30 dan limbah padat. Dari ketiga macam limbah tersebut, limbah cair merupakan
limbah yang paling potensial untuk menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah yang paling banyak dihasilkan adalah senyawa sulfur karena
minyak mentah yang digunakan berkadar sulfur tinggi. PERTAMINA RU VI memiliki unit pemroses yang bertahap untuk pengolahan H
2
S. Kandungan H
2
S yang terdapat dalam off gas akan diolah di unit Amine Treatment. Kandungan H
2
S dan amoniak yang terkandung dalam air sisa proses diolah lagi di seksi Sour Water
Stripper. Tahap ini terdiri dari 2 seksi yaitu seksi Sour Water Stripper SWS dan seksi Spent Caustic Treating. Seksi Sour Water Stripper inilah yang akan
menghasilkan gas H
2
S. Kemudian kandungan sulfur dari off gas Amine Treatment Unit dan unit SWS akandibuang memalui flare.Treated off gas dari Amine
Treatment digunakan sebagai bahan bakar di Fuel Gas System dan sebagai bahan bakuHydrogen Plant steam reforming. Sedangkan treated waterakan diolah
kembali di Effluent Treatment Facility ETF sebelum dibuang ke lingkungan. Sebagian treated water digunakan kembali di CDU dan ARHDM.
4.5.1 Pengolahan Limbah Cair Waste Water Treatment Unit 63
Tujuan utama pengolahan limbah cair adalah mengurangi kandungan BOD, partikel tercampur, serta membunuh mikroorganisme
patogen. Selain
itu, pengolahan
limbah juga
berfungsi untuk
menghilangkan bahan nutrisi, komponen beracun, serta bahan tidak terdegradasi agar konsentrasinya menjadi lebih rendah. Untuk mencapai
tujuan tersebut, maka dibangun unit Sewage dan Effluent Water Treatment di PT. PERTAMINA Persero RU VI Balongan ini. Setelah diambil kadar
sulfurnya di SWS, pengolahan limbah cair dilanjutkan ke unit Sewage dan
31 Effluent Water Treatment. Unit ini dirancang untuk memproses buangan
seluruh kegiatan proses dan area pertangkian dalam batas-batas effluent yang ditetapkan air bersih. Kapasitas unit ini 600 m
3
jam dimana kecepatan effluent didesain untuk penyesuaian kapasitas 180 mmhari curah hujan di
area proses dan utilitas.
4.5.2 Pengolahan Limbah Gas
Limbah gas dari kilang yang masih mengandung sulfur diambil oleh Amine Treatment kemudian diolah di Sulfur Recovery Unit dan
sisanya dibakar di incinerator untuk gas berupa H
2
S dan CO maupun flare gas hidrokarbon.
4.5.3 Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat dari industri minyak adalah katalis sisa dan sludge. Sludge merupakan suatu limbah yang dihasilkan dalam industri minyak
yang tidak dapat dibuang begitu saja ke alam bebas, karena akan mencemari lingkungan. Sludge dihasilkan dari hasil pengolahan limbah
cair di ETF. Pada sludge selain mengandung lumpur, pasir, dan air juga masih mengandung hidrokarbon fraksi berat yang tidak dapat di-recovery
ke dalam proses. Sludge ini juga tidak dapat di buang ke lingkungan sebab tidak terurai secara alamiah dalam waktu singkat.
Pemusnahan hidrokarbon perlu dilakukan untuk menghindari pencemaran lingkungan. Dalam upaya tersebut, PT. PERTAMINA
Persero RU VI Balongan melakukannya dengan membakar sludge dalam suatu ruang pembakar incinerator pada temperatur tertentu. Lumpurpasir
32 yang tidak terbakar dapat digunakan untuk landfill atau dibuang di suatu
area, sehingga pencemaran lingkungan dapat dihindari.
4.6 Laboratorium