29
4.4 Sistem Utilitas
Sistem utilitas mempunyai tujuan untuk menunjang operasi unit-unit proses dengan menyediakan kebutuhan listrik, steam, air pendingin, gas N
2
, fuel gas system, dan sebagainya. Sistem utilitas ini terdiri dari beberapa unit, yaitu:
1. Pembangkit Listrik dan Sistem Distribusi Unit 51
2. Pembangkit Steam Unit 52
3. Water Intake Facility WIF dan Fasilitas Penjenuhan Air
Water Treatment Plant Salam Darma Unit 53 4.
Raw Water dan Potable Water System Unit 54 5.
Demineralize Water Unit Unit 55 6.
Cooling Tower System Unit 56 7.
Sistem Udara dan Instrumen Unit 58 8.
Nitrogen Plant Unit 59 Bahan baku unit utilitas pada PERTAMINA RU VI adalah air dan udara
yang kemudian diolah untuk berbagai keperluan.
4.5 Pengolahan Limbah
Limbah industri minyak bumi umumnya mengandung logam-logam berat, senyawa sulfur dan amin, senyawa kimia berbahaya, serta senyawa-senyawa
hidrokarbon yang mudah terbakar. Hal ini menuntut adanya Refinery Unit limbah agar limbah yang dibuang dapat memenuhi spesifikasi dan persyaratan yang telah
ditetapkan pemerintah. PT. PERTAMINA Persero RU VI Balongan menghasilkan berbagai macam limbah, yang terdiri dari limbah cair, limbah gas,
30 dan limbah padat. Dari ketiga macam limbah tersebut, limbah cair merupakan
limbah yang paling potensial untuk menyebabkan pencemaran lingkungan. Limbah yang paling banyak dihasilkan adalah senyawa sulfur karena
minyak mentah yang digunakan berkadar sulfur tinggi. PERTAMINA RU VI memiliki unit pemroses yang bertahap untuk pengolahan H
2
S. Kandungan H
2
S yang terdapat dalam off gas akan diolah di unit Amine Treatment. Kandungan H
2
S dan amoniak yang terkandung dalam air sisa proses diolah lagi di seksi Sour Water
Stripper. Tahap ini terdiri dari 2 seksi yaitu seksi Sour Water Stripper SWS dan seksi Spent Caustic Treating. Seksi Sour Water Stripper inilah yang akan
menghasilkan gas H
2
S. Kemudian kandungan sulfur dari off gas Amine Treatment Unit dan unit SWS akandibuang memalui flare.Treated off gas dari Amine
Treatment digunakan sebagai bahan bakar di Fuel Gas System dan sebagai bahan bakuHydrogen Plant steam reforming. Sedangkan treated waterakan diolah
kembali di Effluent Treatment Facility ETF sebelum dibuang ke lingkungan. Sebagian treated water digunakan kembali di CDU dan ARHDM.
4.5.1 Pengolahan Limbah Cair Waste Water Treatment Unit 63
Tujuan utama pengolahan limbah cair adalah mengurangi kandungan BOD, partikel tercampur, serta membunuh mikroorganisme
patogen. Selain
itu, pengolahan
limbah juga
berfungsi untuk
menghilangkan bahan nutrisi, komponen beracun, serta bahan tidak terdegradasi agar konsentrasinya menjadi lebih rendah. Untuk mencapai
tujuan tersebut, maka dibangun unit Sewage dan Effluent Water Treatment di PT. PERTAMINA Persero RU VI Balongan ini. Setelah diambil kadar
sulfurnya di SWS, pengolahan limbah cair dilanjutkan ke unit Sewage dan
31 Effluent Water Treatment. Unit ini dirancang untuk memproses buangan
seluruh kegiatan proses dan area pertangkian dalam batas-batas effluent yang ditetapkan air bersih. Kapasitas unit ini 600 m
3
jam dimana kecepatan effluent didesain untuk penyesuaian kapasitas 180 mmhari curah hujan di
area proses dan utilitas.
4.5.2 Pengolahan Limbah Gas
Limbah gas dari kilang yang masih mengandung sulfur diambil oleh Amine Treatment kemudian diolah di Sulfur Recovery Unit dan
sisanya dibakar di incinerator untuk gas berupa H
2
S dan CO maupun flare gas hidrokarbon.
4.5.3 Pengolahan Limbah Padat
Limbah padat dari industri minyak adalah katalis sisa dan sludge. Sludge merupakan suatu limbah yang dihasilkan dalam industri minyak
yang tidak dapat dibuang begitu saja ke alam bebas, karena akan mencemari lingkungan. Sludge dihasilkan dari hasil pengolahan limbah
cair di ETF. Pada sludge selain mengandung lumpur, pasir, dan air juga masih mengandung hidrokarbon fraksi berat yang tidak dapat di-recovery
ke dalam proses. Sludge ini juga tidak dapat di buang ke lingkungan sebab tidak terurai secara alamiah dalam waktu singkat.
Pemusnahan hidrokarbon perlu dilakukan untuk menghindari pencemaran lingkungan. Dalam upaya tersebut, PT. PERTAMINA
Persero RU VI Balongan melakukannya dengan membakar sludge dalam suatu ruang pembakar incinerator pada temperatur tertentu. Lumpurpasir
32 yang tidak terbakar dapat digunakan untuk landfill atau dibuang di suatu
area, sehingga pencemaran lingkungan dapat dihindari.
4.6 Laboratorium
Program Kerja Laboratorium
Bagian Laboratorium memegang peranan penting di kilang, karena pada bagian ini data-data tentang raw material dan produk akan diperoleh. Dengan data-
data yang telah diberikan, maka proses produksi akan selalu dapat dikontrol dan dijaga standar mutunya sesuai dengan spesifikasi yang diharapkan. Bagian
Laboratorium berada di bawah bidang Unit Produksi. Bagian ini memiliki beberapa tugas pokok, yaitu:
a. Mengadakan penelitian dan pengembangan jenis crude minyak lain, selain
crude dari minyak Duri dan Minas yang memungkinkan dapat diolah di PERTAMINA RU VI Balongan.
b. Sebagai kontrol kualitas bahan baku, apakah memenuhi persyaratan sehingga
memberikan hasil yang diharapkan. c.
Sebagai pengontrol kualitas produk, apakah sesuai dengan standar yang ditetapkan.
d. Mengadakan analisa terhadap jenis limbah yang dihasilkan selama operasi
proses kilang pada PT. PERTAMINA Persero RU VI Balongan. Pemeriksaan di Laboratorium meliputi:
a.
Crude oil, terutama crude Duri dan Minas.
b.
Stream produk yang dihasilkan dari unit AHU, RCC, CDU, Hydrogen Plant dan unit-unit lain.
33
c.
Utilitas: air, fuel gas, chemical agent dan katalis yang digunakan.
d.
Intermediate dan finishproduct. Di dalam pelaksanaan tugas, Bagian Laboratorium dibagi menjadi tiga
seksi, yaitu:
Seksi Teknologi TEKNO
Seksi Tekno ini mempunyai tugas antara lain: a.
Mengadakan blending terhadap fuel oil yang dihasilkan, agar dapat menghasilkan octan number yang besar dengan proses blending yang
singkat tanpa penambahan zat kimia lain, seperti TEL, MTBE, atau ETBE.
b. Mengadakan penelitian terhadap lindungan lingkungan pembersihan air
buangan. c.
Mengadakan evaluasi crude Minas dan Duri sebagai raw material. d.
Mendukung kelancaran operasional semua unit proses, ITP, dan utilitas termasuk percobaan katalis, analisa katalis yang digunakan dalam reaktor
dan material kimia yang digunakan di kilang RU VI. e.
Melakukan analisa bahan baku, streamfinish produk serta chemical dengan menggunakan metode pemeriksaan sampel.
Seksi Analitika dan Gas ADG
Seksi ini mengadakan pemeriksaan terhadap sifat-sifat kimia dari bahan baku, intermediate produk dan finish produk serta bahan kimia yang
digunakan, juga analisis gas stream maupun dari tanki. Tugas yang dilakukan antara lain:
34 a.
Mengadakan analisa sampling dan analisa contoh air serta chemical secara instrument dan kimiawi, agar didapatkan hasil akurat.
b. Mengadakan analisa sampling dan analisa secara instrument dan kimiawi
terhadap contoh minyak sesuai dengan metode pemeriksaan sampel. c.
Mengadakan analisa gas masuk dan gas buang dari masing-masing alat jika diperlukan.
d. Mengadakan analisa sampel gas dari kilang dan utilitas serta produk gas
yang berupa LPG, propylene. e.
Mengadakan analisa sampling non rutin shift sample stream gas, LPG, propylene, fuel gas, serta hidrogen.
Seksi Pengamatan
Seksi ini mengadakan pemeriksaan terhadap sifat-sifat fisis bahan baku, intermediate produk dan finish produk. Sifat-sifat yang diamati adalah:
a. Distilasi
b. Spesific Gravity
c. Reid Vapour PressureRVP analisa tekanan uap untuk ignition
gasoline d.
Flash and Smoke Point analisa pembakaran tidak sempurnajelaga e.
Conradson Carbon Residue CCR f.
KinematicViscosity g.
Cooper Strip and Silver Strip analisa kandungan sulfur dan kandungan air
35
4.7 Unit-unit di RU VI Balongan