Aspek – aspek Kreativitas Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

3 Dapat dimengerti understandable, yang diartikan hasil yang sama dapat dimengerti dan dapat dibuat di lain waktu, atau sebaliknya peristiwa-peristiwa yang terjadi begitu saja, tak dapat dimengerti, tak dapat diramalkan dan tak dapat diulangi.

2.1.1 Aspek – aspek Kreativitas

Guilford dalam Munandar, 2009 : 102 mengemukakan ciri – ciri dari kreativitas antara lain: 2.1.1.1 Kelancaran berpikir fluency of thinking, yaitu kemampuan untuk menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseoran secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas bukan kualitas. 2.1.1.2 Keluwesan berpikir flexibility, yaitu kemampuan untuk memproduksi sejumlah ide, jawaban – jawaban atau pertanyaan – pertanyaan yang bervariasi , dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda – beda, mencari alternatif atau arah yang berbeda – beda, serta mampu menggunakan bermacam – macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru. 2.1.1.3 Elaborasi elaboration, yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan menambahkan atau memperinci detail – detail dari suatu objek, gagasan atau situasi sehingga menjadi lebih menarik. 2.1.1.4 Originalitas originality, yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik atau gagasan asli.

2.1.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Kreativitas

kreativitas dimiliki oleh setiap orang meskipun dalam derajat dan bentuk yang berbeda. kreativitas harus dipupuk dan ditingkatkan karena apabila dibiarkan, maka bakat tidak akan berkembang bahkan bisa terpendam dan tidak dapat terwujud. Tumbuh dan berkembangnya kreasi diciptakan oleh individu, dipengaruhi oleh kebudayaan serta dari masyarakat dimana individu tersebut hidup dan bekerja.Tumbuh dan berkembangnya kreativitas dipengaruhi oleh faktor utama yaitu karakter kuat, kecerdasan yang cukup dan lingkungan kultural yang mendukung. Munandar 2009 : 122 menyebutkan bahwa perkembangan kreativitas dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu: 2.1.2.1 Faktor internal, yaitu faktor yang berasal dari atau terdapat pada diri individu yang bersangkutan. Faktor ini meliputi keterbukaan, locus of control yang internal, kemampuan untuk bermain atau bereksplorasi dengan unsur-unsur, bentuk-bentuk, konsep-konsep, serta membentuk kombinasi-kombinasi baru berdasarkan hal-hal yang sudah ada sebelumnya. 2.1.2.2 Faktor eksternal, yaitu faktor yang berasal dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor-faktor ini antara lain meliputi keamanan dan kebebasan psikologis, sarana atau fasilitas terhadap pandangan dan minat yang berbeda, adanya penghargaan bagi orang yang kreatif, adanya waktu bebas yang cukup dan kesempatan untuk menyendiri, dorongan untuk melakukan berbagai eksperimen dan kegiatan-kegiatan kreatif, dorongan untuk mengembangkan fantasi kognisi dan inisiatif serta penerimaan dan penghargaan terhadap individual. Penelitian menunjukkan bahwa bukan hanya faktor-faktor non kognitif seperti sifat, sikap, minat dan temperamen yang turut menentukan produksi lintas kreatif. Selain itu latihan dan pengembangan aspek non-kognitif seperti sikap berani mencoba sesuatu, mengambil resiko, usaha meningkatkan minat dan motivasi berkreasi, pandai memanfaatkan waktu serta kepercayaan diri dan harga diri akan sangat menentukan kreativitas Munandar, 2009 : 52 . Menurut Rogers dalam Munandar, 2009 : 104, faktor-faktor yang dapat mendorong terwujudnya kreativitas individu diantaranya: a Dorongan dari dalam diri sendiri motivasi intrinsik, Menurut Roger dalam Munandar, 2009 : 45 setiap individu memiliki kecenderungan atau dorongan dari dalam dirinya untuk berkreativitas, mewujudkan potensi, mengungkapkan dan mengaktifkan semua kapasitas yang dimilikinya. Dorongan ini merupakan motivasi primer untuk kreativitas ketika individu membentuk hubungan-hubungan baru dengan lingkungannya dalam upaya menjadi dirinya sepenuhnya Rogers dalam Munandar, 2009 : 50. Hal ini juga didukung oleh pendapat Munandar 2009 : 46 yang menyatakan individu harus memiliki motivasi intrinsik untuk melakukan sesuatu atas keinginan dari dirinya sendiri, selain didukung oleh perhatian, dorongan, dan pelatihan dari lingkungan. Menurut Rogers dalam Zulkarnain, 2002 : 12, kondisi internal interal press yang dapat mendorong seseorang untuk berkreasi diantaranya: keterbukaan terhadap pengalaman, kemampuan untuk menilai situasi sesuai dengan patokan pribadi seseorang internal locus of evaluation , Kemampuan untuk bereksperimen atau “ bermain” dengan konsep – konsep. b Dorongan dari lingkungan motivasi ekstrinsik, Munandar 2009 : 120 mengemukakan bahwa lingkungan yang dapat mempengaruhi kreativitas individu dapat berupa lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Lingkungan keluarga merupakan kekuatan yang penting dan merupakan sumber pertama dan utama dalam pengembangan kreativitas individu.Pada lingkungan sekolah, pendidikan di setiap jenjangnya mulai dari pra sekolah hingga ke perguruan tinggi dapat berperan dalam menumbuhkan dan meningkatkan kreativitas individu.Pada lingkungan masyarakat, kebudayaan- kebudayaan yang berkembang dalam masyarakat juga turut mempengaruhi kreativitas individu.

2.2 Kreativitas Musik