dalam menyerap materi pembelajaran berbeda-beda. Terdapat siswa yang membutuhkan waktu cukup singkat untuk memahami suatu materi, namun juga
terdapat siswa yang membutuhkan waktu yang lama untuk memahami suatu materi di dalam kelas. Hal ini tidak sesuai dengan kapasitas waktu yang diberikan
berdasarkan rencana pembelajaran yang telah disusun oleh guru, sehingga hal tersebut menjadi salah satu kendala yang mengakibatkan proses pembelajaran
kimia menjadi kurang optimal. Perlu adanya fasilitas yang dapat digunakan oleh siswa untuk belajar secara
mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas, salah satunya dengan menyediakan media pembelajaran yang disusun sedemikian rupa sehingga dapat
digunakan siswa secara mandiri baik di dalam kelas maupun di luar kelas dengan mengutamakan peran aktif siswa. Sedangkan berdasarkan wawancara dengan
siswa diperoleh informasi bahwa siswa masih merasa kesulitan untuk memahami materi kimia salah satunya adalah materi larutan penyangga. Hal tersebut
dikarenakan siswa masih kekurangan informasi tentang contoh penerapan larutan penyangga dalam kehidupan sehari-hari. Berdasarkan informasi tersebut dapat
disimpulkan bahwa perlu adanya media pembelajaran bagi siswa yang disusun secara kontekstual dan melibatkan peran aktif siswa untuk mempelajari materi
kimia baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
2. Pengumpulan data
Pengembangan modul kimia SMA berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga membutuhkan sumber informasi sebagai panduan dalam
mengembangkannya. Sumber tersebut yaitu, BSE kimia SMA Kelas XI, buku-
buku kimia SMA kelas XI, silabus SMA, panduan pembuatan modul pembelajaran, panduan penerapan pembelajaran inkuiri terbimbing, dan jurnal
penelitian yang mendukung pengembangan modul kimia SMA berbasis inkuiri terbimbing pada materi larutan penyangga.
3. Pembuatan Desain Produk
Produk yang dihasilkan dalam penelitian ini berupa modul kimia SMA berbasis inkuiri terbimbing. Materi yang dibahas dalam modul ini adalah materi
larutan penyangga. Modul yang akan dikembangkan ini berisi kegiatan belajar yang dilakukan sesuai dengan tahap-tahap dalam model pembelajaran inkuiri
terbimbing, antara lain penyajian masalah, penyusunan hipotesis, penyajian sumber data, penarikan kesimpulan, aplikasi tugas, dan pengukuran tingkat
pemahaman dengan latihan soal. Pada bagian latihan soal, siswa dapat menilai tingkat pemahamannya secara mandiri dengan prosedur tertentu yang menjadi
syarat untuk melanjutkan pada kegiatan atau bab berikutnya.
4. Validasi Produk Modul Kimia Berbasis Inkuiri Terbimbing
Validasi desain merupakan proses kegiatan untuk menilai apakah rancangan produk valid atau tidak Sugiyono, 2013: 414. Setelah desain modul kimia SMA
berbasis inkuiri terbimbing selesai dibuat maka tahap selanjutnya adalah validasi oleh validator yang berkompeten di bidangnya, yaitu dosen kimia UNNES dan
guru mata pelajaran kimia. Pada tahap ini peneliti menyerahkan produk awal untuk divalidasi oleh pakar. Pakar memvalidasi hasil produk awal modul kimia
SMA berbasis inkuiri terbimbing yang dinilai berdasarkan pedoman penilaian yang sebelumnya telah divalidasi olah tim ahli. Hasil validasi produk modul kimia
SMA berbasis inkuiri terbimbing dari pakar ahli dapat digunakan untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan produk awal.
5. Revisi Produk Tahap 1