasan, hubungan dengan rekan kerja, dan kondisi kerja. Hasil menunjukkan ketidakpuasan perawat akan gajiperawat32.8%, promosi31.4%, pengawasan 50%, hubungan denganrekan kerja24.2%dan kondisi kerja47.1% dan menunjukkan bahwa pengawasan paling mempengaruhi ketidakpuasan kerja dirumah sakit tersebut.

Berdasarkan uraian diatas, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan uraian di atas peneliti ingin mengidentifikasidimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Mengidentifikasi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

1.3.2 Mengidentifikasi lingkungan kerja langsung perawat yang meliputi: promosi, peningkatan dan pengembangan diri, gaji, dan jadwal kerja di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

1.3.3 Mengidentifikasi lingkungan kerja tidak langsung perawat yang meliputi: tantangan kerja, suasana kerja, interaksi, dan kepemimpinan di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.


(17)

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Bagi pendidikan keperawatan

Hasilpenelitian inidiharapkan dapat memberikan informasi tambahan untuk pengembangan ilmu keperawatan bagi instansi pendidikan tentang analisis dimensi kepuasan kerja perawatdi rumah sakit.

1.4.2 Bagi institusi rumah sakit

Sebagai bahan masukan yang berguna bagi rumah sakit untuk lebih memperhatikan kepuasan kerja perawat.

1.4.3 Bagi penelitian selanjutnya

Untuk menambah pengetahuan bagi para peneliti khususnya dan dapat dipergunakan sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian selanjutnya.


(18)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kepuasan Kerja

2.1.1 Pengertian Kepuasan Kerja

Misener dan cox (2001, dalam Milt dan Fitzpatrick, 2009)

mendefinisikankepuasan kerjasebagai konsepyang menggabungkankeyakinanpribadi, lingkungan, karakteristik individu, dan

harapan. Rasa kepuasan dalam bekerja bersifatunik untukseseorang. Kepuasan kerja bersifat abstrak, dan samar. Sedangkan menurut Vroom (1964, dalam Gillies, 1989) menyatakan bahwa kepuasan kerja dihasilkan dari perbandingan harapan akan pekerjaan dengan persepsi akan tingkat harapan yang telah dicapai. Kepuasan kerja juga merupakan penilaian dari pekerja tentang seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.

Kepuasan pekerjaan dapat diartikan sebagai respon yang mempengaruhi pekerjaan seseorang.Penelitian telah menunjukkan bahwa pekerjaan seseorang bukanlah suatu kesatuan objek sikap. Melainkan, kepuasan pekerjaan memiliki beberapa dimensi (Gillies, 1989). Menurut Locke (1976, dalam Gillies, 1989) berikut ini adalah dimensi pekerjaan menyangkut pekerja mana yang berpendapat pada kesatuan rangkaian suka- tidak- suka: sifat pekerjaan menyangkut pekerjaan itu sendiri, bayaran, kesempatan kenaikan pangkat, pengakuan, kondisi pekerjaan, tunjangan, diri, pengawasan, rekan kerja, dan klien (pelanggan).


(19)

Locke (1976, dalam Gillies, 1989) menegaskan bahwa ketika pekerja mengukur setiap dimensi tersebut baik sangat positif atau sangat negatif, mereka juga menunjukkan bahwa dimensi tersebut cukup penting untuk benar-benar merasakannya.Sebaliknya perasaan kepuasan yang netral dengan dimensi pekerjaan tertentu artinya dimensi tersebut kurang penting terhadap keseluruhan kepuasan kerja pegawai.

2.1.2 Dimensi Kepuasan Kerja

Hasil survey SHRM (Society For Human Resource Management) di Amerika serikat (SHRM, 2011) ada 6 (enam) aspek kepuasan kerja yang mendapat hasil survey tertinggi yaitu: keamanankerja, stabilitas keuangantempat bekerja, hubungan denganatasan, kompensasi/gaji, mamfaat, pekerjaan itu sendiri, komunikasi antara teman kerja.

Kepuasan kerja yang baik akan menghasilkan kinerja yang baik, namun untuk mencapai kepuasan kerja perawat, bahwa ada beberapa dimensi dari kepuasan kerja. Dimensi kepuasan kerja (Zaghloul, Hussaini, dan Bassam, 2008) yaitu:

a. Lingkungan kerja langsung

Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai, apabila pekerjanya dapat melaksanakan kegiatannya secara optimal, sehat, aman dan nyaman.Lingkungan kerja adalah suatu pengaturan praktek yang dapat memaksimalkan kesehatan dan kesejahteraan perawat, meningkatkan kualitas hasil pasien dan kinerja (Sitorus dan Panjaitan, 2011).


(20)

Dimensi lingkungan kerja langsung memegang peranan penting dalam kepuasan kerja perawat. Dimensi lingkungan kerja langsung tersebut meliputi promosi; pertumbuhan dan pengembangan diri; penjadwalan kerja; dan gaji (Zaghloul, Hussaini, dan Bassam, 2008).

Promosi adalah kesempatan peningkatan jenjang karir/ kenaikan jabatan. Kesempatan untuk maju dalam pekerjaan atau promosi menjadikan adanya perpindahan dari suatu jabatan ke jabatan lain yang mempunyai status dan tanggung jawab yang lebih tinggi. Perpindahan ke jabatan yang lebih tinggi itu disertai dengan peningkatan gaji/upah dan hak-hak lainnya.Pemberian promosi juga sebagai penambahan ilmu maupun pengembangan kepribadian sebagai perawat dapat juga dilakukan melalui pekerjaannya, seperti perawat pelaksana menjadi kepala ruangan, kepala ruangan menjadi kepala bidang keperawatan (Gillies, 1989).

Pengembangan diri adalah kesempatan untuk mengembangkan karir dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian melalui pendidikan dan pelatihan.Penambahan ilmu maupun pengembangan kepribadian bagi perawat dapat juga dilakukan melalui pekerjaannya (Gillies, 1994). Ketidakpuasan dan stress pekerjaan yang berlebihan menunjukkan pengaruh buruk kinerja dan motivasi kerjanya, usaha manajer perawat mencegah atau menghilangkan stress dan meningkatkan kepuasan kerja bagi perawat tersebut. Pertumbuhan dan pengembangan diri digunakan untuk memulihkan keadaan, mengurangi kejenuhan pekerjaan perawat dengan menyertakan beberapa kegiatan spesialisasi akan memperkaya keterampilan perawat tersebut dan memberikan suasana baru.


(21)

Kegiatan pengembangan dapat dilakukan melalui kegiatan pendidikan induksi, prosedur orientasi, pendidikan penyuluhan, kelanjutan pendidikan khusus seperti pelatihan supervisor, pelatihan manajemen, dan pengembangan keperawatan (Gillies, 1989).

Scheduling adalah penjadwalan kerja staff perawat berdasarkan shift kerja. Umumnya pembagian shift dibagi menjadi 3, yaitu shift pagi (08.00-14.00), sore (14.00-20.00), dan malam (20.00-08.00). Banyak hambatan dalam proses

schedulingberupa adanya perawat yang tidak bersedia ditempatkan di shift tertentu, ketika ada perawat yang mendadak tidak dapat bekerja sesuai shift, sedikitnya jumlah perawat yang bersedia ditempatkan terutama pada hari libur dan akhir pekan (Anonymous,2009).

Upah atau gaji adalah imbalan yang di terima oleh seseorang dari organisasi atau jasa yang diberikannya baik berupa waktu, tenaga keahlian dan keterampilan (Siagian, 2004).Pemberian imbalan/gaji yang sesuai dari hasil kerja memberi rasa kepuasan pekerja.Keadilan imbalan/gaji antar sesama rekan kerja menjadi tolak ukur kepuasan (Simamora, 2012).

b. Lingkungan kerja tidak langsung

Lingkungan kerja yang baik akan sangat mempengaruhi berjalannya aktivitas pekerjanya di tempat bekerja. Lingkungan kerja yang positif bagi rumah sakit mampu mempengaruhi, mendorong, dan memberikan motivasi bagi perawat untuk bekerja lebih optimal sesuai sehingga tercapai kepuasan dalam bekerja (Baumann, 2007).


(22)

Selain dimensi lingkungan kerja langsung, dimensi lingkungan kerja tidak langsung juga memegang peranan penting dalam kepuasan kerja perawat. Dimensi lingkungan kerja tidak langsung tersebut meliputi tantangan pekerjaan, suasana kerja, interaksi, dan kepemimpinan (Zaghloul, Hussaini, dan Bassam, 2008).

Menghadapi tantangan dalam pekerjaan yang dicintai akan lebih mendorong pekerja semakin giat menjalankan kerja tersebut. Seseorang yang menganggap sesuatu tantangan menjadi pemicu dalam bekerja, sehingga bekerja bersemangat (Simamora, 2012). Perawat membutuhkan niat dan kemauan mengambil risiko untuk mengenali keyakinan apa yang salah dan untuk kemudian melakukan tindakan didasarkan pada keyakinan yang didukung oleh fakta dan bukti yang kuat. Dengan memiliki keberanian menerima tantangan bekerja dalam memberikan asuhan keperawatan tanpa mengurangi kualitas, penting bagi dalam menghadapi perubahan yang cepat terjadi dalam pelayanan kesehatan (Potter dan Perry, 2005).

Suasana kerja disini terjalinnya hubungan komunikasi yang baik dengan rekan sesama perawat, disiplin ilmu yang berbeda (dokter, farmasi, ahli gizi, dan lain-lain) yang saling memberikan dukungan dalam bekerja (Zaghloul, Hussaini, dan Bassam, 2008).Penelitian Olsen (1977, dalam Gillies, 1989) mengungkapkan bahwa ambiguitas peran dan perselisihan dokter-perawat merupakan sumber umum stress dan bahwa tingkat ketidakpuasan akibat perselisihan tinggi dan sering terjadi.


(23)

Penelitian Ramadani (2012) di Rumah Sakit Ibnu Sina Pekan Baru interaksi ialah faktor yang paling dominan memberikan kepuasan kerja perawat yang mencapai 75.8%. Interaksi merupakan hubungan kerjasama saling mendukung antar sesama rekan kerja, atasan dengan bawahan di dalam suatu tim kerja untuk mencapai suatu tujuan (Swanburg, 1999). Interaksi positif antara rekan setingkat yang melakukan kegiatan yang berbeda dalam satu kesatuan kerja merupakan suatu keharusan yang tidak bisa dipisahkan.Dalam interaksi terjalin komunikasi yang efektif untuk mendapatkan informasi (Sitorus dan Panjaitan, 2011).Komunikasi yang efektif dalam pelayanan keperawatan merupakan unsur utama perawat dalam melaksanakan asuhan keperawatan untuk mencapai hasil yang maksimal (Suarli, 2009).Rasa saling mendukung dalam pelayanan keperawatan di ruang rawat inap diupayakan dengan mengadakan pertemuan, saling menghargai, dan mempercayai antar anggota perawat agar terbina saling percaya dalam pelaksanaan aktivitas keperawatan (Swanburg, 1999).

Rekan kerja yang bersahabat adalah sumber kepuasan kerja bagi pekerja secara individual.Sementara kelompok kerja dapat memberikan dukungan, nasehat atau saran, bantuan kepada rekan kerja.Kelompok kerja yang baik membuat pekerjaan lebih menyenangkan. Kelompok yang mempunyai tingkat keeratan yang tinggi cenderung menyebabkan para pekerja lebih puas berada dalam kelompok karena kepuasan yang timbul terutama berkat kurangnya ketegangan, kurangnya kecemasan dalam kelompok dan karena lebih mampu menyesuaikan diri dengan tekanan pekerjaan (Ramadani, 2012).


(24)

Kepemimpinan merupakan proses yang mempengaruhi kelompok untuk menentukan dan mencapai tujuan. Kepemimpinan adalah sebagai suatu proses interaktif yang dinamis yang mencakup tiga dimensi, yaitu: pimpinan, bawahan, dan situasi. Masing-masing dari ketiga dimensi tersebut saling mempengaruhi misalnya, dalam pencapaian tujuan suatu rumah sakit bukan hanya karena sifat pribadi dari seorang pemimpin, tetapi juga bergantung dari kebutuhan bawahan dan bentuk dari suatu keadaan (Swansburg dan Swansburg, 2001).

Setiap pemimpin mempunyai kewajiban untuk mencapai tujuan dan memberi perhatian terhadap kebutuhan bawahannya (Suarli, 2009). Pemimpin juga harus menjadi pendengar, pendukung, atau penyemangat untuk pegawai yang kurng semangat (Marquis dan Huston, 2010). R.L.Khan (Suarli, 2009) mengemukakan bahwa seorang pemimpin menjalankan pekerjaannya dengan baik bila memberikan kepuasan terhadap kebutuhan langsung para bawahannya, menyusun jalur pencapaian tujuan, menghilangkan hambatan-hambatan pencapaian tujuan, dan mengubah tujuan karyawan sehingga tujuan mereka bisa berguna.

Faktor penting dalam proses atau cara pendekatan yang digunakan oleh seorang pemimpin untuk mempengaruhi perilaku bawahan dalam berbagai situasi adalah gaya kepemimpinan. Gaya yang umum adalah otokratik, demokrasi, dan laissez-faire (Potter dan Perry, 2005).

Gaya kepemimpinan otokratik merupakan gaya kepemimpinan yang menggunakan kekuatan pribadi dan kekuatan jabatan untuk dapat mempertahankan tanggung jawabnya dalam mencapai tujuan. Pemimpin otokratik


(25)

mempertahankan seluruh otoritas dan tanggung jawabnya serta perhatian utamanya pada pencapaian tugas dan tujuan. Pemimpin otokratik yang bekerja di bidang keperawatan sangat baik bekerja pada saat kritis dan mengambil keputusan (Potter dan Perry, 2005).

Gaya kepemimpinan demokrasi merupakan pendekatan yang berpusat pada orang dimana mengizinkan pekerja lebih mengontrol dan berpartisipasi secara indivual dalam proses pembuatan keputusan. Pemimpin demokrasi berfungsi memfasilitasi pencapaian tujuan sambil menekankan nilai dari masing masing individu. Pemimpin dengan gaya ini memperlakukan stafnya sebagai orang yang dewasa dan mengharapkan pandangan yang sama dari stafnya (Potter dan Perry, 2005).

Gaya kepemimpinan laissez-faire adalah pimpinan yang memberikan kebebasan kepada staf dalam melakukan tugas, tidak ada pengawasan dari atasan, aktivitas pimpinan rendah, tanggung jawab diberikan pada staf, hasil yang dicapai memiliki kualitas yang buruk dan tidak efisien. Pemimpin laissez-faire mengiginkan setiap orang merasakan kebebasan untuk melakukan “segala sesuatu bagi dirinya” dan sebagai hasil, tidak ada perasaan diatur kecuali diberikan oleh kelompok atau pemimpin informal.Tipe kepemimpinan ini sangat sesuai diterapkan pada kelompok profesional yang memiliki motivasi yang sangat tinggi (Potter dan Perry, 2005). 

   


(26)

BAB 3

KERANGKA PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep dalam penelitian ini menjelaskan dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Berdasarkan teori dan tujuan yang diteliti dalam penelitian ini maka kerangka konseptualnya dapat digambarkan sebagai berikut:

Skema 1. Kerangka Konsep Dimensi-Dimensi Kepuasan Kerja Perawat Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Dimensi kepuasan kerja perawat:

- Lingkungan kerja tidak langsung

- Lingkungan kerja langsung

Puas Tidak Puas


(27)

3.2 Defenisi Operasional

Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur Skala Kepuasan Kerja Dimensi kepuasan kerja : 1.Lingkungan kerja langsung 2.Lingkungan kerja tidak langsung

Suatu kondisi yang dirasakan oleh perawat yang bekerja di ruang rawat inap RSU Bunda Thamrin Medan yang meliputi lingkungan kerja langsung dan lingkungan kerja tidak langsung.

Suatu kondisi di tempat kerja yang dirasakan puas dan disadari oleh perawat pelaksana di RSU Bunda Thamrin Medan yang meliputi peneriman gaji, pemberian promosi, penetapan penjadwalan kerja, penerimaan pertumbuhan dan pengembangan diri. Suatu kondisi di tempat kerja yang dirasakan puas dan disadari secara tidak langsung oleh perawat pelaksana di RSU Bunda Thamrin Medan yang meliputi tantangan pekerjaan, suasana kerja, interaksi, dan gaya kepemimpinan. Kuesioner dengan 30 pernyataan dengan pilihan jawaban yaitu: sangat puas, puas, tidak puas, atau sangat tidak puas.

Kuesioner dengan 12 pertanyaan dengan pilihan jawaban yaitu: sangat puas, puas, tidak puas, atau sangat tidak puas.

Kuesioner dengan 18 pertanyaan dengan pilihan jawaban menggunakan

skala likertyaitu: sangat puas, puas, tidak puas, atau sangat tidak puas.

Puas: 90-120 Tidak puas: 60-89

Nilai diperoleh yang paling rendah: 60 dan skor tertinggi: 120

Puas: 36-48 Tidak puas: 24-35

Nilai diperoleh yang paling rendah: 24 dan skor tertinggi: 48

Puas: 37-72 Tidak puas: 1-36

Nilai diperoleh yang paling rendah: 36 dan skor tertinggi: 72 Ordinal Ordinal Ordinal    


(28)

BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif eksplorasi yang bertujuan mengidentifikasi dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

4.2 Populasi dan Sampel Penelitian

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.Berdasarkan data dari Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan bagian manajemen keperawatan bahwa jumlah perawat adalah 130 perawat yang berada di ruang rawat inap.

4.2.2 Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang memenuhi kriteria penelitian dan dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sampel juga harus bersifat representatif, maksudnya sampel dapat mewakili populasi yang ada sehingga dapat menggambarkan keadaan populasi penelitian. Semakin banyak sampel, maka hasil penelitian mungkin akan lebih representatif dan memberikan gambaran tentang populasi yang sesungguhnya. Besar kecilnya sampel sangat dipengaruhi oleh rancangan dan ketersediaan subjek tersebut. Dengan kata lain semakin besar sampel, semakin mengurangi angka kesalahan (Nursalam, 2009).


(29)

Penentuan jumlah sampel yang dilakukan menggunakan teknik purposive sampling yaitu dengan pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri (Notoatmodjo, 2010).Keseluruhan populasi adalah 130 perawat.

Pengambilan sampel (populasi sudah diketahui) teknik pengambilan sampelnya dengan menggunakan rumus dari Taro Yamane (Riduwan, 2004) yaitu:

Keterangan: n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = Persisi yang ditetapkan (0.05)

Menggunakan rumus tersebut maka jumlah sampel:

. 5

. 5

. 5 . 5


(30)

Adapun kriteria inklusi adalah:

1. Perawat yang tidak dalam masa orientasi kerja 2. Perawat tidak dalam masa tugas belajar

3. Perawat yang tidak sedang melakukan cuti kerja 4.3 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perawat di ruang rawat inap di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan yang beralamat di Jalan Sei Batang Hari No. 28-30 Medan.Penelitian ini dilakukan mulai September 2013- Juli 2014.

Alasan peneliti memilih Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan adalah rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit swasta, yang belum pernah dilakukan penelitian tentang analisis dimensi kepuasan kerja perawat.

4.4 Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan pertimbangan etik, yaitu memberi penjelasan kepada calon responden peneliti tentang tujuan penelitian dan prosedur pelaksanaan penelitian. Apabila calon responden bersedia, maka responden dipersilahkan untuk menandatangani informed consent. Tetapi jika calon responden tidak bersedia, maka calon responden berhak untuk menolak dan mengundurkan diri selama proses pengumpulan data berlangsung. Penelitian ini tidak menimbulkan resiko bagi individu yang menjadi responden, baik resiko fisik maupun psikis. Kerahasiaan catatan mengenai data responden dijaga dengan tidak menuliskan nama responden pada instrumen dan peneliti memusnahkan instrument setelah proses penelitian selesai. Data-data yang diperoleh dari responden juga hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.


(31)

Etika penelitian dilakukan sebelum menyebarkan kuesioner kepada responden.Sebelum pengambilan data, penelitian telah dikaji dan diputuskan oleh Komisi Etik Penelitian Kesehatan Fakultas Keperawatan USU bahwa penelitian telah layak dan diteruskan.

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner merupakan sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya (Arikunto, 2010).

4.5.1 Kuesioner Data Demografi

Data demografi terdiri dari inisial nama inisial, jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan lama bekerja sebagai perawat. Pengisian dilakukan dengan mengisi jawaban untuk pertanyaan inisial nama, umur dan lama bekerja sebagai perawat. Sedangkan pengisian dengan menggunakan check list untuk jawaban jenis kelamin, dan pendidikan terakhir. Hasil pengumpulan data pada subvariabel umur tidak dikategorikan.Data pada subvariabel jenis kelamin, pendiddikan terakhir, dan lama kerja sebagai perawat dikategorikan.

4.5.2 Kuesioner Dimensi Kepuasan Kerja

Kuesioner dimensi kepuasan kerja bertujuan untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat di RSU Bunda Thamrin Medan. Pernyataan kuesioner terdiri dari 30 pernyataan dengan skor tertinggi adalah 120 dan skor terendah adalah 60 dengan rumus interval ( Wahyuni, 2011) :


(32)

Range (R) adalah hasil selisih dari nilai tertinggi dengan nilai terendah, yaitu 120-60 =60. Pembagian kategori (K) adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel, dalam penelitian in sebelumnya ada 4 kategori yaitu sangat tidak puas dengan nilai 1, tidak puas dengan nilai 2, puas dengan nilai 3, dan sangat puas dengan nilai 4. Kemudian keempat kategori tersebut dikategorikan menjadi 2 kategori yaitu tidak puas (1,2) dan puas (3,4) sehingga didapat Interval (I) = 60/2= 30 dengan nilai 60-89 termasuk kategori tidak puas dan nilai 90-120 termasuk kategori puas. .

Kuesioner ini terdiri dari 30 pernyataan yang mencakup pernyataan dari 2 dimensi kepuasan kerja. Dimensi lingkungan kerja langsung yaitu nomor 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 14, 15, dan 16 (puas = 36-48, tidak puas= 12-35), dan dimensi lingkungan kerja tidak langsung yaitu nomor 10, 11, 12, 13, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29,dan 30 (puas=54-72, tidak puas=36-54).

Kuesioner juga terdapat sebuah pertanyaan terbuka tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Peneliti mengarahkan responden untuk mengungkapkan salah satu yang paling memberikan rasa puas dan rasa tidak puas, tapi dalam lingkup item dari dimensi lingkungan lansung (promosi, peningkatan dan pengembangan diri, gaji, dan jadwal kerja) maupun dimensi tidak langsung (tantangan kerja, suasana kerja, interaksi, dan kepemimpinan).


(33)

4.6 Uji Validitas dan Reliabilitas

4.6.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau keshahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitasi instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud (Arikunto, 2010).

Uji validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur apa yang diukur (Arikunto, 2010). Uji validitas telah dilakukan di Rumah Sakit Umum Advent Medan dengan 30 responden pada bulan maret 2014.Uji validitas dilakukan dengan validitas konstruk dimana pengujian pernyataan kuesioner dinyatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel (0,36), sedang pernyataan dinyatakan tidak valid jika r hitung lebih kecil dari r tabel (0,36) (Sugiyono, 2006). Pada 30 pernyataan di kuesioner terdapat hasil lebih kecil dari 0,36 (pernyataan no 1, 2, 3, 4, 16, 21), maka kalimat pada pernyataan di masing-masing variabel telah direvisi dan diuji kembali oleh peneliti sehingga semua pernyataan di kuesioner telah valid (lebih besar dari 0.36).

4.6.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat pengukuran dapat dipercaya atau diandalkan. Hal ini berarti sejauh mana alat tersebut tetap konsisten bila dilakukan beberapa kali dengan menggunakan alat


(34)

dilakukan sebelum pengumpulan data terhadap 30 orang responden yang memenuhi kriteria sampel di Rumah Sakit Umum Advent Medan pada bulan maret 2014.

Reliabilitas dilakukan dengan menggunnakan Cronbach’s alpha coefficient, dengan 1.00 menunjukkan reliabilitas sempurna dan 0.00 menunjukkan tidak reliabel. Hasil uji reliabilitas dapat diterima jika hasil uji reliabilitas (r hasil ) lebih besar dibandingkan dengan 0.8 ( r tabel) ( Hamid, 2008). Jika r hasil lebih besar dari r tabel maka pernyataan tersebut reliabel.Hasil reliabilitas yang didapatkan pada uji instrumen adalah 0.910.

4.7 Metode Pengumpulan Data

Pada tahap awal pengumpulan data peneliti mengajukan permohonan izin pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara, kemudian setelah permohonan izin telah diperoleh, peneliti mengajukan surat permohonan penelitian ke bagian personalia di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan.

Setelah melalui prosedur administrasi di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan. Kemudian peneliti berkoordinasi dengan kepala bidang keperawatan Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin medan menyaring data responden yang ada di ruang rawat inap. Kemudian setelah mendapatkan data responden yang sesuai kriteria penelitian, peneliiti berkoordinasi dengan kepala ruangan untuk membantu menyebarkan kuesioner untuk masing-masing responden di ruang rawat inap yang dilakukan oleh peneliti.


(35)

Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara mengambil lebih kurang 15-20 responden setiap harinya selama dua minggu untuk seluruh ruang rawat inap pada shift pagi, dan sore di 11 lantai Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin. Perawat yang dinas malam maka peneliti temui perawat pelaksana tersebut pada pagi harinnya setelah/sebelum melakukan operan shift. Peneliti menyebarkan kuesioner dengan bantuan kepala ruangan mengumpulkan perawat sebelum/ setelah operan shift, kemudian peneliti menjelaskan tentang tujuan penelitian, mamfaat penelitian, dan proses penelitian, lalu mempersilahkan responden membaca surat izin responden, dan bila responden bersedia maka responden dipersilahkan menandatangani surat persetujuan tersebut.

Peneliti mempersilahkan responden mengisi kuesioner dengan memberikan waktu 10-20 menit, dan menyediakan waktu kepada responden yang bertanya tentang pernyataan/pertanyaan yang tidak dimengerti atau kurang dipahami.Setelah selesai pengumpulan data maka peneliti mengecek kembali kelengkapan dan jumlah seluruh kuesioner yang telah diisi responden.

4.8 Analisis Data

Semua data yang telah terkumpul dianalisis melalui beberapa tahapan.Tahap pertama adalah editing yaitu memeriksa kelengkapan data dan memastikan bahwa semua pilihan dalam kuesioner telah diisi sesuai dengan petunjuk. Tahap kedua adalah kode (coding) yaitu memberi angka tertentu pada kuesioner untuk mempermudah analisa data pada waktu melakukan tabulasi analisa data.Selanjutnya pengolahan data dilakukan dengan sistem komputerisasi


(36)

menggunakan analisa deskriptif yang disajikan dalam bentuk narasi, table distribusi frekuensi dan persentase.

Pada peneliti ini, analisa data dengan metode statistik univariat digunakan untuk data demografi. Hasil analisa data demografi yaitu jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, dan pengalaman kerja sebagai perawat diolah dalam data distribusi frekuensi dan persentase.

                                   


(37)

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini menguraikan gambaran hasil penelitian tentang dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan setelah dilakukan pengumpulan data sejak tanggal 12 Maret 2014 sampai dengan 26 Maret 2014.

5.1.1 Karakteristik Responden

Tabel 5.1 Distribusi frekuensidan persentase karakteristik perawat berdasarkan data demografi di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 2014 (n=98)

Karakteristik Responden Frekuensi (F) Persentase (%)

1. Jenis Kelamin

─ Perempuan

─ Laki-laki 2. Usia

─ 21-25 tahun

─ 26-35 tahun

─ 36-45 tahun 3. Pendidikan Terakhir

─ Diploma

─ Sarjana 4. Pengalaman kerja

─ Singkat (0-1 tahun)

─ Sedang (1<x<5tahun)

98 0 50 46 2 79 19 40 58 100 0 51.03 46.94 0.03 80.6 19.4 40.8 59,2

Jumlah 98 100

Berdasarkan pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa jenis kelamin perawat seluruhnya perempuan 100% dengan rentang usia hampir tidak ada perbedaan


(38)

berpendidikan diploma 80.6% dan dengan pengalaman kerja yang hampir tidak ada perbedaan antara pengalaman kerja singkat 0-1 tahun 40.8% dengan pengalaman kerja sedang 1<x<5tahun 59.2%.

5.1.2 Analisa data

Distribusi frekuensi dan distribusi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan.

Tabel 5.2 Distribusi frekuensi dan persentase kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 2014 ( n=98)

Kepuasan Kerja Frekuensi (F) Persentase (%)

Puas Tidak Puas 57 41 58.16 41.84

Jumlah 98 100

Berdasarkan tabel 5.2 diatas diperoleh data kepuasan kerja perawat menyatakan puas 58.16% dan perawat menyatakan tidak puas 41.84%.

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi dan persentase dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 2014 ( n=98)

Dimensi Kepuasan Kerja Frekuensi (F) Persentase (%)

Lingkungan kerja tidak langsung

─ Puas

─ Tidak Puas

Lingkungan kerja langsung

─ Puas

─ Tidak Puas

45 53 55 43 45.92 54.08 56.12 43.88

Jumlah 98 100

Berdasarkan tabel 5.3 diatas diperoleh data dimensi kepuasan kerja perawat di dimensi lingkungan kerja tidak langsung menyatakan puas sebanyak 45.92 dan lebih dari setengah perawat menyatakan tidak puas 54.09%.Dimensi lingkungan


(39)

kerja langsung lebih dari setengah perawat menyatakan puas 56.12% dan perawat yang menyatakan tidak puas sebanyak 43.88%.

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi dan persentase item dimensi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 2014 (n=98)

Item Dimensi Kepuasan Kerja Frekuensi (F) Persentase (%)

Lingkungan Kerja Langsung

1. Promosi

─ Puas

─ Tidak puas

2. Peningkatan dan Pengembangan Diri

─ Puas

─ Tidak puas

3. Gaji

─ Puas

─ Tidak puas

4. Penjadwal Kerja

─ Puas

─ Tidak puas

Lingkungan Kerja Tidak Langsung

1. Tantangan Kerja

─ Puas

─ Tidak puas

2. Suasana Kerja

─ Puas

─ Tidak Puas

3. Interaksi

─ Puas

─ Tidak Puas

4. Kepemimpinan ─ Puas

─ Tidak Puas

69 29 75 23 53 45 78 20 72 27 79 19 68 30 84 14 70.41 29.59 76.53 23.47 54.08 45.92 79.59 20.41 72.45 27.55 80.61 19.39 69.39 30.61 85.71 14.29

Jumlah 98 100

Pada tabel 5.4 dilihat bahwa item dari dimensi lingkungan kerja langsung yaitu promosi perawat menyatakan puas 70.41%. Peningkatan dan pengembangan diri perawat menyatakan puas 76.53%.Jadwal kerja perawat menyatakan puas


(40)

Pada tabel 5.4 juga dapat dilihat bahwa item dari dimensi lingkungan kerja tidak langsung yaitu tantangan kerja perawat menyatakan puas 72.45%. Suasana kerja dengan mayoritas perawat menyatakan puas 80.61%. Interaksi dengan lebih dari setengahperawat menyatakan puas sebanyak 69.39%.Gaya kepemimpinan dengan mayoritas perawat menyatakan puas 85.71%.

5.2 Pembahasan

Kepuasan kerja merupakan suatu bentuk sikap positif terhadap pekerjaannya yang memiliki kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan nilai yang berlaku pada dirinya.Kepuasan kerja menunjukkan kesesuaian antara harapan individu dengan imbalan yang di berikan (Robbins & Judge, 2009).

Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa keseluruhan kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan lebih dari setengah menyatakan puas 58.16%. As’ad (1995) menyatakan bahwa terbentuknya perasaan yang menyenangkan dan mencintai pekerjaanya muncul ketika pekerja merasa puas dengan pekerjaanya. Sementara hasil penelitian Panjaitan (2005) bahwa 59.5% perawat menyatakan puas karena menyenangi dan mencintai pekerjaan yang dilakukannya. Worell (2004) menyatakan bahwa perawat yang mempunyai kepuasan kerja yang tinggi akan lebih bertahan dengan kebijakan dan tetap bertahan di institusi tempat bekerjanya. Setidaknya merencanakan untuk tetap tinggal di posisi saat ini setidaknya lima tahun lagi. Serta Hasibuan (2002) menyatakan bahwa perawat yang merasa puas dengan pekerjaannya bersamaan akan meningkatnya kinerja dan produktifitas dalam bekerja, baik ketepatan dan komitmen kerja.


(41)

Kepuasan kerja mempunyai 2 dimensi yaitu dimensi lingkungan kerja langsung dan dimensi lingkungan kerja tidak langsung.Dimensi lingkungan kerja langsung terdiri dari promosi, peningkatan dan pengembangan diri, penjadwalan kerja, dan gaji.Sedangkan dimensi lingkungan kerja tidak langsung terdiri dari tantangan kerja, suasana kerja, interaksi, dan kepemimpinan.

Promosi adalah kesempatan peningkatan jenjang karir/ kenaikan jabatan. Griffin (2004) mengemukakan bahwa pemberian kesempatan kepada perawat untuk dapat naik pangkat merupakan suatu upaya dalam memenuhi kepuasan perawat dalam melaksanakan pekerjaan. Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa promosi memberikan perawat merasa puas sebanyak 70.41%. Sementara hasil penelitian Lestari (2007) menunjukkan bahwa 73.5% perawat menyatakan puas dengan promosi yang diberikan, dengan pemberian promosi yang adil dan berkelanjutan diberikan pihak rumah sakit memotivasi kerja perawat.

Peningkatan dan pengembangan diri adalah kesempatan untuk mengembangkan dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, keahlian melalui pendidikan dan pelatihan.Peningkatan dan pengembangan diri digunakan untuk memulihkan keadaan, mengurangi kejenuhan dalam pekerjaan dengan menyertakan beberapa kegiatan yang dapat memperkaya keterampilan dan memberikan suasana baru bagi perawat (Gillies, 1994). Hasil penelitian bahwa item dari dimensi lingkungan kerja langsung yaitu peningkatan dan pengembangan diri, perawat menyatakan puas 76.53%. Hasil penelitian ini


(42)

dengan peningkatan dan pengembangan diri, pemberian peningkatan dan pengembangan diri mengurangi kejenuhan bekerja yang melakukan hal yang sama dalam waktu yang lama. Menurut As’ad (1995) pemberian kesempatan untuk mendapatkan pendidikan lebih lanjut dapat meningkatkan kepuasan dalam bekerja dan meningkatkan prestasi kerja perawat.

Penjadwalan kerja perawat berdasarkan shift kerja. Perawat setiap harinya bekerja dibagi dengan 3 shift yaitu shift pagi 08.00- 14.00, shift sore 14.00-20.00, dan shift malam 20.00-08.00 (SDM, 2014). Penjadwalan kerja perawat disesuaikan dengan isi Undang-Undang no 12 tahun 1948 dalam pasal 10 ayat (1) yang berbunyi “buruh tidak boleh menjalankan pekerjaan lebih dari 7 jam sehari dan 40 jam seminggu (Iman, 2001).” Hasil yang diperoleh dari penelitian menunjukkan bahwa 79.59% perawat menyatakan puas dengan penjadwalan kerja yang ditetapkan. Sementara hasil penelitian Kaldani (2005) bahwa 75% perawat menyatakan puas dengan penjadwalan kerja.Perawat merasa jadwal kerja yang diberikan sangat sesuai dengan karena dapat diatur dan disesuaikan dengan kebutuhan dan keperluan (Sitorus, 2011).

Gaji merupakan salah satu elemen faktor finansial yang penting dalam kepuasan kerja.Finansial menjadi dorongan bagi individu.Hasil yang diperoleh dari gaji, perawat menyatakan puas 54.08%.Tetapi dari hasil penelitian diketahui bahwa umumnya perawat mengeluhkan dengan ketidakpuasan dalam pemberian bonus/insentif dari rumah sakit. Hal ini diperoleh dari pertanyaan terbuka yang dilampirkan di kuesioner tentang komentar kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Bunda Thamrin Medan, 70% perawat menyatakan bahwa kurang puas pada


(43)

pemberian bonus dan perlu ditingkatkan . Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan tidak jarang perawat mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan dengan sejumlah rewardfinansial yang diperolehnya (As’ad, 2008).

Tantangan kerja adalah pemicu dalam pekerjaan, keberanian menerima tantangan memacu diri dalam bekerja tanpa mengurangi kualitas pekerjaan. Rasa tertantang dalam bekerja mendorong perawat bekerja lebih giat dan memberikan rasa puas.Tantangan dalam bekerja merupakan penunjang kepuasan bekerja (As’ad, 1995).Hasil yang diperoleh dari penelitian bahwa tantangan kerja, perawat menyatakan puas 72.45%.Sementara hasil penelitian Marwan (2009) bahwa 71% perawat menyatakan puas dengan tantangan kerja. Menghadapi tantangan dalam pekerjaan yang dicintai akan mendorong perawat bekerja semakin giat (Simamora, 2012).

Hasil penelitian menunjukkan suasana kerja, perawat menyatakan puas 80.61%.Sementara hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Panjaitan (2012) bahwa 82.7% perawat menyatakan puas dengan suasana kerja. Perawat yang bekerja pada lingkungan kerja yang suportif dan mendorong dapat menciptakan suasana kerja yang memotivasi dan sebaliknya jika perawat bekerja pada lingkungan kerja yang tidak suportif dan tidak mendorong maka akan dapat menciptakan suasana yang tidak memotivasi, sehingga lingkungan kerja sebagai faktor yang penting dalam meningkatkan kepuasan kerja (Suyanto, 2009). Suasana kerja mempengaruhi baik atau buruknya aktivitas kerja perawat berjalan (Baumann, 2007).


(44)

Interaksi suatu hubungan antara dua individu atau lebih yang saling mempengaruhi (As’ad, 1995).Hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi, perawat menyatakan puas 69.39%.Sementara hasil penelitian Syahputrawan (2010) bahwa 71% perawat menyatakan puas dengan interaksi. Luthans (2009) menjalin hubungan dengan rekan kerja/atasan yang saling mendukung akan memberikan kepuasan kerja, dan meningkatkan kenyamanan individu dalam bekerja. Rasa saling mendukung dalam pelayanan keperawatan mengupayakan terbinanya saling percaya dalam pelaksanaan aktivitas keperawatan yang berkualitas (Swanburg, 1999).

Kepemimpinan adalah suatu proses interaktif yang dinamis yang mencakup tiga dimensi yaitu pimpinan, bawahan, dan situasi, dimana ketiga dimensi tersebut saling mempengaruhi untuk menciptakan kondisi di tempat bekerja (Swanburg, 1999). Marquis dan Huston (2010) menyatakan hubungan pihak pimpinan dengan bawahan sangat penting, terutama meningkatkan produktifitas kerja perawat. Hasil penelitian yang diperoleh bahwa kepemimpinan, 85.71% perawat menyatakan puas. Penelitian ini sejalan dengan penelitian Berghneu (2006) bahwa 90% perawat menyatakan puas pada kepemimpinan. Pemimpin memilliki kewajiban memberi perhatian terhadap terpenuhinya kepuasan kerja bawahannya (Suarli, 2009).

Ghiselli dan Brown (As’ad, 1995) menyatakan bahwa kepuasan kerja individu dapat meningkat melalui perhatian terhadap hubungan baik dari pimpinan dengan bawahan, sehingga seorang individu lebih merasa bahwa dirinya merupakan bagian yang penting dari organisasi kerja (sense of


(45)

belonging).Komunikasi yang lancar antara perawat dengan atasan termasuk alasan seorang perawat menyukai dan merasa puas dengan pekerjaannya.

Analisis pertanyaan terbuka tentang kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin, dari pertanyaan tersebut 70% perawat merasa tidak puas pada dimensi gaji, perawat mengeluhkan kurangnya pemberian bonus kerja. Hal lain menunjukkan 30% perawat merasa tidak puas pada dimensi peningkatan dan pengembangan diri, dan promosi. Karena kurangnya kesempatan yang diberikan dari pihak rumah sakit. Kesempatan promosi ataupun peningkatan dan pengembangan diri merupakan pencegahan atau penghilang stress kerja yang berlebihan menunjukkan pengaruh buruk dimana mempengaruhi kepuasan kerja individu (Gillies, 1994).

Namun 82% perawat merasa puas dengan kepemimpinan, dimana kepala ruangan bersifat kekeluargaan dan fleksibel pada perawat sehingga tidak tercipta kekakuan atau jarak tingkatan antar atasan dengan bawahan. Hubungan baik dari bawahan dan atasan meningkatkan kepuasan kerja individu (As’ad, 1995).

           


(46)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul dimensi-dimensi kepuasan kerja di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan 58.16% menyatakan puas dan 41.84% menyatakan tidak puas.

2. Dimensi lingkungan kerja langsung yang meliputi promosi, pertumbuhan dan pengembangan diri, penjadwalan kerja, dan gaji perawat menyatakan puas 45.92% dan penjadwalan kerjadominan perawat menyatakan puas yaitu 79,59%.

3. Dimensi lingkungan kerja tidak langsung yang meliputi tantangan kerja, suasana kerja, interaksi, dan kepemimpinan lebih dari setengah perawat menyatakan puas 56.12%, dan kepemimpinan dominan perawat menyatakan puas 85.71%.

6.2 Saran

6.2.1 Pendidikan Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan informasi yang baik bagi mahasiswa keperawatan agar dapat saling berbagi pengetahuan dan meningkatkan kognitif tentang dimensi-dimensi kepuasan kerja perawat.


(47)

6.2.2 Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Rekomendasi untuk pihak manajer keperawatan agar dan terus meningkatkan kepuasan kerja perawat dengan cara meningkatkan pengembangan diri perawat, reward, dan interaksi perawat dengan rekan kerja atau tim kesehatan lain.

6.2.3 Peneliti selanjutnya

Pada penelitian ini semua variabel didapatkan dengan hasil baik.Penelitian dengan menggunakan kuesioner kemungkinan tidak menunjukkan keadaan yang sebenarnya karena bisa saja perawat mengisi dengan kurang jujur.Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk melakukan wawancara mendalam dengan perawat.

             

         


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Aditama, T. (2000) Manajemen Adsministrasi Rumah Sakit.Jakarta : UI-Press

Ahmad, dkk. (2013). The Influence of Leadership Style on Job Satisfaction among Nurses. Diambil tanggal 1 desember 2013 dari http://www.ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/download/28603/17110

Arikunto, S. (2010).Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.Yogyakarta: Rineka Cipta.

As’ad, M. (2000).Psikologi Industri, edisi IV. Yogyakarta : Lyberti

Baumann, A. (2007). Positive Practise Environment: Quality Workplaces = Quality Patient Care, International Council of Nurses. Diambil tanggal 6 desember 2013 dari http://www.icn.ch/matters_ppe.htm

Gatot, D. B. & Adisasmito, W. (2005).Hubungan Karakteristik Perawat, Isi Pekerjaan dan Lingkungan Pekerjaan terhadap Kepuasan Kerja Perawat di Instalasi Rawat Inap RSUD Gunung Jati Cirebon. Diambil tanggal 9 desember 2013 dari http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/viewFile /347/343

Gillies, D. E. (1989).Manajemen Keperawatan Edisi 2. Alih bahasa: Sukmana, D., & Sukman, R. W. Philadelphia: WB Saunders Company.

Hamid, A. Y. S. (2008). Riset Keperawatan, konsep, etika, instrumental. (Edisi Kedua).

Jakarta: Penerbit Kedokteran EGC

Hartuti, A.(2007). TingkatKepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit Umum Daerah Pemalang 2007.Diambil tanggal 30 september 2013 dari http://skripsi.com/bitstream/123456789/384/1/Hartuti%20kepuasankerja%20098 %200801112913.pdf

Hidayat, A. (2008). Pengantar Konsep dasar Keperawatan Edisi 2.Jakarta: Salemba Medika.

Huber, D. (2000). Leadership and Nursing Care Management.Second editon. Philadelphia: W. B. Saunders Company.

Lephalala, R. P. & Ehlers, V. J. & Oosthuizen, M. J. (2008).Factor Influencing Nurses’ Job Satisfaction in Selected Private Hospital in England. Diambil tanggal 9 desember 2013 dari http://www.curationis.org.za/index.php /curation/article/viewFile/1040/976


(49)

Marquis, B. L. & Huston, C.J. (2010).Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Jakarta: EGC.

Marquis, B.L. & Huston, C. J. (2006).Leadership Roles and Management Functions in Nursing: Theory and ApplicationFifth Edition. Philadelphia: Lippincott Williams & Willkins.

Milt, D.G. & Fitzpatrick, J. J. (2010).Nurse Practitioners’ Job Satisfaction and Intent to Leave Current Positions, The Nursing Profession, and The Nurse Practitioner as a Direct Care Provider. Diambil tanggal 1 desember 2013 dari http://fpb.case.edu/new/Docs/FitzpatrickNPsJobSatisfaction_Dec10.pdf

Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Nursalam, (2007).Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional Edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Nursalam, (2009).Konsep dan Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan (Pedoman Skripsi, Tesis dan Istrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Potter & Perry, (2005).Buku Ajar fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik Edisi 4. Jakarta: EGC.

Ramadani, E.W.(2012). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat.Diambil tanggal 30 september 2013 dari http://repository.unri.ac.id/bitstream/123456789/384/1/Eka%20Widiya%20Rama

dani%200801112913.pdf

Robbins, S. P. (2003). Perilaku Organisasi. Jakarta : PT. Indeks Kelompok Gramedia Riduwan,.(2004). Metode dan Teknik Menyusun Tesis.Jakarta: Alfabeta.

SHRM, (2011).Employee Benefits - Society for Human Resource Management.Diambil

tanggal 1 november 2013 dari http://www.shrm.org/research/surveyfindings/articles/documents/2011_emp_bene

fits_report.pdf

Siagian, Sondang. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta Siagian, S. (1989) Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara


(50)

Sitorus, R.& Panjaitan, R. (2011). Manajemen Keperawatan: Manajemen Keperawatan di Ruang Rawat. Jakarta: Sagung Seto.

Suarli,S.& Bahtiar, Y. (2009). Manajemen Keperawatan dengan Pendekatan Praktis.Jakarta: EMS

Swanburg, R.C. (2000). Pengantar Kepemimpinan dan manajemen keperawatan untuk Perawat Klinis. Jakarta: EGC.

Swanburg, R.C.& Swanburg, L.C. (2001). Pengembangan Staf Keperawatan. Jakarta: EGC.

Wibowo,.(2007).Manajemen Kinerja. Jakarta: Rajawali Pers

Zaghloul, A.& Hussaini,M. .& Bassam,N.(2008). Intention to Stay and Nurses’ Satisfaction Dimensions.Diambil tanggal 9 desember 2013 dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/article/PMC3004551/

                           


(51)

Lampiran 1

No responden:

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Saya yang bernama Henny Isnainy / 101101126 adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan . Saat ini saya sedang melakukan penelitian “Dimensi-Dimensi yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan”. Penelitian ini merupakan salah satu kegiatan dalam penyelesaian tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saya mengharapkan jawaban yang bapak/ibu berikan sesuai dengan pendapat bapak/ibu sendiri dan tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya menjamin kerahasiaan pendapat dan identitas Informasi yang bapak/ibu berikan hanya akan digunakan untuk mengembangkan Ilmu Keperawatan dan tidak akan digunakan untuk maksud-maksud lain.

Partisipasi bapak/ibu dalam penelitian ini bersifat bebas untuk ikut menjadi responden penelitian atau menolak tanpa sanksi apa pun. Jika bapak/ibu berkenan menjadi responden penelitian ini, silahkan bapak/ibu menandatangani kolom di bawah ini. Terima kasih atas partisipasi Bapak/ Ibu dalam penelitian ini..


(52)

Lampiran 2

INSTRUMEN PENELITIAN

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner untuk mengidentifikasi dimensi-dimensi yang mempengaruhi kepuasan kerja. Kuesioner ini digunakan dalam pengumpulan data yang terdiri dari 2 bagian yaitu:

Bagian 1. Kuesioner Data Demografi Bagian 2.Kuesioner Kepuasan Kerja


(53)

KUESIONER PENELITIAN

Dimensi-Dimensi yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja

Perawat di Rumah Sakit Umum Bunda Thamrin Medan

Tanggal :

Bagian 1 : Kuesioner Data Demografi

Petunjuk Pengisian :

a. Isilah Data responden dibawah ini

b. Berikan tanda check list (√) pada salah satu jawaban yang sesuai dengan anda.

c. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan kepada peneliti

Data Responden :

1. Inisial Nama :

2. Umur : _____Tahun

3. Jenis Kelamin : Laki-laki Perempuan 4. Pendidikan Terakhir : S1 Keperawatan/ Ners

D3 Keperawatan


(54)

Bagian 2 : Kuesioner Kepuasan Kerja

Petunjuk Pengisian:

a. Mohon kesediaan untuk mengisi seluruh pertanyaan yang ada

b. Berikan tanda (√) pada salah satu jawaban yang dianggap paling sesuai dengan kenyataan yang dihadapi

Mengenai aspek berikut apa tingkat kepuasan anda?

No Pernyataan Sangat puas Puas Tidak puas Sangat tidak puas 1. Kesempatan saya untuk melanjutkan

pendidikan dari Rumah sakit ini

2. Dukungan yang diberikan karu dalam pendidikan lanjut

3. Kebijakan dari Rumah sakit ini tentang penelitian perawat

4. Dukungan karu untuk mengikuti kegiatan seminar/pelatihan

5. Keterampilan baru yang ditetapkan di Rumah sakit

6. Kebijakan pengembangan karir untuk perawat di Rumah sakit ini

7. Keterampilan keperawatan yang saya miliki saat ini

8. Perbandingan penghasilan dengan pekerjaan saya saat ini

9. Pemberian bonus kerja dari Rumah sakit 10. Suasana ruangan kerja


(55)

No. Pernyataan Sangat puas Puas Tidak puas Sangat tidak puas 11. Keamanan kerja (misalnya: tersedia

handscoon, masker, dan lain-lain) 12. Peralatan medis yang tersedia

13. Penilaian kerja perawat yang dilakukan karu

14. Kejelasan uraian tugas yang diberikan 15. Jadwal kerja/shift yang ditetapkan karu

setiap bulan

16. Kebijakan Rumah sakit tentang cuti kerja perawat

17. Otonomi saya dalam melaksanakan asuhan keperawatan

18. Otonomi saya dalam mengambil keputusan

19. Kesempatan untuk berinovatif dan kreatif dalam bekerja

20. Kesesuaian pekerjaan yang saya lakukan dengan pendidikan dan keterampilan saya 21. Hubungan saya dengan pasien

22. Hubungan saya dengan sesama perawat 23. Hubungan saya dengan profesi lain

(dokter, farmasi, ahli gizi dan lain-lain) 24. Dukungan dari rekan kerja dalam

melaksanakan pekerjaan

25. Pemecahan masalah dari karu apabila terjadi konflik dengan rekan kerja (perawat/ non perawat)


(56)

No. Pernyataan Sangat puas

Puas Tidak puas

Sangat tidak

puas 27 Sikap pemimpin kepada bawahan

28. Koordinasi kerja di ruangan yang diatur oleh karu

29 Supervisi karu di ruangan

30. Bimbingan dan arahan dari karu

                 

Pertanyaan:

Tuliskan komentar anda tentang kepuasan kerja di Rumah Sakit ini?  

         


(57)

(58)

MingguKe- 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Pengajuanjudulpenelitian

2 Menyusun Bab 1

3 Menyusun Bab 2

4 Menyusun Bab 3

5 Menyusun Bab 4

6 Menyerahkan proposal penelitian

7 Ujiansidang proposal

8 Revisi proposal penelitian

9 UjiValiditas&Reliabilitas

10 Pengumpulan data responden

11 Analisa data

12 Pengajuansidangskripsi

13 Ujiansidangskripsi

14 Revisiskripsi

15 Mengumpulkanskripsi


(59)

Total biaya menyelesaikan penelitian ini, dengan rincian sebagai berikut:

Pembuatan Skripsi

Biaya Print Rp. 100.000

Fotokopi sumber-sumber tinjauan pustaka

Rp. 50.000

Perbanyak skripsi Rp. 60.000

Biaya internet Rp. 100.000

Pengumpulan Data

Biaya izin administrasi penelitian di RSU Bunda Thamrin Medan

Rp. 150.000

Biaya izin administrasi penelitian di RSU Advent Medan

Rp. 100.000

Transportasi Rp. 100.000

Perbanyak Kuesioner Rp. 120.000

Pembelian Souvenir Rp. 300.000

Analisa Data Biaya print (Kertas A4 2 rim) Rp. 80.000

Penjilidan Rp. 100.000

Biaya tidak terduga Rp. 200.000

TOTAL Rp. 1.460.000


(60)

Tabel Distribusi Frekuensi Data Demografi

jeniskelamin umur skore

N Valid 98 98 98

Missing 0 0 0

Mean 2.00 25.94 90.07

Std. Error of Mean .000 .361 .944

Median 2.00 25.00 89.00

Mode 2 26 90

Std. Deviation .000 3.575 9.346

Variance .000 12.780 87.345

Range 0 15 49

Minimum 2 21 69

Maximum 2 36 118

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid perempuan 98 100.0 100.0 100.0

Jenjangpendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid diploma 79 80.6 80.6 80.6

sarjana 19 19.4 19.4 100.0


(61)

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21 6 6.1 6.1 6.1

22 9 9.2 9.2 15.3

23 13 13.3 13.3 28.6

24 8 8.2 8.2 36.7

25 14 14.3 14.3 51.0

26 15 15.3 15.3 66.3

27 9 9.2 9.2 75.5

28 6 6.1 6.1 81.6

29 4 4.1 4.1 85.7

30 2 2.0 2.0 87.8

31 2 2.0 2.0 89.8

32 3 3.1 3.1 92.9

33 2 2.0 2.0 94.9

34 1 1.0 1.0 95.9

35 2 2.0 2.0 98.0

36 2 2.0 2.0 100.0


(62)

Tabel Distribusi Frekuensi Kepuasan Kerja Perawat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 69 1 1.0 1.0 1.0

70 1 1.0 1.0 2.0

74 1 1.0 1.0 3.1

76 1 1.0 1.0 4.1

78 2 2.0 2.0 6.1

80 1 1.0 1.0 7.1

81 2 2.0 2.0 9.2

82 3 3.1 3.1 12.2

83 4 4.1 4.1 16.3

84 3 3.1 3.1 19.4

85 10 10.2 10.2 29.6

86 7 7.1 7.1 36.7

87 4 4.1 4.1 40.8

88 6 6.1 6.1 46.9

89 11 11.2 11.2 58.2

90 16 16.3 16.3 74.5

91 2 2.0 2.0 76.5

92 1 1.0 1.0 77.6

94 2 2.0 2.0 79.6

95 1 1.0 1.0 80.6

96 2 2.0 2.0 82.7

97 1 1.0 1.0 83.7

99 1 1.0 1.0 84.7

100 2 2.0 2.0 86.7

102 1 1.0 1.0 87.8

103 3 3.1 3.1 90.8

105 2 2.0 2.0 92.9

106 1 1.0 1.0 93.9

108 1 1.0 1.0 94.9

113 1 1.0 1.0 95.9

117 2 2.0 2.0 98.0

118 2 2.0 2.0 100.0


(63)

Hasil uji Validitas dan Reliabilitas RSU ADVENT MEDAN

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item

Deleted

item1 90.50 57.224 .413 .911

item2 90.60 58.041 .405 .912

item3 90.57 58.047 .590 .910

item4 90.37 55.895 .395 .910

item5 90.50 54.603 .520 .906

item6 90.50 54.397 .481 .907

item7 90.57 53.978 .599 .905

item8 90.13 54.947 .492 .907

item9 90.60 53.214 .589 .905

item10 90.83 54.695 .445 .908

item11 90.40 53.145 .623 .904

item12 90.97 54.861 .510 .906

item13 90.47 55.223 .583 .906

item14 90.47 57.016 .383 .908

item15 90.40 56.593 .450 .911

item16 90.33 53.609 .532 .906

item17 90.53 54.464 .694 .904

item18 90.57 55.909 .509 .907

item19 90.43 54.806 .604 .905

item20 90.47 56.189 .418 .908

item21 90.17 55.661 .395 .909

item22 90.13 54.120 .607 .905

item23 90.23 54.737 .551 .906

item24 90.40 55.559 .451 .907

item25 90.43 54.599 .536 .906

item26 90.20 54.166 .619 .904

item27 90.40 54.110 .574 .905

item28 90.47 56.395 .383 .908

item29 90.40 55.145 .637 .905

item30 90.40 54.248 .650 .904

Reliability Statistics


(64)

(65)

(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

(72)

(73)

(74)

(75)

(76)

Nama : Henny Isnainy

Tempat Tanggal Lahir : Aekkanopan, 22 juni 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan sei padang gang damai no: 7c Medan

Riwayat Pendidikan :

1. 1997 - 2003 : SD Swasta Sultan Hasannuddin Aekkanopan 2. 2003 -2006 : SMP Swasta Sultan Hasannuddin Aekkanopan 3. 2006 -2009 : SMA Negeri 1 Kualuh Hulu


(1)

(2)

(3)

(4)

   

   


(5)

   

   


(6)

Lampiran 7

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Henny Isnainy

Tempat Tanggal Lahir : Aekkanopan, 22 juni 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jalan sei padang gang damai no: 7c Medan

Riwayat Pendidikan :

1. 1997 - 2003 : SD Swasta Sultan Hasannuddin Aekkanopan

2. 2003 -2006 : SMP Swasta Sultan Hasannuddin Aekkanopan

3. 2006 -2009 : SMA Negeri 1 Kualuh Hulu