Identifikasi Masalah dan Analisis Siswa

Penelitian Research and Development RD yang dirancang terdiri dari tiga tahap, yaitu tahap define, design, dan develop. Tahap define digunakan dalam penelitian awal untuk mengumpulkan data tentang kondisi yang ada analisis kebutuhan. Pada tahap design, peneliti membuat desain dan meminta validasi dari pakar ahli. Sedangkan untuk menguji keefektifan produk tersebut supaya dapat digunakan oleh sasaran, maka digunakan pada tahap develop. Langkah- langkah prosedur penelitian sesuai alur metode Research and Development akan dijabarkan sebagai berikut.

1. Identifikasi Masalah dan Analisis Siswa

Identifikasi masalah yang dilakukan peneliti bertujuan untuk menemukan kendala yang dihadapi siswa dan guru pada saat pembelajaran kimia dan solusi apa yang dapat digunakan untuk mengatasi kendala tersebut. Pada tahap ini, peneliti melakukan wawancara dengan guru kimia dan siswa di SMA Negeri 2 Slawi Kabupaten Tegal serta melakukan observasi langsung pada saat pembelajaran kimia. Wawancara yang dilakukan peneliti berkaitan dengan kurikulum 2013, pendekatan scientific, penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing, media penunjang dalam pembelajaran kimia, kendala yang dialami dalam pembelajaran kimia, dan materi pembelajaran kimia. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kimia kelas XI diperoleh informasi bahwa sebagian besar siswa cenderung pasif pada saat pembelajaran kimia, sedangkan dalam kurikulum 2013 yang menggunakan pendekatan scientific mengutamakan peran aktif siswa dalam pembelajaran student center. Dari hasil wawancara dan observasi juga diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menyerap materi pembelajaran berbeda-beda. Terdapat siswa yang membutuhkan waktu cukup singkat untuk memahami suatu materi, namun juga terdapat siswa yang membutuhkan waktu yang lama untuk memahami suatu materi di dalam kelas. Hal ini tidak sesuai dengan kapasitas waktu yang diberikan berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru, sehingga hal tersebut menjadi salah satu kendala yang mengakibatkan proses pembelajaran kimia menjadi kurang optimal. Perlu adanya fasilitas yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas, salah satunya dengan menyediakan media pembelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat digunakan siswa secara mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan mengutamakan peran aktif siswa. Sedangkan berdasarkan wawancara dengan siswa diperoleh informasi bahwa siswa masih merasa kesulitan untuk memahami materi kimia salah satunya adalah materi larutan penyangga. Hal tersebut dikarenakan siswa masih kekurangan informasi tentang contoh penerapan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan informasi tersebut dapat disimpulkan bahwa perlu adanya media pembelajaran bagi siswa yang disusun secara kontekstual dan melibatkan peran aktif siswa untuk mempelajari materi kimia baik di dalam kelas maupun di luar kelas.

2. Pengumpulan data