141 116.854.281  m
3
,  dan  untuk  tiga  kali  tanam  padi  sebesar  151.661.564  m
3
. Penurunan kebutuhan air pertanian terutama disebabkan oleh penurunan luas lahan
sawah.
5.3.2.5 Kebutuhan Air untuk Lingkungan
Kebutuhan  air  untuk  lingkungan  dihitung  berdasarkan  aliran  minimum  di DAS Cicatih. Validasi dan proyeksi kebutuhan air untuk lingkungan disajikan pada
Gambar 89 dan 90.
Gambar 89 Validasi kebutuhan air untuk lingkungan
Gambar 90 Proyeksi kebtuhan air untuk lingkungan sampai tahun 2030
Dari Gambar 89-90 terlihat bahwa kebutuhan air untuk lingkungan di DAS Cicatih cenderung meningkat. Kebutuhan air untuk lingkungan pada tahun 2010 mencapai
42.411.455  m
3
,  sedangkan  proyeksi  kebutuhan  air  untuk  lingkungan  tahun  2030 sebesar  76.244.511  m
3
.  Kebutuhan  air  untuk  lingkungan  merupakan  kebutuhan yang  harus  tersedia  sepanjang  tahun  untuk  keperluan  lingkungan  misalnya  untuk
penggelontoran sungai, pengisian danau dan lain-lainnya.
5.3.3 Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Air Business as Usual
Pada Gambar 91-93 disajikan total ketersediaan dan kebutuhan air baik untuk domestik, industri, maupun untuk pertanian dengan sekali tanam padi sawah.
Dari  Gambar  91-93  terlihat  bahwa  dari  tahun  2010-2030  alokasi  kebutuhan untuk  domestik  30,1-30,5,  untuk  pertanian  64,6  -  65,1,  dan  untuk
industri  non  AMDK  4,8-4,9.  Selain  itu  potensi  air  yang  ada  bisa  mencukupi untuk  kebutuhan  domestik,  sekali  tanam  padi,  dan  industri  non  AMDK  sampai
dengan tahun 2030.
20 40
60 80
100
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
Vo lu
m e
m
3
Mi lli
on s
Tahun
Validasi Kebutuhan  Air  untuk Lingkungan
Data Mo d el
20 40
60 80
100
2000 2005 2010 2015 2020 2025 2030
Vo lu
m e
m 3
M ill
io ns
Kebutuhan Air untuk Lingkungan 2010
Lingkungan 2010
95 ,
2
 r
1 033
,
. 1
32170464 40000000
1 40000000
 
 
 
 
 
 
 
 
t t
e P
142
Gambar 91  Proyeksi kebutuhan air setelah digunakan untuk kebutuhan
domestik Gambar 92  Proyeksi kebutuhan air
setelah digunakan untuk kebutuhan domestik dan pertanian sekali tanam
Gambar 93  Potensi  air  setelah  digunakan  untuk  kebutuhan  domestik,  pertanian sekali tanam, dan industri non AMDK
Potensi air yang ada masih mencukupi untuk kebutuhan domestik dan sekali tanam padi  sampai  dengan  tahun  2030,  dan  apabila  digunakan  lagi  untuk  industri  non
AMDK hanya cukup sampai dengan tahun 2028. Pada tahun 2029, potensi air yang dapat dimanfaatkan sebesar 168.826.126 m
3
sedangkan kebutuhan untuk domestik, padi  sekali  tanam,  dan  industri  sebesar  169.013.351  m
3
atau  mengalami kekurangan  sebesar  186.375  m
3
.  Untuk  tahun  2030  potensi  air  yang  dapat dimanfaatkan sebesar  166.712.288 m
3
sedangkan kebutuhan untuk  domestik, padi dua  kali  tanam,  dan  industri  sebesar  169.376.746  m
3
atau  mengalami  kekurangan sebesar 2.664.458 m
3
. Pada Gambar 94-96 disajikan total ketersediaan dan kebutuhan air baik untuk
domestik, industri, maupun untuk pertanian dengan dua kali tanam padi sawah.
-100 100
200 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
Mi ll
io n
s
Tahun
Potensi  Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan Air Domestik 2010
Sisa Air 2010
-100 100
200 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
Mi ll
io n
s
Tahun
Potensi Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik dan Pertanian Sekali Tanam
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan untuk Pertanian 1x tanam 2010
Sisa Air 2010
-100 100
200 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030 V
o lu
m e
A ir
m
3
M il
li o
n s
Tahun
Potensi Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik, Pertanian Sekali Tanam, dan Industri
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan Air Industri 2010
Sisa Air 2010
143
Gambar 94  Proyeksi kebutuhan air setelah digunakan untuk kebutuhan
domestik Gambar 95  Proyeksi kebutuhan air
setelah digunakan untuk kebutuhan domestik dan pertanian dua kali tanam
Gambar 96  Potensi air setelah digunakan untuk kebutuhan domestik, pertanian dua kali tanam, dan industri non AMDK
Dari  Gambar  94-96  terlihat  bahwa  terlihat  bahwa  dari  tahun  2010-2030  alokasi kebutuhan  untuk  domestik  22,7-24,1,  untuk  pertanian  72,1  -  73,6,  dan
untuk  industri  non  AMDK  3,7-3,8.  Potensi  air  yang  ada  masih  mencukupi untuk  kebutuhan  domestik  dan  dua  tanam  padi  sampai  dengan  tahun  2030,  dan
apabila  digunakan  lagi  untuk  industri  non  AMDK  hanya  cukup  sampai  dengan tahun  2020.  Pada  tahun  2021,  potensi  air  yang  dapat  dimanfaatkan  sebesar
183.997.740  m
3
sedangkan  kebutuhan  untuk  domestik,  padi  dua  kali  tanam,  dan industri  sebesar  184.435.800  m
3
atau  mengalami  kekurangan  sebesar  438.060  m
3
. Untuk  tahun  2030  potensi  air  yang  dapat  dimanfaatkan  sebesar  166.712.288  m
3
sedangkan  kebutuhan  untuk  domestik,  padi  dua  kali  tanam,  dan  industri  sebesar 182.476.805 m
3
atau mengalami kekurangan sebesar 15.764.517 m
3
. Selanjutnya  pada  Gambar  97-99  disajikan  total  ketersediaan  dan  kebutuhan
air untuk domestik, industri, maupun untuk pertanian dengan tiga kali tanam padi.
-100 100
200 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
Mi ll
io n
s
Tahun
Potensi  Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan Air Domestik 2010
Sisa Air 2010
-100 100
200 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
Mi ll
io n
s
Tahun
Potensi  Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik dan Pertanian Dua Kali Tanam
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan untuk Pertanian 2x tanam 2010
Sisa Air 2010
-50 -30
-10 10
30 50
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
M il
li o
n s
Tahun
Potensi Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik, Pertanian Dua Kali Tanam, dan Industri
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan Air Industri 2010
Sisa Air 2010
144
Gambar 97  Proyeksi kebutuhan air setelah digunakan untuk kebutuhan domestik
Gambar 98  Proyeksi kebutuhan air setelah digunakan untuk kebutuhan
domestik dan pertanian tiga kali tanam
Gambar 99  Potensi air setelah digunakan untuk kebutuhan domestik, pertanian tiga kali tanam, dan industri non AMDK
Dari  Gambar  97-99  terlihat  bahwa  dari  tahun  2010-2030  alokasi  kebutuhan  untuk penduduk  17,6  -  20,2,  untuk  pertanian  76,6  -  79,5,  dan  untuk  industri
non  AMDK  2,9  -  3,2.  Berdasarkan  hasil  analisis  ketersediaan  dan  kebutuhan air menunjukkan bahwa apabila dilakukan tiga kali tanam padi,  potensi air periode
2000-2030  hanya  cukup  untuk  memenuhi  kebutuhan  domestik,  sedangkan  bila digunakan  untuk  kebutuhan  yang  lain  industri  dan  pertanian  selalu  terjadi  defisit
air.  Hal  ini  sesuai  dengan  hasil  survei  sosek  di  wilayah  penelitian  bahwa ketersediaan  air  sejak 10 tahun lalu di DAS Cicatih, sudah tidak  mencukupi untuk
tanam  padi  tiga  kali  dalam  setahun.  Menurut  penduduk  setempat,  ketersediaan  air yang  ada  sudah  banyak  digunakan  untuk  industri  yang  tumbuh  seperti  jamur  di
musim  hujan  khususnya  di  hulu  DAS  tanpa  ada  kontrol  dari  pemerintah  daerah. Sehingga  untuk  tahun-tahun  mendatang  perlu  pengaturan  dari  pemerintah  daerah
-100 100
200 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
M il
li o
n s
Tahun
Potensi Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan Air Domestik 2010
Sisa Air 2010
-100 100
200 300
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V o
lu m
e A
ir m
3
Mi ll
io n
s
Tahun
Potensi Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik dan Pertanian Tiga Kali Tanam
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan untuk Pertanian 3x tanam 2010
Sisa Air 2010
-100 -50
50 100
2000 2005
2010 2015
2020 2025
2030
V ol
um e
A ir
m
3
M il
li o
n s
Tahun
Potensi Air setelah Digunakan untuk Kebutuhan Domestik, PertanianTiga Kali Tanam, dan Industri
Potensi Air yang Dapat Dimanfaatkan 2010
Kebutuhan Air Industri 2010
Sisa Air 2010
145 dalam  penerbitan  SIPPA  Surat  Ijin  Pengambilan  dan  Pemanfaatan  Air  untuk
industri yang banyak mengkonsumsi air dalam  proses produksinya. Secara  keseluruhan  terlihat  bahwa  hasil  analisis  kebutuhan  air  untuk  irigasi
padi sawah sangat mendominasi kebutuhan air di wilayah ini apabila dibandingkan dengan kebutuhan untuk keperluan rumah tangga dan industri. Pola ini masih akan
terus berlangsung sampai  di  masa  yang akan datang selama masih  ada pembukaan lahan pertanian beririgrasi yang baru. Akan tetapi kebutuhan air untuk irigasi masih
bisa  diatur  melalui  teknologi  yang  telah  ada  misalnya  melalui  pengaturan  irigasi dengan irigasi tetes, intermitten, sprinkler dan lain-lainnya. Karena untuk pertanian
semakin sedikit penggunaan air semakin baik. Sedangkan untuk keperluan industri, air  harus  tersedia  karena  digunakan  sebagai  proses  produksi  dan  tidak  bisa  tidak.
Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk industri, air merupakan potensi. Agar ketersediaan air tetap bisa mencukupi kebutuhan diperlukan upaya untuk
melakukan  perbaikan  terhadap  kondisi  sumber  daya  air  diantaranya  konservasi daerah tangkapan hujan dan efisiensi dalam penggunaan air.
Dalam  upaya  efisiensi  sumber  daya  air  telah  dilakukan  optimasi  kebutuhan
air  menggunakan  software  OptiWaSh,  sehingga  dapat  ditentukan  alokasi
kebutuhan  air  optimal  domestik,  industri,  pertanian  pada  waktu  tertentu  dan  di
wilayah tertentu. Sehingga software OptiWaSh dapat digunakan dalam menyusun
rekomendasi optimal water sharing antar sektor pengguna air untuk meminimalisir
konflik penggunaan air.
5.3.4 Optimasi Ketersediaan dan Kebutuhan Air Business as Unusual